PART 4

LOVE ME FOR A REASON
Please Subscribe to read the full chapter

PART 4

 

Kim Jaejoong terduduk lemas di tepi tempat tidurnya – ia baru saja keluar dari kamar mandinya setelah menghabiskan kurang lebih 15 menit di depan wastafel; mengeluarkan isi perutnya. Ia benar-benar merasa mual sesaat setelah bangun tidur. Ini pertama kalinya Jaejoong mengalami mual-mual hebat selama ia dinyatakan positif hamil. Bahkan, Jaejoong merasa mual dengan bau kamar tidurnya.

Dengan perlahan, Jaejoong meraih ponsel pintarnya yang terletak di nakas dekat tempat tidur. Menekan beberapa angka, kemudian menunggu sesaat. “Umma?” Jaejoong berujar lirih sebelum semuanya menjadi gelap.

 

=||=

 

Kim Ji Woo sedang sibuk menata centerpiece yang ada di meja makan saat telepon rumah keluarga Kim berdering. Wanita itu mengeryit heran, hanya anak-anaknya dan juga keluarga inti Kim dan Choi yang mengetahui nomor telepon rumah keluarga mereka.

“Hal – ”

“Umma?”

“Jaejoongie?” Kim Ji Woo terkejut begitu mendengar suara putra satu-satunya itu. Perasaannnya sebagai seorang ibu langsung mengatakan sesuatu telah terjadi kepada Jaejoong. Dengan langkah tergesa, Kim Ji Woo melangkahkan kakinya menuju lantai dua, dimana kamar Jaejoong terletak.

“Astaga, Jaejoongie!” Mata Kim Ji Woo melebar sempurna begitu ia membuka pintu kamar bernuansa putih itu. “Jaejae-ah!” Kim Ji Woo menperbaiki posisi tubuh Jaejoong. “Jaejae?” Ia menepuk-nepuk pelan pipi pucat itu. “Yeobo!” Kim Ji Woo berseru memanggil suaminya.

Seperti menyadari ada yang salah dengan Kim Ji Woo dan Kim Jaejoong; Gamsa yang sedari tadi mengekor dibelakang Kim Ji Woo berlari keluar. Bersuara dengan berisik. Seolah memberi tanda kepada penghuni rumah lainnya jika telah terjadi sesuatu.

“Apa yang terjadi? Jaejae-ah!”

Kim Kap Soo langsung menepuk-nepuk pelan pipi pucat Jaejoong begitu melihat putranya itu. Dengan tergesa, ia berlari keluar kamar. Ia harus segera menguhubungi dokter keluarga mereka.

Sedangkan Kim Ji Woo terlihat baru saja keluar dari kamar mandi putranya tersebut. Mengusapkan sedikit minyak angin di atas lubang hidung Jaejoong, kemudian di area tengkuk dan kedua telapak kaki Jaejoong. “Jaejae-ah!” Kim Ji Woo menepuk-nepuk pelan pipi pucat Jaejoong.

“Kim Jaejoong?” Wanita cantik itu berujar sembari mengusapkan lagi minyak angin yang ada. Astaga, apa yang sebenarnya telah terjadi dengan putranya ini?

“Bagaimana keadaan Jaejae?” Kim Kap Soo berjalan tergesa mendekati kedua orang tercintanya itu. “Aku baru saja menelpon Soon-Jae hyung, dia sedang dalam perjalanan kesini.”

Kim Ji Woo tidak merespon. Kedua matanya masih terfokus kepada sang putra. “Jaejae-ah? Jaejoongie?” Kim Ji Woo berujar pelan sambil nepuk-nepuk pelan pipi Jaejoong begitu melihat kedua alis putranya bertaut, gelisah.

“Ngg – ” Jaejoong mengerang pelan. Ia terlihat berusaha membuka kedua matanya. “Umma?” gumam Jaejoong pelan, matanya mengerjap – berusaha membiasakan kedua matanya dengan cahaya terang yang ada.

“Ya, Jaejae-ah. Ini Umma, Nak.” Kim Ji Woo menggengam erat tangan Jaejoong. “Apa kau mau muntah lagi?” Kim Ji Woo bertanya begitu melihat ekspresi muka Jaejoong.

Jaejoong mengangguk. “Mual.”

Kim Ji Woo langsung saja memijat pelan tengkuk putranya itu.

“Aku tidak suka bau parfum Umma.”

“Hm?”

“Umma bau. Aku mual.” ujar Kim Jaejoong sembari menutup hidungnya.

“Umma? Bau? Tapi Umma sudah mandi, Jaejae-ah.”

Jaejoong menggelengkan kepalanya. “Bau. Mual. Tidak suka.”

Kim Ji Woo menatap suami-nya tidak percaya. Meminta bantuan dari suaminya itu.

“Bagaima kalo dengan Appa?” Kim Kap Soo mendekat ke arah Jaejoong.

Jaejoong menggelengkan kepalanya. “Appa juga bau. Tidak suka.”

Tanpa mereka sadari, Kim Kap Soo dan istrinya itu mendesah bersamaan. Tidak tahu harus bagaimana lagi.

“Aku tidak suka bau kamarku.” ujar Jaejoong tiba-tiba.

“Eh? Lalu bagaimana?”

“Pindah ke kamar Ji Wonnie saja mau?” usul Kim Kap Soo.

“Tidak mau. Aku ingin ingin udara pagi.”

“Tapi – ” Kim Ji Woo hendak memprostes saat suaminya memberinya tanda agar tidak usah protes.

“Jjja! Baiklah, kita akan ke taman belakang. Tapi setelah kau meminum obat anti mual dari doktermu dulu. Sebentar lagi Soon-Jae Ajusshi akan tiba dan memeriksamu ulang.” Kim Kap Soo berujar sembari men

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Blurr_moments
#1
Chapter 4: please dont ever mention boa or ara. but for jae maybe yihan or siwon? i dont know just keep on writing this awesome fic
bebebe #2
Chapter 4: Hmmm pacar yunho ya? Boa?
Mantan jae .. ?
Semoga mereka ga akan cerai sampai 12 bulan kedepan
BabyBugsy
#3
Chapter 4: Sekarang sih keliatannya gampang lihat yunho ngomong. Tp percaya deh nanti pada prakteknya pasti tidak semudh itu. Well kita lihat saja yunho ssi apakah hatimu akan benar" tidak berubah selama 12 Bulan kedepan? Ahahahaha cant wait this..
Banyak nama di otak yg kemungkinan bakal hdi kekasih yunho maupun mantan kekasih jaejoong..
Update soon
Blurr_moments
#4
Chapter 3: when will jae tell yunho about the baby? but who the father?
lalaland1125
#5
Chapter 3: i read your fic by translated it to english.. and i like this fic.. update soon ❤
Kaori_Samidare #6
Chapter 3: Love this story
Alurnya ngalir secara alami
Tapi masih penasaran ama yun klo udah punya dambaan hari kok mau disrh nikah sih
Hmmm... cant wait for the the next chapt
BabyBugsy
#7
Chapter 3: Pertemuan pertama dengan kesan yang sesuatu banget ~~ ternyata semua berjalan lancar. Aku pikir bakal dingin dan kaku. Ternyata mengalir dengan baik Xd aigoo jae makannya ,bener" orang hamil hormonnya ga bisa dilawan kkkk~ gemesin banget lihat polahnya dia... Emesshhh banget atuh.
BabyBugsy
#8
Chapter 2: Wow dua pasangan heboh hahahha seneng lihat jaejoong dan bayinya baik baik saja dan mendapatkan banyak Cinta kkkk~~
Aigoo siapa sebenernya jung yunho ini??
ultracuteteen #9
Chapter 3: Tks for the update thor...
ultracuteteen #10
Chapter 1: Suka ceritanya