Hello Baby 5

Multi Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Tubuh Taeyeon terlonjak mendengar suara tangis dari bayi yang tidur pada ranjang terpisah. Sebagai tuan rumah di tempat tinggal baru mereka, Taeyeon mengganti tempat tidur king size miliknya yang berukuran 180 cm x 200 cm menjadi dua tempat tidur dengan ukuran yang berbeda dalam satu kamar. Jessica dan Winter mendapatkan kasur double size yang mempunyai ukuran 120 cm x 200 cm. Sedangkan Taeyeon memilih single size dengan ukuran 90 cm x 200 cm, jauh lebih kecil dari tempat tidur lamanya yang telah memanjakan tubuh itu selama bertahun-tahun.

Melalui celah kelopak mata yang sedikit terbuka Taeyeon melihat punggung gadis itu menghadap ke arahnya. Seorang ibu muda sedang menyusui bayi mungil yang kelaparan di tengah malam. Taeyeon menulis catatan kecil dalam ingatan setelah menjalani hidup rumah tangga selama dua bulan pasca kelahiran sang buah hati di mana bayi tersebut selalu terbangun di tengah malam, setidaknya tiga sampai lima kali. Dia menghitung itu adalah tangisan keduanya malam ini pada pukul dua dini hari.

Terganggu? Tentu saja, tetapi tidak sebanding dengan pengorbanan Jessica. Dia harus tetap terjaga di sepanjang malam untuk sekedar mengganti popok yang basah atau mengisi perut bayi yang lapar. Bagian tersulit adalah ketika Winter terus menangis tanpa sebab dan hanya akan kembali tenang jika digendong.

Lagi-lagi Taeyeon terkejut mendengar tangisan yang lebih kencang saat jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Dia menoleh ke samping mendapati Jessica berada di sisi tempat tidur yang berbeda dari sebelumnya dengan wajah lelah, mengeluarkan sebelah payudara untuk disodorkan ke dalam mulut kecil tanpa gigi. Taeyeon bangun secara perlahan mengabaikan kelopak mata yang terasa berat, berjalan dengan mata setengah terbuka menuju pada satu meja yang dipenuhi oleh peralatan bayi. Dia mengambil botol susu kosong berukuran paling kecil yang disimpan pada sterilizer. Menuangkan air panas hingga batas takaran dan memasukkan satu sendok susu formula. Lalu menutup botol dan mengocoknya hingga tercampur rata tanpa ada gumpalan. Taeyeon meletakkan susu botol yang telah siap di bagian atas tempat tidur agar mudah dijangkau. Tanpa mengeluarkan suara berisik, Jessica menyampaikan rasa terima kasih melalui tatapan mata dan senyum simpul.

.

.

.

“Selamat pagi istriku” mereka tertawa bersama mendengar panggilan khusus yang terasa menggelikan. Begitulah cara mereka bercanda, melemparkan istilah suami istri secara acak.

“Selamat pagi. Secangkir kopi untukmu sayang” jawab Jessica membalas gurauan lelaki itu.

“Terima kasih. Ini sangat membantu” rasa pahit dari biji kopi membangkitkan semangat baru dalam beraktivitas.

“Kamu memiliki mata panda, Taeyeon” Jessica menunjuk kantong matanya dengan ujung jari.

“Biarkan saja, nanti juga hilang sendiri”

“Haruskah kita menggunakan ruang kosong di sebelah kamar tidur?”

“Untuk?”

“Kamarmu”

“Tidak perlu, aku lebih suka tidur bersama kalian. Lagi pula ruang kosong itu untuk kamar Winter. Aku belum sempat mendekorasi”

“Tapi suara tangisannya mengganggu tidurmu”

“Aku ingin membantu. Kamu pasti kelelahan jika menjaga Winter sendirian”

“Aku biasanya tidur di siang hari karena dia cukup tenang dan jarang menangis seperti waktu malam”

“Bagaimana dengan memperkerjakan seorang pengasuh anak?” dia melahap satu suap nasi dan udang goreng tepung berwarna coklat keemasan.

