Chapter 2

Reversed Ace

Chapter 2 (August 1st 2069)

“aw.. aduh.. eh, maaf ya, aku tadi terburu-buru” ucap Serena pada lelaki yang baru saja ia tabrak, “gadis nanas?” mendengar itu Serena langsung memandang baik-baik wajah orang yang ia tabrak, “kamu kan, Ce!, ngapain disini?” tanya Serena, mengetahui bahwa Ce adalah siswa SMA kelas 2 dan hal yang tidak biasa siswa SMA berada di SMP pada saat jam pelajaran sekolah berlangsung, “itu kan urusanku, aku mau dimana aja kan sesuka hatiku” tatapan dingin Ce mulai membuat curiga Serena, “jangan-jangan kamu.. mau melakukan tindak kejahatan ya?!” tegur Serena seolah suaranya dimanja-manjakan, “kejahatan macam apa yang aku dapatkan ditempat kumuh ini, lagian aku kesini hanya untuk mencari buah persik” alasan yang muncul dari mulut Ce tentu tidak begitu saja dipercayai Serena, “kamu boong, tadi bola matamu bergerak tak menentu” Ce tercengang mendengar itu “hm! (bagaimana bisa?, dia teliti sekali, meski aku tak memberikan ekspresi apapun, tapi orang ini..)” , “aku benarkan, kamu jujur saja mau apa kesini?” menyudutkan Ce seolah ia telah memenangkan Ce, “aku tidak bisa bohong, aku kesini untuk mencari buah persik”, “ditempat ini mana ada buah persik, lagian buat apa buah persik?” Ce mendekatkan wajahnya didepan wajah Serena dengan tersenyum dia bilang “bila aku menemukan buah persik, akan aku bawa kepadamu, kuberitahu kamu kalau buah persik, masih kalah manis daripada senyumanmu” menepuk kedua pipinya sendiri, menutupi kedua pipinya yang memerah “aku.. (apa-apaan orang ini.. serena! Serena! Serena! Stay cool serena!)” memencet hidung Serena dengan telunjuknya “heh, kena kau, wajahmu memerah”, “aku.. aku mau berterimakasih” menurunkan tangan dari pipinya, Ce mulai menatap wajah Serena kembali “untuk apa?”, “36ribu yang tadi pagi.. “


 

8 lebih 5 menit, lokasi di warnet di kota apung Jayaxena. *gubrak “buset, nih cewek, otaknya udah keracunan game” Anthony terjungkal keheranan melihat tingkah Serena, “loh bang? Kagak jadi ya?” tanya Serena, kedua tanganya dibelakang pinggang, kepalanya dimiringkan kekanan dengan tatapan polos seolah tidak ada yang salah, “kagak jadi ndiasmu! Cukup sudah! Pokoknya gue bakal langsung perkosa lu!” bangkit dari kursinya yang ambruk di lantai, kedua tanganya hendak mencengkram Serena namun. “apa.. benda apa itu?” gerakanya terhenti setelah melihat sesuatu mirip tentakel gurita namun tanpa pori-pori yang tiba-tiba muncul dibelakang Serena. Serena hanya terdiam melihat Anthony yang tiba-tiba mematung, benda itu meliuk-liuk seolah hendak menyerang sesuatu, Anthony yang ketakutan hanya bisa mematung dengan mulutnya yang terbuka, *wuush.. *crak! Benar saja tentakel tadi langsung menghempas Anthony yang langsung terciprat darah dari dadanya, “awwkkk!.. “ terpental ke tembok, menahan rasa sakit lalu memandang kembali wajah manis Serena, “kamu lagi tidak sehat bang?” melihat tidak terjadi apa-apa pada Serena, ia meraba kembali dadanya. Terkejutnya dia bahwa sebenarnya tidak ada sedikitpun tubuhnya yang terluka. “itu tadi apa?.. “ Anthony mulai merasa takut. Suara langkah kaki mulai terdengar semakin jelas, seseorang memasuki warnet melalui pintu masuk utama. Menatap kearah Serena dan Operator, seorang lelaki dengan tinggi 174 cm itu mulai berjalan kearah Serena yang memiliki tinggi 158 cm, “hey, gadis nanas, nih dompetmu” , “loh, inikan dompetku, yeay! tapi darimana kamu tau dompetku tertinggal?” tanya Serena pada lelaki tadi, “aku tadi dari kedai ayahmu, dia mengeluh dompet putrinya tertinggal dan mencemaskan putrinya dapat terkena masalah dengan hal itu, karena aku tidak kuat mendengar keluhan orang tua makanya aku rela mengantarkan dompet ini” , “wah.. yeay! Sekarang aku jadi bisa membayar biling-ku, terimakasih Ce!” membuka dompet yang baru saja ia terima. “hah.. (gawat!)” ternyata hanya terdapat 14ribu dalam dompetnya, “kenapa hanya ada 14ribu dalam dompetku!” ia mulai naik darah, berteriak sambil melihat kembali kearah Ce, “kamu kan yang udah ngambil uang didompetku! Ngaku!” tegur Serena sambil meremas jaket Ce sampai dia teringat ketika..

........................................................................................................................................................................


