Train

Blue Moon

—Busan, Korea Selatan. 08.00 kst—

“Aku akan meneleponmu setelah aku sampai nanti, Juan.” Si surai hitam mengecup puncak kepala kekasihnya, Im Juan, dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kereta yang akan segera berangkat. Juan melambaikan tangannya ke arah kekasihnya sampai kereta itu mulai bergerak dan lenyap di ujung rel kereta api. Juan menghela nafasnya, pertahanannya atas air mata yang mendesak keluar sudah hancur, bulir air itu terjun membasahi pipinya, ia terisak.

“Jung Daehyun, dorawa.”, Juan berucap pada dirinya sendiri. Lelaki dengan surai hitam yang telah menyita perhatiannya selama satu setengah tahun harus pergi untuk melanjutkan pendidikannya. Tidak ada yang bisa Juan lakukan selain mendukungnya.

 

 “dorawa”, mulutnya berbisik, matanya terpejam.

Suara bising kereta membawanya kembali pada kenyataan. Dia telah terlempar ke masa lalu untuk kesekian kalinya. Janji Daehyun untuk pulang pada hari sabtu malam seminggu sekali, hanyalah seperti kiasan manis pada telinganya. Sudah beberapa bulan kekasihnya tidak pulang, tidak juga menghubunginya. Setiap sabtu sore Juan bergegas ke stasiun kereta untuk menunggu Daehyun pulang, tapi kali ini sama, tak sedikitpun ia dapat merasakan kehadiran Daehyun.

Earphone yang tersemat di telinganya membuat ia tetap terjaga melawan udara malam. Juan mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam di tangannya.

“kereta terakhir dari Seoul. . .”, tak berapa lama suara aduan antara roda kereta dengan rel terdengar. Juan berdiri tanpa aba-aba, mengamati dengan teliti setiap orang yang keluar agar dia tidak melewatkan kekasihnya.

“punggung itu—”, kaki juan membeku ketika akan menghampiri sosok itu, dia bersama perempuan lain dalam pelukannya.

“Jung Daehyun— a-apa yang sedang terjadi?”, mata Juan membulat dengan sempurna, butiran air mata itu lolos dari matanya.

      “agasshi?!”, samar ia mendengar teriakan seseorang. Tiba tiba semua menjadi gelap dan ia merasa tubuhnya terjatuh.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet