The Secret Behind The Old House

Description

The Secret Behind The Old House

 

Genre : horror, adveture, fantasy.

Rated : T

Main Cast : Mino Winner as Song Mino

                 Jinwoo Winner as Kim Jinwoo

                 Taehyun Winner as Min Taehyun

                 Seunghoon Winner as Seunghoon

                 Seungyoon Winner as Kang Seungyoon

OC : Siwon as Kepala Desa

        Heechul as Istri Siwon

        Seungri as Kakek di pinggir hutan

.

.

Chapter 1

Warning GS!! Cerita absurd!!

No bash!! / typo everywhere /

Don’t be silent readers!

Comment please

subscribe ^__^

Let's Read!

.

.

.

.

Di sebuah desa mati terdapat sebuah rumah tua yang masih berdiri rusak, yang tak dihuni manusia. Keadaannya sangat memprihatinkan. Lingkungan sekitar rumah tersebut suram, terkesan horror. Seluruh tanaman mati, seperti terbakar hangus. Banyak pula di temukan abu bekas bakaran. Dulu, ada seorang nenek tua yang menempati rumah tersebut, namun sudah beberapa tahun ia meninggal. Memang banyak yang bilang rumah tersebut berhantu. Namun, siapa yang tau, karena tak ada yang berani memasuki wilayah tersebut. Saat memasuki wilayah tersebut saja sudah merasakan aura buruk. Terkadang timbul bau busuk yang menyengat dari dalam rumah tersebut.

Para warga tidak berani melewati daerah rumah tersebut. Pernah seorang warga kehilangan anaknya, warga berpikir bahwa itu ulah penghuni rumah tua tersebut atau bisa jadi anak tersebut hanyut di sungai karena arus yang deras. Di duga anak seorang warga tersebut sedang bermain di sungai dan rumah tua tersebut berada di seberang sungai. Setelah beberapa hari, anak tersebut ditemukan oleh orang tuanya berada di bak mandi sebuah kamar mandi belakang rumah yang telah tak terpakai.

Orang tua tersebut sempat syok dan takut karena kondisi anak yang tak sadarkan diri. Anak tersebut akhirnya siuman, namun kondisi kejiwaannya buruk.

Karena kejadian ini, pemerintah desa memberikan larangan bagi seluruh warga untuk mendekati wilayah tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pernah ada upaya untuk menghancurkan tempat tersebut, namun terjadi bencana yang menimpa desa tersebut, yaitu hujan deras disertai angin kencang dan petir yang menyambar selama 3 hari berturut-turut, wabah penyakit diare dan muntaber secara menyeluruh. Alhasil, para warga tak dapat bekerja dan keluar rumah.

Dengan adanya bencana ini, pemerintah bekerja sama dengan polisi, untuk mengamankan wilayah sekitar rumah tersebut. Di sekitar wilayah tersebut di pasang garis kuning dan plang dilarang memasuki wilayah tersebut.

Hingga suatu hari, ada sekelompok mahasiswa dari kota yang bertekad untuk mengungkap segala misteri dibalik rumah tersebut. Mereka ber-5 meminta izin dengan kepala desa. Para pemuda tetap bersikeras untuk meneliti dan memasuki wilayah tersebutagar dapat diizinkan.

“Permisi pak kepala desa. Kami ingin meminta izin untuk meneliti rumah tua tersebut dan daerah sekitarnya. Kami mohon bapak dapat mengizinkan kami.”

“Saya mohon maaf, tetapi saya takut terjadi apa-apa. Karena ini sangat berbahaya.”

“Tapi pak, kami yang akan bertanggung jawab sendiri.”

“Baiklah, tetapi bila terjadi sesuatu, cepat pergi dari tempat itu, sebelum nyawa melayang.”

“Memangnya pernah ada korban meninggal pak?”

“Memang belum, dan semoga saja tidak ada. Tetapi paling parah sakit jiwa. Kami semua takut, nantinya dampaknya dapat lebih buruk dari ini.”

“Oo.. baiklah pak. Kami akan jaga diri dan tidak melibatkan warga apabila sesuatu yang berbahaya terjadi. Terimakasih pak. Saya permisi.”

“Iya, silahkan. Hati-hati, semoga berhasil.”

 

Dalam perjalanan menuju rumah tua tersebut, mereka berbincang.....

“Hey apa kalian tidak takut?? Kurasa ini akan sangat menantang.” Kata Taehyun.

“Cukup menakutkan, tetapi kita harus melakukan ini agar semua nya jelas. Aku semakin penasaran.” Jawab Jinwoo.

 

“Hey, hey, hey. Jangan kalian bayangkan tetapi hadapi!! Kau akan menjadi pengecut jika hanya membayangkan. Ayo cepat, matahari mulai menenggelamkan dirinya. Kita harus cepat memasang tendanya.” Nasehat Seungyoon.

“Iya, iya.” Jawab Mino, Jinwoo, Tehyun, dan Seunghoon serentak.

“Eitts.. tunggu deh, kita bakal diriin tenda dimana??” tanya seunhoon.

“Di samping rumah tuanya lah.” Jawab Mino dengan PD-nya.

“Hey, kau bodoh sekali. Kau mau tidur di samping rumah tua itu?? Itu sangat menakutkan. Dan apa kau tak tau, rumah itu dan lingkungannya sangat bau.” Bantah Taehyun.

“Kau takut taehyun??” ledek Mino.

“Kau sedang bertanya padaku atau dirimu sendiri?” balas Taehyun.

“Hey, kau ini, aku hanya bercanda.” Jawab Mino.

“Seharusnya kau bertanya pada dirimu sendiri dulu. Bukankah kau sangat takut dengan hal-hal seperti itu?” ledek Taehyun.

“Hey, sudah-sudah. Kalian ini, ayo cepat sebentar lagi kita sampai.” Kata Seungyoon.

Namun, tiba-tiba Seungyoon menghentikan langkahnya. Dan ia menatap wilayah rumah tua itu.

“Mengapa berhenti??” tanya Jinwoo.

“Tidak, mungkin rumah ini dibilang berhantu karena tak ada yang mengurusnya.” Jawab Seungyoon.

“Ya sudah ayo cepatlah, aku sangat ingin beristirahat.”  Imbuh Mino.

Mereka meneruskan langkahnya. Namun, tiba-tiba Seunghoon menghentikan langkahnya.

“Hey, aku merasakan aura buruk. Sepertinya ada yang mengawasi kita.” Kata seunghoon dengan gemetar.

“Ayolah, kau pemberani. Aku tak merasakan apapun.” Jawab Mino.

“Baa..bba..iklah a..a..yo jalan.” Balas Seunghoon dengan terbata.

Tiba-tiba Jinwoo menjerit.

“Aaaaaa….”

“Kenapa?? Kenapa?? Kenapa??” tanya mereka semua serentak, dan melihat ke arah Jinwoo.

“Aaa.. tolong. Ada yang memegang pundakku barusan.” Teriak Jinwoo.

“Siapa??” tanya mereka serentak dengan memperhatikan sekeliling.

“Tak ada siapapun disini kecuali kita, tumbuhan, binatang, dan…” tiba- tiba Mino berhenti bicara. Dan ia mematung, tatapannya menuju ke suatu titik di antara pepohonan. Badannya gemetar, ia tak dapat berbicara dan bergerak. Keringat dingin mulai mengucur dari tubuhnya. Mukanya semakin pucat.

“hey mino ada apa?? Mengapa kau diam??” tanya seungyoon bingung.

Taehyun melihat kearah tatapan Mino. Dan alhasil Taehyun juga terkejut, tetapi ia juga membisu. Jinwoo, Seunghoon, dan Seungyoon bingung.

Namun, taehyun tersadar, dan dengan mulutdan tangan yang bergetar,ia membisikkan sesuatu kepada seunghoon.

Seunghoon masih bingung, dan akhirnya ia membisikkan hal yang sama kepada jinwoo. Tetapi jinwoo lebih ga mudeng. Akhirnya jinwoo membisikkan hal yang sama juga kepada seungyoon.

Untungnya, seungyoon mudeng, dan berusaha mencari tau apa yang Mino dan Taehyun lihat.

“Siapa dia??” kata seungyoon dengan bingung.

Sesaat setelah seungyoon berkata, taehyun dan Mino akhirnya tersadar.

“Apa aku tidak salah liat?? Rambutnya panjang terurai, memakai jepit rambut pink, wajahnya putih pucat, memakai seragam sekolah. Dia sangat cantik. Bahkan lebih cantik dariku. ” Komentar Taehyun tiba-tiba.

Mino terkejut dengan perkataan Taehyun.

“Apa?? Dia cantik?? Apa aku yang salah melihat?? Atau kita melihat dua hal yang berbeda pada satu tempat?? Atau aku hanya berhalusinasi karena rasa takutku??” kata Mino.

“Memang apa yang kau lihat Mino??” tanya Seunghoon.

“Seorang wanita berambut hitam panjang terurai, ia tidak menampakkan wajahnya, namun aku melihat sebelah wajahnya yang terdapat banyak luka bakar. Tangannya sangat putih pucat, memakai seragam SMA namun telah compang camping terkena bakaran api. Sangat menakutkan.” Jawab Mino.

Mereka semua terkejut. Dan sangat bingung.

“Lalu seungyoon, kau melihat siapa??” tanya jinwoo.

“Aku melihat seorang wanita, namun aku hanya melihat rambutnya saja.” Jawab Seungyoon.

“Lalu, siapa yang benar??” tanya Seunghoon.

“Lebih baik kita ke rumah pak kepala desa. Mungkin kita bisa mendapat informasi lebih.” Usul Seungyoon.

“Ayo cepat kita kembali ke rumah pak kepala desa.” Ajak jinwoo.

Sesampainya mereka di rumah Pak Kades..

“loh, kalian kok balik lagi?? Ada apa??” tanya pak Siwon sebagai kepala desa.

“hmm.. kami ingin menanyakan lebih tentang rumah tersebut dan kejadian-kejadian di sekitar rumah tersebut.” Jawab Mino.

“apakah ada kejadian yang menimpa kalian saat perjalanan?” tanya pak Siwon lagi.

“Iya pak, jadi begini……..” dengan panjang lebar Seungyoon menceritakan.

“Oooalah..kalo tentang itu saya tidak tau. Sebaiknya kalian tanya saja langsung ke pak Seungri. Rumahnya tepat di perbatasan hutan.” Jawab Pak Siwon.

“Oo gitu pak. Memang kenapa tanya ke pak Seungri??” Tanya Seunghoon pura-pura ga paham. Padahal ya, emang gak paham. /author makin njlimet/

“Ehm. Jadi gini, Pak Seungri itu tetua disini. Ia telah hidup ratusan tahun. Jadi Pak Seungri tau kejadian di hutan. Bahkan ia kenal dekat dengan simbah yang dulu tinggal di rumah tua.” Jawab Pak Siwon.

“Oo. Pak mau nanya nih.” Kata Mino.

“Silahkan tanya apa saja.” Jawab Pak Siwon.

“Beneran pak apa aja boleh ditanyain?” tanya Mino terkesan basa-basi.

“Iya nak. Bertanyalah nak agar tak tersesat di jalan.” Jawab Pak Siwon dengan senyum menawannya bak saudara kembar Dijah Kuning.

Seketika orang yang melihat senyum pak siwon mendadak muntah muntah dan muntaber. *canda loh.

“Beneran nih om. Ga bohong nih om?” tanya Mino /real basa-basi ini mah/.

“Iyaa.. sejak kapan anda memanggil saya om?? Emang muka saya om om??” jawab Pak Siwon dengan senyuman yang sama, mata melotot, namun muka bengis. Sepertinya pak Siwon mulai lapar. Tidak, maksudnya mulai kesal, lalu mendadak lapar.

“Hehe, ga papa kan om?? okeh om cuman mau nanya, toilet mana ya om?? Kebelet nih.” Balas Mino.

Seketika Ekspresi wajah Pak Siwon berubah. Yang ini lebih woles.

“Kamu lewat pintu itu (nunjuk), trus ada dapur, kamu lurus aja nyampe mentok, trus ada pertigaan belok kiri. Nah di situ toiletnya. Tapi maaf lampunya lagi rusak jadi gak nyala.” Jawab Pak Siwon gemes.

“Kok jalan ke toiletnya panjang amat pak?” tanya Mino.

“Yaudah sih, jadi atau gak?” Jawab Pak Siwon.

“Eh, iya iya pak permisi.” Balas Mino.

“Hati – hati ya.” Bisik Pak Siwon saat Mino melewati Pak Siwon.

“Hah? Emang ada apaan om?” Tanya Mino.

“Hh.. sampai kapan anda panggil saya om? Ya hati-hati aja, awas banyak nyamuk.” Jawab Pak Siwon dengan bangganya.

“Oalah pak. Cuman nyamuk?? Kebal saya mah kalo sama nyamuk. Udah lah pak saya ke toilet dulu.” Balas Mino.

“Ya sudah terserah padamu.” Jawab Pak Siwon.

“Emm, jadi gimana nih? Masih ada yang mau ditanyakan??” tanya Pak Siwon.

“Tidak pak terimakasih, kalau begitu kami permisi. Kami mau langsung ke rumah Pak Seungri.” Pamit Taehyun sambil beranjak dari duduknya.

“Oh ya ya. Teman kalian gak di tungguin?” Tanya Pak Siwon.

“Hhmm.. maaf maksud bapak siapa ya?? Kami sudah lengkap berempat.” Balas Taehyun dengan nyelonongnya.

Bersamaan dengan selesianya Taehyun ngomong, Mino datang dengan wajah buruk rupanya.

“Wanjirrr. Lu gak ngakuin gue. Jahat bener lu Taehyun.” Teriak Mino tiba-tiba.

“Ehh. Kok kasar sih sama cewe??” protes Taehyun.

“Maaf. Tapi kalian juga sih. Liat nih muka, tangan, kaki bentol-bentol semua.” Jawab Mino membela diri. Badanya dipenuhi bentolan karena digigit nyamuk saat di toilet.

“Aduhh.. kasian bener lu. Ya udah tunggu aja disini, di obatin dulu, ntar nyusul kamu ke rumah Pak Taeyang.” Usul Seungyoon.

“Huaaaa..” mewek Mino.

“Yaudah pak kami permisi.” Pamit Jinwoo.

“Ya, hati-hati di jalan.” Jawab Pak Siwon.

Taehyun memberikan senyum ejekan ke mino sembari keluar dari rumah Pak Siwon.

“Bu! Tolong ambilkan obat nyamuk!” teriak pak Siwon kepada istrinya.

“Iya Pak. Sebentar.” Jawab bu Heechul.

“Loh pak, obat nyamuk buat apa??” tanya Mino kepada pak Siwon.

“Buat obatin kamu lah.” Jawab pak Siwon.

“Loh?? Bapak mau ngobatin saya atau mau bunuh saya pak?? Kok pake obat nyamuk.” Tanya Mino dengan gemetar karena ketakutan.

“Buat bunuh kamu!!” jawab Pak Siwon.

“Permisi pak saya pergi aja deh.” Pamit Mino sambil mengendap-endap.

“eehh ehh.. mau kemana?? Ini loh mau di obatin kok malah kabur. Tambah parah lah tau rasa.” Cegah pak Siwon.

“Aduhh. Pak, sebenarnya bapak ini mau nyembuhin saya atau mau bunuh saya sih pak?? Saya butuh kejelasan pak. Saya masih mau hidup pak!!” tanya Mino.

Disaat itu juga, istri pak Siwon datang membawa obat.

“Ini, obatnya sudah datang”  kata bu Heechul.

Mino menolehkan wajah nya. Ia tersentak. Matanya terbelalak. Seketika datang angin sepoi sepoi yang mengibaskan rambut panjang terurai istri Pak Siwon. Tiba tiba terlontarkan sebuah kata dari mulut Mino.

“Wooww.”

Pak Siwon yang menyadarinya, segera menjitak Mino.

“Aduhh. Sakit pak.” Rintih Mino dengan alay.

“Ngapain kamu liat liat istri saya??” tanya Pak Siwon.

“Saya kan punya mata pak. Jadi saya bisa melihat.” Jawab Mino seenak jidat.

“Lihat apa kamu?” tanya Pak Siwon yang mulai gemes.

“Lihat seorang bidadari cantik yang baru turun dari kahyangan.” Jawab Mino sambil tersenyum.

Sang Istri tersipu malu. /eaaa/

“Iyalah. Siapa dulu?? Istri saya.” Kata Pak Siwon dengan bangga.

Mino tertawa.

“Hahahaha.. itu istri bapak?? Masa sih?? Anaknya kali pak??” tanya Mino yang tak percaya.

“Ehh.. memang saya sudah tua apa??kamu gak percaya??” jawab Pak Siwon.

“Maaf nih pak, bapak itu memang sudah tua. Iya deh pak saya percaya. Hehe. Canda kali pak.” Jawab mino.

*~*~*~*~#~*~*~*

Kembali ke Seunghoon, Seungyoon, Jinwoo, dan Taehyun yang telah sampai di rumah Pak Seungri.

“Wahh.. rumahnya serem ya. Ga jauh beda sama rumah tua tadi. Tapi yang ini lebih bersih.” Kata Seughoon.

“Ehmm… permisi pak, benar ini rumah Pak Seungri??”tanya Jinwoo kepada seorang kakek tua yang sedang menyabuti rumput di halaman rumahnya.

“Iya, saya sendiri. Uhukk uhukk. Ada apa kalian mencari saya??uhukk uhukk.” jawab pak Seungri serak dengan terbatuk-batuk.

“Jadi gini pak, kami dari kota, ingin meneliti tentang rumah tua yang ada di hutan. Karena rumah tua itu menyimpan banyak misteri. Jadi kami ingin meggali lebih informasi dari bapak.” Jawab Seungyoon panjang lebar.

“panggil saya kakek saja saya sudah tua. Ayo sebaiknya kita bicarakan di dalam saja.” Ajak sang kakek.

Di ruang tamu sang kakek.

“Silahkan kalian bertanya.” Kata kakek, mempersilahkan.

“Jadi gini pak, menurut warga, bapak mengetahui segala kejadian yang terjadi baik di hutan, di desa ini, di rumah tua itu dan di sekitarnya.” Kata Taehyun menjelaskan.

“Saya tidak tau banyak, namun mungkin saya ingat beberapa kejadian besar yang menimpa wilayah sini. Jadi saya dapat sedikit membantu kalian.” Jawab sang kakek.

“Terimakasih sebelumnya kek, kakek sudah bersedia membantu kami.” Kata Jinwoo.

“Tidak masalah. Saya senang membantu.” Jawab sang kakek.

“Pertama, kami ingin menanyakan suatu hal. Saat kami sedang dalam perjalanan menuju rumah tersebut, kami melihat seseorang………” cerita Seunyoon dengan detail.

“Saya kurang tau betul apa dan siapa yang kalian lihat. Namun, dahulu di hutan dan termasuk rumah tua itu terjadi kebakaran hebat. Mengakibatkan banyak korban, termasuk penghuni rumah tua tersebut dikabarkan meninggal. Sampai sekarang tidak tau apa penyebab kebakaran tersebut. Uhukk uhukk. Sebenarnya, di sekitar rumah tua itu dulu juga banyak rumah rumah. Jadi dulu tempat itu adalah sebuah desa. Namun semua telah dilahap oleh si jago merah. Uhuk uhuk.

Hanya tersisa, satu rumah yaitu rumah tua itu. Uhuk uhukk uhukk uhuk.” Cerita sang kakek dengan terbatuk.

“Kek, minum dulu ini kek saya ada air putih. Silahkan kek.” Tawar Seunghoon.

“Terimakasih nak.” Jawab Sang Kakek. Dan segera meminum air tersebut.

“Emm.. maaf kek, sebenarnya ada berapa orang yang tinggal disitu?” tanya Taehyun.

“Kakek kurang tau pastinya. Kakek cuman tau ada 5 orang yang tinggal tetap disitu. Yang lain biasanya saudaranya tapi mereka kesini untuk berlibur.” Jawab sang Kakek.

“Lalu bagaimana nasib mereka kek??” tanya Mino yang baru saja datang.

Semua menoleh dan kebingungan.

“Udah diobatin ?? udah sembuh belum??” tanya Taehyun care.

“Bayangkan tadi mau dibunuh aku pake obat nyamuk. Untungnya aku selamat, sehat jasmani dan rohani.” Jawab Mino dengan semangat menceritakan.

“Kenapa gak mati aja sekalian??” ledek Taehyun dengan wajah tanpa dosa.

“Heyy. Ntar kangen, lagi. Hahay.” Jawab Mino dengan santai.

“Uhuk uhuk.” Sang kakek terbatuk. Untungnya kakek terbatuk jika tidak, perang dunia akan mulai kembali.

“Eh. Maaf kek. Jadi bagaimana nasib mereka kek??” tanya Mino yang telah sadar.

“Yang saya tau, Cuma simbah yang selamat. Tapi beberapa tahun kemudian ia meninggal, di duga terserang penyakit. Namun belum di pastikan. Uhuk uhuk. Tapi kalau anggota keluarga yang lain saya kurang tau. Kemungkinan mereka meninggal dunia. Namun sama sekali tak ada jejak jasad mereka. Banyak warga yang tidak ditemukan. Hanya beberapa yang ditemukan jasadnya. Uhukk uhukk.” Jawab Kakek sambil terbatuk-batuk.

“Dari sekian banyak warga hanya simbah yang selamat??” tanya Jinwoo.

“Sepertinya begitu.” Jawab Kakek singkat.

“Wahh. Ini memang sebuah mistery. Aku tak sabar untuk memecahkannya.” Ucap Seunghoon.

“Uhuk uhuk. Tapi kalian harus berhati-hati.” Ucap kakek memperingatkan.

“Iya kek pastinya. Tapi apakah ada alasan tertentu??” tanya Seunhoon.

“Ohuk. Ya, jadi beberapa bulan yang lalu juga ada seorang mahasiswa yang bertekad untuk memecahkan mistery ini. Ia lebih tua sedikit dari kalian. Ia sangat baik hati dan ramah kepada warga disini. Tak heran kami sering membantu. Namun, suatu malam uhuk uhuk, ia pergi ke rumah tua tersebut untuk mencari tau lebih. Ia memasuki setiap bagian rumah. Namun sayang keesokan harinya ia tidak kunjung pulang. Akhirnya kami, warga desa mencoba mencari bersama-sama pada siang hari. Namun sama sekali tak ada jejak. Hanya sebuah senter yang kami temukan. Uhuk uhuk.”

Semua membulatkan mata lebar-lebar. Mulut mereka juga terbuka. Mereka sangat terkejut mendengar cerita kakek. Sama sekali tak mengedipkan mata.

“Woww. Impossible.” Ucap Mino tiba-tiba yang mengejutkan mereka semua.

Mereka saling bertatap-tatapan. Sang kakek hanya tersenyum.

~*~*~*~*#*~*~*~*~

To be Continued…..

Jadi bagaimana kelanjutan ceritanya???

Ikuti kisah selanjutnya di Chapter berikutnya ya!!

Thanks for visit and read my ff!!!

Jangan lupa Comment, subscribe.

Jangan lupa juga kritik, usul, dan saran dari kalian semua!! Semoga ceritanya semakin menarik dan menghibur!! J

Note : Ff ini pernah aku post di ffnet. Tapi dari sana di hapus, padahal belum selesai Chapternya :’( . Sad ending banget ya. Jadi, aku mau coba di sini. ^__^ Dengan segera aku post kok lanjutannya.

Sampai jumpa di Chapter selanjutnya!!

Thanks Readers.

Bye~~~~

Foreword

 (Chapter 3 is Up~~) Sebuah rumah tua yang menyimpan banyak misteri di dalamnya. Sehingga membuat 5 petualang amatir ini penasaran. Tekad besar dalam diri mereka untuk menguak segala misteri di rumah tua. /Warning GS./ Winner Fanfic/YG fam. Hope you enjoying this ff. ^__^ /Read, subscribe, comment, yak. ^__^

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet