Bad Feeling
MY NEIGHBOURWoohyun sedang tiduran di sofa ruang tengah malam itu. Sesekali ia senyum-senyum sendiri tatkala mendapat pesan balasan dari tetangganya. Rupanya namja itu tengah bertukar pesan dengan Sunggyu via aplikasi chatting. Drrrrt.. drrrt.. ponsel Woohyun kembali bergetar ketika chat balasan dari Sunggyu masuk.
‘Ibuku sedang pergi dengan teman-temannya. Aku juga tidak tahu dia akan pulang jam berapa’
Dua kalimat itu yang tertera di layar ponselnya. Cepat-cepat Woohyun mengetikkan balasan.
‘Oh.. kau hati-hati di rumah sendirian. Kau tahu, yang kumaksud adalah hal-hal yang tidak bisa kau lihat’
Namja itu terkikik geli berpikir bahwa Sunggyu akan ketakutan sekarang. Drrt.. drrrt..
‘Aku tidak takut dengan hal seperti itu’
Hampir saja Woohyun ingin kembali mengetikkan balasan. Gadis itu mengirim chat lagi.
‘Sudah ya.. aku mau tidur’
Sebenarnya sih Woohyun masih ingin chit chat dengan Sunggyu. Lagi pula di belum mengantuk. Tapi mau bagaimana lagi kalau gadis itu memang ingin tidur. Woohyun kembali menarikan jarinya pada layar ponselnya.
‘Geurae, jalja Gyugyu’
Sunggyu tidak lagi membalas pesannya. Woohyun jadi bosan. Eomma dan Appanya sedang berduaan di halaman belakang. Mereka terlihat seperti pasangan muda saja pikir Woohyun. Sedangkan hyungnya entah pergi kemana sejak sore tadi belum juga pulang. Karena bosan Woohyun memutuskan pergi ke kamarnya. Namja itu berjalan mendekati jendela. Aneh. Lampu kamar Sunggyu mati. Bukankah gadis itu bilang ia tidak suka gelap dan tidak bisa tidur jika lampunya di matikan. Atau jangan-jangan...
Perasaan Woohyun jadi tidak enak. Ia tiba-tiba saja mengingat pertanyaan Sunggyu saat mereka duduk di ayunan.
‘Apa saat kalian berkelahi, kau pernah berpikir untuk membunuh hyungmu?’
.
.
Sunggyu menatap datar Jaesuk yang tengah tidur dengan pulas di ranjangnya. Gadis itu berdiri di samping ranjang Jaesuk dengan sebuah pisau dapur di tangannya. Gadis itu mengangkat pisau dengan kedua tangannya.
.
.
Eomma Kim pulang. Yeoja paruh baya itu keluar dari mobil dan berjalan memasuki rumah. Diedarkan pandagannya pada setiap penjuru rumah. Sepi.
“Apa mereka sudah tidur.” Gumamnya.
Yeoja itu berjalan menaiki tangga, ia ingin menuju kamar Jaesuk untuk mengecek apakah putranya itu sudah pulang.
.
.
Tangan gadis itu bergetar. Ia tidak bisa melakukannya. Ia benci itu. Kenapa ia merasa takut membunuh orang. Gadis itu menggeleng kuat. Ia tidak bisa melakukannya. Sunggyu melangkah mundur. Gadis itu terkejut karena tidak sengaja menyenggol bingkai foto di atas meja nakas.
.
PRAAANG..
.
Yeoja paruh baya itu hampir saja meraih handle pintu kamar Jaesuk kalau saja pendengarannya tidak menangkap suara barang jatuh dari lantai bawah. Yeoja itu kembali turun ke bawah dan mendapati anak tetangganya tengah berjongkok memunguti pecahan gucci kecil yang ia taruh di atas meja hias ruang tamu.
“Apa yang kau lakukan?!”
.
.
Sunggyu membungkam mulutnya sendiri. Berusaha untuk tidak menimbulkan
Comments