My Sunshine

June & Rosé

Selalu begitu. Entah ini ke berapa kalinya mereka bertemu muka dengan ekspresi kaget di wajah mereka masing-masing.

“Put-ah Chaeyeong?” rasa kagetnya masih dalam taraf ia masih ingat bahwa memanggil tuan putrinya langsung dengan “putri”  jarak sedekat ini adalah big no no. June tak ingin Chaeyong melihatnya seperti orang aneh.

Sedangkan sang wanita berdiri di hadapannya dengan muka heran. Ia mengerutkan dahinya dan menyipitkan mata ke arah June.

“Kau belum mandi?” tanya Chaeyong.

June reflek memegang wajahnya dengan ke dua tangannya. “Wae? Apakah aku terlihat sangat jelek sekarang?” kata Junhoe panik. Ia menutup wajahnya, lebih tepatnya pipinya, dengan kedua tangan.

Chaeyeong tertawa. “Ani~”

Junhoe terdiam. Ia malu dan kikuk berdiri di depan pintu.

Chaeyoung berhenti tertawa dan tersenyum ke arah Junhoe. “Hanbin Oppa bilang jam 9 pagi. Tapi..” kata Chaeyoung sambil melihat ke arah jam tangannya “Apakah jam ku rusak?” bisiknya, berbicara sendiri.

Sebuah pikiran jelek terlintas di otak sang laki-laki tiba-tiba. Junhoe menyilangkan tangan.

Hanbin hyung mengajak pergi Chaeyong? Tuan Putrinya? Dia mengajak Chaeyoung pergi padahal dia tahu bahwa dongsaengnya menyukai wanita di depannya ini? Beraninya dia!!!

Itu yang dipikirkan Junhoe saat ini. Sambil menarik nafas, Junhoe bertanya dengan hati-hati kepada Chaeyoung. “Hanbin Hyung.. mengajak kau kemana?” tanyanya dengan ramah. Walaupun di dalam hatinya sangat kesal.

Chaeyoung menyipitkan mata lagi. “E? Hanbin Oppa?”

Mendengar tuan putrinya memanggil Hyungnya dengan sebutan Oppa membuat ia tambah kesal.

Sang laki-laki mengangguk.

Junhoe melihat Chaeyoung sedikit tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan itu tapi karena Junhoe sangat penasaran ia mencoba menggali lagi informasi. “Sebenernya Hanbin hyung masih tidur sekarang. Mungkin kau akan menunggu lama karena ia membutuhkan banyak waktu untuk memilih pakaian apa yang cocok ia pakai hari ini.”

“Ahh..” Chaeyoung mengangguk tersenyum. Sedangkan Junhoe, ia merasa senang membuka satu kejelekan Hyung-nya kepada Chaeyoung.

“Tapi Junhoe.. bukankah hanya kita berdua yang akan pergi? Hanbin Oppa bilang kalau dia hari ini ada janji dengan temannya.”

Junhoe terdiam.

Diam untuk mencerna kalimat Chaeyoung.

Mereka berdua terdiam.

Kita berdua. Kalimat itu sedikit asing di telinga Junhoe. Mendengar kalimat itu di ucapkan oleh Chaeyoung terdengar aneh.

Sampai dititik Junhoe sadar sesuatu.

“Tunggu disini sebentar.” Kata Junhoe saat kalimat tuan putrinya baru meresap ke dalam otaknya. Ia menutup pintu apartemennya tiba-tiba lalu berlari ke arah kamar Hanbin.

“Hanbin hyung~~!"

"Hyung!!!” Junhoe loncat ke atas tempat tidur Hanbin lalu menggoyang-goyangkan Hanbin yang masih tidur,yang menutupi seluruh badannya dengan selimut tebal.

“Yah~~~!! June! Bisakah kau diam!! Jangan berteriak! Ini hari minggu dan ini masih terlalu pagi untuku bangun!” Kata Hanbin jengkel.

“Hyung apa yang kau katakan pada tuan putriku?” tanya Junhoe semangat.

 Seperti sadar akan sesuatu Hanbin tersenyum. “Kau harus berterimakasih padaku.” jawabnya masih dengan menutup mata

“Tidak sebelum kau menjelaskan padaku detailnya"

Melihat Hanbin tidur kembali Junhoe menggoyang-goyangkan tubuh Hanbin lagi.

Hanbin akhirnya membuka mata "Oke oke! Tapi kau harus diam dan dengarkan dengan baik. Aku tak akan mengulanginya" kata Hanbin mengalah.

Junhoe menatap Hanbin dengan senyum lebar. Ia menganggukan kepala dengan semangat.

