Chapter II

Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

Aku melambaikan tanganku kearah mereka yang menungguku di depan sebuah restoran cepat saji. Aku mendekat dan memeluk Luna dan Woohyun satu persatu.

"Apa kita hanya bertiga? Kemana Amber?" Aku bertanya pada mereka.

"Amber sebentar lagu datang. Woohyun juga mengajak Myungsoo untuk ikut dengan kita. Lebih ramai pasti lebih seru kan?" Luna bertanya padaku dengan excited.

Kami memutuskan untuk menunggu mereka didalam restoran. Karena sudah musim gugur suhu Korea menjadi lebih dingin setiap harinya. Woohyun dan Luna bercerita tanpa henti sementara aku mendengarkan cerita mereka sambil sesekali menimpali dan tertawa mendengar candaan mereka.

Disela-sela cerita mereka, aku melihat ke arah luar dari jendela disampingku. Aku menyapu pandanganku ke arah jalan, lalu berhenti karena melihat seseorang yang kukenal menyebrangi jalan bersama seorang perempuan .

Sunggyu oppa.. Aku menaikkan kepalaku sedikit untuk melihatnya lebih jelas. Aku sedikit kaget saat melihat oppa melingkarkan tangannya dipundak perempuan itu.

Siapa dia? Kenapa oppa merangkulnya seperti itu? Setahuku oppa bukan tipe laiki-laki yang suka melakukan skinship pada teman-teman perempuannya. Mungkin itu saudara oppa atau teman kerjanya.. atau..

"Soojung.. Soojung!" Aku mendengar Woohyun memanggilku.

"Ya? Kenapa?" Aku mengalihkan pandanganku ke arah Woohyun yang telihat heran.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Tidak ada.. Sepertinya aku melihat seseorang yang kukenal diseberang jalan." 

 "Benarkah? Siapa?" Luna bertanya padaku sambil melihat keluar jendela.

"Orangnya sudah pergi. Aku tak yakin itu siapa. Hehehe. Emm.. Woohyun, apa kau mau memesan sesuatu?" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Ah iya. Aku mau memesan makanan. Kalian mau apa? Biar aku yang pesan." Woohyun berdiri dari bangkunya untuk memesan makanan kami.

"Aku mau cheese burger dan lemonade. Thanks Woohyun-ah."

"Hmm.. Aku tak tahu mau apa. Aku ikut denganmu." Luna berkata sambil berjalan dibelakang Woohyun.

Setelah mereka pergi untuk memesan, aku kembali berpikir tentang kejadian yang kulihat tadi. Pagi ini oppa pergi dari apartement ku setelah kami sarapan, ia berkata tidak dapat menemaniku hari ini karena harus bertemu dengan client-nya. Apa mungkin perempuan itu client yang ia maksud? Tapi tadi itu bukan seperti hubungan professional.

Aku mendengar suara pintu restoran terbuka dan melihat Amber masuk, matanya mencari-cari sesuatu. Aku melambaikan tanganku untuk manarik perhatiannya. Amber menghampiriku lalu duduk dihadapanku.

"Mana yang lain?"

"Sedang memesan. Apa kau mau memesan sesuatu?" Aku menunjuk ke arah Woohyun dan Luna yang sedang antri didepan.

"Nanti saja." Amber meletakan tangannya di atas meja lalu melihat ke arahku. Aku merasakan ada yang aneh dengan tatapan matanya.

"Apa? Ada sesuatu diwajahku?" Aku mengerutkan alis sambil tanganku menyentuh wajah.

"Hahaha.. Tidak." Ia tertawa awkward lalu mengalihkan pandangannya ke jendela.

Kami terdiam selama beberapa detik.

"Soojung. Bagaimana kabar Sunggyu sunbae?" Tiba-tiba ia bertanya padaku tentang oppa.

"Hmm.. Dia baik-baik saja. Kami baru bertemu tadi pagi."

"Oh.. Benarkah? Kau jarang bertemu dengannya kan akhir-akhir ini?" Ia bertanya lagi padaku. Dari wajahnya aku melihat ia penasaran dan juga khawatir.

"Kenapa Amber? Ada apa?" Aku bertanya padanya to the point.

Aku sudah berteman dengan Amber dan Luna sejak tahun pertama kami masuk kuliah. Sementara Woohyun, aku sudah mengenalnya sejak kami sekolah dasar.

"Hahaha.. Apa maksudmu? Aku hanya penasaran saja kok." Amber tertawa, ia berusaha agar tawanya terdengar setulus mungkin. Aku melipat bibirku, penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Tidak. Tidak. Jangan over thinking. Serius aku hanya bertanya."

Ia tersenyum padaku. Aku menyerah, mungkin memang Amber hanya bertanya tanpa ada maksud apapun. Mungkin aku hanya sedikit berlebihan karena melihat kejadian tadi.

Woohyun dan Luna datang dengan makanan kami lalu Amber memutuskan untuk memesan makanan. Aku memperhatikan Amber, gerak-geriknya terlihat kikuk tidak seperti biasanya. Aku menggelengkan kepalaku pelan berusaha menghilangkam pikiran anehku tentang dirinya. Kami makan dengan lahap sambil bercerita, Amber juga terlihat mulai ceria seperti biasa.

"Hi. Maaf aku terlambat, tadi aku ada urusan."

Myungsoo datang saat kami baru saja selesai makan. Ia duduk di sebelah Woohyun, wajahnya terlihat sedikit lelah.

"Ya! Kenapa kau baru datang? Apa kau tidak bisa membaca jam? Ya! Yang benar saja kau terlambat satu setengah jam.." Woohyun semakin berlebihan saat melihat ke jam tangannya menyadari berapa lama Myungsoo terlambat.

"I know.. I know.. Mianhae. Sebagai gantinya aku akan tlaktir kalian karaoke. Sound

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Sunghyung #1
Chapter 3: Yaahh balikan.
Cupu nih ce nya ga tegas di skill dkit lulu.
zackkira
#2
Chapter 1: Krystal n myungsoo. Erm.., sounds good