Chapter 1 — Barefoot Beauty with Acrobatic Skill (I)

The Unfortunate Destiny of A Golden Slipper

Malam ini ku akan akrobat

Dengan hidung merah tomat

 

Rasanya seperti berjalan di atas pecahan kaca. Ujungnya yang bersudut runcing menyayat tipis kulitnya—membawa warna merah membasahi jemarinya yang menggigil. Siapapun yang meminta Tuhan menurunkan keping es pertamanya di hari ini adalah utusan penyihir jahat. Terkutuklah orang itu, untaian aksara tersebut mengalir dari bibirnya bersama dengan ungkapan kasar lainnya.

Namanya Lu Han. Ia terlahir untuk percaya pada kebetulan. Dalam hidupnya, Lu Han menjadi seseorang yang tidak percaya pada alasan-di-balik-semuanya. Sekalipun orang-orang di sekelilingnya memuja rencana Tuhan, Lu Han hanya akan menganggapnya salah satu himpunan kebetulan.

Termasuk kejadian hari ini. Ia yang diusir oleh penyewa tanahnya yang sedikit terlalu bengis, berbenturan dengan anak-anak kumuh, yang kebetulan, adalah pencuri ulung (ah, mengingatkan ia pada masa mudanya). Hilang sudah satu-satunya harta miliknya—sepatu kulit buatan sang nenek yang sudah sedikit terlalu lama terpendam di dalam pemakaman. Secara kebetulan pula, ia tersesat di bagian pemukiman yang penuh kebun pertanian dan lapangan kosong.

Dan, juga karena sebuah kebetulan, ia menginjakkan kaki di seberang peristirahatan pasukan kerajaan (oh, kau pasti juga akan mengetahui itu milik kerajaan dengan bendera besar yang mereka pasang). Kebetulan, ia sedang lapar. Sepotong roti panggang di kedai pusat kota akan menghilangkan mood-nya yang sedang buruk.

Mereka sudah cukup gemuk dengan koin-koin emas, pikirnya. Mencuri satu atau dua keping tidak akan membuat mereka kelabakan, kan?

Malam itu, bulan setengah utuh menghiasi puncak langit. Hanya salah satu bukti bahwa ini sudah lewat tengah malam. Namun, tidak ada tanda-tanda penjaga pintu masuk perkemahan itu akan terlelap tidur. Gumaman gerutu lagi-lagi meluncur melalui bibirnya.

Setelah memutari lingkungan perkemahan kerajaan, Lu Han mendapatkan gambaran peta di kepalanya. Ia akhirnya melangkah menuju bagian sayap perkemahan yang memiliki keamanan paling longgar. Dengan tudung yang berwarna gelap, ia tersamar di balik kelamnya malam dengan hujan es.

Di separuh jalannya ketika ia melompati pagar yang mengelilingi perkemahan yang terbuat dari pasak runcing, matanya menangkap kilauan emas dari balik tong-tong kayu. Mereka menyimpan harta karun di tempat seperti itu?¸ pikirnya ragu namun diselingi sedikit tawa. Ah, kebetulan, hari ini, dewi keberuntungan sedang bersamanya.

Lompatan Lu Han semakin bersemangat. Masih berhati-hati, ia berlari kecil menuju barisan tong-tong kayu tersebut. Senyum sudah mengembang di bibirnya yang kering. Aroma roti panggang tinggal sejengkal lagi dari hidungnya yang mulai memerah akibat kedinginan.

Hingga ujung kakinya yang telanjang menginjak tangan seseorang.

“Oh, Tuhan!” pekiknya dengan suara yang dikecilkan.

Apakah ini juga kebetulan? Menemukan mayat saat ingin mencuri emas?

Lututnya langsung lemas. Jatuhlah ia di samping tubuh si ‘mayat’ yang sedang dalam posisi setengah-tidur-setengah-duduk. Tangannya sedikit gemetar, tapi, sial, rasa laparnya sudah di ujung ubun-ubun (sekedar informasi, ia sudah tidak makan selama lima hari karena alasan tertentu).

Sisi kemanusiannya semakin diuji ketika sepatu emas yang hanya satu sisi berada di pelukan si ‘mayat’. Oh, Tuhan, kebetulan yang sangat sial.

“Oh, Tuhan, maafkan aku karena telah berdosa.”, ucapnya dengan suara yang mulai goyah. Gemuruh pertanyaan dan badai kebingungan membuat ia mulai ketakutan.

Dengan cepat dan cekatan, tangannya mengambil sepatu emas tersebut.

Lu Han berlari secepat angin musim dingin menyakiti tubuhnya. Matanya terpejam da—

 

—dan, kebetulan, ia tergelincir es dingin yang menyelimuti permukaan tanah.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
soojaeri9 #1
Chapter 4: Authorr next nya kapan ini?
Huhuhu jangan buat diri ku penasaran author ㅠㅠ
soojaeri9 #2
Chapter 2: Seneng nya aku nemu ff kailu ><
Oh iya author salam kenal ya ^^ aku baru2 aja ada di aff hehehe telat banget sih dri jaman behula aku baru bikin akun aff, dan kebetulan iseng nyari ff kailu yg bahasa di sini dan senang nya ku menemukann ff ini kyaa >< btw aku suka banget chapt 1 ini ughh bahasa nya bagus banget :)
lustkai #3
Chapter 4: Udah lama ga mampir ke aff, terus ada notif new story. Kailu lagi
yupsyupi
#4
Chapter 3: woahh penasaran crita twist nya. dikelarin ya. udah bosen di php-in ama ff yg g tamat. hehehe