'Sangat mengejutkan!'

Ah-Choo
Please Subscribe to read the full chapter

Tittle : Ah-Choo

Genre : School Life, Romance, etc.

Maincast : Lee Yein, Kim Myungsoo, Ryu Sujeong

 

Suara yang sebelumnya tak pernah kudengar, sesuatu yang membuat jantungku berdebar – debar .. dan membuat bibirku .. terasa manis

 

*Yein P.O.V.*

 

            Sinar matahari menyilaukan mataku pagi itu, membuatku bangun dari tidurku dan mengusap sebagian mataku. Berdiri kemudian melangkahkan kaki menuju pintu—melihat sebuah dress berwarna putih digantung di depan pintu kamar. Perlahan aku mengambilnya—menghadap ke cermin. Bertanya pada diriku, bagaimana penampilanku?

 

 

“Yein!Turunlah!Myungsoo ada di sini!”

 

Myungsoo?

 

 

*Author P.O.V.*

 

“Yein, kau sudah datang?”

“Cepat ganti baju kalian!”ucap Sungkyu.

            Perlahan Sungkyu membalikkan badannya—menatap Soojung yang sedang bercermin—sangat cantik dengan dress yang dikenakannya.

“Soojung..??”

            Soojung berbalik menghadap Sungkyu—menengadahkan wajahnya pada Sungkyu yang lebih tinggi darinya. Wanita itu tersenyum—begitu pula sebaliknya.

“Hei, kalian!Berapa lama lagi kalian akan terus bertatapan?”seru Woohyun.

            Sungkyu menoleh pada Woohyun—ia tersenyum kembali pada Soojung kemudian memimpin grupnya.

“Baiklah, semuanya sudah berganti baju. Pertama kita akan memulai dengan dansa, lalu ..”

“Hei, kenapa kau mulai dengan itu?”tanya Dongwoo.

“Bukankah kau punya kenangan buruk tentang dansa?Apa kau ingin mengingatnya lagi?”Howon tertawa.

            Sungkyu melanjutkan penjelasannya tanpa menghiraukan pertanyaan Dongwoo dan Howon.

“Setiap pasangan ada waktunya untuk berpindah tempat. Dongwoo, kau dengan Jiae!Woohyun dan Mijoo!Howon dan Jiyeon!Sungyeol dan Myungeun!Myungsoo dengan Yein!Dan terakhir, Sungjong dan Sujeong!”

“Lalu kau?”

“Aku dan Soojung!”Sungkyu menggenggam tangan Sojung.

 

“Baiklah, bersiap di posisi!”

 

            Myungsoo yang berpasangan dengan Yein langsung menempatkan dirinya. Menyamakan kakinya dengan Yein—mengenggam kedua tangannya dan mengangkat sebelah dari genggaman itu.  Myungsoo merasakan tangan Yein yang gemetar sejak tadi—ia hanya tersenyum padanya.

“Kau benar – benar lucu di saat seperti ini.”

 

            Secara otomatis, musik menyala. Membuat pasangan – pasangan itu berdansa mengikuti iringan musik. Myungsoo menatap Yein—Yein menundukkan kepalanya, berniat menutupi wajahnya yang mulai memerah.

“Jangan menunduk begitu, bukan itu sikap dalam berdansa.”kata Myungsoo. Yein mencoba untuk mengangkat kepalanya.

 

 

“Berpindah!”

           

 

Semua pasangan berganti ke tempat lain. Yein mendapat bagian dengan kakaknya, sedangkan Myungsoo berpasangan dengan Sujeong.

 

Aku?Aku berdansa dengan Myungsoo!

 

“Apa kau merasakan sesuatu?”tanya Howon. Yein hanya tertawa kecil—melanjutkan dansanya.

            Myungsoo yang berdansa dengan Sujeong sedikit merenggangkan tangannya—sangat jauh berbeda saat dia berdansa dengan Yein. Ia seperti menjauh dari Sujeong.

Kenapa?Kenapa dia menjauh?

 

 

 

“Yein?”

“Apa kau ingin pulang bersama?”tanya Myungsoo.

“K.. kurasa tidak .. aku .. dan kakakku ..”

“Kau mau ikut dengan kami?”Howon merangkul Yein.

“Jika kau ingin ikut bersama kami, boleh saja.”

“Baiklah.”

“T.. tapi kakak ..”

“Sudahlah, tidak apa – apa.”

 

 

*Yein P.O.V.*

 

 

“Bagaimana latihan kalian hari ini?”ibu menatap aku dan Kak Howon yang baru saja memasuki rumah.

 

“Cukup  melelahkan..”aku berjalan menuju kamarku.

 

“Yein, bersihan dirimu dulu. Kau akan tidur lebih nyenyak jika kau mandi terlebih dahulu.”

“Baiklah ..”

 

 

 

            Perasaanku campur aduk hari itu—senang, sedih, khawatir menjadi satu. Entah kalimat apa yang harus kugunakan untuk mengungkapkannya. Sangat sulit untuk menjelaskannya.

            Ponselku berdering—telepon dari Sujeong.

“Halo?Sujeong?”

“Yein!Apa kau menyadari apa yang terjadi tadi?Aku berdansa dengan Myungsoo!Ah~.”

“Kalian sangat romantis, aku iri pada kalian.”

“Kita akan mendaftar hari Selasa bukan?Apa kau sudah menyiapkan semuanya?”

“Aku .. aku sudah menyiapkannya.”

“Baguslah kalau begitu. Selamat beristirahat, sahabatku!”

“Selamat .. beristirahat ..”

            Tumben dia berkata begitu?Apa yang merasukinya?Sangat aneh. Aku berbaring di tempat tidurku—perlahan mengambil selimutku dan memejamkan mataku.

 

*Author  P.O.V.*

 

            Hari ini—adalah hari audisi. Yein dan kawan – kawannya bersiap untuk ajang bergengsi itu. Satu persatu peserta diuji untuk menjadi trainee—kini giliran Yein measuki ruang audis

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet