Chapter IV

Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

Aku melangkahkan kaki-ku melenggang keluar gedung kampus setelah selesai kelas terakhir untuk hari ini.

Aku tidak bertemu dengan Luna atau Amber hari ini. Mungkin mereka tidak ada kelas. Hari ini mood-ku tidak seringan biasanya jadi aku mampir ke cafe dekat kampus sebelum pulang.

"Hi." Aku mendengar seseorang memanggil dari belakangku saat memesam minuman. Aku menoleh dan mendapati Myungsoo tersenyum dibelakangku.

"Oh Hi." Aku membalas senyumnya, lalu ia berdiri disampingku.

"Kenapa kau sendirian?" Ia bertanya padaku.

"Hmm.. Aku tidak bertemu Amber Luna dan Woohyun hari ini. Apa kau juga sendirian?"

"Aku juga tidak bertemu dengan mereka hari ini. Dan ya.. aku sendirian. Apa kau sibuk? Mau mememaniku minum kopi disini?"

Aku berpikir sebentar lalu mengangguk. Sepertinya aku harus bicara pada seseorang, hari ini aku sama sekali tidak bertemu dengan teman-temanku jadi aku setuju untuk menemani Myungsoo karena ia juga salah satu temanku, kan. Mungkin mengobrol dengannya bisa menaikkan moodku.

Kami mengobrol tentang banyak hal. Dari mulai bagaimana kegiatan kami hari ini, kemana kira-kira Woohyun dan yang lainnya, rasa kopi yang sedang kami minum, sampai apa rencana kedepan setelah kami lulus kuliah tahun ini.

Kami mengobrol dengan nyaman. Rasanya baru kali ini aku berbicara banyak dengan teman laki-laki selain Woohyun. Kami bahkan sesekali tertawa menanggapi hal-hal lucu yang diceritakan oleh Myungsoo.

 

Tak terasa, kami sudah dua jam mengobrol kesana kemari. Mungkin karena hari ini aku belum berbicara pada siapapun jadi aku tidak merasa bosan saat berbicara dengan Myungsoo.

"Btw Jung, apa kau masih bersama pacarmu itu?"

Aku sedikit terkejut mendengar pertanyaan Myungsoo, tapi ia hanya tersenyum.

"Hmm.. Iya masih." Aku berkata singkat.

"Oh begitu... Pantas kau terlihat baik-baik saja." Myungsoo masih menunjukkan senyumnya itu.

"Maksudmu?" Aku tidak mengerti dengan perkataanya barusan.

"Ya kau terlihat baik untuk orang yang sedang putus cinta. Tapi ternyata kau tidak putus dengannya makanya aku tidak heran kalau kau baik-baik saja."

"Tapi bukankah kau terlalu baik, Jung?"

 Aku semakin tak mengerti, Myungsoo melihat ekspresiku lalu tertawa pelan.

"Kalau aku jadi kau, rasanya aku tidak akan memeberikan kesempatan kedua. Orang yang berselingkuh tidak bisa di percaya, Jung. Selamanya tidak bisa." Kali ini wajah Myungsoo terlihat serius.

"Orang-orang seperti itu tidak akan pernah merasa puas dengan pasangannya. Meskipun mereka berjanji bahkan bersumpah untuk tidak melakukannya lagi, pada akhirnya mereka pasti mengulanginya." Myungsoo benar-benar serius dengan perkataannya. Bahkan ini pertama kali aku melihatnya seperti ini.

"Apa kau pernah diselingkuhi?" Pertanyaanku yang tiba-tiba membuat Myungsoo terkejut. Ia diam sebentar lalu menggeleng.

"Kalau begitu kau pasti yang berselingkuh? Wah.. Apa kau seorang playboy? Pasti iya kan?"

Myungsoo terdiam sebentar lalu tertawa mendengar pertanyaanku.

"Tidak. Aku bukan playboy.. Aku baru pacaran satu kali selama hidupku." 

"Tidak mungkin..." Aku menjawab dengan tatapan tak percaya, Myungsoo semakin keras tertawa.

"Terserah kau percaya atau tidak. Tapi aku

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sunghyung #1
Chapter 3: Yaahh balikan.
Cupu nih ce nya ga tegas di skill dkit lulu.
zackkira
#2
Chapter 1: Krystal n myungsoo. Erm.., sounds good