LITTLE MEMORY

BEHIND THE CLOSED DOOR:THE SERIES

memories

____________________________________________________

 

 

Aku ingat saat itu, ketika aku masih kecil, aku fobia terhadap kegelapan. Ibu dan pengasuhku membawaku menemui seorang wanita tua yang tinggal di sebuah rumah lama yang besar. Mereka membawaku ke dalam sebuah ruang gelap yang diterangi lilin-lilin di sekitarnya. Wanita tua tersebut berbisik sesuatu kepadaku kemudian dia bersama ibu dan pengasuhku melakukan sejenis ritual ghaib dan meniup semua lilin yang berada di ruangan tersebut.

 

Aku tidak begitu ingat akan ritual itu sendiri, namun aku masih ingat bagaimana hal tersebut terjadi. Ingatan yang tersimpan jauh di sudut terdalam pikiranku, namun akhir-akhir ini aku mulai mengingati hal tersebut... dan aku berasa sangat takut apabila ingatan itu kembali menjengah di fikiran ku.

 

Ingatanku tidak begitu jelas, namun aku sangat yakin bahawa usiaku saat itu seawal 4 tahun.aku ditinggalkan kepada pengasuhku untuk menyiapkan keperluan harian aku. Aku tidak tahu mengapa orang tuaku mengirimku ke sana, namun mereka selalu mengunjungiku dari waktu ke waktu.

 

Suatu hari, aku sedang duduk sendirian di sebuah bilik, bermain dengan beberapa mainan, ketika aku mendengar suara aneh berbisik di belakangku. Aku berbalik dan melihat sesuatu yang membuatku merasa sangat takut.

 

Di atas katil di dalam bilikku,terdapat dua orang gadis muda, berusia sekitar 12 tahun. Wajah mereka sangat pucat, mata mereka begitu besar , dan bibir mereka membentuk senyuman paling mengerikan yang pernah kulihat. Itu bukanlah senyum kegembiraan, namun suatu senyum jahat yang penuh akan kedengkian. Senyum mereka melebar dari telinga ke teling satu lagi.menampakkan gigi mereka yang tajam serta kotor itu.(readers boleh bayangkan muka joker ye)

 

Mereka berdua berbisik antara satu sama lain, dengan bibir yang tidak bergerak sama sekali dan gigi-gigi yang tetap tersusun rapat. Mereka berbicara dengan senyuman mengerikan yang ditayang.di wajah mereka.

 

Kemudian, kedua gadis tersebut berbalik memandang ke arahku. Mereka dengan mudahnya memutar kepala mereka dan menatapku. Hal yang lebih anehnya lagi adalah pupil mata mereka yang tak bergerak sama sekali. Mereka nampak seperti sedang menatap tajam ke arahku.

 

Aku sangat ketakutan dengan pemandangan tersebut hingga aku segera berhenti bermain dengan mainan mainanku dan berlari meninggalkan bilik.

 

Aku juga mengingati sesuatu yang terjadi setelahnya kejadian aku dikunjungi dua perempuan pelik itu. Saat itu hari telah lewat petang dan aku sedang duduk di meja bersama pengasuh dan saudara-maraku. Tiba-tiba, aku melihat ada seorang wanita pelik di dapur. Namun hanya aku yang dapat melihatnya. Wanita tersebut sangat tinggi dan berkulit pucat. Ia juga memiliki senyuman mengerikan yang sama dengan 2 gadis yang telah aku lihat sebelum ni.senyumnya terbentang dari telinga ke telinga sehingga mempamerkan gigi-giginya.

 

Ia pun menuju ke arahku seiring dengan senyumnya yang kian melebar. Kemudian 2 gadis yang pernah kulihat memasuki dapur dan berdiri di belakangnya. Nampaknya mereka adalah anak wanita tersebut. Wanita tersebut membisikkan sesuatu kepada mereka, lalu dia merangkak ke bawah meja sambil membawa beberapa pinggan yang aku tidak tahu kandungannya.

 

Perhatianku benar-benar fokus terhadap mereka, sampai-sampai aku tidak mengendahkan pengasuhku yang terus memanggil namaku dan bertanya apa yang sedang kulihat.

 

Wanita tersebut menarik kerusi yang bersebelahan dengan tempat dudukku dan kedua anaknya duduk di bawah meja. dia meletakkan sebuah piring di hadapan mereka. Kemudian dia meletakan sebuah piring di hadapanku, sambil berkata: “Bon appetit!” (“selamat makan!”)

 

Perlahan-lahan mataku menatap apa yang terdapat di atas piring tersebut, dan itu adalah... setelah bertahun-tahun berlalu, aku dapat mengingatnya dengan jelas... itu adalah ingatan yang terus menghantuiku setiap kali aku mencuba tidur...

 

Di atas piring di hadapanku, terdapat beberapa bahagian kulit dari wajah manusia. Kulit manusia yang sudah direbus dan bola mata yang masih tepat berada pada rongganya. Di sekitar hujung piring tersebut terdapat jari-jari manusia. Aku pun berteriak.

 

Aku menjerit sehingga pengasuhku memelukku dan mencuba untuk menenangkanku, dia juga bertanya mengapa aku tiba tiba menjerit.Aku menangis seperti tiada penghujungnya. aku memberitahunya bahawa ada wajah serta jari-jari manusia di atas piring.

 

Aku masih terkejut apabila salah seorang dari gadis tersebut bertanya, "ibu.bolehkah aku mengambil makanannya, ibu? Nampaknya dia tidak menginginkannya.”

 

Gadis tersebut naik ke atas meja dan mengambil beberapa potongan daging manusia dari piringku. Sekali lagi, aku mulai menangis. Aku takut untuk memberitahu hal tersebut kepada pengasuhku mengenai seorang wanita aneh dengan 2 anaknya, kerana sepertinya hanya aku yang dapat melihat mereka.

 

Senyum jahat mereka tidak pernah meninggalkanku. Pada malam hari, mereka duduk di lantai bilik tidurku dan bermain beberapa permainan dan senyuman ngeri mereka terus terpampang pada wajah mereka. Aku terus menangis, dengan mengeluarkan suara sekecil mungkin, berharap aku tidak akan melihat mereka lagi.

 

Beberapa hari kemudian, aku menceritakan tentang wanita bersama kedua anaknya tersebut kepada pengasuhku.Aku memberitahunya mengenai senyuman mengerikan mereka dan bagaimana aku terbangun di tengah malam tatkala melihat seorang wanita memandangku tajam. Aku memberitahunya bahawa setiap petang, mereka ikut menikmati makan malam bersama kami dengan memakan daging manusia. Aku memberitahunya bahawa kedua anaknya selalu bermain permainan pelik dengan makanan mereka, dan melihat hal tersebut, senyuman si wanita semakin melebar.

 

Pada Awalnya, pengasuhku tidak mahu memercayai akan apa yang aku.katakan. dIa terus memberitahuku bahawa hal tersebut tidaklah nyata, jadi aku berhenti memberitahunya tentang hal mengerikan tersebut. Akan tetapi, sesuatu terjadi yang membuatkannya yakin bahawa apa yang kukatakan adalah nyata.

 

Suatu malam, wanita tersebut menarikku dari katil dan berkata bahawa dia ingin aku bermain bersama anak perempuan nya.kedua perempuan tersebut asyik bermain dengan bebola mata manusia dan menggeleknya di lantai bilikku.tidakku nafikan.baunya sangatlah busuk.. Aku berteriak dan terus memberontak, namun wanita tersebut mencakarku dengan kukunya yang tajam, meninggalkan luka goresan yang parah.

 

Mendengar keributan, pengasuhku dengan segera menuju ke bilikku dan melihatku terbaring di lantai sambil menangis dengan darah yang terus mengalir dari luka goresan di lengan dan kakiku.

 

Pengasuhku menghubungi ibuku dan bersama-sama, mereka membawaku kepada seorang wanita tua yang membantuku mengatasi ketakutanku akan gelap. aku terfikir mungkin wanita tua tersebut mengetahui sesuatu yang menghuni rumah pengasuhku dan dia bersama ibu dan pengasuhku melakukan beberapa ritual penghalauan roh yang tidak tenang. Setelah kejadian tersebut, aku kembali tinggal bersama kedua orang tuaku dan tidak pernah melihat makhluk-makhluk dengan senyuman mengerikan itu lagi.

 

 

__________________________________________________

 

 

Mwoya.menyeramkan kot.muahahahaha

Comment is diperlukan.(sorry.keling duh)

Best.x?best.x?best.x?best.x?

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Hanna27 #1
Chapter 15: Update soon! Sya akan tunggu author! T^T
bubble_na_baebeul #2
kpda pmbaca BEHIND THE CLOSED DOOR.sya nk mnx maaf.skrng.sya dlm dilema exam.untuk form 4.for the first time.so.mungkin nnti hbis exam.sya uodate.x pun nnti hujung minggu.lgipun sya ddk asrama..again..mianhae
Areum_97 #3
Chapter 14: Authornim bila nak update??? Tak sabar untuk chapter yg power punya ><
Hanna27 #4
Chapter 14: saya tak sanggup tengok gambar yang author tunjuk dekat atas. *tutup mata*
seram!! update soon authornim!! ^0^
JEON_JI #5
Chapter 13: Waahhh... kirannya Naeun nmpak diri dia dilanggar lh? Yg tinggal tu roh je? Err... seramnyee ._.
Hanna27 #6
Chapter 12: bila saya baca ni, saya takut pula bila ada pop-up tiba-tiba muncul dekat skrin nanti!!
seram!! ><
Update soon!^^
JEON_JI #7
Chapter 12: Seramnyee... •﹏•
sw2tie #8
Chapter 10: Wow .... Seram meremang bulu roma ... Nasib x baca waktu mlm ....
Hanna27 #9
Chapter 9: smiley faces....its just not a happy face but also a face can make people scare...
walapun chapter ni pendek, tapi saya suka baca chap ni!!
semakin banyak authornim update, semakin menarik cerita saya baca^^
and congrats for your PT3 result^^
Hanna27 #10
Chapter 8: authornim, saya faham jalan cerita ni!
memang menakutkan!!