Big Happy Family 2

Still EunBi

Hari ini istriku una tidak memasak karena bahan-bahan yang habis. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di wartegnya neng Dahyunem. Yesss akhirnya aku bisa makan di warteg langgananku dulu sewaktu masih bujang. Yeyeye lalala yeyeye lalala yeyeye lalala…… duh saking senangnya pikiranku malah jadi kayak penonton bayaran alay yang ada di Dahsyanusi.

“abi, ayok cap cuzz…”

“woke ummi…”

Kulihat istriku yang cantik jelita sudah siap sambil menggendong ital dipunggungnya, yul ditangan kanannya dan yoong ditangan kirinya. Duh makin cinta aku, bukan hanya cerdas, istriku ini juga multifungsi, dia bisa memaksimalkan semua anggota tubuhnya untuk mengangkut ketiga anak kami. Kemudian aku langsung mengeluarkan kunci kendaraanku sekaligus menekan tombol kunci otomatisnya.

*tutupen botolmu….tutupen oplosanmu….emane nyawamu…*

Yah seperti itulah suaranya kalau kunci kendaraanku sudah terbuka.

“ayo anak-anak pilih sendiri mau duduk dimana….” Setelah ummi mengatakan itu, ketiga anakku langsung ngacir menuju tempat duduk favorit mereka.

“aku yang kadal abi…!” ujar young

“aku yang biawak abi…!” ujar yul

“ital yang kucing garong aja deh…”

“ummi mau yang mana?” tanyaku pada istriku

“ummi yang kuda lumping aja deh bi..” ujarnya lembut

“oke, pegangan semuanya ya…”

“iya abiii….!” Ujar mereka serempak. Setelah itu aku langsung melajukan kendaraanku ini pelan-pelan. Iya sodara-sodara, kendaraanku ini odong-odong. Tidak lupa aku menyalakan mesin odong2 nya supaya mereka senang naik-turun sambil menaiki hewan favorit mereka, tidak lupa juga aku putarkan lagu favorit mereka EXO yang Eta Terangkanlah. Sedangkan aku yang mengayuh dibelakang.

Sebenarnya dulu kendaraanku bukan odong2 melainkan gerobak rongsokan. Tapi anak-anak tidak suka dan mereka ingin aku menggantinya dengan odong2. Dan pada akhirnya aku menjual gerobak kesayanganku dan meminta ibuku HamengkuYerinbuwono untuk membeli odong2 yang di import langsung dari Madagaskar.

Setelah menempuh perjalanan sejauh 5 meter akhirnya kami sampai di warungnya neng Dahyunem. Anak-anak dan istriku langsung turun dari odong2. Aku langsung menggendong ital. sedangkan una menggendong yul dibelakang dan yoong didepan. Kemudian kami berjalan masuk ke warteg bersama-sama. Setelah kami mendapatkan tempat duduk, seorang pelayan langsung menghampiri kami.

“selamat datang….mau pesan apa?” ujarnya.

“saya mau pesan oseng-oseng gigi buaya tanpa jigong, terus minumnya es teh anget aja…” ucapku

“kalau saya tumis cula badak dengan taburan punuk unta aja mas, minumnya air kobokan higenis ya mas…” ujar unaku sayang

“yul mau makan sop buntut komodo perawan, minumnya buyung upik…!”

“yoong mau sate kecoak yang bebas kafein, terus yoong pengin minum kiranti rasa jeruk…!”

“kalau ital mau makan iga anoa yang dipanggang tidak digoreng, terus sausnya harus dari darah marsupilami perawan yang di import langsung dari Zimbabwe, desertnya pancake kembang kemangi bebas panu, dan minumnya jamu beras kencur yang rasa anggur…”

“oke, mohon tunggu beberapa jam ya …” ujar pelayan tersebut. Aku menghembuskan nafasku dengan berat. Dari semua pesanan kami, Cuma ital yang bener-bener haik klas. Haduh aku jadi khawatir sama kertas2 bergambar pahlawan yang ada di dompetku.

Selagi menunggu pesanan kami, anak-anak mengisi waktunya dengan bermain sesuatu yang sangat berfaedah. Yul dan yoong sedang melakukan menikyur dan pedikyur bohongan di kakinya ummi mereka. Sedang ital yang ada dipangkuanku lebih memilih untuk belajar berhitung. Menghitung berapa banyak bulu yang ada di hidungku tepatnya. Kalau aku sih sibuk memandangi wajah cantiknya unaku tercinta. Hihihi padahal udah bertahun-tahun lamanya aku mengawini una, tapi tetep aja malu malu kudanil kalau lagi pandang-pandangan gini.

Setelah sekian lama kami menunggu, akhirnya pesanan kami datang juga. Kami makan dengan khidmat dan penuh kegaduhan. Yul dan yoong merengek karena komodo yang dipesan ternyata sudah tidak perawan dan kiranti punya yoong ternyata rasa anggur. Dan aku masih heran bagaimana bisa yul tahu kalau sup buntut komodonya sudah tidak perawan lagi? Belum lagi ital juga ngambek gara-gara saus marsupilaminya ternyata hanya diimport dari Banyuwangi. Aku juga heran bagaimana bisa ital tau?! Jangan-jangan otak mereka yang cerdas itu turunan langsung dari una ya? Atau jangan-jangan anak-anakku ini indigo?! Oh Soleram…! Oh em jay hellay…!

Akhirnya kegaduhan tersebut bisa diatasi oleh una. Dia mengancam tidak akan membuatkan mereka krupuk upil rasa nano-nano favorit mereka bertiga. Dan aku kembali takjub sekaligus makin cinta sama una. Una selalu tahu bagaimana mengatasi anak-anak kami yang teramat sangat berbakti ini.

Setelah selesai makan kami kembali pulang. Anak-anak langsung ngacir kedalam kamar mereka masing-masing. Tiba-tiba saja yul menjerit dengan panik sambil berlari kearahku.

“ABIIII…..!!!” jeritnya dengan heboh

“ada apa nak?!!!” sahutku tak kalah heboh

“lihat ini bi….!!!” Ujarnya sambil menunjukkan kelereng putih kearahku

“emang kenapa kelerengnya yul?”

“abi ini bukan kelereng. Ini Angelica bi…! Angelica terjangkit penyakit albino huaaaaa…..!!!”

“Astaghfirullah……!!!” aku kaget sodara-sodara. Ternyata angelica si kedelai hitam yang sudah kami rawat seperti keluarga sendiri ini terkena albino…! Pantas saja warnanya putih. Kelihatannya angelica digerogoti jamur ganas karena aku tahu yul sering sekali menyimpan angelica di keteknya saat tidur. Sebagai jimat sih katanya. Haah aku jadi kasian lihat angelica.

“udah yul sayang……cup cup….. sekarang kamu buat pemakaman yang indah buat angelica, angelica udah nggak tertolong lagi nak. Nanti abi kasih kedelai hitam yang baru ya….”

Yul menjawabku hanya dengan anggukan kepala sambil sesenggukan karena tangisannya.

“eh nggak usah deh bi, yul cari peliharaan lain aja sendiri nanti….”

Dan aku hanya tersenyum mendengarnya.

.

.

.

.

“abi…………!!!” yul berlari menghampiriku dengan riang gembira

“ada apa yuri sayang?” ujarku setelah mendudukkannya dipangkuanku.

“ini lihat…! Namanya Roberto Puerto Rico….!”

Dia menunjukkanku peliharaan barunya. Kali ini peliharaannya adalah seekor jangkrik unyu berkepala polkadot dan dengan tubuh bercorak batik Magelang. Eh aku jadi inget Jennifer Gomez milik ital.

“kamu dapet dari mana yul?”

“ini tadi waktu aku lomba renang di got depan rumah sama yoong dan ital, eh ada yang nyangkut di hidung aku. Waktu aku keluarin dari hidung aku dengan bantuan ital, ternyata Roberto Puerto Rico tersesat di hidung aku bi, yaudah deh aku pelihara aja. Roberto Puerto Rico unyu-unyu kan bi?”

Aku tersenyum mendengarnya, “iya, unyu banget. Dijaga ya peliharaannya…”

“iya abi….”

Beberapa saat kemudian, kini aku mendengar yoong yang menjerit panik ke arahku.

“ABIIII…..!!!”

“ada apa nak??!!!”

“ALEXANDERR BII…..!!!”

“ALEXANDER KAMU TELEN LAGI??!!!”

“BUKAN BI…..ALEXANDERR….”

“KENAPA ALEXANDER…..?”

“ALEXANDER MENGIDAP HEPATITIS BI, HUAAAA……!!!!”

“HAH?!!”

“ABI….!!!” Belum sembuh kekagetanku kini ganti ital yang entah darimana sudah ada didepanku sambil meneriaki namaku

“apa lagi?!!”

“JENNIFER GOMEZ HAMIL DILUAR NIKAH BI….!”

“ASTAGHFIRULLAH…….!!!”

.

.

.

.

.

fin

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
shin_arman #1
Chapter 7: Wah, wah, eah,
Jungminah18 #2
Chapter 6: gue udah baca yg di instagram, masih sad karna sad ending... tp alurnya bagus bngttttt
Jungminah18 #3
Chapter 5: wkwkwk emang absurd tp bikin ngakak "...tanpa jigong" XD
btw, hyung baru kambek i micuuuuu TT
yi_piii #4
Chapter 3: kau sudah menyeretku ke dunia sinrin dengan akun instagram itu
membuatku jatuh cinta
uda cinta kau menghilang dengan menghapus akun itu
dan sekarang kau menawarkan kisah Eunbiline yang selalu indah ini
T.T ...aku tanpamu hanya butiran nutrisari
yi_piii #5
Chapter 1: apaan???? di hapusss?????
sungguh durjana kau dek T.T
Jungminah18 #6
Chapter 4: keluarga sengklek wkwkwk
Jungminah18 #7
Chapter 3: awww gue baper ^^
sequel juseyo~ sekalian sampe mereka married XD
Jungminah18 #8
Chapter 2: wkwkwk una sampe lempar hair dryer
umjunya dinistakan

NB : @bonaajung authornya, gfriendster unni