Lemme Kill You Chapter 1

Lemme Kill You

Jinwoon POV

 

“Jinwoon~ah”

“eoh, wae?”

“sudah kau temukan?”

“sedikit lagi, aku hanya perlu datang ke tempat perkara dan mencari sedikit bukti”

“kau akan pergi ketempat itu lagi? hampir setiap hari kau datang ketempat itu, apa kau tidak merasa ada hawa yang aneh saat berada disana? bahkan aku saja sudah benar benar tidak ingin ketempat itu lagi, atmosfer disana benar benar aneh, eoh, kau jangan memintaku untuk menemanimu lagi, mengerti?!”

“Hyung, tenang saja, kali ini aku akan pergi sendiri, lagi pula jika aku mengajakmu, kau selalu saja meminta pulang, aku juga tidak mau mengajakmu lagi”

“yak! dasar bocah kunyuk, beraninya kau berbicara tidak sopan pada Hyung mu ini hoh!”

 

***

 

At Nami Island

“dingiinnya”

Sekarang aku sedang di Bukit yang terletak di Nami Island, 5hari lalu ditempat ini telah ditemukan mayat seorang pria, diduga pria ini telah dibunuh, namun sampai sekarang aku belum berhasil mengumpulkan bukti untuk mencari si pelaku, dan malam ini aku datang untuk mencari bukti lainnya, siapa tau malam ini pembunuh itu datang untuk membereskan sesuatu yang mungkin bisa menjadi sebuah bukti.

 

Tunggu, apa kalian tau siapa aku? sepertinya aku belum memperkenalkan diri?

 

Baiklah, Namaku Jung Jinwoon, aku seorang polisi tapi aku lebih suka bekerja sebagai detektif, usiaku 25 tahun, aku sudah tidak punya orang tua, mereka meninggal saat aku berusia 8tahun karena kecelakaan. Aku mempunyai seorang pacar, namanya Hara, aku tinggal disebuah kontrakan kecil milik orang tua Hara, di kantor aku mempunyai seorang sahabat, dia adalah orang yang tadi bercakap cakap dengan ku diawal cerita ini, namanya Chansung. Sebenarnya dia 3tahun lebih tua dariku, tapi entah kenapa aku selalu bersikap tidak sopan padanya, aku sadar akan hal itu, ya sudahlah toh dia tidak keberatan, hahaha.

 

***

 

“Uhuk uhuk”

“eoh, apa itu?”

Terdengar suara seseorang ‘apa mungkin itu si pelaku?’ batinku, aku berjalan perlahan, mendekati sumber suara, suara itu terdengar dari balik semak semak, sampai disana aku melihat seorang wanita tergeletak lemas dan berantakan.

“Kau, kau baik baik saja?”

Wanita ini menepis tanganku dari bahunya, dia terlihat sangat ketakutan, ada apa sebenarnya? disaat seperti ini jiwa detektifku muncul, banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepalaku.

Siapa wanita ini? kenapa bisa disini? apa dia tau tentang kasus yang terjadi ditempat ini? diakah saksi mata kasus ini? atau, dia adalah pelakunya?

Sial, aku benar benar penasaran, aku harus mencari sesuatu dari wanita ini.

“agashi, tenanglah, aku tidak bermaksud manyakitimu”

Aku berusaha menenangkannya

“Pergi! Pergi!”

Dia mendorongku sampai aku tersungkur.

Sial, rayuanku tidak berhasil, padahal rayuanku selalu mempan jika aku gunakan untuk merayu Hara saat sedang kesal.

“Agashi, tenanglah, tenang”

Aku berusaha menenangkannya, meraih bahunya, tak lama kemudian dia menundukan kepalanya dan terdengar suara isak tangis dari wanita itu, kutarik dia dalam pelukanku, dan aku mulai menenangkannya lagi, jika Hara melihatku memeluk wanita lain seperti ini, aku yakin malam berikutnya aku akan tidur di pinggiran toko, mengerikan dan itu yang paling aku takutkan.

 

***

 

@Kantor Polisi

“Hyung!”

“mwo? kau menemukannya? siapa dia? apa dia pelakunya?”

“entahlah, aku melihatnya ditempat perkara, makanya aku bawa ke sini”

“dia terlihat seperti orang yang sakit jiwa, sangat berantakan, apa kau yakin dia ada hubungannya dengan kasus ini?” bisik Chansung

Mendengar kalimat itu, langsung ku pelototi Hyung ku ini, dia benar benar tidak sopan, bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu.

“Hyung, dia seperti kita, hanya saja, sepertinya dia sedang tidak sehat, aku titipkan dia padamu, aku harus pulang, Hara sudah benar benar marah padaku”

“baiklah, tinggalkan dia disini”

“agashi, tinggallah disini malam ini, aku akan menemuimu besok pagi”

Saat kalimat itu keluar dari mulutku, wanita ini mengeratkan genggamannya pada bajuku, sepertinya dia tidak mau aku tinggal, sebenarnya kasihan, tidak, tidak, tidak, jika aku membawanya bersamaku, maka matilah aku. Hara pasti akan mengusirku.

“Tenang saja, aku akan kembali kesini besok pagi, Hyung ku ini sangat baik, jadi jangan takut, mengerti?”

Dia semakin mengeratkan genggamannya, aku tak peduli, kuraih tangannya dan ku gandeng, lalu aku mengajaknya ke ruangan yang biasa aku gunakan untuk istirahat, seperti kamar, namun kecil, hanya ada satu kasur dan satu lemari.

“dengar, malam ini kau bisa tidur disini, ruangan ini memang sangat sempit, tapi setidaknya masih bisa kau gunakan untuk tidur, oya, kau bisa mengganti bajumu dengan baju yang ada dilemari itu, mengerti?”

Lagi lagi dia hanya diam,

“kau mengerti?” dan dia tetap diam

Aku putuskan untuk meninggalkannya, beruntunglah aku, dia tetap pada tempatnya, dan tidak mengejarku.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet