I don't know wae

I LIKE YOU OPPA!

 

Sesampainya di depan pagar, Yuni celingak celinguk memperhatikan depan rumahnya yang tidak ada kendaraan sama sekali. “Dimana kendaraan yang akan membawa kita ke sekolahku?”

            Menyadari Yuni yang kebingungan karena dirinya belum mengatakan bahwa ia tidak membawa kendaraan. “Mianhae, aku lupa bilang padamu bahwa aku tidak bawa mobil. Kau tau kan mobilku hilang kemarin.”

            “Lalu kita berangkat dengan apa? Aduhhh… ” Yuni meringis kesakitan karena tiba-tiba kakinya berdenyut.

            “Hei kenapa kau?” Jin Woo yang kaget langsung memegang tangan Yuni agar tidak terjatuh. “Hati-hati, ayo naik ke punggungku. Cepat, nanti kau terlambat.” Jin Woo langsung berjongkok di depan Yuni yang membuat Yuni kaget.

            “HAH! Kau tidak akan bilang bahwa kau akan menggendongku sampai sekolah kan?” Tanya Yuni memastikan.

            “Kau tidak usah kaget begitu. Ya, aku akan menggendongmu sampai tiba di sekolah. Cepat naik ke punggungku!”

            “Memangnya kau sudah tau dimana sekolahku? Kau kan belum tau huh.”

            “Hey! Aku tau sekolahmu!”

            “Hah, kau tau Jin Woo?” tanya Yuni dengan tatapan aneh.

            Melihat Yuni menatapnya aneh, langsung saja Jin Woo tersadar atas jawabannya. “Oh maksudku… aku tau kau pasti akan kaget karena aku menjemputmu tanpa membawa kendaraan. Palli naik ke punggungku!” tanpa bertanya lagi Yuni segera naik ke punggung Jin Woo.

            “Ohya, kenapa kita tidak naik taksi atau ojek aja? (kok gak keren ya…pake ‘ojek’-_- yasudahlah lanjuuuut.)” Yuni kembali bertanya setelah hinggap(?) di punggung Jin Woo.

            “Kau manja sekali. Dengan berjalan kaki sekolahmu itu hanya memakan waktu 15 menit. Tau tidak hah?”

            “Wah, kau tau sekolahku ya? Wah kau benar-benar tau?!”

            Aiissshhh jinjja! Keterlaluan ini, daritadi aku keceplosan terus. Aduuhhh mulut ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi. “aarrggghh… jinjja!” Jin Woo tidak sadar menggelengkan kepalanya berkali-kali.

            Ada apa dengannya ya? Melamun dan geleng-geleng kepala sendiri. Hih, mengerikan orang ini. Berbeda sekali dengan oppa kuuuu oh oppaaa. “YA!YA YA YA!! Kau kenapa? Geleng-geleng kepala. Aneh sekali.”

            “Oh ya, apa sekolahmu yang paling dekat di daerah sini? Aku hanya menebak saja mungkin sekolahmu yang paling dekat itu. Hehe… ”

            Yuni yang mendengar Jin Woo tertawa segera saja merapatkan wajahnya semakin ke depan. “OWAAAAAAAA JIN WOOYAAA KAU TERTAWA. WAH KAU TERTAWA AHAHA… ” Yuni berteriak kegirangan karena melihat pertama kalinya Jin Woo tertawa.

           “HEI BISAKAH KAU TIDAK BERTERIAK DI DEKATKU! TELINGAKU INI SEAKAN MAU PECAH! Aiissshh”

            “Waaahhh mianhaeyo ahjussi hehehe… ” Yunipun ngeledek Jin Woo dengan memanggilnya ahjussi.

            “Aiissshh gadis ini menyebalkan ternyata. Ya Tuhaaaaan sembuhkan ia lebih cepat. Aku tidak ingin berlama-lama mendengar teriakannya ini.” Walaupun begitu aku ingin berada didekatnya lebih lama. Hehehe…

            “Heheheee kau ini sangat lucu ya. Cara tertawamu itu mirip sekali dengan oppa Jinyoung. Aku sangat suka dia. Kau sangat berbeda dengan dia. Dia sangat ramah dan manis. Huh, kau itu walaupun mirip sekali dengannya tapi ternyata sangat berbeda.”

            “YA! KAU INI… aisshh yasudahlah aku tidak mau bertengkar terus denganmu sepanjang perjalanan hari ini.”

            Yuni akhirnya menyadari kalau mereka sudah berjalan sejauh ini dan hampir tiba di sekolahnya. “Yeay kita akan segera sampai di sekolahku.”

            Tiba-tiba Jin Woo menghentikan langkahnya dan menurunkan Yuni dengan hati-hati. “Ada apa? Kenapa kau menurunkan aku di halte? Setelah belokan itu adalah sekolahku.” Tanya Yuni karena ia bingung Jin Woo menurunkan ia di halte dekat sekolahnya.

            “Sebentar ya, aku ingin memakai masker dulu. Aku takut ketika kita tiba d sekolahmu, teman-temanmu menganggapku oppa yang kamu maksud itu. Aku tidak mau ketampananku yang sebenarnya melebihi oppamu itu membuat kehebohan.” Jin Woo menjelaskan sambil mengeluarkan masker dari sakunya dan memakainya.

            Aigooo ahjussi ini sangat kepedean sekali. Memang benar ia sangat mirip dengan Jinyoung tapi bukan berarti dia harus bersikap seakan-akan dirinya Jinyoungku. Isshh kalau saja bukan karena tragedi kemarin, sudah pasti aku tidak mau diantar olehnya ugh.. Ucap Yuni dalam hati.

            “Hei ada apa dengan wajahmu itu? Memandangku aneh. Ah sudahlah memang orang tampan sepertiku orang-orang tidak akan bisa lepas memandangiku.”

            “Benar-benar kau ini. Cepat, 5 menit lagi bel masuk. Palli!” perintah Yuni yang kemudian Jin Woo menggendongnya kembali ke sekolah. Setibanya didepan gerbang sekolahnya Yuni meminta Jin Woo untuk diturunkan.

            “Gomawoyo Jin Woo, sampai sini saja kau mengantarku. Aku bisa masuk kedalam dengan teman-temanku. Sebentar lagi temanku akan mengantarku ke kelas. Bye…”

            “Pulang akan ku jemput kau. Kupastikan kau tidak akan menunggu lama. Arrasso?”

            “Ya! Aku bisa naik taksi pulangnya. Kau tidak ada urusan? Sekolah atau kuliah atau kerja? Aku tidak mau selalu merepotkanmu. Aku pergi.” Yuni masih ragu dengan Jin Woo karena baru kemarin ia mengenalnya dan Jin Woo sudah mau mengantarnya pulang pergi ke sekolah. Walaupun ia sendiri merasa nyaman berada di dekat Jin Woo.

            “Aaah gwaencana, aku sedang libur kuliah. Makanya aku mempunyai banyak waktu. Oke, see yaaa. Chu~” Jin Woo melayangkan fast kiss ke pipinya. “Daaaaaahh Yuniyaaa” tanpa rasa bersalah Jin Woo berlalu meninggalkan Yuni sambil melambaikan tangannya dengan riang.

            Yuni terpaku atas sikap Jin Woo yang secara tiba-tiba mencium pipinya. Aneh, aku tidak ingin memarahinya. Omo, aku yang aneh atau dia? Huh, yasudahlah. Hehehe anggap saja tadi itu ciuman dari oppa. Hihihii. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Karima123 #1
Mitha: Gomawoo chingu~^^<br />
Amanda: Nyehehehe campuran cyiiiin :p gak bisa kalo full romantis *penulis gagal*<br />
All: Nantikan ffku berikutnya. thank you:)
amandakvn
#2
kar ini sebenarnya niat mau romantis apa komedi sih? -__- hahahahahahahaha .-.v
MithaChan
#3
kerenn.. FF nya lucu^^
ronanisa
#4
tambahin konfliknya aja biar ceritanya panjang heehee:)
Karima123 #5
nyehehehe lebay na. tau tuh authornya -__- *plak
Karima123 #6
Aiiiihh gomawoyong Roniiiiisss:** menurut kamu perlu aku cepet" akhirin atau tambah konflik ?
ronanisa
#7
lucu banget ff nya, suasana romantisnya juga dapet kar hehe, tapi kenapa cuma karena diinjek bisa jadi pake tongkat begitu :D hehehe lucu bangetttttt!!!!