Fansign

Faded 2 (Sequel)
Please Subscribe to read the full chapter

*** 

 

Aku terbangun dari tidurku pagi ini suasana hati yang tidak seperti biasanya. Aku tertawa kecil saat kembali mengingat bagaimana Jiyong menatapku dengan matanya yang indah. Bagaimana suara yang amat ku rindukan itu pun kembali menyapaku.

 

Tapi, tiba-tiba aku teringat sesuatu.

 

Seungyoon.

 

Aku langsung mencari ponselku dan menelepon Seungyoon.

 

Butuh beberapa detik sebelum akhirnya ia menjawab panggilanku.

 

“Noona?”

 

“Seungyoon, maaf soal kemarin.”

 

“Tidak apa-apa, Noona.”

 

“Apa yang sedang kau lakukan?”

 

“Bersiap untuk berlatih. Kau?”

 

“Sepagi ini?”

 

“E-eh, iya, Noona.”

 

“Apa aku mengganggumu?”

 

“Tidak, kok.”

 

“Baiklah. Kalau begitu, selamat latiha, Seungyoon.”

 

“Terima kasih, Noona.”

 

Klik.

 

Panggilan terputus.

 

Percakapan yang singkat dan jelas.

 

Tak lama kemudian, sebuah pesan singkat masuk.

 

Jiyong: Ku tinggalkan kunci mobilmu di pintu apartemenmu.

 

Membaca pesan ini, aku langsung bergegas berlari membuka pintu apartemen. Sayangnya, hanya ada sebuah kantung kecil yang berisikan sarapan dan kunci mobilku.

 

Meski hanya begitu, aku cukup senang. Dengan begini, hubunganku dengan Jiyong bisa membaik seperti dulu, ‘kan?

 

Aku membuka kunci ponselku dan membalas pesan Jiyong.

 

Taeng: Terima kasih, Jiyong.

 

Dengan cepat Jiyong membalas pesanku.

 

Jiyong: 😊

 

Taeng: Apa yang sedang kau lakukan?

 

Jiyong: Persiapan fansign hari ini.

 

Taeng: Di mana?

 

Jiyong: Cafe baru YG.

 

Taeng: Oh, ok. Good luck, Jiyong.

 

Jiyong: 😊

 

Hubunganku dengannya bisa membaik, ‘kan?

 

-

 

Setelah dengan berbagai usaha, akhirnya aku mendapatkan tiket fansign Bigbang hari ini.

 

Iya, aku memutuskan untuk datang dan memberi Jiyong kejutan.

 

Sebelum itu, aku membuka laptopku dan membuka akun Youtube-ku. Betapa terkejutnya aku saat ini, mendapati jumlah viewers yang hampir menyentuh 1 juta penonton. Bahkan, subscriberku sudah menyentuh angka 500 ribu.

 

Ya, beginilah kalian seharusnya bersikap. Tidak menilai seorang idol berdasarkan wajah atau kehidupan pribadinya. Tapi, melalui bakat yang dimiliki.

 

Aku menghela napas dengan lega.

 

Hari-hariku tidak pernah selega ini.

 

-

 

Pukul 15.00 KST, aku sudah sampai tempat fansign.

 

Seperti biasa, aku menyamar semampuku agar tidak ada yang bisa mengenaliku.

 

Dari kejauhan, aku dapat melihat para member Bigbang mulai masuk ke dalam area fansign. Wajah Jiyong begitu bahagia saat ini.

 

Ku rasa, ia memang selalu bahagia tiap bertemu dengan para penggemarnya.

 

Saat tiba giliranku untuk maju dan bertemu Jiyong, aku menurunkan sedikit maskerku. Detik itu juga, Jiyong langsung mengenaliku.

 

“Taetae?” katanya sambil berbisik. “Apa yang kau lakukan?”

 

“Bertemu denganmu.”

 

“Aku tahu, tapi...”

 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
tyeam0309 #1
Chapter 21: What is this? From the beginning till the end it's all negative event .
stellavira1 #2
Chapter 21: why? ㅠㅠ