The Secret Behind The Old House Chapter 4 (Zuigen Moeras)

The Secret Behind The Old House

The Secret Behind The Old House

 

Genre : adveture, fantasy, mistery

Main Cast : Mino Winner as Song Mino

                 Jinwoo Winner as Kim Jinwoo

                 Taehyun Winner as Min Taehyun

                 Seunghoon Winner as Seunghoon

                 Seungyoon Winner as Kang Seungyoon.

OC : Kwon JiYong as Jiyong

Jinhwan iKON as Jinhwan

Bobby iKON as Jiwon

.

~~Chapter 4~~

(Zuigen Moeras)

Warning GS!! Cerita Absurd

No bash!! / typo everywhere /

Don’t be silent readers!

Review, dll please!!

.

.

.

 

“lalu, mengapa kau tidak coba sendiri saja??” Tanya Mino.

“Sebuah Kerja sama sangat dibutuhkan. Jangan biarkan dunia mengatakan bahwa kalian adalah pengecut. Apa kalian akan menyerah sebelum bertanding??” Jawab JiYong tegas.

 “ Baiklah, lalu  apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu??” Tanya Seunghoon.

“ Mmmm. Kita cari adikku dulu. Agar kita lebih mudah untuk menuju istana Penyihir Jahat. Karena hanya adikku yang tau arah menuju ke Puncak Maguma Yama.” Jawab JiYong.

“ Ayo sebaiknya kita bergegas.” Ajak Jinwoo.

~*~*~*#*~*~*~

“ Kemana kita mencari adikmu?? Kita sudah berjalan sangat jauh.” Keluh Mino.

“ Kau bilang ini masih jauh?? Ke Puncak Maguma Yama akan lebih jauh dan kita akan mendapat banyak rintangan. Tentunya adikku juga berada di tempat yang jauh karena ia telah pergi selama 50 tahun.” Jawab JiYong.

“Hah?? 50 tahun?? Berarti adikmu…” Teriak Taehyun.

“Hahaha. Adikku lebih muda dariku kok. Kami itu penyihir, jadi kami memiliki umur yang lama. Kecuali, kita terbunuh. Tapi kita tak semudah itu dibunuh kok.” Jawab JiYong dengan  terkikik.

“Mmm. Boleh ku bertanya??” Tanya Mino.

“Bertanyalah selagi itu penting.” Jawab JiYong.

“Hmm. Paman dan bibimu apakah mereka seorang penyihir juga?? Tapi menurut ceritamu, mereka tak mengetahui rahasia keluargamu.” Tanya Mino.

“Mereka bukanlah Penyihir. Namun karena mereka bersekongkol dengan Chaerin si penyihir jahat, mereka pasti diberi kekuatan. Entah itu kekuatan pada diri mereka atau berupa senjata.” Jawab Jiyong.

“Ooo. Jadi, kemana arah kita berjalan?? Sejak tadi kita hanya disini.” Tanya Mino.

……

“Tolong!!! Tolong!! Tolong Kami!!! Kami ada di dalam Rawa Penghisap Zuigen Moeras!!” Teriak seseorang.

“Tolong kami!! Kami terjebak disini!! Kami sudah tak bertenaga lagi!!” Teriak seseorang yang berbeda.

…..

“Hey!! Kalian dengar itu?? Sepertinya ada yang meminta pertolongan. Ayo kita bantu siapa tau kita mendapat petunjuk.” Ajak JiYong.

“Apa kau yakin?” Tanya Seunghoon.

“Ayolah, Siapapun itu harus kita tolong.” Jawab Jiyong ^__^

……

Mereka berlari menuju sumber suara. Tepatnya di sebuah Rawa penghisap atau Zuigen Moeras.

……

Setibanya mereka di sumber suara

……

“Hey!! Di sebelah sini!! Tolong kami!!” Teriak seorang pemuda.

“ Hey!! Kau tidak apa?? Bagaimana Kami bisa membantu kalian??”

