Fooled (Final )

The Oh Sehun.
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

 

Kyungsoo melirik pada jam tangannya. Sudah 15 minit dia menunggu di situ tapi orang yang ditunggu tidak tiba lagi. Loceng sekolah bakal berbunyi lagi 10 minit. Tekaknya pula kehausan dan malangnya botol minuman yang dibekalkan oleh mamanya telah tertinggal di dalam kereta sewaktu papa menghantarnya tadi.

 

" Hisshhh ! Mana dia ni .. ?! " bisik Kyungsoo sambil kakinya menendang meja pondok dihadapannya. " Biasanya macam ni dia dah sampai dah. "

 

Dalam dia merungut seorang diri , bahunya dicuit.

 

" Awak ni -- Yixing ? "

 

" Aku nak tanya sikit ni. " soal lelaki itu. Punggungnya dilabuhkan pada hujung meja pondok tersebut.

 

" Kau nak tanya apa ? " soal Kyungsoo kembali. Pelik juga bila tiba-tiba Yixing menjadi serius.

 

" Sehun jahanam tu ada cakap apa-apa pasal Luhan ? "

 

Kyungsoo berfikir sejenak dan kemudian menggeleng.

 

" Ye ke ? Takkanlah dia tak ada cerita apa-apa ... " tanya Yixing lagi , kening kanannya diangkat.

 

" Dia nak cerita apa ? Aku bukan lepak dengan dia pun. "

 

" Aikk ? Tak lepak dengan dia ? Habis , boyfriend kau tu lepak dengan siapa ? Setahu aku Si Sehun jahanam tu tak ada kawan lain selain Kai. "

 

Kyungsoo mengeluh , " Memanglah Kai lepak dengan dia tapi bila Sehun datang , aku pergilah mana-mana. Tak kuasa aku layan dia. Yang kau tanya ni , kenapa ? "

 

Yixing juga mengeluh. " Tadi mama Luhan datang. Dia isi borang berhenti sekolah. "

 

" HAAAAA ?? !!! " jerit Kyungsoo terkejut. Matanya membuntang. " Berhenti sekolah ? Biar betul ? Asal , weeii ? "

 

" Sebab tu lah aku tanya kau ! Manalah tahu benda ni ada kena mengena dengan Sehun." jawab Yixing. Telinganya digaru geram.

 

Kyungsoo terdiam. Tersentak dia.

 

" Kejap ! Aku rasa ni semua tak ada kaitan dengan Sehun lah. Dah dua bulan kot berlalu sejak kes hari tu. Kalau kau perasan pun dah dua bulan jugak Luhan tak datang sekolah. "

 

Yixing mula berfikir. Ada betul jugak kata Kyungsoo. Sudah dua bulan Luhan tak datang sekolah. Dia langsung tak perasan.

 

" Sebulan lepas , dia hantar surat kata dia balik Beijing. Mama dia sakit tenat. Tapi , lepas sebulan dia still tak datang. Then , sekarang kau kata MAMA dia datang isi borang berhenti sekolah ? Apa semua ni .. ? "

 

" Entahlah ... Aku pun tak tahu. Chanyeol , abang sepupu dia pun dah pindah keluar dari rumah sewa kitaorang. Dia kata dia nak stay dekat rumah padahal jarak rumah ke universiti agak jauh kot. Dia pun tak ada pula call cakap apa-apa pasal Luhan. "

 

" Mungkin Luhan pindah terus ke Beijing , kot ? "

 

" Kalau pindah , mama dia kena isi borang pindah sekolah. Borang berhenti sekolah ni maksudnya berhenti serta-merta dari persekolahan. Kau faham tak ? "

 

" Kau janganlah marah aku ! Aku cakap je pun. "

 

" Mana ada aku marah kau ! Alaaa .. Dahlah , aku gerak dulu. Tapikan weii , kau pasanglah telinga bila Kai dengan jahanam tu lepak. Haa , lagi satu ! Kau pun hati-hati. Manalah tahu Kai  pun macam si jahanam tu ! "

 

" Tak semua orang macam tu. Memang aku kawan dia , tapi perangai tak sama. Hati-hati sikit bercakap. Aku pun ada hati dan perasaan. " suara garau Kai yang tiba-tiba menyampuk mengejutkan mereka.

 

Yixing memandang sekilas pada Kai dibelakang Kyungsoo. Wajahnya mempamerkan riak muka tidak senang.

 

" Jumpa kau dalam kelas. " kata Yixing dan berjalan menuju ke kelas. Kyungsoo membalas dengan anggukan kecil. Tidak lama kemudian , loceng sekolah berbunyi menandakan waktu pembelajaran bermula.

 

Kyungsoo memusingkan badannya menghadap Kai dibelakang sebelum berkata , " L-loceng dah bunyi. Saya masuk kelas dulu lah." setelah itu dia mula melangkah namun tangannya digapai Kai. Lelaki itu berdiri dihadapannya.

 

" Awak tak percayakan saya ? Awak tak percaya ke yang saya betul-betul cintakan awak ? " tanya Kai. Suaranya serius , menakutkan Kyungsoo.

 

" Jadi , betul lah ? " gumam perlahan Kai apabila tiada jawapan dari Kyungsoo. Tangan Kyungsoo dilepaskan. Kai mengeluh kuat. Tali leher yang diikat kemas dilerai geram.

 

" No , Kai ! I mean ... s-saya percayakan awak. "  balas laju Kyungsoo memberhentikan tangan Kai dari meleraikan tali lehernya.

 

Bahu Kyungsoo dipegang kuat. " Kyungsoo , saya betul-betul cintakan awak. Saya tak pernah tipu awak. Saya memang ikhlas mencintai awak. "

 

Kai merapatkan mukanya pada Kyungsoo. Semakin hampir untuk menyentuh bibir Kyungsoo. " Aduhh ! " Kai mengerang apabila kepalanya diketuk.

 

" We're in school , stupid ! Dahlah , nak masuk kelas. Rehat nanti jangan lambat ! " 

 

" Sayang ! Tak kiss pun ... " bisik Kai tapi mampu didengari Kyungsoo yang sedang berjalan ke kelas. Dia mengangkat tangan dan melambai ke arah Kai.

 

 

" Kai .. "

 

" Hmm. "

 

" Kai ... " panggil Kyungsoo lagi. Kai hanya menumpu pada bekalan yang dibawa Kyungsoo. Panggilan Kyungsoo diteriak selamba.

 

" Apa dia , sayangg ... " jawab mesra lelaki tinggi itu dengan mulut yang penuh. Hanya mereka berdua sahaja yang duduk dimeja kafeteria yang memang khas untuk Sehun dan Kai. Disebabkan Kai sekarang menjadi teman lelaki Kyungsoo , dia juga menyertai lelaki tersebut dimeja itu.

 

" Saya nak tanya something ni. "

 

Kai berhenti makan dan memandang pada Kyungsoo. " Awak nak tanya apa ? Kalau awak nak tanya bila saya nak ajak awak kahwin , saya tak boleh bagitahu sekarang. Kenalah surprise , mana boleh terus bagi-- aduhh ! "

 

" Serius boleh tak ? " marah Kyungsoo. Lengan Kai sempat dicubit.

 

" Okey , okey. Serius ! Awak nak tanya apa ? "

 

" Sehun .... ada tak cakap apa-apa pasal Luhan ? "

 

Wajah Kyungsoo direnung setelah itu dia menggeleng. " Cakap apa pulak ? Nak cakap pasal apa ? " jawab Kai , menyambung semula makan.

 

" Serius ? Takkanlah , tak cakap apa-apa ... " desak Kyungsoo.

 

" Nak cakap pasal apa , Soo ? There's nothing to talk about. It has been ... two months ?  Since the Prom Night. After that ,  they didn't see each other.  What's wrong ? "

 

" Does he knows that Luhan's mom came to school then isi borang berhenti sekolah ? "

 

"Luhan berhenti sekolah ? Kenapa ? "

 

" A'ah. Tu yang tak tahu kenapa. Yixing datang jumpa saya pagi tadi tanya pasal ni lah. Dia ingatkan pasal ni ada related dengan Sehun. "

 

" Sehun tak ada cakap apa."

 

" Kai , " tangan Kai digenggam. " boleh tak awak tolong tanyakan Sehun pasal ni ? "

 

Belum Kai dapat melontarkan balasan , Sehun datang mendekati mereka.

 

" Hello , lovebirds ... " tegur mesra Sehun.

 

" Saya pergi dulu lah. " bisik teman lelaki Kai.

 

" See you later , sayang. Byee , I love you .. " ucap Kai sambil matanya melirik pada Kyungsoo hingga hilang dari pandangan matanya.

 

Sehun tertawa kecil. " Benci sangat ke Kyungsoo dekat aku ? Asal aku datang je dia blah ... Korang cerita apa tadi ? Siap pegang-pegang tangan ... "

 

" Haaa , ni ! Kau tahu tak Luhan berhenti sekolah ? " tanya Kai.

 

" Berhenti sekolah ? Tak. " jawab Sehun endah tak endah. " Dia bukannya boyfriend aku lagi. Tak penting bagi aku. Tak mati pun kalau tak tahu pasal dia. Right ? " kata kawan karibnya sebelum mencapai bekalan yang dimakan Kai.

 

" Tapi , takkan kau tak tertanya-tanya kenapa dia berhenti sekolah ? "

 

" Sekarang ni aku tertanya-tanya tau. Kenapa kau sibuk sangat pasal Luhan ? Ingat sikit kau tu dah ada Kyungsoo ! Sibuk ambik tahu pasal orang lain. "

 

" Aku tanya je , celaka ! " balas geram Kai. 

 

 

Yixing merenung pada meja disebelahnya. Kosong. Sudah dua minggu berlalu tapi dia masih tidak tahu mengapa lelaki cina itu berhenti sekolah. Hampir 100 kali panggilan dibuat tapi tidak terangkat. Kalau betul Luhan berpindah ke Beijing , sekurang-kurangnya beri lah tahu. Ini tidak menghilang begitu saja.

 

" Hari ni , Puan Kong tak datang. Belajar sendiri ! "

 

Pelajar dalam kelas mula bersorak keriangan tapi Yixing hanya membatu. Dia meninggalkan kelas itu dan pergi ke suatu tempat yang agak senyap suasananya.

 

" Hello ? " panggilannya dijawab.

 

" Hello , Chanyeol ! Ni aku , Yixing. "

 

" Oh , kau. Haa , kenapa ? "

 

" Kau ... okey tak ni ? Kau dekat mana ? Asal suara kau lain ? "

 

" Aku baru bangun tidurlah ... Kau ada apa call ? "

 

" Aku nak tanya pasal Luhan. Hari tu aku nampak mama dia datang sekolah. Kerani tu cakap dia isi borang berhenti sekolah untuk Luhan. "

 

Chanyeol tiba-tiba senyap. Kemudian , dia mengeluh panjang. " Jumpa aku pukul 2. Tempat biasa. "

 

" K-kenapa ? "

 

 

 

" Siapa call ? " 

 

Chanyeol melirik pada adik sepupunya apabila suara lembut itu keluar. Dia tersenyum.

 

" Kawan hyung. "

 

Luhan mengangguk kecil. Kemudian , dia berkata , " Hyung dah lama tak masuk kelas. Pensyarah tak marah ke ? Hyung tak payahlah risau. Luhan okey je. Lagipun , nurse pun banyak. Kalau apa-apa , Luhan boleh mintak tolong. "

 

" Hyung dah hantar surat. Takpa , biarlah hyung jaga Luhan. Luhan sorang-sorang je dekat sini. Kalau hyung ada , atleast kita boleh berbual-bual. " balas Chanyeol. Tangan kecil Luhan diusap lembut.

 

Lelaki cina itu tersenyum. Keindahan luar dari bilik wad itu diamati. " Nanti mati , dalam kubur pun sorang-sorang jugak , hyung ... "

 

" Lu ... -- "

 

" Luhan .. " sapaan seorang jururawat mematikan percakapan Chanyeol. " Noona nak ambik darah , yee ... "

 

Luhan hanya mampu mengangguk. Jarum tidak asing lagi bagi dia. Berapa banyak jarum sekalipun dicucuk pada tangan , sakitnya tidak terasa nak dibandingkan kesakitan yang dialami bertahun.

 

" Luhan , nanti tengahari makan tau. Baru boleh cepat sihat. Tak payah duduk sini lagi. Boleh balik rumah , pergi sekolah , jumpa kawan. Okey ? Kalau boleh , habiskan semua makanan tu ... " pujuk jururawat tersebut sambil beani yang tersarung dikepala Luhan , dikemaskan. 

 

" Nanti awak pujuk dia makan , ea ? Kalau tak , nanti gula dalam darah dia kurang. Bahaya. " bisik wanita itu pada Chanyeol.

 

" Baiklah. Terima kasih , nurse. "

 

Chanyeol duduk semula diatas kerusi bersebelahan dengan katil Luhan. Tangan kecil sepupunya digenggam. Ibu jari Chanyeol mengusap perlahan kulit tangan Luhan.

 

" Luhan nak makan apa-apa tak ? Hyung pergi beli kan. " tanya Chanyeol.

 

Lelaki itu menggeleng. Matanya masih melihat diluar tingkap.

 

" Luhan nak jjampong ? "

 

Luhan menggeleng lagi.

 

" Kalau jajammyeon ? Your favouritee ... "

 

Lagi sekali Luhan menggeleng.

 

" Okey , takpa. Hyung pergi beli dulu. Manalah tahu nanti bila dah beli Luhan ada selera. " cuba Chanyeol lagi memujuk Luhan.

 

" Tak payah , hyung. Membazir je. Selera makan Luhan dah tak ada. Nak mati agaknya .. " kata perlahan Luhan. Nada suaranya lembut sangat.

 

" Lu ... Lu tak boleh cakap macam ni. Luhan kena kuat."

 

Dia menggeleng perlahan." Luhan tak kuat , hyung. Kuman dekat hati ni lagi kuat. Luhan tak mampu nak lawan. "

 

Abang sepupunya terdiam. Walaupun , Luhan berkata selamba tapi Chanyeol yang mendengar ayat-ayat itu membuatkan hatinya tersentuh. Kepalanya ditunduk. Luhan tahu Chanyeol sedang menangis. Kemudian , Chanyeol bangun dan keluar dari bilik tersebut. Dia tiada niat ingin membuat hyungnya itu bersedih tapi apa yang dikatakan memang benar. Dia dapat merasakan dirinnya sangat lemah. Bercakap pun seakan-akan berbisik. Dia memang tidak mampu membantu dirinya sendiri. 

 

Bila tiba masanya nanti , biarlah dia pergi.

 

Jika bernyawa pun , hanya menambah beban pada orang.

 

Chanyeol terpaksa menjaganya di hospital dan melupakan seketika tentang pelajarannya.

 

Papanya terpaksa memohon cuti dari bekerja disebabkan risau akan dirinya.

 

Mamanya pula terpaksa berulang alik dari Beijing ke Korea semata-mata untuknya.

 

Cincin dijari manisnya direnung. Nasib baiklah dirinya ditinggalkan. Jika tidak , dia menambahkan lagi satu beban pada seseorang yang dia sayangi. Dia tersenyum. Kenangan manis yang dilalui mula menusuk minda. Cincin itu tak pernah ditanggalkan. Sentiasa ada dijarinya. Jikalau dia rindu , pemberian itu dikucup puas.

 

Walau berapa banyak kali tangannya dicucuk , beberapa jenis ubat masuk dalam badannya , Luhan tak pernah melupakan dia. Cintanya terhadap lelaki itu masih lagi kukuh. Hanya Tuhan saja yang tahu , betapa rindunya pada lelaki tersebut. Ingin saja Luhan berlari dan berjumpa dengan dia. Tapi , dia tahu itu semua mimpi.

 

Mungkin sekarang ni , dia bersama dengan yang lain. Bersama dengan orang yang dicintai

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kpop_lol #1
Chapter 8: Author sila sambung ...
kimkai_my_Y_angel #2
Chapter 8: Perghh baru chap first dh sangkut

Seriously, author kene smbg dlm masa terdekat sblm sy sakit mcm luhan TT

Jgn mrh ek, gurau je.. Serious best giler cite ni.. Mmg xmenyesal bc.. Bertakung air mata huhue
luchansoo #3
Chapter 6: Huhu ape ni lps subscribed and bce tgk2 angst.. nk sequel ㅠㅠㅠㅠㅠㅠ anyway great story! Hopefully ade sequel..
Sonia_Lee
#4
Chapter 7: aww chingu kenapa link story hunhan fic yg barunya ga bisa di buka? :(((
fanantic #5
Chapter 5: wuuuu...sedih tgk luhan kene mainkan oleh sehun..
update lagi author><
Sonia_Lee
#6
Chapter 6: cerita ini harus lanjuttt! mereka hrus bersama ya
vanilachoc
#7
Chapter 6: Sequel pliss... saya pun rasa cerita ni agak tergantung... anyway saya suka cerita ni ㅠㅠㅠ
miesya
#8
Chapter 6: you should make sequel ㅠㅠ
srs nak menangis saya baca .
hjkyung #9
Chapter 6: Finally!!!
Saya rasa awk patut buat sequel. Cerita nie agak tergantung.
Takpe saya setia menunggu. Take ur time.
Btw cite awk nie besssttt:)))
hjkyung #10
Chapter 5: Update please