next.
Love, Lie and RevengeJiyeon POV
Selama 3 hari ini tak ada perkembangan berarti. Jika terus seperti ini aku bisa kembali ditahan. Yoona dan Soyeon nunna tak ada satu pun memiliki perkembangan baik. Apalagi yoona akhir-akhir ini menjadi sulit dihubungi. Aku tak mungkin menunggu kepastian dari mereka. Aku harus bergerak dan menjalankan misiku sendiri.
Kemajuan yang aku dapat adalah sedikit demi sedikit menjatuhkan Hyojoon secara finansial. Separuh sahamnya berhasil ku miliki dengan mudah, mengingat client yang dulu ku tangani sebagian masih menyambutku baik mereka hanya mendengar aku adalah adik Hyojoon tanpa mengetahui kasus pembunuhan itu. Juga dengan bantuan perusahaan Hyomin dan Qri aku bisa menjalankan rencana menghancurkan kepercayaan cleint hyojoon. Karena aku memiliki saham di perusahaan mereka, sehingga statusku sebagai pemegang saham tertinggi kedua mempermudah mendapatkan kepercayaan client. Apalagi sifatku yang memang bertolak belakang dengan Hyojoon.
Tapi ada yang mengganjal. Bukan hanya karena deadline ku yang akan berakhir 24 jam dari sekarang. Kegelisahanku bertambah, dari semalam jessica sulit dihubungi. Bahkan aku memastikan langsung ke apartemntnya tapi aku tak dapat menemukannya. Aku telah menghubungi krystal, tapi krystalpun tak tahu keberadaan kakanya. Aku telah memberitahu Soyeon nunna dan dia mengatakan akan mencarinya dan akan segera menghubungiku bila telah mendapatkan informasi atau kabar darinya.
Akhirnya Yoona menghubungiku setelah berhari-hari dia tak pulang apalagi memberi kabar. Rasanya aku cukup lega mengetahui dia baik-baik saja. Aku pikir terjadi sesuatu padanya.
Yoona memintaku menemuinya di sebuah cafe. Aku sendiri sedikit bingung kenapa dia meminta bertemu di tempat umum mengingat aku adalah buronan yang masih dicari.
Tanpa berpikir panjang aku segera menuju ke tempat yang telah ditentukan. Tapi aku tak bertindak bodoh. Aku pergi dengan kostum penyamaran penuh. Di dalam cafe aku melihat Yoona namun dia tak duduk seorang diri. Seorang pria menemaninya. Aku menelan ludah saat perlahan wajah sang pria dapat tergambar jelas oleh mataku dan dari memoriku pun masih merekamnya baik. Aku hanya berpikir bagaimana Yoona bersamanya? Apa ini bagian dari rencananya? bagaimana mungkin dia membawaku menemui hyungku?
Hyojoon : "senang berjumpa denganmu lagi adikku tersayang." sapanya disertai senyum sinisnya dan mengulurkan tangan.
Jiyeon : "bagaimana kabarmu hyung?" Tanpa menyambut uluran tangannya.
Hyojoon : "cukup baik. Walaupun perusuhaanku ada yang mensabotase client, setidaknya aku memiliki keercayaan dari orang yang kusayangi, terutama ibu." sedikit menyindirku. "kau sendiri bagaimana?"
Jiyeon : "cukup baik untuk mengalahkanmu hyung. Dan menjerumuskanmu ke penjara."
Hyojoon : "aku senang dengan kepercayaan dirimu."
Aku mencoba tak mempedulikan H
Comments