“Kami tak sengaja bertemu kemarin, ia membawa sebuah buku, aku basa-basi bertanya lalu mengobrol sedikit, dia bilang dia ingin pergi ke toko buku, lalu dengan kepintaranku ku bilang. ‘Oh Chaeyoung, June juga bilang akan pergi ke toko buku hari minggu. Mungkin kalian bisa pergi bersama?’ dan ya begitu lah.”

Junhoe membulatkan matanya

"Hyung,bagaimana bisa kau tak mengatakannya padaku hyung?? Tuan putriku berada di depan pintu apartemen kita dengan cantiknya dan lihat aku sekarang, baru bangun tidur, wajahku masih berminyak dan aku tidak wangi, dan dia melihatku dengan keadaan epppbb---"

Mendengar keluhan Junhoe terus-terusan Hanbin mulai hilang kesabaran ia menutup mulut Junhoe dengan telapak tangannya "Stop! Dengar. Pertama, tuan putrimu pernah melihat keadaanmu seperti ini sebelumnya. Dan kedua, bukankah tuan putrimu sudah menunggu mu di luar?"

Kalimat terkahir Hanbin membuat ia sadar bahwa Chaeyoung masih berada di depan pintu apartemennya. Lalu dengan segera ia turun dari tempat tidur dan berlari kedepan.

"Chaeyoung-"

Membuka pintu secara tiba-tiba sang wanita yang masih setia berdiri disana tersentak kaget. "Syukurlah kau masih disini" kata Junhoe lega. Sang wanita tersenyum.

"Sebenernya Hanbin hyung lupa memberi tahuku."

Wajah kaget serta kecewa jelas terlihat pada sang wanita. "Tapi aku memang akan ke toko buku hari ini." kata Junhoe cepat-cepat. "Tapi tidak jam 9 pagi. Itulah mengapa aku belum mandi." terang Junhoe berbohong.

"Aku akan bersiap -siap dulu. Apa kau tidak masalah?"

Chaeyoung mengerutkan dahi, Junhoe gugup jika sang wanita berkata untuk tidak jadi pergi dengannya.

Sang wanita melihat ke arah jamnya lagi lalu setelah itu melihat ke arah Junhoe.

"Tidak masalah. Aku akan menunggu di tempatku kalau begitu."

"Baiklah. Aku mandi tidak lama, tenang saja."

Dengan begitu Chaeyoung tersenyum dan berjalan menuju kamar apartemen nya lagi untuk menunggu Junhoe bersiap-siap.

Junhoe kembali menutup pintu apartemennya. Lalu menarik nafas panjang. Dan setelah itu ia melompat kegirangan. Kedua tangannya ia angkat ke udara dan berteriak tapi tak bersuara, tak ingin Chaeyoung atau hyungnya mendengarnya. Tapi seperti nya tidak ada gunanya karena sekarang Hanbin melihatnya dengan tatapan aneh. Hanbin sudah bangun sejak tadi dan ia juga mendengar kalimat bohong Junhoe kepada Chaeyoung, sehingga saat ia mendengarnya ia hanya bisa menggeleng gelengkan kepala.

Junhoe tak ingin ambil pusing untuk memberikan satu atau dua kalimat kepada Hanbin. Ia langsung saja berlari menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.

Date.

Berkencan.

Itulah yang Junhoe fikirkan saat ini. Dan ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut.

 

 

 

-tbc-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
elrisnanti
#1
Chapter 5: Aaaaakkk unyu banget wkwkwk
saymyeolchi #2
Chapter 4: my favourite couple, <3<3<3,
Falvilia
#3
Thor suka banget ceritanya! Can't wait for the next chapter :))
chorida95 #4
Chapter 3: aaaa sukaaa junrosnyaa ♥♥
kaistalgasm #5
Chapter 3: AAAAKKKK gils gemes banget bacanya xD
bomira
#6
Chapter 3: Ahhh, so it's JunRos? Their ship name... What the... I'm so in love with them! Ini oneshots kah? Ide nya bagus di setiap chapter, manis manis gulali gitu XD Lanjut authornim! Keren kok!
bomira
#7
Asyiq, dua bias bertemu di ff ini:) Aish, jadi ngebayangin kalo mrk collab ntar bakal sebagus apa... Nama ship nya kira kira apa ya?
KingKoong
#8
Chapter 3: Lagi ngebayangin kalo misal June duet sama Rosé karena suara mereka unik, eh malah ada JunRos... >///<
rawrebelsroot #9
AAAAAAAAAAAAAAA
Kemarin sempet ngebayangin ship Junhoe di blackpink siapaaa, udah ngebayangin antara Lisa sama Rose. Eh ada ini xD
dobiodult #10
Chapter 1: oh yes ship junros! ;A;