[1]

Waiting for You
Please Subscribe to read the full chapter

“Nih!”

 

Dengan kening mengerut, Soojung menerima kantong plastik yang disodorkan kepadanya. “Ini apa?” tanyanya kemudian setelah melihat apa isi kantong plastik itu. Satu kotak kardus yang diyakini gadis itu sebagai pembungkus beberapa sayap ayam goreng.

 

“Sayap.” ‘Kan tepat tebakan Soojung. “Sebagai bentuk terima kasih karena kau mau mendengar keluh kesahku beberapa hari ini.”

 

Soojung mengangguk mengerti. Namun, gadis itu tidak bodoh untuk menerka maksud lain dari pemberian sayap ini. “Hanya untuk itu?”

 

Lelaki berkulit tan yang berdiri di hadapan Soojung mengusap tengkuknya salah tingkah. Merasa ketahuan maksud lainnya memberikan sekotak penuh sayap ayam goreng kesukaannya. “Juga sebagai merayakan baikannya Seulgi denganku,” jawabnya sembari nyengir lebar.

 

Soojung menyipitkan matanya. Gadis itu mendengus pelan sebelum melayangkan sindirannya, “Balikan lagi?”

 

“Hei, kami tidak pernah putus!”

 

Soojung memutar bola matanya malas. Dia hanya membenarkan pernyataan si lelaki dengan dehaman acuh tanpa mau berucap. Percuma juga dia menanggapi pernyataan si lelaki, sayang energinya terbuang sia-sia hanya untuk berdebat dengan lelaki yang satu ini.

 

“Terima kasih, yah Soojung.” Soojung mengangguk tanpa minat. “Aku pergi dulu. Selamat bekerja.”

 

Soojung melambaikan tangan tanpa membalas pamitan si lelaki. Dia menghela napas panjang setelah sosok si lelaki menghilang dari jangkauannya. Untuk kesekian kalinya, Soojung berhasil menyelamatkan hubungan si lelaki dengan gadisnya. Semoga saja ini yang terakhir kali.

 

O0O

 

Bruk.

 

Seunghwan menatap bungkusan yang sedikit dibanting Soojung penuh minat. Gadis bersurai pirang itu mengernyit saat melihat isi bungkusan yang sekarang teronggok di meja kerja Soojung. “Sayap?” Seunghwan bergumam dengan nada yang tak biasa. “Dari Jongin?”

 

Soojung menelengkan kepala, merasa aneh karena Seunghwan mampu menebak siapa pemberi sayap ayam itu. “Siapa lagi yang memberi sayap ayam padamu, selain Jongin?” Pertanyaan dalam benak Soojung dijawab begitu saja oleh Seunghwan. Benar juga, tidak ada yang memberi Soojung sayap ayam selain lelaki itu.

 

“Jadi, dia baikan dengan Seulgi, lagi?”

 

“Tahu dari mana kalau Jongin bertengkar dengan Seulgi?”

 

Suara kekehan renyah Seunghwan terdengar. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, Seunghwan tidak menyangka bahwa Soojung sama sekali tidak menyadari siklus kehidupan percintaan Kim Jongin sama sekali. Padahal siapa sahabat lelaki itu? Soojung atau Seunghwan?

“Kau tahu, ini sudah berulang kali terjadi,” Seunghwan memulai penjelasannya. “Jongin dan Seulgi bertengkar. Jongin mendatangimu, berkeluh kesah, dan menyatakan bahwa dia putus dengan Seulgi. Jongin baikan dengan Seulgi kembali, dan kau diberi sayap ayam sebagai perayaannya. Aku bahkan hapal di luar kepala, masa kau tidak?”

Mulut Soojung membulat sempurna. Tidak menyangka saja jika Seunghwan memahami siklus percintaan Jongin lebih baik ketimbang dirinya. Dia jadi sedikit ragu, ini Soojung-nya yang terlalu lugu atau Seunghwannya yang memang terlalu peka?

“Sudah 10 kali Jongin bilang putus, 10 kali baikan dengan Seulgi, dan 10 kali memberimu ayam goreng,” Seunghwan memainkan 10 jemarinya. Menghitung berapa kali lelaki yang bernama Kim Jongin mengulangi kebiasaannya. “Dan 10 kali aku kenyang karena menghabiskan sayap ayam itu,” tambahnya lantas mencomot satu sayap ayam goreng yang masih hangat.

Soojung mendengus, “Kan kau tahu aku tidak suka sayap. Aku lebih suka paha bawah.”

 

“Aku tahu, tapi Jongin tidak.”

 

Soojung mengatupkan bibir segera. Rautnya berubah masam, membuat Seunghwan yang berkata tanpa filter merasa tak enak.

 

“Maaf, Soojung. Aku tak bermaksud—“

 

“Tidak apa,” sela Soojung segera. “Kau benar, dia memang tidak tahu.”

 

“Dia tidak tahu, atau tidak mau tahu?”

 

Soojung membuka sedikit mulutnya. Hendak menjawab, tetapi dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Soojung tidak tahu jawabannya. Sungguh.

 

“Sampai kapan kau mau begini, Soojung?” tanya Seunghwan meletakkan sayap ayam yang telah sedikit dia gigit. “Kau terlalu mengurusi hidup Jongin. Rela saja mendengar keluh kesah lelaki itu. Padahal belum tentu Jongin peduli dengan kehidupanmu.”

 

“Kata siapa Jongin tidak peduli?”

 

“Buktinya, dia saja tidak tahu kalau kau lebih suka paha bawah dari pada sayap. Apa itu yang disebut peduli?”

 

Rahang Soojung mengerat, tidak bisa lagi membantah ucapan Seunghwan. Gadis bersurai pirang itu benar. Benar sekali.

 

“Kenapa sih peduli sekali pada Jongin? Kau suka?”

 

Soojung membulatkan kedua bola matanya. Segera gadis itu mengegrakkan telapak tangan dan menggeleng. “Tidak. Siapa yang suka pada Jongin?”

“Lalu, kenapa mau sekali dikerjai seperti itu oleh Jongin?”

 

“Dia tidak mengerjaiku, kok.”

 

Seunghwan memutar bola matanya malas. Dia mulai lelah berdebat dengan Soojung soal ini. Bagaimana juga Seunghwan ingin membuka mata Soojung, gadis itu terus menolak. “Terserah padamu saja.” Berakhir Seunghwan yang mengalah dalam perdebatan ini. “Tapi, sebagai teman aku hanya bisa mengingatkan. Kehidupanmu tidak hanya seputar Jongin dan Seulgi. Kau juga berhak memiliki ceritamu sendiri. Cobalah temukan lelaki yang pantas untukmu. Atau kau mau ku kenalkan dengan teman lelaki Chanyeol?”

Soojung menggeleng, menolak tawaran Seunghwan untuk kesekian kali. “Tidak. Terima kasih,” ujar gadis itu sembari kembali berhadapan dengan komputernya.

 

Seunghwan menatap Soojung simpati. Gadis itu menghela napas panjang sebelum kembali dengan sayap ayam dan pekerjaannya. Semoga saja Soojung memikirkan apa yang disarankan Seunghwan tadi. Karena sungguh, Seunghwan kasihan pada gadis itu. Jangan sampai Soojung hanya terjebak di antara Jongin dan Seulgi.

 

O0O

 

Jung? Sudah pulang?

 

Soojung yang baru saja memasuki apartemennya, menjatuhkan diri ke sofa. Dengan cepat dia mengirimkan balasan pada si pengirim pesan.

 

Sudah, kenapa?

 

Soojung meletakkan ponsel begitu saja ke sisi tubuhnya. Kepalanya menengadah, matanya terpejam, dadanya naik turun secara teratur. Baru saja mengistirahatkan seluruh tubuhnya, ponsel Soojung kembali bergetar. Menandakan bahwa sekali lagi sebuah pesan diterimanya.

 

Tidur. Istirahat.

 

Soojung menggeram tertahan. Sesal menguasai dirinya saat itu juga. Seharusnya Soojung tidak usah membaca pesan tak penting satu itu. Tanpa disuruh juga Soojung akan tidur. Sok perhatian sekali orang ini.

Soojung memutuskan tidak membalas pesan itu. Lagi pula, dia mau membalas apa? Mengucapkan selamat malam atau selamat tidur. Oh, itu bukan gaya Soojung. Terlebih mengingat hubungan dirinya dengan si pengirim pesan. Pacar juga bukan.

 

Drrt.

 

Kembali getaran ponsel dirasakan. Soojung memandangi ponselnya tanpa minat. Sungguh, dia malas membaca pesan yang baru diterimanya. Namun, secara otomatis tangannya malah meraih ponsel dan bergerak untuk membuka pesan itu. Kelihatannya niatan Soojung dan refleks anggota geraknya kurang kompak.

 

Sudah tidur yah?

 

Baru mau, tapi terus kau ganggu, bodoh. Ingin sekali Soojung mengetik kata-kata itu. Namun, gadis itu urungkan segera, karena dia sedang malas berdebat.

 

Besok ada waktu kosong? Makan siang bersama, mau? Denganku dan Seulgi, dia memintamu untuk bergabung.

 

Soojung mengernyit sebentar, merasa aneh dengan ajakan makan siang Jongin dan Seulgi. Yakin Seulgi memintanya untuk bergabung? Setahu Soojung, Seulgi tipikal gadis yang tidak suka diganggu jika sedang berdua saja dengan sang kekasih—Kim Jongin. Jadi, aneh saja jika gadis yang notabene merupakan kekasih Kim Jongin itu meminta Soojung untuk bergabung.

 

Mungkin ingin berterima kasih? Soojung mengangguk, menyetujui pemikirannya sendiri. Biar bagaimana juga dia berperan terhadap proses kembalinya dua sejoli itu menjadi kekasih—meski Jongin bersikeras kalau dia tidak putus dengan Seulgi.

 

Baiklah, akan ku usahakan. Semoga pekerjaanku tidak banyak. Kita makan siang di mana.

 

Tak berapa lama setelah mengirimkan balasan atas ajakan Jongin, Soojung kembali menerima pesan dari si lelaki. Pesan singkat yang berisi nama tempat makan siang mereka. Soojung menanggapi pesan singkat itu dengan anggukan tanpa berniat membalas sama sekali. Dia lelah, dia ingin istirahat.

 

Bahkan pesan terakhir dari Jongin pun tidak sempat dibaca olehnya.

 

Hei, tidak membalas pesanku? Sudah tidur?

 

Selamat malam, Jung. Mimpikan aku, yah.

 

O0O

 

“Soojung makanlah yang banyak!”

 

Soojung mengangguk, mengiyakan perintah Seulgi. Tentu saja, ini kesempatan bagus. Dia ditraktir makan sepuasnya di restoran favoritnya. Makan daging panggang lagi, mana bisa Soojung makan sedikit saja. Persetan jika nanti tubuhnya melar, Soojung tidak peduli.

 

Asal perut kenyang, hati pun senang. Itu lebih dari cukup. Kebahagian Soojung hanya sesederhana itu.

 

“Kau makan seperti orang yang belum makan berbulan-bulan.”

 

Satu komentar Jongin membuat sepotong daging gagal memasuki mulut Soojung. Berakhir terjatuh di atas nasinya. Mendapat komentar semacam itu membuat Soojung merasa kesal. Bahkan kini napsu makannya menguap begitu saja.

 

Soojung benar-benar berterima kasih kepada Kim Jongin soal yang satu ini.

 

“Soojung, kenapa kau meletakkan sumpitmu? Tidak dihabiskan?” tanya Seulgi begitu Soojung meletakkan sumpitnya begitu saja di meja.

 

“Sudah kenyang.”

 

Seulgi menghela napas panjang. Sebagai sesama perempuan, Seulgi tentu tahu apa yang membuat Soojung kehilangan mood makannya. Gadis itu melirik Jongin segera, sedang jemarinya sudah mencubit pinggang si lelaki hingga dia menjerit.

 

“Soojung, jangan dengarkan Jongin. Dia suka sembarangan bicara.”

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Zkdlinstalz #1
Gila wkwkwk, aku kaget pas liat ada kak leejungjung di asianfanfics, trus aku sampai nyari di wattpad ternyata cerita ini ga dipublish disana, untungnya aku sempet"in cari cerita kaistal disini, wkwk
dhedho
#2
Chapter 6: Hahaha ini bnr" lucu XD
Drama soojung sm sehun dimulai hihi walaupun pake paksaan jg sih buat sehun hahaha
Gatau apa" lngsung diganti aja statusnya ... ditunggu ya author lee lanjutannya ^^

Untunglah soojung lbh milih sehun drpd pak choi .. emg udh takdir si sehun jd penyelamat dadakannya soojung hihi
shortlegged
#3
Chapter 6: FE SUMPAH YA KENAPA SEHUN YANG JADI PACAR BOONGANNYA SOOJUNG. CHOI MINHOKUUUUUU HUEEEEEE....
KENAPA AKU LEBIH PEDULI SAMA.MINHO DR PADA JONGIN...

btw, aku menemukan pemakaian kalimat dr pov orang pertama....
dhedho
#4
Chapter 5: Mungkin kalo sm minhyuk masih lbh menang jongin ya.. Apalagi minhyuk dkt jg sm seulgi, orang yg paling bikin soojung sebel #^_^

Nah kalo ini sehun nih.. Pertemuan pertama aja unik gtu hihi apalagi sehun dkt sm chanyeol.. Bisalah jd rival yg kuat buat ambil perhatian soojung dr jongin  (o^^)o

Ditunggu ya author lee next chapnya ^^ semangat lanjutinnya ya (^_^)9
dhedho
#5
Chapter 4: Wah itu niatnya seulgi pasti mau jodohin soojung sm minhyuk nih. Iya ga?

Bnyak bgt cogan" ganteng calon gebetan soojung, tingggal pilih deh jung mau yg mana hahaha XD

Biarkan jongin bersenang" sm seulgi, drpd stres mikirin dia, ada sehun si pengacara ganteng ^^ ada mr. Choi itu choi minho bukan? ^_^|| skrg ada minhyuk, tinggal pilih tinggal pilih hahaha :D

Ditunggu ya author lee lanjutannya hihi ^^
potatoria
#6
Chapter 3: kelamaan hiatus, aku nggak ngeh kalau ini ternyata udah lanjutt ><
kesian soojungnya, dan jongin ugh, gatau malu ya ==; udah sering pegat weh tetep ae mau balikan lagi. Hh yaudalah jongin kayanya udah ga bisa diandelin lagi
semoga kedepannya soojung ketemu orang. Sehun.

Ah atau endingnya jadiin sestal aja? hehe terserah mbak deh :3
Semangat mbak buat ff sama statistikanya... hohoho xDD
dhedho
#7
Chapter 3: Kasian soojung >_<
Jongin bnr" cuek ga peka...
Yodahlah dktan dlu aja sm sehun jung.. Jongin masih cinta sm seulgi jg...
Dengan PDnya minta soojung bantuin balikan sm seulgi hmm -_-
Ayo jung sekali" dkt sm cowok slain jongin..
shortlegged
#8
Chapter 3: Mau getok pala jongin boleh ga? Kok dia selabil itu siiiiiih.... Udh berapa kali putus ih. Skrg minta tolong soojung lagi padahal alesan dia mutusin seulgi kan krn dia belain soojung.. ini anak...
Abis ini beneran d suruh jauhin krystal mampus aja. Feeee kasih cowok buat soojung dooong
natsoraa #9
Chapter 3: Friendzone level tinggi ini namanya..
zeakyu #10
Chapter 1: Astaga seulgii. Heheheh
Ternyata hiatus baca ff krystal sudah terlalu lama... sampai baru tahu ada ff barunya kak Lee.. semangat kakak cantikzz