Different Story of Medusa and Athena

Still EunBi

Athena adalah dewi kebijaksanaan, dewi perang, dewi kesenian, dewi kerajinan tangan. Dan yang terpenting ia adalah dewi perawan. Athena hanya mencintai keindahan dan keterampilan para seniman sejati. Dan karena itulah ia tidak tertarik untuk memiliki tambatan hati. Dialah satu-satunya dewi yang tak pernah terjerat skandal percintaan dan segala tipu daya seksual yang marak di kalangan para dewa dewi olimpus. Dialah satu-satunya dewi perang kebanggaan zeus. Dialah satu-satunya dewi yang terlahir langsung dari kepala zeus. Dialah dewi yang mengajarkan banyak hal bermanfaat bagi umat manusia yang ada di bumi.

Dan sebagai bentuk penghormatan bagi dewi Athena yang agung, maka terciptalah sebuah kota di bumi bernama kota Athena. Dan dibangunlah sebuah kuil perawan yang dikhususkan untuk sembahyang kepada dewi Athena. Kuil Athena sangat ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa kepada sang dewi perang. Dengan para penjaga kuil yang semuanya adalah wanita – wanita perawan, membuat Athena sendiri merasa bangga akan kesucian kuilnya. Sungguh Athena ikut menjaga kesucian kuilnya dengan mata kepalanya sendiri.

Tersebutlah seorang wanita cantik jelita bernama jung eunha. Legenda mengatakan bahwa jung eunha adalah wanita tercantik di kota Athena atau bahkan tercantik di seluruh penjuru dunia. Dan jung eunha sangat mengagumi sang dewi perang. Bisa dikatakan bahwa eunha adalah fans nomor satu sang dewi perang. Sama halnya dengan dewi Athena, eunha tidak tertarik untuk memiliki tambatan hati. Dia ingin menjaga keperawanannya sampai ajal menjemput. Dan dia hanya ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk menjadi penjaga kuil Athena.

Maka jadilah ia seorang penjaga kuil Athena yang paling setia. Bahkan saking loyalnya eunha, Athena sendiri yang mengangkat eunha sebagai pendeta wanita tertinggi di kuilnya.

Sudah jadi rahasia umum bahwa eunha adalah pendeta yang paling berharga di mata sang dewi perang. Dan karena kecantikan paripurna yang dimiliki eunha, semua mata pasti jatuh cinta kepadanya tak terkecuali para dewa dewi olimpus termasuk dewi Athena. Setiap kali ada kesempatan ataupun setiap kali sang dewi memiliki sedikit kelonggaran, pasti akan ia habiskan waktunya bersama eunha. Entah itu mengobrol, membantunya di kuil, mendengarkan keluh kesah eunha, atau mungkin hanya melihat eunha dari kejauhan pun sudah cukup membuat hatinya puas.

“ini sudah larut, kenapa belum tidur?”

“ah dewi-“

“bukankah aku pernah bilang kalau hanya ada kita berdua kamu harus memanggilku dengan nama kecilku saja nona jung?”

“i-iya sinbi, maafkan aku..”

Athena tersenyum kecil melihat eunha yang salah tingkah. Sungguh eunha adalah pemandangan yang sangat menggemaskan untuknya. Dengan langkah yang mantap Athena berjalan mendekati eunha dan duduk tepat disampingnya.

“aku lelah…”

“apa kamu baru saja memimpin peperangan lagi sinbi?”

Athena tersenyum kecil sambil memandang manik mata eunha, “seharusnya hari ini tidak ada perang, kalau saja sunghyun tidak mengacau.”

“memang apa yang telah dilakukan dewa ares?”

“dia baru saja mengadu domba Spartha dan Thebes.”

“jadi…….tadi kamu berperang melawan?”

“tentu saja sunghyun. Si bodoh itu tidak akan berhenti menumpahkan darah jika tidak dilumpuhkan.”

“astaga! Jadi maksudmu kamu baru saja membuat lumpuh dewa ares? Jadi sekarang dewa ares tidak bisa berjalan lagi? begitu? Apakah di olimpus juga menyediakan kursi roda?”

Sekali lagi athena tersenyum hingga keluar suara tawa kecil dari mulutnya. Eunha benar-benar sangat menggemaskan. Apalagi dengan potongan rambutnya yang baru, semakin menambah unsur menggemaskan yang ada pada dirinya. Dulu saat pertama kali mendatangi kuilnya, eunha memiliki rambut panjang yang bergelombang diujungnya. Dia sangat cantik dan anggun dengan rambut panjang tersebut. Namun setelah Athena mengangkatnya menjadi pendeta tertinggi, eunha memangkas pendek rambut indahnya. Dia bilang rambut panjang membuatnya repot dan mudah gerah. Meskipun begitu, eunha masih tetap cantik dan anggun di mata sang dewi. Bahkan tidak hanya cantik dan anggun, dia sekarang jadi menggemaskan dengan rambut pendeknya. Sungguh jung eunha benar-benar makhluk terindah di mata sang dewi perang.

“tentu saja tidak eunha-yaa….hahaha lucu sekali kamu ini.” Ucap Athena sambil sedikit mencubit gemas pipi tembam milik eunha “Aku hanya membuatnya tidak bisa bangun, yah mungkin sampai satu bulan kedepan ia hanya bisa berbaring ditempatnya…”

“oh begitu…” eunha tersenyum kecut menyadari kelakuan bodohnya dihadapan Athena.

“sekarang gantian, ceritakan padaku apa saja yang kamu lalui hari ini?” Athena bertanya dengan penuh antusias

“emm yah seperti itulah…..membantu para pendeta yang lain, menemani orang-orang yang beribadah, membantu memberikan petunjuk bagi pendatang baru……….aku kira tidak ada yang spesial hari ini.”

“jadi menurutmu bertemu denganku bukanlah hal yang spesial? Begitu?” Tanya Athena dengan nada kesal yang dibuat-buat sambil menahan senyumnya.

Eunha langsung memeluk lengan kanan Athena sambil memberikan tatapan puppy eyes andalanya “heung…..tentu saja tidak. Kamu sendiri tahu kan kalau aku ini fans beratmu. Kamu itu panutanku yang paling berharga sinbi……dan aku selalu bersyukur atas setiap kesempatan untuk bertemu denganmu sinbi-ah………”

“memang kamu bersyukurnya ke siapa?”

“kepada dewa zeus yang telah mengeluarkanmu dari kepalanya. Aku yakin pasti kamu selalu membuatnya migrain ketika masih didalam kepalanya, iya kan?”

“hahaha………iya……” Athena mendekap tubuh eunha yang kini memeluk bagian samping tubuhnya. Athena selalu menikmati setiap momen kebersamaanya dengan eunha. Entah sejak kapan, tapi yang pasti Athena telah memutuskan bahwa eunha adalah tempatnya pulang. Dimana pun eunha berada, disitulah tempatnya Athena untuk kembali. Memang klise, tapi kini Athena sangat yakin bahwa dia membutuhkan tambatan hati. Dan eunha lah orangnya.

“aku sayang kamu jung eunha..” ucap Athena mantap sambil memandang kedua bola mata indah milik eunha.

“aku juga sayang kamu sinbi…”

Dan dengan begitu mereka mengakhiri malam dengan berbagi ciuman lembut dibawah sinar rembulan. Sebuah ciuman lembut yang mewakili perasaan mereka berdua. Sebuah ciuman lembut tanpa diselingi nafsu yang biadab. Sebuah ciuman lembut yang mampu membuat seisi gunung olimpus menjadi iri akan kebersamaan mereka.

.

.

.

.

Saat ini Athena sedang menghadiri pertemuan rutin 12 dewa dewi kalangan elit di gunung olimpus. Athena beserta dewa dewi lainnya hadir dengan atribut lengkap mereka. Dengan seksama Athena mendengarkan ceramah yang diberikan oleh ayahnya sang dewa Zeus. Dari awal sampai akhir acara hanya Athena, Demeter, dan Hestia yang khusyu’ mengikuti pertemuan, sedang yang lain sudah mulai sibuk dengan egonya masing-masing tak terkecuali hera.

Saat pertemuan tersebut telah selesai, Athena bergegas pergi dari gunung olimpus dan segera pulang ke kuilnya. Namun saat akan berangkat, Poseidon datang dan mencegahnya.

“hei sinbi…..kenapa buru-buru pergi?”

“aku sudah tidak punya urusan lagi disini jongin.”

“memangnya kau mau kemana ?”

“tentu saja pulang ke kuilku”

“ah iyaa kuilmu……aku dengar dari kabar burung kuilmu sangat megah..”

“hmm”

“dan aku dengar kau punya perawan-perawan yang cantik di kuilmu itu..”

Athena mulai terusik dengan dengan kalimat terakhir dari Poseidon. Memang bukan rahasia lagi bahwa semua dewa dewi yunani memiliki hasrat seksual yang besar kecuali dirinya sendiri. Bahkan Athena sendiri memiliki banyak saudara tiri yang berceceran di bumi karena ulah bejad ayahnya. Dan kalimat terakhir Poseidon berhasil membuat Athena siaga satu.

“langsung saja jongin, apa yang kau inginkan dariku?”

“ahah sudah kuduga kau akan bilang begitu. Baiklah langsung saja, semua yang ada disini juga tau bahwa kau memiliki seorang pendeta paling cantik di seluruh penjuru dunia. Dan aku menginginkan pendeta cantikmu itu sin-“

BUGGH

Belum sempat Poseidon menyelesaikan ucapannya, Athena sudah menarik baju zirah Poseidon dan mengangkatnya keatas sambil membenturkan tubuh Poseidon di dinding megah olimpus. Athena menatap tajam Poseidon. Kedua bola matanya seakan-akan memancarkan api amarah yang amat besar.

“dengarkan aku jongin! Aku masih menghormatimu karena kau adalah adik dari ayahku, tapi aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu jika kau berani menyentuh eunha dengan tangan kotormu itu! Camkan ucapanku ini jongin!” Athena menghempaskan tubuh Poseidon dengan kasar dan beranjak pergi dari gunung olimpus. Mulai detik ini Poseidon telah lancang mengibarkan bendera perang terhadapnya.

“ck dasar sombong..” desis Poseidon

.

.

.

.

Secara tiba-tiba Athena muncul begitu saja di tengah aula kuilnya. Karena kemunculannya tersebut orang-orang yang ada disana menjadi terkejut dan dengan sigap mereka semua menunduk hormat kearahnya tak terkecuali eunha yang saat itu sedang menemani pendeta yang lain.

“Jung eunha!” dengan suara lantang Athena memanggil nama eunha.

“iya dewi..”

“ikut denganku sekarang.”

“baik dewi.”

“kalian semua silahkan lanjutkan pekerjaan kalian.”

Athena pergi meninggalkan ruang aula dengan eunha yang mengikuti di belakangnya. Tak bisa dipungkiri bahwa eunha sedang dilanda kecemasan. Athena tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ia takut sekali, jangan-jangan ia telah membuat kesalahan tanpa disadarinya.

“eunha…” kini nada bicara Athena kembali lembut. Tidak seperti barusan.

“iya sinbi? Kenapa?”

Tanpa menjawab pertanyaan eunha, Athena langsung memeluk eunha ke dalam dekapan eratnya. Tidak tau apa yang telah terjadi, eunha hanya bisa membalas pelukan Athena. Dalam benaknya eunha bertanya, sebenarnya ada apa dengan dewinya ini?

“aku sayang sama kamu. Aku sangat menyayangi kamu eunha….” Lirih Athena

“iya aku tau. Aku juga sayang sama kamu sinbi..”

“aku akan melindungi kamu…….aku gak akan membiarkan makhluk apapun berani menyakiti kamu….” Kini Athena mulai meracau

Eunha melepaskan pelukan mereka, ia memandang keatas kearah wajah Athena yang sedikit lebih tinggi darinya.

“kamu sebenarnya kenapa sinbi? Apa yang baru saja terjadi sama kamu?”

Sekali lagi athena mengabaikan pertanyaan eunha. Athena mengambil sebuah kalung permata dari dalam baju zirahnya. Kemudian Athena meletakkan kalung tersebut di genggaman eunha.

“pakailah kalung ini. Ini adalah kalung prostasia. Jika kamu sedang dalam keadaan bahaya, maka genggam dengan erat permata tersebut dan sebut namaku. Nama kecilku. Kamu paham?”

“tapi kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba memberikan kalung ini?”

“aku punya firasat buruk. Dan aku tau bahwa aku tidak bisa berada didekatmu setiap saat. Jadi aku mohon pakailah kalung itu dan panggil namaku jika kamu dalam bahaya.”

“baiklah…”

Athena kembali mengunci tubuh eunha dalam dekapannya. Diciumnya puncak kepala eunha dengan penuh sayang. Sungguh Athena sangat menyayangi wanita yang ada dihadapannya ini.

“aku mohon jaga diri kamu baik-baik..”

“iya……kamu juga….”

Untuk pertama kalinya dalam hari itu Athena tersenyum karena jawaban eunha.

.

.

.

.

Sudah dua bulan berlalu semenjak insiden Athena dengan Poseidon. Ares kembali berbuat ulah dengan mengacau di kota Herakilon. Memang penyakit haus darah yang dimiliki Ares tidak bisa sembuh. Dengan mudah Athena menumbangkan seluruh pasukan milik Ares, kini tinggal ares yang harus ia bereskan.

“kenapa kau selalu mengganggu kesenanganku adik?”

“jangan panggil aku adikmu, level kita berbeda.”

“ck dasar sombong”

“sebaiknya kau hentikan aksimu sekarang juga atau aku akan melumpuhkanmu selama seratus tahun!”

Ares mengeluarkan seringaiannya yang menjengkelkan di mata Athena, “huh coba saja..”

Detik itu juga Athena menghantam tubuh besar ares dengan kekuatan gaibnya. Namun ares hanya sedikit tumbang, dan ia kembali mengeluarkan seringaiannya. “sepertinya kau harus mencoba lebih keras lagi, sinbi..”

.

.

.

Di sisi lain eunha sedang berada di dalam kuil Athena sendirian. Entah kenapa hari ini aneh sekali. Tidak ada orang-orang yang datang untuk sembahyang, bahkan para pendeta yang lainpun juga absen kehadirannya. Hari ini benar-benar aneh baginya. Dengan perlahan firasat buruk mulai menggerogoti isi hatinya. Tanpa sadar ia sudah menggenggam erat permata dari kalung prostasia yang terpasang di lehernya.

Angin berhembus dengan kencang menerpa kuil Athena. Eunha mulai cemas, jangan-jangan akan ada badai datang. Lama kelamaan angin berhembus semakin kencang. Saking kencangnya eunha sampai tidak sadar bahwa ada sesosok pria yang muncul di depan gerbang kuil. Eunha terperanjat saat mengetahui siapa sosok tersebut.

Dewa Poseidon.

Dengan senyuman liciknya Poseidon berjalan menghampiri eunha. Kini firasat buruk di hati eunha semakin menguat. Tak pernah sekalipun permata prostasia lepas dari genggamannya. Eunha menahan dirinya untuk menyebut nama kecil Athena, sinbi. Eunha berusaha untuk membuang pikiran-pikiran negatifnya. Bagaimanapun juga dewa Poseidon adalah paman dari Athena, tidak mungkin kan jika dia akan mencelakai eunha?

Oh eunha malang yang polos. Dia tidak tau bagaimana sistem dewa dewi olimpus bekerja. Mereka tidak pernah memandang ikatan persaudaraan. Mereka hanya mengedepankan nafsu seksual mereka. Tidakkah eunha sadar bahwa zeus dengan lancangnya berani memperkosa hera kakak kandungnya sendiri?

“aku lihat hanya kau sendiri disini nona jung?”

“i-iya dewa..”

“dimana sinbi?”

“dewi Athena sedang ada urusan di kota Herakilon..”

“hmm karena sinbi sedang tidak menemanimu, bagaimana kalau sekarang gantian aku yang menemanimu nona jung?” semakin jelas senyum licik yang menghiasi wajah rupawan Poseidon. Dengan lancang Poseidon berani mengunci kedua lengan eunha dengan tangannya.

“a-apa yang kau lakukan dewa? Kumohon lepaskan…” eunha sungguh yakin bahwa ia dalam keadaan berbahaya sekarang. Dan sialnya kedua tangan eunha terkunci sehingga ia tidak bisa menggenggam permata prostasia.

“hmm tidak semudah itu…….dari dulu aku sudah tertarik padamu nona jung, tapi sinbi terlalu sombong untuk memberikanmu padaku…..”

Eunha melebarkan matanya setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut Poseidon. Nyawanya benar-benar terancam sekarang.

“aku mohon dewa Poseidon, tolong lepaskan aku…” eunha memelas. Sangat menyedihkan.

Poseidon mengacuhkan permintaan eunha. Dewa laut tersebut merobek jubah putih yang dikenakan eunha dengan beringas. Diciumnya setiap lekuk tubuh eunha tanpa ada ampun. Eunha meronta dan menangis meminta pertolongan namun nihil, tidak ada seorangpun yang mau meolongnya.

Sinbi…….tolong aku………

.

.

.

Sinbi…….tolong aku………

Athena menegakkan tubuhnya. Athena bisa mendengarnya dengan jelas. Belahan jiwanya sedang berada dalam bahaya. Ia alihkan pandangannya pada ares yang dengan mudahnya ia tumbangkan lagi. Ia kepalkan jemari tangannya bersiap memberikan pukulan terakhirnya untuk ares.

“dengan ini kau tidak akan bisa bergerak selama seratus tahun sunghyun.”

BUGGH

Seluruh penjuru Herakilon bisa merasakan bagaimana pukulan Athena menggemparkan kota mereka. Tak lama kemudian Herkules datang dari langit. Dari dulu sampai sekarang hanya Herkules yang mau mengawasi pertempuran sengit antara Ares dan Athena.

“sepertinya kau sedikit berlebihan kali ini sinbi..”

“pengecut itu pantas mendapatkannya. Bawa dia kembali ke olimpus sunggyu..”

“baiklah aku pergi..”

Athena kembali teringat akan eunha. Athena mulai bergegas. Dengan menaiki awan keravnous ia mulai melesat meninggalkan Herakilon. Melewati Khorintos, Piraeus, dan Rodhes dengan secepat kilat hingga akhirnya ia sampai di kota Athena.

Saat tiba di depan kuilnya Athena dikejutkan dengan adanya dinding pembatas yang terbuat dari air yang mengelilingi kuilnya. Dalam hati ia mulai mengumpat Poseidon.

“KATASTRAFIKE” dan hancurlah dinding pembatas tersebut dalam sekejap.

Baru saja sampai di depan kuil, Athena sudah disambut dengan pemandangan yang membuatnya benar-benar murka. Emosi dan amarah langsung menguasai tubuhnya melihat eunha sudah tidak berdaya kala ditindih oleh tubuh besar Poseidon. Sekali lagi ia mengeluarkan kekuatan gaibnya dan menghempaskan tubuh Poseidon menjauh dari eunha. Athena mencekik leher Poseidon dengan kuku-kukunya yang tajam dan mengangkat tubuh dewa laut tersebut yang masih telanjang. Dia banting tubuh sang dewa laut berulang-ulang tanpa ada ampun. Saking kerasnya bantingan Athena, lantai-lantai kuil menjadi retak tak beraturan bahkan penyangga-penyangga kuil dibuatnya hampir rubuh. Athena menyerang Poseidon secara membabi buta, bahkan Poseidon pun tak berkutik karena serangan dadakan dari Athena. Athena benar-benar murka. Athena kalang kabut. Satu-satunya perawan yang dicintainya sudah dinodai oleh dewa bejad yang sedang ia habisi saat ini. Namun kebrutalan Athena harus berhenti ketika Zeus datang.

“Beraninya kau menodai kesucian kuilku!!!”

“Hentikan sinbi…!”

“DIA HARUS MATI DI TANGANKU”

“PALLAS ATHENA HENTIKAN SEKARANG JUGA! INI PERINTAH!”

Dengan begitu Athena membanting tubuh telanjang Poseidon untuk yang terakhir kalinya dan melemparkannya tepat didepan kaki Zeus. Athena sudah sangat muak. Athena muak dengan semua yang ada disekitarnya. Athena marah kepada semua dewa dan dewi yunani. Athena benar-benar sampai diujung batasnya.

“aku akan membawanya pergi dari sini. Aku yakin kau pasti juga tidak ingin melihatku saat ini.”

“Pergi sekarang juga!”

Selepas kepergian Zeus dan Poseidon, Athena mengalihkan perhatiannya pada eunha. Kedua bola matanya sudah banjir melihat pemandangan menyedihkan yang ada didepannya. Dengan merangkak eunha mencoba mengambil robekan jubah putihnya dan berusaha untuk menutupi tubuh telanjangnya. Athena semakin menangis melihatnya. Eunha terlihat sangat menyedihkan. Dan Athena menyalahkan dirinya sendiri. Athena menyalahkan kedatangannya yang terlambat. Arrggghhh Athena marah pada dirinya sendiri.

“eunha…..” tampak jelas suara Athena yang bergetar

“jangan mendekat!”

“eunha……..ini aku….sinbi…” Athena mencoba merengkuh tubuh eunha. Namun eunha menghempaskannya dengan kasar

“jangan menyentuhku! A-aku sudah kotor……….aku tidak pantas lagi berada disini………”

Athena tak mempedulikan lagi racauan yang dikeluarkan eunha. Kini ia berhasil merengkuh tubuh setengah telanjang eunha. Athena dan eunha sama-sama menangis atas musibah yang telah terjadi.

“maafkan aku………..aku mohon maafkan aku………..aku sudah gagal melindungi kamu….maafkan aku eunha…….” Semakin kencang tangisan yang dikeluarkan Athena. Diantara mereka berdua, Athena lah yang paling merasakan sakit. Dia sakit karena gagal melindungi eunha. Dia sakit karena eunha sudah dinodai oleh pamannya sendiri. Dia sakit karena dia tidak berguna. Athena tidak berguna. Athena terlambat dan Athena adalah dewi paling tidak berguna sejagad raya.

“maafkan aku sinbi, aku gagal menjaga diriku sendiri..”

“tidak eunha..tidak…..aku lah yang gagal…….aku gagal melindungi wanita yang paling aku cintai……..aku gagal eunha……”

Athena dan eunha semakin mempererat pelukan mereka. Mereka menagis bersama mengeluarkan segala kesedihan mereka. Athena mencium puncak kepala eunha dengan penuh sayang. Ia hapus air mata eunha dengan lembut.

“aku tau kamu punya dendam. Biarkan aku membantumu..”

“maksudmu?”

Dengan sedikit membaca mantra, Athena mengusapkan kedua tangannya di seluruh tubuh eunha. Dan dalam sekejap eunha telah berubah wujud. Rambut-rambut eunha telah berubah menjadi kumpulan ular-ular berbisa. Kedua mata eunha berubah warna menjadi hijau pekat layaknya mata seekor predator yang mematikan. Dan kedua kaki eunha telah berganti menjadi kaki ular. Kini eunha telah berganti wujud menjadi siluman ular.

“aku mengutukmu menjadi medusa. Kamu kuat dan tak terkalahkan. Semua pria termasuk para dewa yang berani menatap matamu akan langsung manjadi patung. Aku ingin kamu memanfaatkan wujudmu ini sayang. Pergilah dan lampiaskan semua dendam kesumatmu. Luapkan semua amarahmu kepada siapa saja yang kamu hendaki. Percayalah bahwa aku selalu mengawasimu. Dan jika semua urusanmu sudah selesai, maka kembalilah pulang ke kuil ini. Kembalilah pulang kepadaku. Aku selalu setia menunggu kepulangan kamu…”

“sinbi…..”

“aku sayang sama kamu jung eunha…..”

“aku juga sayang sama kamu sinbi………….” Athena mencium lembut bibir eunha yang kini telah berubah menjadi medusa. Rasanya masih tetap manis. Tidak ada yang berubah untuk Athena.

“pergilah…”

Dengan begitu pergilah eunha dengan tujuan yang masih abu-abu. Dengan wujudnya sebagai medusa, eunha benar-benar melampiaskan dendamnya kepada siapapun sesuka keinginannya. Kedua matanya menyala berwarna hijau. Dalam waktu singkat eunha telah membuat porak poranda kota Athena dan kota-kota yang ada disekitarnya. Bisa dilihat bahwa eunha telah membuat banyak kaum adam menjadi patung. Banyak sekali patung-patung yang berceceran di sekitar kota Athena. Inilah kekuatan yang menyeramkan dari dendam seorang pendeta kuil yang dilecehkan oleh sang dewa laut.

Kabar mengenai medusa pun telah terendus oleh dewa dewi yang ada di gunung olimpus. Zeus tentu saja menyalahkan Poseidon atas kemunculan medusa yang membuat orang-orang menjadi resah.

“ini semua salahmu!”

“aku harus bagaimana lagi? aku sudah tidak bisa menahan nafsuku sendiri..” sangkal Poseidon

“kau pikir hanya kau saja yang bernafsu ketika melihat eunha hah?! Semua dewa yang ada disini juga sama denganmu tapi mereka tidak cukup bodoh untuk menyulut kemarahan sinbi…!! Sekarang lihat akibatnya dasar idiot!”

“ma-maafkan aku…”

“aku tidak mau tau, yang jelas harus kau sendiri yang mengatasi medusa! Aku tidak ingin melihat rakyatku semakin menderita!”

Kemudian Poseidon mengutus anaknya yang ada di bumi. Dialah Perseus seorang ksatria gagah yang diutus sang dewa laut untuk menumpas medusa.

“aku mengandalkanmu jongdae..”

“baik ayah.”

Dengan segala atribut perangnya yang lengkap, berangkatlah Perseus menuju sarang kediaman medusa, tepatnya di Goa Gorgon. Untuk takaran seorang ksatria, Perseus cukup pintar mengenali seluk beluk musuhnya. Dia tau bahwa ia tidak boleh sekalipun melihat tepat di mata medusa jika tidak ingin menjadi patung dan gagal atas nama ayahnya.

Di sisi lain Athena bisa merasakan bahwa medusa akan menemui musuh tersulitnya. Athena menegakkan badannya dan mulai bermeditasi mencoba untuk terhubung dengan medusa. Kali ini Athena tidak akan gagal melindungi wanitanya.

Dengan langkah yang penuh hati-hati Perseus masuk ke dalam goa Gorgon. Banyak sekali patung-patung yang bertebaran disekitar goa Gorgon. Bahkan tak jarang Perseus melihat wajah salah satu teman ksatrianya yang menjadi patung disana. Baru saja satu langkah medusa sudah bisa merasakan kehadiran Perseus. Medusa bersembunyi di balik stalakmit dengan gerakannya yang gesit layaknya ular sesungguhnya.

Eunha……dia adalah Perseus putra dari Poseidon. Berhati-hatilah dia cukup cerdik untuk membunuhmu melalui cermin. Aku ingin kamu mengalahkannya dan dengan begitu ayahnya akan datang sendiri kepadamu…

Medusa mendengar secara jelas instruksi yang diberikan oleh Athena. Huh jika Perseus ingin membunuhnya melalui cermin, maka medusa akan melakukan hal yang sama. Medusa mengambil pedang yang dipegang oleh salah satu patung yang ada didekatnya. Dengan pantulan dari pedang tersebut medusa dapat melihat apa yang sedang dilakukan Perseus. Perseus sedang bersembunyi dibalik stalaktit yang cukup besar sambil menajamkan pedangnya. Mumpung Perseus masih sibuk, medusa langsung mengendap-ngendap kearahnya. Ini adalah kesempatan baik, medusa hanya perlu mengubahnya menjadi patung tanpa ada pertarungan sengit yang terjadi.

Di sisi lain Perseus merasakan adanya pergerakan disekitarnya. Perseus mengalihkan pandangannya ke berbagai arah secara tergesa-gesa. Hingga ketika ia berbalik badan dapat ia lihat dengan jelas tubuh ular medusa dari bawah. Seakan-akan lupa bahwa ia diharamkan untuk melihat wajah medusa, Perseus tetap melanjutkan pandangannya dari bawah ke atas dan sampailah ia melihat secara utuh bagaimana mengerikannya kedua bola mata hijau medusa dengan ditemani ular-ular yang menyemburkan bisa beracunnya. Detik itu juga Perseus telah berubah menjadi patung seutuhnya. Medusa mengeluarkan seringai liciknya.

Poseidon terperanjat dari singgasananya. Dia bisa merasakan bahwa putranya telah gugur menumpas medusa. Poseidon tidak terima. Sang dewa laut murka karena putranya telah musnah di tangan medusa. Tanpa basa-basi lagi Poseidon berangkat ke goa Gorgon. Dia sendiri yang akan menakhlukkan si siluman ular medusa.

Tibalah Poseidon di goa Gorgon. Poseidon memejamkan kedua matanya. Dia tidak takut buta karena ia memiliki pendengaran yang tajam. Ia tau gerak gerik apa saja yang ada disekitarnya dengan bantuan daun telinganya. Dan saat ini Poseidon bisa merasakan bahwa medusa berada tepat dihadapannya.

Poseidon menampilkan senyum liciknya yang menjengkelkan,”kita bertemu lagi nona jung..”

“aku tidak menyangka kita akan bertemu di tempat seperti ini dan dengan wujud barumu yang sudah menyerupai siluman ular…..hahaha……..ternyata sinbi lebih kejam daripada aku huh….”

“Tutup mulut busukmu!” medusa tidak terima jika nama dewi pujaannya dihina oleh dewa yang paling hina di matanya.

“oh jadi sekarang kau sudah berani ya? Hahaha aku masih ingat saat kau meronta-ronta di dalam rengkuhanku untuk minta di-“ Poseidon berhenti bicara secara tiba-tiba. Entah kenapa tubuhnya terasa kaku dan tidak bisa ia gerakkan sama sekali. Poseidon panik.

Dari belakang Poseidon muncullah dewi Athena dengan senyum lembutnya yang ia tujukan khusus teruntuk medusa.

“bukankah dia sudah bilang untuk menutup mulut busukmu jongin?”

Poseidon terkejut. Sudah jelas itu adalah suara Athena yang bicara. Andaikan ia bisa membuka mata, sudah bisa dipastikan bahwa ia akan melebarkan kedua bola matanya karena kekagetannya atas kehadiran Athena.

“karena dulu aku gagal membunuhmu, maka sekarang aku akan memberikan kesempatan emas tersebut untuk wanita yang paling aku cintai ini.” Athena dan medusa saling melempar senyum satu sama lain

“anoixte ta matia sas” ucap Athena

Dan saat itu juga terbukalah kedua mata Poseidon. Berubahlah sekujur tubuh Poseidon menjadi patung. Ini lah patung pertama yang terbuat dari salah satu dewa kalangan elit di gunung olimpus. Dan inilah yang pantas Poseidon dapatkan atas tindakan bejadnya dimasa lampau.

“aku masih menunggumu pulang ke kuil eunha…” dengan begitu Athena menghilang dari hadapan medusa. Dan dengan begitu medusa kembali pulang ke kuilnya yang ada di kota Athena.

.

.

.

Saat tiba di tempat tujuannya, medusa heran. Seharusnya ia tidak tersesat tapi kenapa yang ada dihadapannya ini bukanlah kuil melainkan rumah sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu?

“ah kamu sudah pulang eunha…”

Athena keluar dari dalam rumah tersebut dengan mengenakan pakaian rakyat biasa. Ada apa ini? Kemana baju zirah dengan segala atributnya yang setia menempel di tubuh Athena?

Athena berlari menghampiri medusa dan mengunci tubuhnya ke dalam dekapan hangatnya. Secara perlahan medusa telah kembali berubah wujud menjadi jung eunha. Kembali dengan rambut pendeknya yang menggemaskan. Kembali dengan wajah cantik nan anggun miliknya. Dan kembali menjadi wanita paling cantik di seluruh penjuru dunia.

“sinbi…….kemana kuil Athena?” Athena tersenyum mendengar pertanyaan eunha

“aku sudah melepas jabatanku sebagai dewi perang. Aku sudah tidak sudi lagi menjadi bagian dari dewa dan dewi biadab itu semenjak aku melepasmu ke goa Gorgon. Dan sekarang tidak ada lagi kuil untuk sembahyang kepadaku. Aku adalah sinbi. Aku bukan lagi dewi Athena. Aku hanyalah sinbi. Dan sinbi ini hanyalah milik jung eunha seorang..”

Eunha meneteskan air matanya. Air mata bahagianya. Kini ia yakin bahwa disetiap penderitaan pasti ada kebahagian yang tertunda. Kebahagiaan yang nilainya jauh lebih berharga.

“lalu rumah itu?”

“tempat tinggal kita berdua sampai ajal menjemput..”

Eunha kembali meneteskan air matanya. Dengan perlahan sinbi menghapus air mata eunha dan kembali mendekapnya penuh haru serta rindu.

“aku sayang sama kamu jung eunha….”

“aku juga sayang sama kamu sinbi………aku sangat menyayangi kamu………”

Dan sekali lagi mereka mengakhiri hari dengan berbagi satu ciuman lembut. Sebuah ciuman lembut yang mewakili perasaan mereka berdua. Sebuah ciuman lembut tanpa diselingi nafsu yang biadab. Dan sebuah ciuman lembut yang mampu membuat seisi gunung olimpus menjadi iri akan kebersamaan mereka.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
shin_arman #1
Chapter 7: Wah, wah, eah,
Jungminah18 #2
Chapter 6: gue udah baca yg di instagram, masih sad karna sad ending... tp alurnya bagus bngttttt
Jungminah18 #3
Chapter 5: wkwkwk emang absurd tp bikin ngakak "...tanpa jigong" XD
btw, hyung baru kambek i micuuuuu TT
yi_piii #4
Chapter 3: kau sudah menyeretku ke dunia sinrin dengan akun instagram itu
membuatku jatuh cinta
uda cinta kau menghilang dengan menghapus akun itu
dan sekarang kau menawarkan kisah Eunbiline yang selalu indah ini
T.T ...aku tanpamu hanya butiran nutrisari
yi_piii #5
Chapter 1: apaan???? di hapusss?????
sungguh durjana kau dek T.T
Jungminah18 #6
Chapter 4: keluarga sengklek wkwkwk
Jungminah18 #7
Chapter 3: awww gue baper ^^
sequel juseyo~ sekalian sampe mereka married XD
Jungminah18 #8
Chapter 2: wkwkwk una sampe lempar hair dryer
umjunya dinistakan

NB : @bonaajung authornya, gfriendster unni