Hello Baby 6 (END)

Multi Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Langkah kakinya terasa ringan memasuki pintu rumah yang terbuka lebar. Dengan suasana hati yang berbunga-bunga dia ingin menyampaikan sebuah kabar bahagia. Hal pertama yang menyambut kedatangan Taeyeon adalah kesunyian. Apakah rumah itu selalu sepi di siang hari? Entahlah, dia tidak pernah pulang di saat jam istirahat kantor.

Nalurinya berkata bahwa keluarga kecil mereka berada di dalam kamar utama. Tanpa menimbulkan suara berisik dia melangkahkan kaki secara perlahan, mendorong daun pintu dengan sangat hati-hati. Seketika senyumnya mengembang lebar. Di sana dia melihat Winter berbaring terlentang menatap pada layar televisi yang tergantung di dinding. Sementara Jessica terlihat tidur dalam posisi miring menghadap anaknya.

“Winter” dia berbisik.

Mendengar namanya dipanggil, bayi mungil berusia delapan bulan itu langsung berguling ke samping. Kepalanya bergerak aktif mencari sumber suara yang tidak asing di telinga. Dengan susah payah Winter memutar badan menghadap sosok lelaki yang berjalan mendekat. Mulutnya terbuka lebar memamerkan deretan gigi imajiner yang masih belum tumbuh. Taeyeon sengaja berhenti di tepi ranjang, menunggu dengan sabar agar sang buah hati bergerak mendekat dengan usahanya sendiri.

Winter tampak ragu-ragu untuk bergerak maju tetapi Taeyeon terus menggoda dengan gerakan tangan terbuka yang seolah-olah menawarkan diri untuk memanjakan gadis kecilnya. Tidak ada yang lebih baik dari kehangatan dalam sebuah gendongan. Setelah beberapa detik bertumpu pada telapak tangan dan lutut, Winter memulai gerakan pertamanya diawali dari kaki kiri bersama dengan tangan kanan, kemudian disusul oleh gerakan kaki kanan bersama dengan tangan kiri. Itu bukan pertama kalinya bagi Winter untuk merangkak tetapi tentu saja gerakan tersebut masih terasa sulit.

“Woah, putri kecilku sudah semakin pintar” Taeyeon mengangkat tubuh Winter dari atas kasur dan membawanya ke dalam dekapan lengan tangan yang kuat. Dia menghujani ciuman di sekitar pipi dan leher, membuat Winter tertawa terpingkal-pingkal.

“Taeyeon?” Jessica berbicara dengan suara serak.

“Maaf, suaraku membangunkan kamu”

“Kamu sudah pulang? Jam berapa sekarang?”

“Lihat, ini masih siang hari” Taeyeon sedikit menarik gorden kamar ke samping kanan, sinar matahari yang menyilaukan menembus ke dalam.

“Tidurlah lebih lama. Aku akan membawa Winter bermain di kamar sebelah” dia berjalan keluar meninggalkan wanita yang masih berbaring di atas ranjang.

Ketika pintu kamar itu terbuka mereka disambut oleh dinding bernuansa kuning pastel yang dipadu dengan perabotan berwarna putih. Jessica secara khusus memilih warna kuning yang lembut sedangkan Taeyeon menambahkan unsur lain berwarna putih. Mereka melapisi sebagian lantai dengan playmat tebal pada salah satu sudut ruangan yang dijadikan tempat bermain. Taeyeon mengambil beberapa mainan sebelum berhati-hati melipat kedua kakinya untuk duduk bersila.

“Aku tidak menyangka kamu pulang pada siang hari. Sudah makan?” alih-alih melanjutkan tidurnya, Jessica justru ikut bergabung bersama mereka.

“Belum”

“Membutuhkan waktu lama untuk memasak, pasti tidak terkejar. Aku beli di luar saja. Mau pesan makanan apa?”

“Tidak perlu buru-buru memasak. Aku tidak kembali ke kantor”

“Huh?”

“Aku ceritakan nanti sambil makan siang. Sekarang kamu bisa pergi ke dapur. Masakan umma adalah yang terbaik, benarkan Winter? Berikan jempolmu” Taeyeon menyimpan empat jari mungil dalam genggaman dan menaikkan satu ibu jari ke atas.

