Chapter 2 — Barefoot Beauty with Acrobatic Skill (II)

The Unfortunate Destiny of A Golden Slipper

Selanjutnya yang Lu Han tahu adalah wajah menyeramkan si ‘mayat’ yang tiba-tiba hidup. Suara berat membangunkan dirinya dari keadaannya yang sempat tidak sadar. Bagaimana tidak, kepalanya terbentur tajamnya ujung-ujung es yang menghujani permukaan tanah.

“Kau tidak benar-benar berpikir akan bisa kabur dari ini, huh?”

Setidaknya indra pendengarannya masih berfungsi dengan cukup baik.

“Ha?”, hanya gumaman itu yang mampu ia ucapkan dengan kondisinya yang masih sedikit pening. Otaknya tidak bisa beroperasi optimal di bawah suhu dingin, apalagi setelah terbentur dengan keras.

Tidak ada balasan dari lawan bicaranya. Ia hanya bisa merasakan benda yang ada di tangannya, direbut secara paksa.

Butuh lima detik bagi Lu Han untuk mencerna semuanya.

 

Oh, tidak, makan malamnya!

“Itu milikku!” ucapnya histeris. Ia hanya berbicara tanpa berpikir, tentu saja.

“Oh, benarkah?”

“—tidak benar-benar milikku.”, Lu Han baru bisa membuka matanya. “Tapi aku membutuhkannya! Ini situasi antara hidup atau mati!”

Lawan bicaranya hanya tersenyum hambar setelah membiarkan kebisuan lahir di antara mereka. “Aku tidak akan melaporkanmu, mengerti? Tapi jangan lakukan ini lagi. Mata itu terlalu indah untuk memantulkan kebohongan. Lebih baik kau kembali sebelum malam semakin dingin.”

Kali ini, giliran Lu Han yang terdiam.

Apakah ia baru saja dipuji oleh seorang pria? Karena ia memiliki, apa kata pria itu, mata yang indah? Yang benar saja.

Tetapi, bagaimana pun juga, pria itu akan membawa rasa lapar kembali menjadi mimpi buruknya. Di awal musim dingin.

Oleh karena itu, saat si pria membalikkan punggungnya dan mulai berjalan menjauh, jemari Lu Han menangkap salah satu kakinya, memberikan jeda di antara langkah si pria. Memasang nada suaranya yang paling menyedihkan dan memaksakan air mata untuk mengalir, Lu Han memulai monolog sedihnya.

“Aku—”

Pernah ia belajar pada salah satu penipu senior di lingkungannya, memberi efek suara yang terputus pada sebuah cerita sedih akan membawa perhatian tertuju padamu. Begitu ia yakin mata si pria menatap keadaannya yang menyedihkan sampai puas, Lu Han kembali meneruskan monolognya.

“A—hei!”

Suara sedihnya yang hanya pura-pura terhenti saat si pria justru menangkap pergelangan tangannya.

“Katakan,” pandangan pria itu melembut. “Apakah sepatu ini benar milikmu?”

Mata Lu Han berkeliaran. Ia mencari objek apapun yang bukan struktur wajah si pria. “Itu—”

“Kalau begitu, aku permisi.”

Ha? Apa?

Selanjutnya yang ia rasakan adalah sensasi lembut dari balutan sepatu berwarna emas dengan hak setinggi satu ibu jari orang dewasa yang memeluk setiap inci telapak kakinya. Hangat, adalah hal pertama yang ia pikirkan. Apa?, adalah hal kedua yang melintasi otaknya.

“Ap—”

Kali ini, Lu Han seolah ditarik oleh suatu gaya gravitasi. Satu pun dari bagian tubuhnya tidak siap akan tarikan tiba-tiba itu. Dengan oleng, ia terdampar di atas permukaan yang membentuk anotomi tubuh manusia lain—yang ia yakini adalah badan si pria karena hanya ada mereka berdua di antara tong-tong sialan itu.

Belum sempat ia terbangun dari euforia rasa hangat yang menyerang kulitnya, Lu Han sudah dibuat pecah bagai potongan balok bata yang belum menjadi kesatuan utuh. Sebuah kecupan jatuh di atas punggung telapak tangannya.

Sebuah kecupan jatuh di atas punggung telapak tangannya.

Seorang pria mencium punggung telapak tangannya.

“Aku menemukanmu, milady.”

 

 

Lu Han tahu ada sebuah kesalahan proses berpikir di dalam otak pria itu.

 

(Catatan kecil, Lu Han sudah sering dikira sebagai seorang wanita.

Setiap kali itu terjadi, mereka yang memangilnya dengan sebutan feminin berakhir dengan hidung yang patah)

 

Malam ini ku akan akrobat

Dengan hidung merah tomat

Kostumku siap,

Hati-hati kau terpikat

— Balada Sirkus, Yura

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
soojaeri9 #1
Chapter 4: Authorr next nya kapan ini?
Huhuhu jangan buat diri ku penasaran author ㅠㅠ
soojaeri9 #2
Chapter 2: Seneng nya aku nemu ff kailu ><
Oh iya author salam kenal ya ^^ aku baru2 aja ada di aff hehehe telat banget sih dri jaman behula aku baru bikin akun aff, dan kebetulan iseng nyari ff kailu yg bahasa di sini dan senang nya ku menemukann ff ini kyaa >< btw aku suka banget chapt 1 ini ughh bahasa nya bagus banget :)
lustkai #3
Chapter 4: Udah lama ga mampir ke aff, terus ada notif new story. Kailu lagi
yupsyupi
#4
Chapter 3: woahh penasaran crita twist nya. dikelarin ya. udah bosen di php-in ama ff yg g tamat. hehehe