Taeyeon sangat kagum dengan kemampuan Jessica dalam mengurus pekerjaan rumah. Entah dari mana gadis itu masih mendapatkan tenaga ekstra yang luar biasa setelah kehilangan sebagian besar waktu tidur di malam hari. Seperti menyiapkan pakaian kerja untuk Taeyeon atau memasak menu sarapan. Jessica tidak sepenuhnya mengurus tempat tinggal mereka. Dia tidak akan sanggup melakukan pekerjaan ganda, merawat seorang bayi sekaligus membersihkan rumah yang luas.

Tunggu, definisi luas sendiri tidak cukup menggambarkan bangunan tersebut. Rumah itu lebih luas dari rumah masa depan yang pernah dia bayangkan. Bisa dikatakan kehidupan Jessica berubah seratus delapan puluh derajat. Kebiasaan lama membersihkan debu yang menempel di permukaan lantai maupun mencuci baju kotor tidak lagi dia kerjakan. Dengan bantuan satu asisten rumah tangga, pekerjaan dasar yang dulu sering dilakukan praktis tidak tersentuh kecuali jika hal tersebut berkaitan langsung dengan lelaki yang menikahinya.

“Apa gunanya seorang ibu jika tidak bisa menjaga anaknya sendiri” Jessica memutar bola matanya.

“Katakan saja jika kamu mulai kewalahan merawat Winter. Kita bisa berbagi tugas” Taeyeon meninggalkan piring kotor di atas meja makan dan melangkahkan kaki ke belakang. Itu adalah dapur bersih minimalis yang terbuka di mana orang lain dapat melihat secara langsung apa yang dikerjakan di sana. Tangannya sibuk menggeser barang-barang yang tersimpan di lemari atas, mencari sesuatu yang dia inginkan.

“Kita kehabisan susu?” tanya Taeyeon.

“Coba cari di dalam kulkas”

“Bukan susu kemasan cair tetapi susu untuk dirimu. Kapan terakhir habis? Kenapa aku tidak ingat?”

“Oh, aku menghabiskannya semalam”

“Beri tahu aku jika habis. Aku bisa membelinya dalam perjalanan pulang”

“Bisakah aku berhenti minum susu?”

Taeyeon menatapnya bingung, “kenapa?”

“Aku memproduksi cukup banyak” dia tertawa canggung.

“Ah, aku akan membeli satu kemasan kecil hanya untuk berjaga-jaga”

“Kapan kamu mulai melanjutkan kuliah lagi?” melihat Jessica masih tertunduk malu, Ta

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HYOTAE2018 #1
Chapter 33: Muchas gracias.
Esperando el siguiente capítulo, autor.
Gracias.
onesleven
#2
Chapter 32: Agak membingungkan, jadi sebenarnya TaengSic kenal duluan sebelum TaeNy ketemu? Terus kok bisa punya anak bareng? Update dong biar gak penasaran
Abangprims
#3
Chapter 31: jdi karina anakny taeyeon?. kok sampe taeyeon gak tau?.
onesleven
#4
Chapter 30: Wah tambah seru, sayang banget kalo update nya emang setahun sekali 😆
Semoga author dapat inspirasi terus buat update amin
onesleven
#5
Chapter 29: Asiiik, update baru, ditunggu kelanjutannya, kayaknya seru nih 😁
dinoy15 #6
Chapter 24: Udah baca di Wattpad ditunggu updatenyaaa..
royalyulsic #7
Chapter 1: Eng version???
Abangprims
#8
Chapter 22: aku menunggu kelanjutannya..
Abangprims
#9
Chapter 19: omo winter 🤣🤣🤣
Abangprims
#10
Chapter 18: aku msh setia menunggu..