The Secret Behind The Old House Chapter 5 (Find The King)

The Secret Behind The Old House

The Secret Behind The Old House

 

Genre : adveture, fantasy, mistery

Main Cast : Mino Winner as Song Mino

                 Jinwoo Winner as Kim Jinwoo

                 Taehyun Winner as Min Taehyun

                 Seunghoon Winner as Seunghoon

                 Seungyoon Winner as Kang Seungyoon.

OC : Kwon JiYong as Jiyong

Jinhwan iKON as Jinhwan

Bobby iKON as Jiwon

B.I iKON as Hanbin

CL as Chaerin

Yang Hyun Suk as Raja Yang

.

~~Chapter 5~~

(Find the King)

Warning GS!! Cerita Absurd

Hanya Fiktif belaka

No bash!! / typo everywhere /

Don’t be silent readers!

Review Please!!

.

.

.

“Ini dia Marwolaeth Coedwig, Hutan kematian. Persiapkan mental kalian, bersihkan pikiran dan jiwa kalian, jika ingin selamat dalam perjalanan ini. Fokuskan pikiran. Jangan sampai kewalahan. Harus tenang. Bersiap???” Kata Jinhwan sebelum memasuki Marwolaeth Coedwig.

“Waahh..”

Mereka semua terkagum dengan Hutan Kematian. Tentu saja karena Hutan itu benar benar mati, pohon pohonnya mati, dan terdapat gas beracun di sekitar area hutan. Jadi mereka memutuskan untuk menggunakan masker. Gas itu sangat berbahaya. Sekali hirup, selamat tinggal (mati). Begitulah keadaan yang dapat digambarkan begitu memasuki Hutan. Hanya itu jalan satu-satunya menuju kerajaan Chaerin si Penyihir Jahat.

“Kalian tau, dulu hutan ini sangat terawat. Banyak akan kita temukan tanaman-tanaman langka di hutan ini. Bahkan terdapat sebuah danau di jantung hutan ini. Air nya sangat jernih, kita bisa langsung meminumnya.” Cerita Jiwon dalam perjalanan di dalam hutan.

“Wahh. Benarkah?? Seandainya keadaan nya seperti dulu. Pasti sangat indah.” Jawab Jinwoo.

“Lalu mengapa bisa seperti ini??” Tanya Seungyoon.

“Ya, siapalagi kalau bukan ulah si Penyihir itu.” Jawab Jinhwan.

“Bagaimana bisa hal itu terjadi?” Tanya Seunghoon.

“Jadi begini ceritanya….

.

#flashback

.

“Chaerin, segera pimpin pasukan untuk mengalahkan pasukan penyerang. Kita telah kehilangan satu langkah.” Perintah Raja Yang kepada Chaerin.

“Baik baginda raja.”

Sesaat, chaerin kembali dengan pasukan. Namun, bukan bersama pasukan Raja Yang, melainkan dengan para musuh.

Raja Yang bingung, karena tak ada lagi pasukan dari kerajaannya yang tersisa. Ditambah lagi Chaerin yang berkhianat dan menyerang balik kerajaan Raja Yang.

“Chaerin, bagaimana bisa..” Tanya Raja Yang Hyun Suk, yang merasa di khianati.”

“Hahaha. Kau pikir aku mau terus di perbudak oleh mu?? Hahaha. Ternyata cukup mudah mengalahkan seorang raja seperti dirimu!!.” Jawab Chaerin penuh kesombongan.

“Kapan aku memperbudakmu?? Aku menganggapmu sebagai anakku.” Kata Raja Yang.

“Apa?? Sebagai anak?? Bahkan kau menyuruhku ini dan itu. Dan barusan kau menyuruhku memimpin pasukan??” Jawab Chaerin penuh amarah.

“Justru itu aku percaya padamu sepenuhnya hingga aku melimpahkan tanggung jawab untuk memimpin pasukan. Namun, kenapa kau mengkhianati kepercayaanku?? Kata Raja Yang.

“Bahkan aku tak percaya padamu!! Sudahlah kini kau bukanlah seorang raja. Akulah yang akan menjadi Raja di sini. Pengawal segera bawa dia dan warga yang menentang ke penjara The Hell Valley. Dan aku akan memindahkan istana ke Maguma Yama. Hahaha.”

.

#flashback_end

.

.

“Wahh. Aku ingin tau seperti apa wajah penyihir itu.” Celetuk Taehyun.

“Aishh. Yang harus kau tau bagaimana cara mengalahkan penyihir itu. Seberapa besar kekuatan yang dimilikinya.” Jawab Jiyong.

“Aku bahkan tak memiliki kekuatan apa-apa. Bagaimana aku dapat mengalahkannya.” Imbuh Taehyun.

“Tidak selamanya kejahatan di balas kejahatan. Tidak selamanya kekuatan harus dibalas dengan kekuatan. Selama kita memiliki akal sehat dan kecerdikan kita bisa mengalahkan nya. Karena mungkin saja dia bodoh. Ia sudah terlalu lama terlena dengan kekuasaannya. Alam pun terabaikan. Itu membuktikan bahwa ia sama sekali tak memiliki kepintaran.” Ceramah Jiyong panjang lebar.

Taehyun hanya melongo.

.

.

“Tolong!! Tolong!!”

“Hey, kalian dengar itu??” Tanya Jiwon.

“Sepertinya ada yang meminta tolong. Apa jangan jangan itu Hanbin. Ayo kita hampiri.” Jawab Jiyong.

.

.

“Ohh Nooo!!! Hanbin!!! Kakak disini!! Kau tak apa-apa?? Kami akan menolongmu!! Gidaryeo!! “ Teriak Jiyong dengan berlinang air mata.

.

Mereka menolong Hanbin yang terperangkap dalam sangkar burung.

.

“Terimakasih kalian semua telah menolongku.”

“Tak masalah.” Jawab Jiwon.

.

.

“Hanbin-ah, “ Panggil Jiyong dengan kerinduan. Dan segera memeluk Hanbin.

“Uljimaa..” Jawab Hanbin kepada sang kakak perempuannya.

.

Akhirnya mereka semua saling berpelukan.

.

.

“Mmmm.. ayo kita harus segera ke Hell Valley, dan menyelamatkan Kakek.” Ajak Hanbin.

Mereka berdiri. Terkecuali Jiyong yang masih tertunduk.

“Jiyong Nuna, ayolah. Apa yang kau tunggu. Kita tak punya banyak waktu.” Ajak Hanbin.

“Ya!! Bagaimana bisa kau seperti ini setelah lama kita tak bertemu?? Kau tau perasaan ku bercampur aduk.” Jawab Jiyong yang masih mneangis.

“Hhhh. Kenapa kakakku semakin cengeng. Yang ku tau dia sangat periang dan pekerja keras.” Kata Hanbin dengan mengulurkan tangannya.

“Aishh.”  Respon Jiyong dan segera menggenggamkan tangannya dengan tangan Hanbin.

Hanbin hanya tersenyum melihat sang kakak.

.

.

“Kita telah sampai di jantung hutan. Hati-hati dengan gas nya!” Kata Hanbin memperingatkan.

“Pakai masker kalian dan bernafas seperlunya.” Kata Jinhwan menambahkan.

“Ah elah, kita nafas setiap saat kali. Seperlunya/?. Haha.” Celetuk Mino.

“Hey!! Maksudku jangan terlalu sering, kau mau kalau menghirup gas itu?? Kau akan tamat tau.” Jawab Jinhwan esmosi.

“Ya aja lah.” Jawab Mino.

.

.

“Hey!! Lihat itu batu apa?? Mengapa berkilau??” Tanya Jinwoo yang melihat sebuah batu di dalam danau.

“Palingan batu akik lahh.” Jawab Taehyun.

“Mmm. Aku rasa itu bukan batu biasa.” Tambah Jiwon.

“Iya itu bacan kali.” Jawab Seunghoon asal.

“Apaan lagi bacan? Macan maksud lo??” Tanya Seungyoon.

“Ah lu mah kudetan orangnya. Bacan batu akik itu loh.” Jawab Seunghoon.

“Ga tau lah. Sak karep mu wess.” Jawab Seungyoon.

“Weh jawa-an lu.” Sindir Seunghoon.

“Masalah buat lo/??” Tanya Seungyoon.

“Ehh udah udah jangan ribut.” Lerai Jiyong.

“Mmm,, sepertinya pernah melihat batu ini saat terakhir kita mengunjungi hutan bersama kakek dulu kak.” Kata Hanbin kepada Jiyong.

“Mmm. Biar ku ingat.”

“Ahh. Bukan kah ini batu kemakmuran?? Tapi kenapa disini?? Bukankah itu seharusnya di pohon tetua itu?” Kata Jiyong yang masih bingung dan menunjuk ke pohon besar di tengah danau.

“Ahh aku ingat sekarang. Apa karena efek Chaerin yng telah menguasai kerajaan ini? Tapi mengapa bisa batu ini tidak pada tempatnya lagi.” Kata Hanbin yang mulai teringat.

“Ohh, Jinhwan-ah, mungkinkah batu itu terlempar dari posisinya karena bencana dahsyat dulu??” Tanya Jiwon kepada Jinhwan.

“Ahh. Yayaya. Mungkin saja. Saat tahta kerajaan bergulir ke Chaerin kan?? Dan ia mendapat tongkat sihir sakti dan mengakibatkan kerusakan dan bencana. Mungkin batu itu terlempae ke dalam hutan.” Kata Jinhwan menambahkan.

“Lalu bagaimana kita mengambil batu ini dan meletakkannya kembali??” Tanya seungyoon.

“Entahlah. Kami pun tak tau.” Jawab Jiwon.

“Lah kok bisa. Kalian kan penyihir, pasti punya kekuatan untuk mengambil batunya tanpa memegang air danau yang telah terkontaminasi.” Imbuh Jinwoo.

“Bisa di coba juga. Lalu bagaimana selanjutnya?” Kata Jinhwan.

“Ya kau gunakan ilmu mu untuk menaruh batu pada tempatnya. Layangkan saja. Jadi, kau tak perlu memegangnya.” Usul Mino.

“Okeh okeh. Akan ku coba.” Jawab Jiwon.

“Apa tak sebaiknya Hanbin saja yang melakukannya??” tanya Taehyun.

“Tidak tidak. Kekuatanku api, aku belum bisa mengendalikannya. Aku takut malah dapat mengakibatkan kebakaran nantinya. Apalagi hutan ini mudah terbakar. Akan semakin rusak nantinya.” Jawab Hanbin.

“Baiklah. Aku saja.” Kata Jinhwan.

.

.

“Ayo sedikit lagi kita dapat menempatkan batunya ke tempat semula. Jiwon kau boleh bantu.” Usul Jiyong.

“Baiklah. Argghhhhh.” Teriak Jiwon sekuat tenaga mengeluarkan sihirnya.

.

.

“Ah akhirnya, batu itu terselamatkan.” Kata Jinwoo.

.

Tak lama setelah itu, tiba tiba terjadi gempa kecil. Dan dari pohon itu muncul cahaya silau. Sebuah gerbang besar dan jembatan muncul dari bawah danau. Ya, gerbang menuju The Hell Valley.

Mereka memasuki gerbang dan menyusuri jembatan itu. Dengan segera mencari tempat dimana Kakek Yang Hyun Suk di penjarakan.

Menurut informasi yang didapatkan dari pohon tetua itu, Kakek Yang Hyun Suk dipenjarakan di penjara paling bawah, dan ada prajurit yang menjaga penjara itu.

“Pohon itu sangat baik hati, kita di beri tongkat sihir ini. Tapi aku belum pernah menggunakannya. Bagaimana cara menggunakan ini??” Kata Mino.

“Kau akan bisa nanti dengan sendirinya. Apalagi jika dalam keadaan terdesak.” Jawab Jinhwan.

“Tapi, apa kita tidak perlu membaca mantra mantra??” Tanya Seunghoon.

“Haha. Tidak tidak. Tongkat yang di berikan pohon itu, tau keadaan kok.” Jawab Jiwon.

“Benarkah??” Tanya Taehyun memandang tongkat itu kagum.

“Baper lo.” Kata Mino.

“Hhh. Brisik lo.” Jawab Taehyun.

“Sssstt. Sepertinya ada yang datang, ayo bersembunyi!!” Ajak Hanbin.

Mereka bersembunyi di sebuah ruang kosong.

Jinwoo berjalan ke belakang ruangan itu. Ia melihat sesuatu, seperti sebuah tombol.

“Apa ini?” Gumam Jinwoo.

Jinwoo menekan tombol itu. Alhasil, sebuah pintu rahasia terbuka. semua segera menengok ke belakang ke arah suara berbunyi.

“Jinwoo, apa ini??” Tanya Mino.

“Aku tidak tau. Tadi aku menekan sebuah tombol di pojok itu. Tiba-tiba sebuah pintu rahasia terbuka.” Jawab Jinwoo dengan ketakutan.

.

.

“Hey!! Siapa disana?!!!” Teriak seorang prajurit dari kejauhan yang mendengar bunyi pintu rahasia yang terbuka.

“Mm. ayo sebaiknya kita masuk, agar tidak ketahuan. Akan lebih berbahaya nantinya.” Ajak Hanbin.

Semua memasuki Ruangan di balik pintu rahasia itu. Pintu itu tertutup disaat semua telah masuk ke ruangan. Dengan kecepatan  luar biasa, ruangan itu bergerak ke bawah.

Jantung mereka hampir copot karena kecepatan itu. Wajah merekapun hampir tak berbentuk di buatnya.

Pintu itu terbuka. Namun, sepertinya mereka di bawa ke sebuah ruangan yang berada di paling bawah.

“Tempat apa ini??” Gumam Jiyong.

Mereka berjalan menyusuri lorong.

“Kakek…” Rintih Jiyong tiba-tiba saat melihat ke suatu ruangan. Air mata nya mulai menetes.

Semua menoleh ke arah Jiyong. Mereka sangat terkejut. Dengan segera membebaskan Sang Kakek. Namun, salah seorang prajurit memergoki mereka.

Prajurit itu membawa mereka semua termasuk kakek ke Maguma Yama. Dan menyerahkan mereka ke Penyihir Chaerin.

~*~*~*~*#*~*~*~*~

Apa yang terjadi dengan mereka selanjutnya????

Nantikan di Chapter selanjutnya!!.

Jangan lupa Review readers!!

Terimakasih..

Bye~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet