moments - sinrin

ONESHOOT - INDONESIAN
Please Subscribe to read the full chapter

.........................................................................................

guk guk guk...

biniee anjing ku, terdengar menggonggong 2 kali saat ini, aku pun terhenti dari aktivitas membaca buku di ruang tamu..

kebetulan, saat itu aku sendirian dirumah, karena ibu ku masih lembur dikantor nya..

aku bahkan melewati jam makan malam ku ketika mengetahui ibu yg akan terlambat pulang lagi..

bahkan ketika aku mengecek bahan makanan, tak banyak yg tersedia kecuali makanan instan☹️..

akhirnya aku pun duduk di ruang tamu, menyetel lagu kesukaaan ku, lalu membaca satu buku kesukaan ku pula saat itu..

sementara aku membaca, anjing ku terlihat seperti kewalahan... ya seperti nya dia ingin memberitahu sesuatu..

biniee bahkan terus mengelilingi tubuh ku seperti setiap kali dia memberitahu bahwa ada tamu yg datang..

"apakah itu ibu?" ucapku seorang diri.. "tapi tidak mungkin biniee seperti ini jika itu adalah ibu.." ucap ku lagi.

biniee kayak beda, kayak exited gitu..

akhirnya aku pun mengikuti biniee yg keluar dari rumah, dan tak ku sangka ada sosok sinb di luar pagar.. seorang sinb yg adalah orang favorit biniee.

ternyata sinb terus menekan bel rumah ku, tetapi aku sama sekali tidak mendengarkan karena sebelum nya aku memutar music dengan volume yang lumayan besar..

akhirnya aku pun memutuskan untuk menghampiri sinb saat itu..

ketika sinb melihat kedatangan ku, dia tersenyum lebar..

"hai unnie." sapa nya

"bagaimana kau bisa sampai datang ke rumah ku lagi?" tanya ku heran

"eo.. umm, hanya seperti inilah aku berakhir di depan rumah unnie.." jelasnya tak jelas..

aku pun hanya menatap ke arah sinb dengan tatapan yg tak terlalu senang.. karena rasanya sinb sudah berapa malam ini datang ke rumah ku.. dan yups, hanya saja bosan melihat nya terus.

sampai akhirnya sinb pun mulai berbicara..

"apakah unnie akan membiarkan ku berdiri didepan pagar begini?" tanya sinb

"aah-- mian.." ucap ku..

setelah itu aku pun membuka pagar depan rumah ku, lalu mempersilahkan sinb untuk masuk ke dalam..

"ibu ku tidak ada.." jelas ku langsung

"aah.. apakah bibi akan pulang larut lagi?" tanya sinb

aku pun hanya mengangguk mengiyakan..

beberapa langkah setelah kami memasuki area ruang tamu, perut ku terdengar berbunyi..

*ggrhrhhrhhhhhgghhhhhhhh*

sepertinya cacing di perutku sudah mulai konser pada saat itu..

sinb melirik ku sekarang..

"unnie belum makan ya?" tanya nya

aku hanya diam namun pasti jelas di ekspresi ku bahwa aku memang sudah kelaparan..

sinb pun menggeleng gumush lalu dia berjalan ke arah dapur ku, fyi sinb emang selancang itu jika sudah berada di rumah ku.. ya seperti nya dia memikirkan bahwa rumah ku itu adalah rumah nya sendiri..

sinb membuka kulkas dan..

"mwoya--, ga ada yg bisa dimakan.. kecuali ini?" heran sinb... mengangkat makanan instan.. kare instan..

"ya lagian ada makanan instan kan." jelas ku kepada sinb

sinb menatap ku dengan menyipitkan kedua matanya.. terkadang, itulah sisi gemas nya.. hahahaa..

"apa unnie tau makanan instan itu tak baik jika di konsumsi berlebihan?" ucap sinb.. mulai sok bijak.

"hanya sesekali kan. tidak terus menerus." lagi aku membalas nya

ya seperti biasanya.. kami berdebat.. hanya karena masalah sepele..

"unnie ikut ke rumah ku aja deh." jelas sinb

"nee???" aku terkejut

ya walaupun sudah ku katakan sebelumnya bahwa sinb sering ke rumah ku dan bahkan selancang barusan.. tapi bagiku tidak sebaliknya.. aku bahkan tidak pernah berkunjung ke rumah sinb.. sekalipun..

namun belum sempat aku merespon ajakan nya, sinb segera berjalan ke arah depan dan bahkan sampai rela mengambil sepatu ku, lalu meletakkan sepatu ku di depan kaki ku..

aku pun mengenakan sepatu tersebut..

lalu, setelah mengenakan sepatu ku, sinb menarik tangan ku berjalan ke depan pintu.. sebelumnya sinb juga berhenti sejenak..

sinb menjongkok lalu berbicara kepada biniee..

"biniee-ah.. jaga rumah dulu ya.." ucap sinb sembari mengelus biniee

terkadang, jika kulihat.. sinb bisa menjadi pemilik asli biniee ketimbang aku.. karena apa? biniee bahkan bisa lebih akrab kepada sinb di bandingkan dengan ku.

"ayo cepat unnie.. kita harus cepat biar kebagian daging nya." jelas sinb

"maksutnya?" heran ku

sinb tak membalas ucapan ku sama sekali dan dia hanya terus menarik tangan ku dengan memimpin jalan antara kami berdua juga..

ya hebatnya lagi, ternyata kami akan berjalan kaki yg entah seberapa jauh rumah sinb itu berada.

sinb membawa ku berjalan dengan cepat, melewati beberapa gang kecil lalu muncul di sebuah jalan besar lagi.. dan itu adalah pertama kali nya aku mengetahui ada jalan pintas tersebut di sana..

lalu di depan jalan besar itulah, terlihat ada rumah dengan 3 lantai yg berdesain minimalis.. itu adalah kediaman keluarga hwang, keluarga nya sinb..

disaat itulah aku berpikir, bahwa ternyata jarak antara rumah kami berdua tidak terlalu jauh..

"aku pulang.." ucap sinb setelah kami memasuki area rumah nya..

dan belum sempat aku mengucapkan salam ku, aku sudah melihat bahwa banyak sekali pandangan terarah ke arah ku saat itu... dan langsung membuatku kikuk..

"siapa dia.." ... "apa dia pacarnya sinb?", ... "manis.." ..

sinb pun berdiri di hadapan ku dan bahkan menarik tangan ku untuk berjalan langsung ke arah meja makan..

di perjalanan kami, sinb pun berucap sambil mengangkat tangan sebelah nya juga...

"ibu, aku membawa tamu nih..." ucap sinb

dan baru saja kami duduk di kursi, pertanyaan-pertanyaan kembali mengarah ke arah ku tanpa henti..

"siapa nama mu nak? ... "apakah sinb pernah macam-macam terhadap mu?"

namun lagi.. sinb yg menghentikan pertanyaan tersebut..

sinb pun mulai mengeluh..

"uugh.. aku laper banget nih..." ucap sinb.. "ibu, aku mau daging nya yg banyak.." ucap sinb..

"nee... sebentar." jelas ibu sinb..

lalu... sinb pun kembali berucap..

"dia adalah yerin unnie, senior ku di kampus.. hari ini, dengan spesial aku mengundang nya untuk makan malam di rumah.." jelas sinb..

semua mengangguk mengerti setelah pernyataan yg sinb ucapkan barusan..

aku pun merasa lega karena sinb ga nyebutin alesan nya untuk ngajakin makan itu karena apa..

dan disaat itulah kami mulai menikmati daging yg di sajikan oleh ibu sinb sendiri... terasa sangat nikmat, apakah karena itu gratis?

jika ku perhatikan sinb terlihat seperti orang yg berbeda

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Gwarrior #1
Chapter 13: Can this story have part 2?? Bcoz sinb need her own happiness too...
Dlabor
#2
👍🏻
Dlabor
#3
Chapter 12: Need english translation for this 1.
YeEun86
#4
Chapter 12: I thought it's going to be an angst story. I'm glad it's not. Thanks author-nim!
YeEun86
#5
It's nice seeing wattpad fics being published here too
Incarnadinejourney
#6
Chapter 1: Woah, author-nim dari si orange pada debut disini. Senangnya ( ◜‿◝ )♡