 

31 July 2069, di kota Jayaxena, pukul 3.00 menjelang sore. “lihat aku Natasya!, gimana cocok enggak?” Serena dengan senyum manisnya memanggil Natasya untuk menilai kaos yang sedang ia kenakan. “wah.. bagus kok Serena, tapi ada yang lebih bagus lagi.. “, “lebih bagus?, yang mana? Yang sperti apa?” ingin tau Serena mulai memuncak, “yang paling bagus itu.. kaos yang kamu pakai itu bertuliskan ‘I LOVE CE’! haha..“ ucap Natasya menggoda Serena. “Natasya! Apa-apaan sih kamu, aku enggak suka sama dia kok” sanggah Serena dengan wajah cemberut, “kalau sikap kamu seperti itu tandanya kamu bener-bener suka” goda Natasya kembali, “tapi aku bener-bener benci dia, dia emang sering ke kedai ayahku, membantu kami, tapi sikap dinginnya itu loh, ih..  bikin greget”, “tapi dia tampan kan? Cool dan keren lagi” menundukan kepala, menyembunyikan pipinya yang memerah “i.. iya sih”. “jadi.. ?” , “udah ah Natasya, aku mau ke kasir.” , “loh Serena?, uang kamu berapa? Katanya entar malem kamu janji sama anak-anak warnet?” , “uang aku 100ribu, harga kaos ini 86ribu, masih sisa 14ribu. Aku hanya akan main sampai jam sebelas kok, setelah itu aku langsung ke rumah mu” menatap Natasya kembali dengan senyuman. “terserah kamu deh, tapi setelah kamu pulang jangan sampai dompetmu tertinggal waktu mau pergi ke warnet ya” nada meremehkan Natasya direspon oleh Serena “enggak bakalan, otakku ini tidak gampang lupa, heh, dengar ya Natasya kalo aku sampai lupa bawa dompet imutku ini aku bakal langsung nembak Ce didepan semua orang.. ” “sumpah?” ,”yup! Demi neptunus”

........................................................................................................................................................................


 

“(Serena! Serena! Serena!! Kenapa waktu itu kamu ngomong seperti itu, dan juga dia enggak ngambil uang didompetku, tapi emang uangku tinggal 14ribu, aduh Serena bodoh, bener-bener bodoh)”, “hah? Uangmu? Kamu kira aku kekurangan uang sampai ngambil dari punyamu?” menggenggam lengan Serena yang masih meremas jaketnya, “eh!.. “ tanganya mulai melemas melepaskan tanganya dari jaket Ce, “aku.. aku..” menggenggam erat tangan Ce, “aku mohon, kali ini saja, pinjami aku uang untuk membayar billing-ku yang tertinggal” menahan air matanya, ia tidak berani memandang wajah Ce. “aku sudah tau” seketika mata Serena terbuka membiarkan air matanya mengalir kemudian memandang kembali Ce, “apa?..” , “kamu punya hutang 36ribu kan? Biar aku yang bayar” melemparkan uang 50ribu ke meja operator, “haah..” Anthony langsung mengambil uang itu ,raut muka gembira terlihat di wajahnya, “ambil saja kembalianya, dan kamu gadis nanas. Segeralah pulang.” Melepaskan tangan Serena lalu pergi.


 

“aku tau yang membuat Anthony ketakutan adalah ilusi yang kamu buat, iya kan Dream Eater?” tempat itu senyap sesaat. “mmmhmmmhmmmhmm..” suara yang tidak asing bagi Serena, “Na.. Natasya!..” terkejut melihat Natasya yang sudah menyandarkan pipinya kedinding disebelah kiri Serena, “jadi benarkan Serena?.. Serena cinta Ce..” membisikanya pada Serena “AHH!! Tidak! Tidak! Tidak!” mendorong Ce dengan kedua tanganya hingga Ce terjungkal “itu enggak seperti yang kamu pikirin...” menjauhi Ce, berusaha meyakinkan sahabatnya itu. “Nah! Tertangkap kalian! Kamu  Anak dari sekolah lain tidak boleh ke sekolah ini!” Satpam itu berhasil mengejar Serena. “hah? memangnya apa masalahmu” berdiri sambil menepuk-nepuk bokongnya, membersihkan celananya yang kotor karena duduk di tanah. “kamu jangan sombong ya! Mentang-mentang anak SMA bisa sesuka hatimu ke sekolah ini” , “kalo kamu enggak suka ya pergi aja” memasukan tanganya kesaku, bersikap santai seolah ia tidak takut dengan tubuh kekar satpam itu, “kuberi pelajaran kau! Hyaa.. “ berlari dengan mengepalkan tangan, hendak memukul Ce namun, *bruk entah bagaimana Ce menghindarinya dan justru mengunci tangan kanan satpam itu dari belakang, “maaf mengecewakanmu, tapi aku sudah ada kelas kimia hari ini..”, “apaa..!” geram satpam itu “sekarang tidurlah”, “apa?!” menoleh ke arah Ce yang ada di belakangnya ,”tatap mataku” , “aaaAWkKKKK.. !!!!! “

To be continued..


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
vir4un
thank you for visiting, for the request of next chapter don't message me on this web, contact me on facebook : Viriyananda Catur or twitter : @vir4un

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet