Can i?

I LIKE YOU OPPA!

 

Jinyoung’s POV

“Sudah pukul 9 tapi kenapa Yuni belum mengabariku? Apakah ia masih marah padaku? Hmm… apa sebaiknya aku yang menghubunginya?...” Di kamarnya Jinyoung memikirkan Yuni yang belum juga mengabarinya. Iapun mengeluarkan handphonenya dan mulai mengetik message untuk Yuni.

            To: Kim Yooni

            Message: Hey, apakah kau sudah tidur? ^^ maaf mengganggumu.

Yuni’s POV

“Arrrgghhh… kenapa aku terus memikirkannya? WAE WAE WAEEEEEEE???!!!” Teriakku di kamar karena aku kesal. Kenapa aku terus memikirkan Jin Woo eh maksudku Jinyoung oppa. “Huh, andwe! Tidak mungkin! Pasti tadi itu tidak benar. Mungkin saja ia mengaku dirinya Jingyoungku. Ya, ya, yaaaa pasti dia pura-pura mengaku Jinyoung karena aku terus-terusan tidak yakin bahwa dirinya itu bukan oppa. Huh… aiissshh michigetda!” “Ah, lebih baik aku lihat fancam oppa saja.” Akupun membuka laptopku dan membuka folder ‘Fancam My Kyeopta Oppa’ dan taraaaaa muncullah beribu-ribu (-_-) fancam oppa tercinta.

            Ah oppa, neomu kyeopta. Ucap Yuni dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

Ok girl neoegeman yes man mwodeunji dahejulge, ok girl ijebutoe nikkeoya I Love Youuu uu uuu uuu uuuu~

            “Ah ada pesan masuk. Dari siapa sih malam begini?” aku segera mengecek hapeku dan ternyata itu dari Jin Woo oh bukan dari orang yang mengaku Jinyoung oppa. Walaupun begitu ada terselip perasaan gembira ketika kubuka pesan singkat itu. Segera kubalas pesan itu.

            To: Jin Woo/ Jinyoung?

            Message: Belum. Tidak kok. Ada apa? Kau juga belum tidur jam segini?

Kukirim pesan itu langsung dan sedikit berharap ia membalas dengan cepat. Aduuuh kenapa aku jadi begini sih? Sadar Yuni… sadar… sadar…fikiranku mencoba berontak.

“Ah dibalas!! Wah cepat juga. Hehe… ups.” Cepat-cepat aku membukanya.

            From: Jin Woo/ Jinyoung?

            Message: Aku juga belum tidurJ. What’re u doing? Besok boleh kujemput lagi?^^

Kubalas.

            To: Jin Woo/ Jinyoung?

            Message: Jin Woo… eh Jinyoung I mean. Bisakah kau menjemputku lebih pagi besok? Ada yang ingin kubicarakan padamu. Thank~ GNight!

Kukirim pesan itu dengan perasaan sedikit bergelombang(?).

“Tuhan, semoga besok adalah hari yang menyenangkan untukku.” Aku menarik nafas dalam untuk meyakinkan diri sendiri. Tak lama kemudian Jinyoung membalas pesanku.

            From: Jin Woo/ Jinyoung?

            Message: Ok^^ Good night for you too and have a good sleep:D. See you 2moro^^

Kupejamkan mataku untuk menunggu esok.

Jinyoung POV

Yuniyaa, mianhae… jeongmal mianhae. Kupejamkan mataku untuk menunggu esok. Tuhan, jadikan besok hari terbaik untukku.

Author’s POV

Sesuai yang diharapkan Yuni. Jinyoung menjemputnya 1 jam lebih awal.

“Jin… maksudku Jinyoungssi bolehkah aku bertanya padamu? Hmm… ” Seperti biasa Yuni yang sekarang sedang berada di punggung Jinyoung mulai membuka percakapan.

“Kau ini seperti baru kenal saja. Kalau kau masih ragu, panggil aku Jin Woo saja.” Jinyoung memperlambat jalannya sehingga waktu mereka lebih lama.

“Aku mau duduk di taman itu sebentar.” Yuni takut orang yang menggendongnya itu kelelahan sehingga ia memilih untuk berbicara di taman tak jauh dari rumahnya. Iapun memilih untuk duduk di atas ayunan (yaiyalah, masa d bawah ayunan *plak) dan Jinyoungpun memilih duduk di ayunan kosong yang satunya setelah membantu Yuni.

Jinyoung’s POV

Diam-diam kupandangi wajahnya yang seperti sedang berfikir. Aku sadar karena kebohongan awalku membuat suasana diantara kami tidak seperti pertama kali bertemu. Aku ingin dia yang suka berteriak ketika terkejut akan sesuatu. Yuniyaa…

            “Uhuk… ” aku terbatuk tiba-tiba dan hal itu membuat Yuni tersadar dari lamunannya.

            “A mian Jinyoungssi… ini, minumlah.” Ia menyodorkan botol minumnya. Aku menerimanya.

            Sejenak kuperhatikan botol minum yang bertuliskan ‘B1A4’ dan bergambar semua personilnya. Setelah meneguknya sekali aku memperhatikan kembali gambar tersebut dan melihat tulisan kecil dengan Hangeul (abjad Korea) di bawah gambar ‘진영오빠, 사랑해요~^^’ (‘Jinyoung oppa, I love you’). Akupun tersedak.

Yuni’s POV

“YA! Kau ini kenapa oppa?” Aku menepuk-nepuk pundak Jinyoung yang tiba-tiba saja tersedak dan terbatuk-batuk. “Oppa, minumnya hati-hati.”

*setelah keadaan tenang*

“hmm… Jin…nyoung oppaaa? Kenapa kau begini? Aku tau maksudmu agar aku tidak mendekatimu karena kau seorang artis. Tapi tetap saja itu sebuah kebohongan! Aku benci dibohongi!” akupun mengatakan itu semua dengan wajah menunduk dan menahan emosi.

“….. ” tak ada jawaban.

“Jinyoungssi… kau tau aku sangat menyukai Jinyoung oppa. Walaupun rasa sukaku itu hanya sebagai seorang fan. Aku belum pernah bertemu dengannya dan sekarang orang yang aku kagumi berada didekatku… aku tidak tau harus berbuat apa. Hahaha aku bingung sekali Jin.” Aku mencoba untuk tersenyum dan melihat ke arahnya. Omo, kenapa dengan hatiku ini? Melihatnya…aku merasa senang. Ya Tuhan aku… mempercayainya. Ya, aku percaya.

“….. ”

Jinyoung’s POV

Aku harus memberitahukannya. Ya, harus!

“Oppa, sekarang aku udah percaya kalau kau Jinyoung oppaku.” Belum sempat aku berkata, Yuni berbicara duluan.

“E…eh… benarkah kau sudah percaya kalau aku Jinyoung? Percaya beneran kan?” aku mencoba meyakinkan pernyataan Yuni.

“Iyalah oppa, aku percaya sekarang”

Omooo senyumnya itu… keyakinan itu… ya, dia sudah mengakui kalau aku ini benar-benar Jinyoung. Syukurlah. Akupun tersenyum mendengar pernyataan itu.

Author’s POV

“Hmmm oppa kenapa ada disini? Bukankah kau di Korea sibuk dengan B1A4 dan dramamu?”

“Kau ingin tau alasan aku kemari?” Jinyoung menghampiri Yuni dan bersimpuh dihadapannya.

OHMAYYYYY SENYUMANNYA ITUUUU. OH OH OHHHH SENYUMAN YANG SERING AKU LIHAT DI TV HANYA SAJA INI NYATA. YA TUHAN! Yuni berteriak dalam hati dan beberapa kali menggelengkan kepala.

“Ya! Ini bukan mimpi! Jadi stop menggeleng-gelengkan kepalamu itu.”

“YA OPPAA!!! KAU JUGA SAMA SAJA!Aiiisshh… ” Yuni melipat kedua tangannya lalu berpura-pura bersikap cuek dengan tidak menatap Jinyoung.

Yaampuuuun aku tidak bisa kalau ia didepanku seperti ini. Dengan senyumnya itu dan… dan… wajahnya itu terlalu dekat. Wajahku sudah memerah sepertinya huh.

Jinyoung yang melihat wajah Yuni sudah memerah tertawa.

“YA! KENAPA OPPA TERTAWA? HUH! CEPAT JELASKAN KENAPA!”

“Kau lucu sekali kalau sedang nervous. hehehe” Jinyoung mencubit gemas pipi Yuni yang sudah memerah itu sehingga makin memerah padam (-__- kebakaran lama-lama si Yuni).

“YA OPPAAAAA!! HENTIKAN MENCUBIT PIPIKU! Huu…hh”

“Kebiasaanmu berteriak memang sudah bawaan sejak lahir ya? Ckckck”

Dengan masih bersimpuh(?) dihadapan Yuni, Jinyoung mulai menatapnya serius.

“Alasanku adalaaa…………hhh hmmm. MWO??!!! JAM 9! KAUSUDAH TERLAMBAT YUNIYAAA!!” Jinyoungpun secepat kilat(?) menggendong Yuni dan berjalan cepat.

“hihihihii…” Yuni cekikikan selama di perjalanan.

Aneh sekali kenapa ia tertawa? Jinyoung merasa ada yang aneh dengan Yuni. Karena daritadi Yuni terkekeh dan tidak panik seperti dirinya. Padahal yang seharusnya panik adalah Yuni bukan dirinya.

“Ya! Kenapa kau tertawa sih? Ada yang lucu memangnya hah?” Jinyoung semakin mempercepat langkahnya karena Yuni sudah benar-benar terlambat. Ia berencana akan memohon pada penjaga gerbang ketika Yuni tidak diizinkan masuk. Walau berlutut sekalipun. (beuuuh Jinyoung, lakukan itu untukku juga u,u)

“Oppa… emmm… sebenarnya hari ini… sekolah di liburkan. HAHAHAHHAA”

Mendengar itu sontak saja Jinyoung berhenti dan secepat badai(?) melirik ke arah Yuni yang ada di belakangnya.

“YA!!!!! KAUUUUU! ERRRRR!!!! KENAPA KAU TIDAK BILANG DARITADI HAH?!!” Jinyoungpun kesal.

Melihat oppa yang di sukainya sudah kelihatan lelah dan nafasnya tidak beraturan Yuni merasa agak sedikit bersalah.

“Hehehehe mian mian oppa.” Yuni meminta untuk diturunkan dan memberikan botol minumnya. Lalu Yuni menyeka peluh Jinyoung dengan sapu tangannya. (author juga mauuu ._.)

“Errghh kenapa kau tidak bilang daritadi sih!”

“Mianhae oppa.” Ternyata kau memang sangat baik Jinyoung oppa. Aku senang ada didekatmu.

“Oh ya, tadi kan kau belum mengatakan alasanmu melakukan semua ini. Ayo ceritakan. Ppalli!”

“Aaaah, ehmm..ehm…aku sudah mengenalmu sebelum di pasar itu. Kau ingat tidak 5 bulan yang lalu waktu kau pergi ke Singapore?”

“Ya, memang 5 bulan yang lalu aku berada di Singapore. Memangnya kenapa? Ah, jangan katakan kau berada disana? Tapi kan B1A4 tidak sedang ada acara show.”

“Aku berada disana memang tidak dengan B1A4. Kau tidak ingat waktu itu kau yang menabrakku dan menumpahkan minumanmu di bajuku lalu kau memukuliku. Aiisshh masa kau tidak ingat.”

“YA!!! PPABO! MANA MUNGKIN AKU TAU ITU KAU OPPA! KAU MENGGUNAKAN TOPI DAN KACAMATA SERTA MASKER SERBA HITAM!KUPIKIR KAU PENJAHAT! UGHH”

“YA YUNIYA!! Pelankan suaramu! Aisshh… waktu itu tidak mungkin aku tidak menyamar. Kau tau kan orang---”

“Ya ya ya aku tau orang tampan sepertimu tidak mungkin keluar sendiri dengan pakaian terbuka(?). Tapi kau memang tidak pandai untuk menyamar. Bayangkan saja semua yang kau pakai saat itu warna hitam dan jelas saja itu membuatku takut! Kau seperti penjahat! Kenapa kau tidak keluar malam saja agar tidak terlihat!?”

“YA! KAU INI! Egghh..sudahlah. Aku sebenarnya mengikutimu waktu itu. Karena kau sangat manis dan aku suka. Jangan ge-er kau!”

“Oppa, tidak usah sok jaim gitu. Hahaha lihat wajahmu yang memerah itu. Imut sekali.”

“Hey hey hey jangan cubit pipiku terlalu keras! Wajah tampanku ini terganggu tau!”

“Kau juga manis dan aku suka.”

Tiba-tiba Jinyoung berdiri dan bersimpuh dihadapan Yuni.

“Kim Yooni.”

“Wae oppa?” Yuni menatap Jinyoung yang ada dihadapannya sekarang dan tersenyum.

“Cantik.” Perlahan Jinyoung mulai mendekati wajah Yuni.

“Chu~” tiba-tiba Yuni sudah memajukan wajahnya ke arah Jinyoung dan mencium pipinya. “Ya! Oppa, aku masih dibawah umur!”

“Kau ini ya. Huft.” (author aja, udah diatas umur(?) kok.)

Yuni memeluk Jinyoung dan berbisik. “Oppa, I like you. Aku menyukaimu berawal dari hanya sebagai fan. Tp bisakah aku mulai menyukaimu bukan sebagai fan?”

“Tentu saja Kim Yooni.”

-End-

 

Finally selesai juga ffku yg pertama ini. Bagaimana? terlalu cepat? okelaaah Terlalu bagus? okelaaah

Thank for reading and please comment below~^^

You can request fanfic you want as long as related about B1A4 or i know the cast:) 고마워용~

If you don't have acc here, you can ask here> @Karima_Hamdi

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Karima123 #1
Mitha: Gomawoo chingu~^^<br />
Amanda: Nyehehehe campuran cyiiiin :p gak bisa kalo full romantis *penulis gagal*<br />
All: Nantikan ffku berikutnya. thank you:)
amandakvn
#2
kar ini sebenarnya niat mau romantis apa komedi sih? -__- hahahahahahahaha .-.v
MithaChan
#3
kerenn.. FF nya lucu^^
ronanisa
#4
tambahin konfliknya aja biar ceritanya panjang heehee:)
Karima123 #5
nyehehehe lebay na. tau tuh authornya -__- *plak
Karima123 #6
Aiiiihh gomawoyong Roniiiiisss:** menurut kamu perlu aku cepet" akhirin atau tambah konflik ?
ronanisa
#7
lucu banget ff nya, suasana romantisnya juga dapet kar hehe, tapi kenapa cuma karena diinjek bisa jadi pake tongkat begitu :D hehehe lucu bangetttttt!!!!