chapter 4

Z-Star

Jiyeon pov  

Soyeon unnie tampak mengkhawatirkan keadaanku apaoagi setelah tragedi dengan wartawan tersebut. Jika unnie sedang khawatir berat dia akan dua kali lebih cerewet dari biasanya. Dan aku harus siap mendengarkan cerocosannya yang terdengar tanpa jeda. Aku tahu itu bentuk perhatiannya.  

"unnie aku baik-baik saja sekarang. Kau tak perlu berlebihan mengkhawatirkanku." ucapku meyakinkan.

"aku tau kau dengan baik park jiyeon. Kau mungkin tampak kuat tapi sebenarnya kau sangat terluka." ucapnya membuat ku melemah.

"unnie kenapa bicara seperti itu?" aku sedikit sebal.

"aku hanya mengkhawatirkanmu jiyeonnah. Karena selama di z-star aku tak bisa lagi nelindunginu."

"aku akan baik-baik saja unnie. Dimana pun aku berada, dan dengan siapapun aku akan tetap jiyeon. Park jiyeon yang kuat." ucapku meyakinkan.

Ku lihat langkah soyeon unnie terhenti. Siapa lagi yang bisa mencuri perhatiannya sampai tak memperdulikan keberadaanku selain Kim Taeyeon. Bahkan soyeon unnie yang cerewet bisa mati kutu dan salah tingkah bila sudah berhadapan dengan leader SNSD itu. Aku memang tak mengerti dan tak tahu apa masalah mereka, karena soyeon unnie tak pernah menceritakaannya. Aku tahu kenangan di SNSD dan bersama mamber SNSD pasti sangat indah. Dan bila semua dikenang itu akan sangat menyakitkan karena kini keadaan soyeon unnie talah berbeda. Soyeon unnie sudah tak bersama nereka. Dan jikalau saja soyeon unnie tak keluar di detik-detik mereka debut sudah dipastikan namanya akan jauh melambung dibandingkan bersama kami di t-ara. Dan insiden tempo haripun takkan menimpanya. Dan aku tahu dia yang paling terpukul masalah pembulyan tersebut. Mengingat saat itu t-ara berada dibawah pimpinannya. Dan soyeon unnie terus menyalahkan diri sendiri bahkan enggan bertemu kami.

Kita kembali lagi antara soyeon unnie dan taeyeon unnie. Menurut sunny dan tiffany unnie mereka cukup dekat. Tapi jika mengetahui mereka cukup dekat di SNSD mengapa mereka seakan memberi jarak? Mengapa soyeon unnie tak bisa bersikap ramah pada taeyeon unnie? Padahalkan soyeon unnie masih menjalin hubungan baik dengan mamber SNSD lainnya. Mengapa tidak dengan taeyeon unnie?

  Aku mengalihkan pandanganku dari tiga mamber SNSD Itu. Sampai mataku menemukan sosok menarik diambang pintu keluar. Sebenarnya sedari tadi aku ingin berbicara dengannya namun keadaan masih terlalu ramai. Aku tak ingin sikapku malah dianggap hanya untuk menarik perhatian dan mengumbar sensasi saja. Jadi aku hanya bisa berdiam diri untuk saat ini sampai aku merasa dalam tempat, dan waktu yang tepat untuk berbicara dengannya berdua saja. Sampai tiba mata kami saling bertemu. Matanya sangat meneduhkan walau bibir mengumbar senyum tipis.

Deg.. Deg... Deg..

Aku tak bisa menahannya. Aku menjatuhkan pandanganku. Baru kali ini aku merasa kalah dalam eye contac.

"ada masalah ji?" tanya soyeon unnie dan aku menggeleng.  

FLASH BACK  

Kuikuti langkah direktur  JYP Ent. Aku tak terlalu canggung berada di dekatnya mengingat kita sempat menjalin kerjasama dalam dream high 2. Dan beliau mengetahui jelas siapa diriku dan karakterku.  

"aku ingin kau membangun chemistry di dalam z-star."pimtanya. Aku hendak membuka suara. "tapi bukan dengan IU." ucap mr park yang sepertinya mengerti nama itu akan segera kusebut.

"Tapi akan mudah bila menjalin chemistry dengan jieun. Kami sudah dekat lama."

"Tidak! Hubungan kalian takkkan membuat publik penasaran. Hubungan kalian sudah terkenal sedari dulu. Zstar membutuhkan chemistry yang bikin  penonton geregetan. Yang bikin penonton penasaran hingga program diary  z-star takkan membosankan."

"Alangkah baiknya kalau kau menjalin chemistry bersama Nana atau Yoona. Mereka berdua dapat memperbaiki keadaan burukmu seperti yqng terjadi saat konfernsi per tadi." terang JYP.

"Aku pun sempat berpikir seperti itu Tuan. Tapi setalah saya pikir-pikir. Saya ingin melakukan dan menjalin semuanya secara natural. Aku hanya tak ingin merusak acara ini yang sedari awal tanpa skenario. Aku akan menjadi diriku sendiri, melakukannya senatural mungkin. Aku tak peduli dan tak perlu takut jika  mereka atau publik memandangkanku angkuh atau tukang bully sekalipun. Aku tak peduli. Diabandingkan setiap gerak-gerikku dianggap pencitraan untuk publik." terangku.

JYP tersenyum. "Sebenarnya aku sangat mengharapkan kau berbicara seperti itu. Aku hanya menjalankan perintah produser acara ini. Bekerja keraslah dan perlihatkan siapa dirimu."

  Flashback End.  

"jiyeonah!" soyeon menyerukan namaku.  

Mengingat tentang chemistery dan permintaan produser itu, entah mengapa aku menjadi teringat soyou unnie. Apa aku akan.......ah tidak!tidak! Aku ingin semua senatural mungkin.

  "soyou unnie." ucapku tanpa sadar.

"soyou unnie?" soyeon unnie mengulang kembali ucapanku. "kau melamun?" tanya soyeon unnie yang mengagetkanku lagi.

 Kenapa aku sampai tak sadar menyebut namanya? Bisa sangat berbahaya jika soyeon unnie berpikir yang bukan-bukan.

  "anyio. Aku hanya teringat kau dan taeyeon unnie." aku mengalihkan pembicaraan.

"kenapa mengingat hal yang tak perlu sih?"sewot soyeon unnie.

"Ya.. Aku hanya sedikit menyesal kenapa unnie yang mengantarku? Alhasil setelah unnie bertemu taeyeon unnie ekspresi unnie berubah. Menyeramkan." ledekku.

"aish kau menyebalkan." soyeon unnie terlihat kesal. Bahkan sangat kesal. "Kau yang merusak hubunganmu dengan yoona."

"mwo? Hubunganku dengan yoona?" aku terkejut merasa tak memiliki hubungan apapun dengan yoona.

"aku sudah meminta yoona untuk menjagamu. Tapi saat kau menyebut nama yoona seakan tak suka dengan keberadaan yoona di zstar, saat itulah kau merusak segalanya. Padahal yoona sudah berbaik hati akan menjagamu. Tapi kau menghancurkannya. " terang soyeon unnie kesal.

"ya aku tak tahu unnie." jawabku. "Lagian aku ini bukan anak kecil lagi, seharusnya kau tak perlu memintanya untuk menjagaku." gerutuku kesal. "Pantas saja dia membantuku saat konfrensi pers. Itu karena permintaan unnie." terkaku.

"menyesal rasanya berterimakasih padanya." sesalku.

"aish yoona melakukan itu bukan karena permintaan unnie. Tapi karena yoona menunjukan dia sebagai leader bisa melindungi anggotanya." unnie mencoba menjelaskan padaku.

"Kalau saja saat itu yoona tak membantumu memberikaan pembelaan kau akan habis saat itu juga. Kau tahu, tatapan kau kepada Nana akan membuat masalah besar. Untung saja yoona masih bisa bersikap tenang." lanjut soyeon unnie membuatku teringat akan Nana.

Rasanya aku merasa bersalah pada Nana telah memandangnya seperti itu. Apalagi sebelumnya aku sempat menginjak kakinya. Sepertinya aku harus meminta maaf padanya. Ya itu harus. Dan berterimakasih padanya.  

***

  Author POV  

Dasom : "unnie sepertinya jiyeon memperhatikan unnie." ucapnya yang membuat soyou mencari keberadaan jiyeon. "Apa  kalian ada masalah?" soyou menggeleng. "atau mungkin ada sesuatu yang ingin dibicarakannya? Apa unnie mau menemuinya dulu sebelum kita pergi?" tanya dasom lagi Soyou memperhatikan jiyeon.

Sampai  mata mereka bertemu. Saling beradu pandang. Soyou tersenyum tipis nyaris tak terlihat. Jiyeon terlebih dahulu menjatuhkan pandangnya. menunduk. Dan pergi bersama soyeon.

Soyou : "ayo kita pergi." ajaknya pada makne sistar yang menemaninya selama keberlangsungan acara pembukaan z-star.  

Namun tanpa sengaja dan sepengetahuan mereka ada mata lain yang memperhatikan mereka. Memperhatikan dengan perasaan kecewa, marah, sedih juga perasaan aneh lainnya yang membuatnya jengkel dan kesal tanpa sebab.

  Kahi : "ayo kita kembali sekarang." kahi menepuk pundak Nana. Nana tampak kaget. "kau melamun?"

Nana : "ahh tidak unnie." elaknya. "Apa yang dibicarakan Mr Park unnie?" Mereka berjalan sambil berbincang

Kahi : "Mr Park memintaku untuk membantunya mengurus z-star. Terutama dibidang dance."

Nana : "trus apa unnie menerimanya?"

Kahi : "tidak. Unnie tidak mungkin menerima tawaran tersebut mengingat pernikahnku yang akan dilaksanakan sebentar lagi." terangnya membuat nana manggut-manggut mengerti.

Di dalam mobil

 Kahi : "ada hal lain pula yang dibicarakan tuan park."  nana mengerutkan kening penasaran. "tentang kamu dan jiyeon."

Nana : "aku dan jiyeon?"

Kahi : mengangguk. "Kau akan menjadi Lead dancer z-star dan jiyeon menjadi main dancer. Tuan park berharap kalian bisa akur."

Nana : "Bagaimana bisa akur? Hari ini saja jiyeon menampakan wajah tak sukanya padaku padahal sebelumnya aku terpesona saat dia tiba-tiba memegang jemariku. Aku mendapatkan tatapan dinginnya saat membelanha sedangkan kang soyou mendapatkan pelukan jiyeon." cerocos nana tanpa sadar.

Kahi : "kau cemburu?" membuat wajah nana memerah.

Nana : "tii.tidak." namun mata kahi masih menerobos mencoba menyelidiki. "achh sudahlah lupakan. Aku sangat lelah." ucapnya pura-pura tertidur. Kahi tersenyum melihat tingkah adik kecilnya itu.

***

Hyunaa memasang wajah bad moodnya. Perasaannya sedang tidak baik. Bukan karena kegiatan hari ini yang cukup lelah. Namun pikirannya sangat lelah saat memikirkan 4minute yang nasibnya berada diujung tandung. Bagaimana tidak? Mamber lainnya menganggap agensi menganak emaskan dirinya. Tuduhan itu membuatnya terluka.

Tapi mereka memang memiliki dasar kuat atas tuduhan itu. Secara suara hyuna berada dibawah lainnya. Dia hanya memiliki keuntungan sebagai mamber termudar dan visual dari 4minute sehingga popularitasnya jau lebih tinggi dibandingkan lainnya.  

Dan sekarang hyuna berada di sebuah grop dengan kondisi hampir sama. Tapi dia berada dititik paling menyedihkan. Karena mamber di zstar tak perlu diragukan lagi popularitas mereka. Apalagi yoona yang sebenarnya akan menjadi nilai jual zstara yang tinggi. Ditambah ada Nana dan Iu, suara mereka tak diragukan lagi. Belum lagi soyou walaupun tak seterkenal hyorin tapi soyou selalu baik dalam segala hal. Dan terakhir jiyeon. Walaupun popularitas jiyeon menurun tapi keberadaannya seperti api, bisa membakar kabar saja dan dimana saja.

 

  Manager : "bagaimana hari ini apa ada masalah?" hyuna hanya diam. "kau tak membuat masalahkan hari ini?" tetap memilih dia pura-pura tidur. "Grop ini satu-satunya harapanmu untuk bisa bertahan. Kau tahu kan 4minute berada diujung tanduk? Agensi tak berniat memperpanjang kontrak kalinan"

  Manager : "kau hanya perlu terlihat menonjol diantara yang lainnya. Tapi itu sulit mengingat mereka jauh diatasmu. Ada cara lain untukmu mempermudah semuanya. Kau harus mendekati dua orang atau salah satunya. Yoona dan jiyeon."  

Hyuna : "yoona dan jiyeon?"  mulai tertarik dengan pembicaraan.  

Manager : "yoona jelas dia memiliki popularitas tinggi. Kau bisa menggunakan cara hyomin dulu saat bersama sunny di invincible youth. Atau kau bersama jiyeon. Jiyeon masih selalu dikaitkan dengan kasus grupnya dan itu akan menguntungkan karena dia akan menjadi sorotan banyak pihak. Dan jika kau mendekatinya itu akan membuat pencitraanmu baik."

  Manager : "kau hanya perlu membangun chemistry dengan salah satunya." tersenyum meyakinkan. "manfaatkanlah salah satunya. Atau keduanya."  

Hyuna memikirkan kata-kata managernya. Ya dia perlu bertahan. Bertahan di industri hiburan yang selama bertahun-tahun di gelutinya.

  Manager. :"ada satu hal lagi. Kau harys berhati-hati jangan samapi jiyeon dan yoona membangun chemistry diantara mereka. Karena itu sangat merugikanmu."  

 

***

Soyou membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha coklat itu menjadi bantalnya. Soyou sangat lelah setelah menjalankan aktifitas z-star, dia harus berlatih koreografi baru untuk mini singel terbaru Sistar.  

"kau sangat lelah ya?" ucap hyorin mengelus rambut soyou.

Dan soyou memejamkan mata menikmati permainan leadernya.

"apa terjadi sesuatu saat pembukaan z-star?" tanya hyorin yang membuat kang soyou bangkit.

  Soyou terduduk. Dia teringat satu mamber. Mamber z-star yang mungkin akan dikenali hyorin dengan mudah. Mengingat mereka pernah bekerja sama di dream high.

  "terjadi sesuatu kan?" hyorin kembali memastikan karena soyou tak menjawabnya.

Soyou menggeleng. "tidakk unnie. Semua berjalan baik. Yoona sebagai leader cukup bijaksana. Nana pun sangat berpikir dewasa. Ada hyuna disana jadi aku tak merasa sendiri. Dan iu juga jiyeon." soyou menjelaskan singkat.

"hanya saja aku akan tinggal di dorm bersama mereka. Aku sedikit risih aja." lanjut soyou.  

"kau bersama tidur bersama jiyeon saja." usul hyorin

"jiyeon?" soyou menegang.

Hyorin mengangguk. "aku akan menghubunginya."

"aku akan satu kamar dengan hyuna."

Namun  handphonenya berdering terlebih dahulu. Hyorin tersenyum ketika sebuah nama terpasang di layar handphonenya.

"kebetulan sekali baru saja aku ingin menghubungimu."

..........

"kau ingin berbicara dengannya? Apa terjadi sesuatu diantara kalian?"

.............

"oh ya aku titip dia ya. Jaga dia ya." ucapku sebelum mengakhiri panggilan.  

"siapa?" tanya soyou

"jiyeon" jawab hyorin membuat soyou kembali tegang.

Entahlah setiap mendengar nama itu jantungnya serasa berhenti berdetak.

"dia menanyakanmu." tatapan soyou antusias saat hyorin menyebut jiyeon menanyakannkeberadaannya.

"tapi saat aku bilang ingin berbicara denganmu dia bilang tidak besok saja." soyou memelas.

"apa terjadi sesuatu?"

"jiyeon memelukku." ucap soyou keceplosan.

"apa memeluk?" hyorin sedikit berteriak.

"kau jangan cemburu unnie." soyou langsung memeluk hyorin dan mencium ubun-ubunnnya

"siapa yang cemburu. Aku hanya heran saja seorang jiyeon memeluk seorang kang soyou yang tak dikenalnya. Jiyeon itu agak sulit didekati, aku saja perlu beberapa hari untuk membuatnya merasa nyaman denganku. Tapi kau baru sehari langsung dpat pelukkannua. Beruntung."

"Unnie sebanarnya kau cemburu padaku atau jiyeon?"

"keduanya. Aku tak bermasalah kalau kau dekat dengannya." ungkap hyorin. "Jiyeon sebenarnya sangat menyenangkan jika kau sudah mengenalnya.

"unnie bagaimana kalau aku menyukai jiyeon? Bagaimana kalau aku jatuh cinta pada jiyeon? Bagaimana kalau perasaanku berubah padamu?" tanya soyou.

 

Hyorin hanya diam tak menjawab.  

 

***

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
jjirong00
#1
Chapter 5: Jiyeon dan Yoona please...
J_T-ara_M #2
Chapter 5: Thanks for come back!!! Ga bisa milih di antara nana dan yoona... otthoke...
J_T-ara_M #3
Chapter 4: Jiyeon dan nana dong.. moment nya...
Kasihan nana.. kayak di cuekin mulu ama jiyeon...
pjyoona #4
Chapter 3: Jiyeon sama yoona lagi aja dehh..hihihi
J_T-ara_M #5
Chapter 3: Untuk sekali aja.. jiyeon jangan milih dong...
Sama mereka ber 5 (meskipun tidak mungkin) ga tega klo harus ada yg sakit hati... T T
Pjyku1234 #6
Chapter 3: Jiyeon dengan yoona aja deh atau iu
geuranimalhe
#7
Chapter 3: Lah.. semua suka jiyeon. Piyee? Lol
Mending sm yoona aja deh.. akaka
pjyoona #8
Chapter 2: Wartawan yg menyebalkan. Kalo ketemu wartawan kaya gitu bakalan aku timpuk...
J_T-ara_M #9
Chapter 2: T.T wartawan gila...untung ada nana, iu dan yoona... :)
Agak kesel ama hyuna.. jangan ampe jatuh cinta ama jiyeon aja nanti~~