She Is 1/?

Random
Please Subscribe to read the full chapter

2 tahun setelah kepergiannya menuntut ilmu di negeri seberang. Aku merasa sangat kesepian. Tidak bisa melihat senyumnya, manjanya jika hanya bersamaku. Entah apa yang ada di pikirannya sampai begitu tega meninggalkan aku sendiri di sini. Tapi itu semua cita-citanya sejak kecil belajar ke negeri seberang. Selalu. Jika sudah di bahas tentang negara itu ia selalu bersemangat. Entah apa yang spesial dengan negara itu. Memang disana lebih canggih. Tapi negara kita juga tak kalah canggih.

Tapi percuma juga aku menunggunya seperti ini. 2 tahun menunggu kepulangannya yang tak pasti. Bahkan ia sendiri menyuruhku untuk tidak menunggunya. Cih! Bodoh bukan? Menunggu yang tak pasti itu rasanya sakit tapi tidak berdarah. Entah kenapa hati ini tak bisa berpindah ke lain hati, padahal aku sudah mencoba untuk memulai hubungan dengan orang baru. Ntah lah semuanya tak bertahan lebih dari 1 bulan. 

Hati ini seperti sudah terkunci olehnya. Terkadang aku merasa capek juga seperti ini. Tapi aku tak bisa bangkit dari lumpur yang sangat dalam ini. Lumpur yang ingin menenggelamkanku sedalam-dalamnya saat aku ingin meraih tali untuk naik, selalu saja aku terperosok jatuh lagi. Entah kenapa aku bisa seperti ini.

Seulgi terlihat mengetik dengan lesu di laptopnya. Menulis semua yang ia rasakan dalam blog pribadinya. Seulgi ingin menceritakan masalah tapi ia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.

Dulu.. Mungkin masih ada gadis itu. Tapi setelah kepergiannya seulgi menjadi sendiri. Keluarganya sudah tidak ada lagi. Eommanya meninggal saat ia masih berumur 4 tahun dan Appanya menikah kembali setelah sepeninggal eommanya. Setelah itu seulgi di titipkan ke panti asuhan. Menyedihkan bukan? Yah. Sebenarnya seulgi masih ada ibu angkatnya di panti asuhan, tapi ia tak mau membebani ibu angkatnya lagi. Maka dari itu ia memutuskan hidup mandiri, walau terkadang ia sering juga datang ke panti asuhan untuk sejenak berkunjung.

Selepas dari panti asuhan, seulgi mencari rumah kecil dan pekerjaan part time sambil kuliah. Ya. Seulgi menggunakan uang tabungannya yang ia tabung sejak kecil untuk menyewa rumah. Tidak besar tidak kecil juga, 1 kamar tidur, dapur sekalian ruang tengah dan ruang tamu, 1 kamar mandi. Dan ya disinilah seulgi memulai hari dan mengakhiri harinya.

Selain bekerja part time di toko dan pom bensin, seulgi juga menggambar. Terkadang semua gambarannya itu ia jual ke kolektor-kolektor. Lumayan untuk makan sehari-hari. Dari sanalah ia mengenal gadis itu. Gadis dengan senyuman yang manis, elegan, imut, gadis yang hanya bisa membuat seulgi jatuh hati. Dari awal perjumpaan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
jasonds #1
Chapter 4: lanjutttt
jasonds #2
Chapter 2: deuh ngambangggg thorrr
malmal92 #3
Chapter 6: Duh kasihan bgt sih irene T_T
Semoga seulgi bisa trs disisinya dan menyemangati irene.
malmal92 #4
Chapter 5: Ini kan lukisanku.. haha sotoy
Lg ngiklanin indomi bu? Haha
Tp emang sih indomi enak klo pake telur ditambah sayur trs pake saos dan cabe iris. Haha
malmal92 #5
Chapter 4: Hayoloh kok kenapa irene bisa jd ada di kamarnya seulgi? Wajib lanjut dong :)
Brewingthebear
#6
Chapter 2: Lanjutkan thor! Keren story nya.
malmal92 #7
Chapter 2: Siapakah bae joohyun itu? Apakah mantannya seulgi? Lanjut thor :)