“ Ikat kami dengan batang pohon itu. Pohon itu batangnya lentur tetapi kuat. Dan segera kalian tarik.” Kata pemuda satunya memberi petunjuk.

….

Seungyoon dan Mino segera mengambil dan mengikatkannya kepada kedua pemuda itu.

“Arghhh…”

…..

Akhirnya mereka dapat di selamatkan.

…..

“Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian??” Tanya JiYong.

“Kami terjebak di rawa ini saat kami sedang melindungi kawan baru kami. Untungnya ia dapat lolos, tapi kami tak tau apa dia selamat dan berhasil atau tidak. Kami kalah melawan Chaerin. Ia semakin kuat. Di tambah lagi ada 2 pengikutnya. Seorang lelaki dan perempuan. Kami tentu kewalahan.”

“Ahh. Memangnya siapa kawan baru kalian??” Tanya JiYong penasaran.

“Namanya Hanbin.”

“Hah?? Hanbin??? Lalu apa yang terjadi padanya??” Tanya JiYong khawatir.

“Kami tak tau. Kami terjebak di sini sudah lama sekali. Memang kau siapa??”

“Aku adalah kakaknya. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Hanbin. Aku ingin tau keadaanya. Kami kesini ingin mencarinya dan menyelamatkan kakekku. Dan…. Menyelamatkan Negeri ini.” Kata JiYong yang mulai menitikkan air matanya.

“Mungkin kami bisa membantu kalian untuk mewujudkan harapan itu. Kami tau arah menuju istana Penyihir Chaerin. Dan kemungkinan saat perjalanan kita akan menemukan Hanbin, Semoga.”

“Mmm.. baiklah. Terimakasih. Ngomong-ngomong, Kalian belum memperkenalkan diri.” Jawab Jiyong yang mulai tenang.

“Ahh ya. Aku Jinhwan. Aku tinggal di Maagilineterra. Aku seorang penyihir biasa.” Kata Jinhwan memperkenalkan diri dan tersenyum.

“Aku Jiwon. Kim Jiwon. Terserah kau memanggilku apa.” Kata Jiwon memperkenalkan diri sembari tersenyum kelinci. ^__^

(satu satu memperkenalkan diri)

“Wahh. Jiwon senyummu sangat lucu. Gigimu memang seperti kelinci. Apa kau membuka matamu. Sedari tadi ku lihat kau seperti tertidur. Atau matamu memang sangat sipit? Hahaha.” Puji Taehyun.

“Hahaha. Benarkah??” Jawab Jiwon sembari tertawa lagi.

“Hey, bukankah masih lucu aku??” Tanya Jinwoo.

“Tidak.  Kau kalah lucu denganku.” Jawab Mino dan menebar pesona imutnya.  /siap-siap kantong plastik readers!/

“Hey Hey sudahlah. Kalian semua sama sekali tidak ada yang lucu atau imut. Aku lah yang lebih lucu.” Jawab JiYong yang menuai kontroversi.

‘krik krik krik krik’

Semua melongo… Jiwon dan Jinhwan hanya tertawa kecil.

Jiyong hanya senyum senyum sendiri.

“Kenapa??” Tanya Jiyong yang bingung dengan reaksi mereka.

“Sudahlah abaikan. Ayo jangan buang-buang waktu.” Kata Seunghoon yang memecahkan suasana.

“Baiklah, Let’s Go!!”

….

Mereka berjalan menyusuri Rawa Penghisap Zuigen Moeras. Beberapa kali dari mereka hampir saja terhisap. Untungnya mereka dapat menghindar.

“Ahh.. Aku haus.” Kata Mino

“Ahh.. Aku lelah.” Kata Mino.

“Ahh.. Aku lapar.” Kata Mino.

“Ahh.. Aku ingin Tidur.” Kata Mino.

“Hiihh. Berisik banget sih Mino. Masih jauh nih.” Protes Jiyong.

“Tapi aku haus, aku lelah……” Jawab Mino.

“Ssstt.. sudah tahan dulu.” Kata JiYong.

~*~*~*#*~*~*~

“ Wahhh. Kita sudah keluar dari Rawa Penghisap yang banyak sekali nyamuk tadi. Arghh. Badanku sangat gatal.” Protes Mino.

“Heh. Lo pikir sampe sini doang perjalanannya??” Kata Taehyun menjawab protesan Mino.

“Lahh. Paling ntar gak sesulit ini.” Jawab Mino santai.

“Mbaeh. Justru di setiap petualangan, makin dekat dengan tujuan makin sulit perjalanannya dan pasti banyak rintangannya. -_-“ Kata Seunghoon.

“Ah elah. Yaudah sih, masalah buat lo?? “

“Gak masalah buat gue, Mungkin buat lo.” Balas Seunghoon.

“Heh. Udah udah jangan ribut ayo kita istirahat sebentar. Karena selanjutnya kita akan menuju Marwolaeth Coedwig sebuah hutan kematian.” Kata Jiwon menenangkan.

…..

Mereka pun beristirahat.

…..

‘Kukuruyukkk..’ Suara kucing kelaparan membangunkan mereka.

“Arghh.. Itu ayam bisa diem kagak sih. Masih ngantuk tau.” Keluh Mino.

“Molor terus kerjaanlu.” Balas Taehyun.

“Ehh. Sudah sudah jangan di lanjut. Itu bukan suara Ayam. Tapi suara kucing kelaparan meminta ayam.” Jawab Jinhwan.

“Hah?? Hahahaha. Serius lu?? Candaan lu garing ah.” Balas Mino.

“Maaf, ya tapi saya itu serius. Siapa juga yang bercanda. Saya juga bukan pelawak, jadi saya gak bisa melucu.” Jawab Jinhwan.

“Ah becanda keles bang.” Balas Mino.

Jinhwan hanya memalingkan wajahnya. Bukan karena kehabisan kata-kata, namun karena Jijay liat muka dan kelakuan Mino.

….

“Emm. Ayo kita berangkat.” Ajak Jinwoo.

“Lah, aku belum mandi. Nanti binatang buas mendekatiku.”Keluh Mino.

“Biarin aja. Suruh siapa bangun kesiangan. Lagian males amat kita nungguin kamu mandi yang kalo mandi Berjam-jam, belum Buang Air Besar yang super duper lama. Dan biarkan binatang buas menerkam mu. Agar kita tenang di sini.” Jawab Seungyoon asal ceplos.

“Ihh.. tau banget sih aku mah orangnya gitu kalo mandi lama. Kalian tenang gue kagak.” Balas Mino.

“Ya udah cepetan gih. Keburu waktu nih, gak penting ngurusin orang yang lebih gak penting dari hal yang paling gak penting.” Jawab Seunghyoon.

“Ah. Lu kalo ngomong njlimet amat sih. Ntar Lidah mu kepaduk, kan kasian lidahnya.” Bales Seunghoon.

“Hehe. Makasih euy. “ Jawab Seungyoon santai.

…..

*backsound Mental Breakdown#

“Ini dia Marwolaeth Coedwig, Hutan kematian. Persiapkan mental kalian, bersihkan pikiran dan jiwa kalian, jika ingin selamat dalam perjalanan ini. Fokuskan pikiran. Jangan sampai kewalahan. Harus tenang. Bersiap???” Kata Jinhwan sebelum memasuki Marwolaeth Coedwig.

~*~*~*#*~*~*~

 

 Nahh, Bagaimanakah kisah selanjutnya????

Gimana readers??? Bagus gak??

Maaf nih Author lama update. ^__^

Banyak banget tugas euw..

Minta saran dan kritik kalian dong. Review jangan lupa readers!!

Jadi, ikuti ceritanya ya!!

Thanks for read, review, follow, and favorite readers!!

Sampai Jumpa di Chapter Selanjutnya.

-Bye~~~~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet