chapter 5

Z-Star

Author pov  

Para mamber z-star kembali berkumpul bukan hanya sebagai palaksanaan syuting diary z-star namun juga sebagai perkenalan para mamber pada dorm mewah yang akan mereka tempati sebagai basecamp juga tempat merilekskan tubuh setelah seharian beraktifitas.

  Mr park : "okey ini akan menjadi tempat kalian istirahat. Dan semua aktifitas kalian akan berlangsung di tenpat ini. Semua fasilitas dari mulai dapur, kolam renang, fitnes atau ruang rekaman dan ruangan latihan dance juga vokal semua ada disini dan bisa kalian nikmati."  

Iu : "wah sepertinya bakalan seruu. Akhirnya aku merasakan keramaian di dorm." komentar iu antusias mengingat dia adalah penyanyi solo yang selalu beraktifitas seorang diri.  

Komentar iu berbanding terbalik dengan ekspresi mamber lainnya. Mereka tampak tak suka mengingat akan sulit menyatukan perbedaan karakter dalam waktu singkat. Apalagi mereka harus bisa tampil public dua minggu setelah latihan. Sangat sulit untuk mereka menyatukan perbedaan dalam waktu singkat dan membuat mini album dalam waktu sekejap.  

Mr park : "semoga semangat lee jieun ada pada kalian semua." tersenyum. "di lantai atas bisa kalian pergunakan untuk aktifitas sehari-hari. Dari mulai tidur, nonton tv ataupun lainnya. Di atas ada tiga kamar. Jadi kalian harus bisa berbagi kamar dengan yang lainnya." terangnya. "selamat beristirahat." meninggalkan mereka.

  Sepeninggalan mr park mereka sama sekali tak bergeming. Entah terkalu terkejut atau hal lainnya, tapi mereka sama sekali tak bisa berbuat banyak. Dan lagi pula mereKa seperti bisa memperkirakan siapa yang aka  tidur dengan siapa. Iu jelas akan bersama jiyeon dan soyou kemungkinan besar akan bersama hyuna. Jadi yoona akan memikiki pasangan sisa yaitu nana. Semua sangat mudah di tebak bukan?  

Yoona : "aku istirahat duluan. Walaupun aku leader disini tapi untuk hal seperti ini kalian bebas menentukan pilihan kalian  masing-masing. Aku permisi."  

Hyuna : "yoona unnie." menghentikan langkah yoona. "bolehkah aku sekamar denganmu?" yoona mengangguk. 

Soyou : terkejut dengan ajakkan hyuna karena sebelumnya mereka sudah berjanji akan satu kamar. "hyuna-ah bukankah kita akan....." terlambat hyuna sudah mengikuti yoona.

Soyou mendengus kesal.  

Jiyeon dan iu tampak menjauh. Mereka membicarakan sesuatu hal yang sepertinya cukup serius. Nana dan soyou dapat menangkap bahwa mereka pasti akan memutuskan untuk melepas lelah dalam kamar yang sama.  

Nana : "aku ke kamar duluan." pamit nana yang diikuti soyou karena soyou akan memilih memutuskan untuk satu kamar dengan nana. karena iu dan jiyeon tak mungkin terpisahkan.  

"soyou unnie bolehkah aku berbicara denganmu?" suara itu membuat soyou sekaligus nana  melihat kearah sumber suara.

  Soyou : "nde jiyeon-shi."  

Nana : "aku permisi dulu." nana meninggalkan dengan persaan kesal.  

Nana segera menuju kamar yang berada disisi kanan. Dilihatnya ada dua buah kasur dalam kamar tersebut. Tentunya dua buah lemari dan meja rias dan satu kamar mandi.

Nana segera membereskan barang dengan mulutnya tak berhenti menggerutu. Entah mengapa dia merasa tiba-tiba saja dia merasa sangat kesal saat jiyeon mengajak soyou berbicara. Dan kini dia dapat memperkirakan siapa yang akan menjadi teman sekamarnya.

  "aishh dasar gadis aneh. Aku selalu mendapatkan sikap dinginnya sedangkan pada kang soyou pasti dia bersikap manis." gerutunya sembari merapikan pakaian.

"apa yang akan mereka bicarakan? Apa jiyeon meminta soyou untuk satu kamar dengannya?" nanna sedikit berpikir.

"ahh apa salahnya kalau mereka satu kamar? Toh bukan urusanku." nana sok tak peduli padahal hati sangat penasaran.  

Nana segera membersihkan diri. Setelah segar nanna memilih tertidur melepas lelah setelah kamarin malam hingga tapi pagi beraktifitas tinggi.

***

 

  Nana pov

  Aku terbangun dari tidurku. Ku rentangkan tanganku. Menggeliat merilekskan tubuh. Cukup segar walau hanya tertidur dua jam saja. Kulihat seseorang tertidur di ranjang kosong sebelahku. Entah siapa karena aku hanya melihat punggungnya saja.

Ah paling soyou atau mungkin soyou satu kamar dengan jiyeon tadi kan jiyeon mengajak soyou berbicara.

Bukan aku tak suka tapi ahh sulit ku jelaskan, tapi mungkin sedikit iri karena sikap jiyeon pada soyou berbanding terbalik dengan sikapnya padaku. Menyebalkan bukan?  

Eh tunggu!

Ada yang aneh.

Postur tubuhnya tak seperti milik iu ataupun soyou. Mereka tak cukup tinggi, sedangkan yang kulihat badannya tinggi. Warna rambutnya??

Tidak.

Tidak mungkin itu dia.

Tidak mungkin.  

Aku bergerak bangkit dari tempat tidurku. Aku ingin memastikan siapa yang sebenarnya yang akan menjadi roommateku.

Aku benar-benar tak yakin itu jiyeon walaupun postur tubuh dan rambutnya jelas milik jiyeon. Tapi aku tasa jiyeon akan memblack list paling pertama namaku dalam daftar pencarian roommatenya apalagi melihat sikapnya tempo hari yang ditunjukkannya padaku.

  Perlahan aku mulai mendekat karena penasaran. Perasaanku berdebar. Aku tak bermaksud mengusik tidurnya hanya saja  aku terlalu penasaran. Dan aku ingin memastikannya secara langsung.  

Deg.

  Beneran dia ya?

Kok bisa?

  Tanganku bergerak menyibakkan rambut yang menghalangi wajahnya.

Cantik.

Aku tersenyum melihat wajahnya yang begitu tenang. Kalau saja dia setenang ini setiap harinya akan sangat menyenangkan berdekatan dengannya.  

Deg.

Sepasang mata menatapku. Mata tajam itu menghionotisku. Sentuhan hidung mancungnya mengenai pipiku membuatku dapat merasakan henbusan nafasnya dan wangi tubuhnya.

  "apa yang sedang kau lakukan nana-shi?" suaranya menyadarkanku membuatku refleks menjauh dan membuang wajah tak memiliki keberanian menatapnya.

. "ti..tidak jiyeon-shi. Tadi ada nyamuk di pipimu." bohongku.

"jiyeon-shi kenapa ada disini?" tanyaku penasaran.

  Jiyeon mengerutkan kening membuat matanya menyipit. Perranyaabku terlalu lancang.

"memangnya kenapa? Aku mau tidur disini. Kau melarangku tidur disini?"

  "bu..bukan begitu jiyeon shi, aku pikir kau akan...."

  "kalau kau keberatan sekamar denganku, aku akan bertukar dengan jieun." lanjutnya membereskan barang bawaannya.

  Jika jiyeon bertukar kamar dengan iu, artinya dia akan sekamar dengan kang soyou.

Tidak. Itu tidak boleh terjadi.  

Jiyeon sudah mendorong kopernya.

  "jangan pergi. Kau bisa tidur disini." teriakku.

What? apa yang baru saja aku katakan.

  Jiyeon berjalan ke arahku dan matanya menatapku tajam. Gila. Aku takkan kuat bila mendapatkan tatapan seintens dan setajam itu. Tatapannya membuat jantungku berdebar.

  "kau yakin ingin sekamar denganku?" tanyanya aku mengangguk cepat.  jiyeon tersenyum. "terimakasih nana-shi." ucapnya terdengar begitu manis.

"dan aku mau minta maaf nana-shi atas kejadian kemarin. Aku tak bermaksud berbuat seperti itu nanashi." terangnya.

  Jiyeon pov

  Sebelum memutuskan dengan siapa aku sekamar. Aku telah berbicara dengan jieun agar kami tidur terpisah. Jieun menyetujuinya, mengingat itu akan baik untuk bisa bersosialisasi dengan mamber lainnya. Itu kata jieun ya. Bukan  kataku. Aku sama sekali tak peduli mereka mau memanganggapku apa. Aku hanya berpikir mereka akan menjudge ku sama seperti orang di luar sana. Dan aku sudah terbiasa dengan semua itu.

  Tapi ada dua hal yang harus aku selesaikan. Bukan untuk pencitraan atau karena tanggapan netter kemarin setelah episode satu diary ztar ditayangkan. Kicauan di sosial media yang mengatakan aku angkuh dan hanya mencari perhatian saja aku sama sekali tak peduli. Karena disini aku untuk kerja buka  mendengar ocehan mereka. Toh sekarang t-ara sudah cukup di terima di luar seoul.  

"soyou unnie bisakah kita berbicara sebentar?" pintaku saat soyou unnie beranjak pergi bersama nana.

  Soyou unnie mengikutiku. Menatapku seakan berkata apa yang ingin aku ucapkan.  

"aku ingin meminta maaf kemarin aku langsung memelukmu. Bukan maksudku untuk berlaku kurang sopan dan lancang terhadapmu unnie. Tapi jujur aja. Dipelukkanmu aku merasa nyaman." ucapku gugup

  Soyou unnie menatapku tak percaya. Tapi tatapannya malah membuatku malu.

  "kau tak perlu sungkan. Datanglah padaku jika kau merasa tak nyaman." terang soyou.

"unnie, jika kau tak keberatan bolehkah jieun sekamar denganmu? Karena aku pikir aku akan sekamar dengan nana. Aku merasa tak enak hati padanya atas kejadian kemarin." pintaku yang dijawab anggukan olehnhnya.  

Aku segera berbegas ke kamarku. Ku lihat nana telah tertidur. Akupun melakukan hal yang sama usai mebereskan barangku.  

Aku merasa seseorang berdekat di dekatku  nafas tersa menggelitik wajahku. Sesuatu terasa menyentuh kulitku dan rambutku. Sentuhan lembut dan menyenangkan namun mengusik kenyamanan tidurku. Aku membuka mataku. Aku segara mencari keberadaan tangan iseng itu.  

Nanashi? Apa yang dilakukannya?

  "apa kau lakukan nana shi?" ucapku parau yang membuat nana menjauh seperti kucing ketahuan mencuri ikan.

  Kulihat dia tampak gugup. Dia menjawab bahwa ada nyamuk di pipiku. Ayolah aku tahu sentuhan itu bukan sentuhan nyamuk. Dasar aneh. Cari alasannya yang bagusan dikit kek.  

"jiyeonshi kenpa kau ada disini?" pertanyaannya membuatku kaget.  

"memangnya kenapa? Aku mau tidur disini. Kau melarangku tidur disini?" aku salah mengambil keputusan harusnya aku sekamar dengan soyou unnie tadi.

  "bu..bukan begitu jiyeon shi, aku pikir kau akan...."

  "kalau kau keberatan sekamar denganku, aku akan bertukar dengan jieun." aku membereskan barang bawaanku.

Menyesal rasanya berpikir untuk meminta maaf padanya. Huft kalau aku sekamar dengan soyou unnie pasti takkan diusir seperti ini.

  "jangan pergi. Kau bisa tidur disini." teriaknya yang seakan tak ingin kehilanganku. Jelas terlihat atau hanya perasaanku saja.  

Aku berjalan kearahnya. Menatapnya intens. Mencari kebenaran di balik kata-katanya. Aku bisa menangkap dia memang tak ingin aku pergi dari kamar ini. Tapi kenapa?

  "kau yakin ingin sekamar denganku?" tanyanku  dia mengangguk cepat.

    aku tersenyum. "terimakasih nanas-hi." ucapku  tulus. "dan aku mau minta maaf nana-shi atas kejadian kemarin. Aku tak bermaksud berbuat seperti itu nana-shi." aku benar-benar menyesal dan inilah alasanku sekamar dengannya. Untuk meminta maaf padanya.  

Kulihat wajahnya memerah. Apa dia demam?

  "apa kau demam nana-shi?" aku mengerutkan kening penasaran.  

Langkahku semakin dekat. Semakin dekat. Kulihat nana berjalan mundur.

Dug.

Sampai membentur ranjangnya sendiri membuatnya mendarat di atas kasurnya. Aku semakin mendekat membungkukkan badanku. Tanganku menyentuh keningnya. Tidak panas kok. Tapi wajahnya semakin memerah.  

"hey kalian. Kalau mau berbuat mesum jangan disini.." suara itu membuatku segra menjauh dan nanapun membenarkan posisinya.

  Aku menelan ludah. Lagi-lagi dia.   Dia diam saat melihat aku yang berada di dalam kamar ini bersama nana. Dia menatapku tak percaya. Segera ekpresinya kembali berubah.

"kalau ingin berbuat mesum setidaknya tutup pintunya." ucapnya pergi sembari menutup pintu kamat kami.  

Ada apa dengannya? Ada apa dengan leader menyebalkan itu? 

 

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
jjirong00
#1
Chapter 5: Jiyeon dan Yoona please...
J_T-ara_M #2
Chapter 5: Thanks for come back!!! Ga bisa milih di antara nana dan yoona... otthoke...
J_T-ara_M #3
Chapter 4: Jiyeon dan nana dong.. moment nya...
Kasihan nana.. kayak di cuekin mulu ama jiyeon...
pjyoona #4
Chapter 3: Jiyeon sama yoona lagi aja dehh..hihihi
J_T-ara_M #5
Chapter 3: Untuk sekali aja.. jiyeon jangan milih dong...
Sama mereka ber 5 (meskipun tidak mungkin) ga tega klo harus ada yg sakit hati... T T
Pjyku1234 #6
Chapter 3: Jiyeon dengan yoona aja deh atau iu
geuranimalhe
#7
Chapter 3: Lah.. semua suka jiyeon. Piyee? Lol
Mending sm yoona aja deh.. akaka
pjyoona #8
Chapter 2: Wartawan yg menyebalkan. Kalo ketemu wartawan kaya gitu bakalan aku timpuk...
J_T-ara_M #9
Chapter 2: T.T wartawan gila...untung ada nana, iu dan yoona... :)
Agak kesel ama hyuna.. jangan ampe jatuh cinta ama jiyeon aja nanti~~