Jessica terkekeh melihat interaksi lelaki itu dan anaknya, “okay makan siang akan segera siap. Oh jangan berikan Winter susu, sekarang sudah masuk jam makannya. Aku sudah menyiapkan bubur”

“Berikan bubur itu. Aku bisa melakukannya”

“Kamu yakin?” sebelah alisnya terangkat.

“Apakah itu sulit?”

“Bisa dibilang Winter lebih menyukai minum susu daripada makan bubur. Bawa dia ke kamar dan putar video musik kesukaannya di televisi. Itu sedikit banyak membantu”

“Baiklah anak kecil sekarang waktunya kita menyanyikan lagu johny johny yes papa” suara Taeyeon yang menggelegar dihentikan oleh pukulan kecil yang mendarat di mulutnya.

Plak!

“Kamu tidak suka lagu itu? Kita coba menyanyi lagu lain. Baby shark dudududu–”

Plak!

“Dia tidak menyukai suaraku, benarkan?” Taeyeon menarik sudut bibirnya ke bawah untuk menambah kesan dramatis.

Jessica tidak mampu menahan tawanya lebih lama. Dengan langkah kaki yang berjalan menjauh dia berteriak, “Winter tidak suka orang lain menyanyikan lagu favoritnya. Bawa saja dia ke kamar dan putar videonya”

.

.

“Kita terlalu berani mengambil risiko pergi liburan” gadis yang lebih muda tampak mulai menyesali keputusannya.

“Tenang saja. Semua aman setelah kita sampai di penginapan” Taeyeon mendorong dua koper berukuran besar dan satu yang berukuran sedang. Dia tidak menyangka jika perlengkapan bayi itu sendiri mengambil seluruh tempat pada koper yang paling besar. Setelah memastikan semua barang masuk ke bagian belakang, dia membuka pintu tengah mobil dan mempersilahkan Jessica masuk lebih dulu. Salah satu sikap yang tidak pernah berubah sejak awal pertemuan. Jessica pelan-pelan menempatkan Winter pada baby car seat yang sudah disediakan, memasang sabuk pengaman di kedua sisi.

Ketika pesawat mendarat di Bandara Internasional Jeju, Taeyeon langsung menelepon seseorang yang ditugaskan untuk mengurus masalah transportasi. Tidak sampai menunggu lima menit di luar pintu kedatangan, sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan mereka.

“Mobil ini milikmu?” Jessica penasaran melihat lelaki itu duduk tenang di belakang kemudi, menjalankan mobil melintasi keramaian kota. Awalnya dia mengira bahwa itu sebuah mobil sewaan tetapi dari cara pemilik mobil membungkukkan badan ke depan sebelum menyerahkan kunci kepada Taeyeon, dia tahu siapa pemilik mobil yang sebenarnya.

“Ya, kamu suka? Ini lebih besar daripada yang di rumah. Kursinya sangat nyaman. Guncangan dari luar tidak terlalu mengganggu” Taeyeon mengintip pantulan wajah gadis itu dari kaca spion tengah.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HYOTAE2018 #1
Chapter 33: Muchas gracias.
Esperando el siguiente capítulo, autor.
Gracias.
onesleven
#2
Chapter 32: Agak membingungkan, jadi sebenarnya TaengSic kenal duluan sebelum TaeNy ketemu? Terus kok bisa punya anak bareng? Update dong biar gak penasaran
Abangprims
#3
Chapter 31: jdi karina anakny taeyeon?. kok sampe taeyeon gak tau?.
onesleven
#4
Chapter 30: Wah tambah seru, sayang banget kalo update nya emang setahun sekali 😆
Semoga author dapat inspirasi terus buat update amin
onesleven
#5
Chapter 29: Asiiik, update baru, ditunggu kelanjutannya, kayaknya seru nih 😁
dinoy15 #6
Chapter 24: Udah baca di Wattpad ditunggu updatenyaaa..
royalyulsic #7
Chapter 1: Eng version???
Abangprims
#8
Chapter 22: aku menunggu kelanjutannya..
Abangprims
#9
Chapter 19: omo winter 🤣🤣🤣
Abangprims
#10
Chapter 18: aku msh setia menunggu..