Failed Surprise

I Love You My Handsome Devil

Naeun terus saja mengumpat karena Myungsoo yang menyerahkan tugas matematikanya pada Naeun. Gadis itu tak henti-hentinya merutuki Myungso disepanjang perjalanan menuju kantin sekolah. “Dasar sial Kim Myungsoo, seharusnya aku tak usah berterima kasih padanya.” 

Naeun yang sejak tadi berjalan sendirian tak tahu jika sejak tadi ada yang mengikutinya, seperti yang diketahui jam istirahat banyak siswa yang lalu lalang membuat Naeun tak menyadari jika ada yang membuntutinya. “Kau mencariku nona Son?” Naeun celingukan(?) mencari asal suara itu yang terdengar sangat familiar ditelinganya.

Saat Naeun membalikan badannya ke belakang Myungsoo bergerak perlahan berpindah kesisi Naeun yang lain, dan saat Naeun berbalik ia terkejut dengan wajah Myungsoo yang tiba-tiba berada 5cm dari wajahnya. “Ya! Apa yang kau lakukan hah?!” Kata Naeun dengan wajah bersemu merah, ia menjauhkan muka Myungsoo dengan jari telunjuknya posisi seperti itu membuat Naeun gugup setengah mati.

“Wah lihat wajahmu merah, kau malu ya?” Goda Myungsoo. 

“Kau sudah gila ya?” Naeun melangkah pergi tanpa menghiraukan Myungsoo yang tersenyum puas melihat Naeun yang salah tingkah.

“Mengaku saja kalau kau memang malu nona Son. Hahahaha.” Myungsoo tertawa puas melihat Naeun yang salah tingkah sejak tadi. Dasar sial kenapa aku bisa begini dihadapannya? Tuhan jangan sampai aku menyukai lelaki gila itu.

“Tidak bisakah kau pergi dan berhenti mengomel Kim Myungsoo? Aku pusing mendengarnya!” Celoteh Naeun.

“Tidak” 

“Pergilah Myung atau aku tak akan mengerjakan tugasmu!” 

“Enak saja kau harus mengerjakannya, jika tidak….” Myungsoo meggantungkan kalimatnya seraya menatap Naeun dengan senyum evilnya membuat Naeun bergidik.

“Apa? Jika tidak apa?!”

“Sudah ya, aku ingini tidur. Ingat kau harus mengerjakannya nona Son! Atau kau akan menyesal. Sampai jumpa!” Myungsoo berbalik meninggalkan Naeun yang masih kesal, ia tersenyum puas melihat Naeun terus saja mengomel karenanya. Kau manis sekali saat marah Naeun-ah.

“Ya! Kim Myungsoo!! Dasar seenaknya sendiri, memangnya dia siapa?” Omelnya lagi.

Pada dasarnya Myungsoo adalah lelaki yang cukup pintar untuk mengerjakan tugasnya sendiri apalagi ini adalah bidangnya mana mungkin ia tak bisa? Ini hanya alasan agar ia dapat berbicara dengan Naeun dengan leluasa tanpa canggung. Cukup aneh sebenarnya mengingat mereka adalah teman sekelas sejak hari pertama mereka di WoolimCube Arts High School. Namun itulah yang terjadi Myungsoo tak akan bisa berkata-kata dihadapan Naeun jika mereka hanya berdua ataupun saat ia berusaha berbasa-basi dengan Naeun. Anehnya Myungsoo tak pernah menyadari gejala-gejala apa itu sebenarnya.

.

.

.

Sabtu pagi yang cerah, seorang lelaki pemilik nama lengkap Nam Woohyun itu baru saja terbangun dari tidur tampannya. Ia segera bergegas mandi untuk mempersiapkan dinner romantis nanti malam bersama pujaan hatinya Park Chorong. 

Selain dinner romantis ia juga akan mengajak Chorong berkeliling kota seoul, bisa dikatakan ini adalah kencan, kencan pertamanya bersama Chorong. Dihadapan Chorong, Woohyun tak mengatakan jika ini adalah kencan karena ia sangat mengenal watak gadis itu ia pasti tak akan mau jika diajak berkencan dengan laki-laki cassanova seperti Woohyun. 

"Pak Kim apa kau sudah mempersiapkan semua yang kuminta?" Tanya Woohyun kepada kepala pelayan istana megah milik keluarga Nam.

"Sudah tuan muda." Sahut kepala pelayan itu.

"Baiklah terima kasih, setelah pukul 3 sore nanti kalian semua boleh beristirahat. Aku akan pergi setelah ini untuk menyelsaikan urusanku jadi tolong siapkan mobil untukku." Lalu Woohyun pun beranjak pergi dari tempat itu.

-Yookyung's Home-

Semua member Apink telah berkumpul di rumah Yookyung untuk latihan persiapan Dance yang akan mereka tampilkan dalam acara malam penggalangan dana untuk para penderita kanker. Sementara member yang lain beristirahat, sedangkan Son Naeun sibuk mengerjakan tugas matematika milik Myungsoo.

“Huwaa…Kim Myungsoo sialaaann….!!” Ucap Naeun kesal seraya ia merebahkan tubuhnya dilantai dan membuang buku tugas milik Myungsoo ke sudut ruangan.

“Kau kenapa Naeunie?” Tanya Yookyung tanpa menghentikan aktifitasnya memainkan ponsel barunya.

“Laki-laki sialan itu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas ini padahal dia lebih pintar dalam bidang ini dibanding aku.” 

“Siapa? Myungsoo?” Namjoo yang sedang santai membaca buku komik pun ikut menanggapi obrolan Naeun dan Yookyung, Naeun hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Namjoo.

“Kebiasaan sekali dia, tenanglah Naeunie aku dan Hayoung akan membantumu.” Kata Namjoo kemudian disahut oleh Yookyung.

“Jeongmalyo? Gomaptaa…” Ujar Naeun kegirangan. 

Di tengah kesibukan member yang lain Hayoung nampak asyik menyendiri duduk dikursi ruang makan yang dekat pintu kaca dapur sambil menyesap secangkir coklat panas ia memandang keluar piintu kaca, diluar tampak hujan begitu deras mengguyur hampir ke seluruh penjuru kota Seoul hari itu. Tanpa Hayoung sadari Chorong sedang mengamati mimik wajahnya yang tampak sendu. “Hayoung-ah wae geuraeyo?” Hayoung pun terkejut dengan kehadiran Chorong yang tiba-tiba duduk disampingnya.

“Ne? Aniyo, nan gwaenchanha.” Balas Hayoung dengan senyum memaksa lalu ia kembali menyesap coklat panasnya, Chorong mengetahui bahwa Hayoung sedang menutupi sesuatu.

“Katakan padaku apa kau sedang punya masalah? Aku akan membantumu.” 

“Aku menyukai seseorang.” Jawabnya dengan wajah bersemu merah yang coba ia tutupi dengan menyesap coklatnya berulang-ulang namun Chorong tahu bahwa sebenarnya cangkir itu telah kosong.

“Hahaha, aku tahu itu Hayoungie. Katakan siapa laki-laki beruntung itu?” 

“Kim Jongin. Tapi kumohon jangan katakan ini pada yang lain.”

“Baiklah, aku tak akan mengatakannya. Lalu apa yang membuatmu murung seperti itu?”

“Dia menyukai Naeun, aku melihatnya berbicara dengan Kyungsoo kemarin saat aku ingin menyusulmu ke basecamp tapi kau bersama Woohyun aku mengurungkan niatku dan pergi ke toilet, saat kembali aku mendengar suara Jongin di gudang bawah tangga ia berkata pada Kyungsoo bahwa ia akan menyatakan perasaannya pada seorang gadis yang ia suka malam ini dan meminta Kyungsoo untuk membantunya. Lalu Kyungsoo bertanya siapa gadis itu dan dia menjawab nama gadis itu Son Naeun, itu membuatku sangat sakit tapi kutahan airmataku sampai sekolah usai. Bla..bla..bla..bla..” Pikiran Chorong melayang memikirkan sesuatu saat kata-kata Hayoung tentang dia dan Woohyun terngiang-ngiang ditelinganya. Ia lupa bahwa Woohyun menunggunya di Namsan tower. Pikirannya melayang memikirkan jika saja Woohyun menunggunya disana ditengah hujan lebat seperti ini namun ia segera menepisnya ‘mana mungkin lelaki seperti dia menungguku ditengah hujan begini? Kurang kerjaan sekali?’ batinnya. Namun bagaimanapun ia mencoba menepis pikiran-pikiran itu ia tetap merasa gelisah mengingat terkadang Woohyun adalah orang yang nekat.

“Chorong-ah? Gwaenchanha?” Hayoung melambai-lambaikan tangannya didepan muka Chorong karena ia melihat raut wajah Chorong yang tiba-tiba menjadi gelisah.

“Emm…Hayoung-ah, maafkan aku. Kau bisa menceritakan lanjutannya nanti aku ada sesuatu yang harus ku urus. Katakan pada yang lain aku pergi menemui teman lamaku. Aku akan meneleponmu nanti.” Chorong langsung bergegas pergi meninggalkan Hayoung yang sedang menatapnya bingung, namun beberapa detik kemudian ia tersenyum seakan menyadari apa yang sedang terjadi.

.

.

.

-Namsan Tower at 4.30PM-

Ditengah hujan yang cukup lebat Chorong mencari-cari sosok Woohyun tanpa mengenakan payung atau jas hujan karena terburu-buru ia lupa membawa payung dari rumah Yookyung dan terpaksa menerobos hujan. Setelah 5 menit berputar-putar disana barulah ia menemukan sosok yang ia cari sedang duduk disebuah bangku tak jauh dari tempatnya berdiri. Chorong pun segera berlari mendekati Woohyun melihat lelaki itu kehujanan dan kedinginan sejak tadi.

“Ya!! Neo paboya?! Sudah tahu hujan begini kenapa kau masih disini? Kau mau mati kedinginan hah?! Kalau aku tidak datang bagaimana? Kau mati disini bisa aku yang disalahkan! Kau mau memasukanku kedalam penjara??!!” Omel Chorong ia begitu kesal karena sikap keras kepala Woohyun yang tetap menunggunya disini walupun hujan.

“Ya! Kau kenapa membentakku?! Kau yang bodoh aku kan sudah bilang datang tepat waktu! Aku kedinginan menunggumu kau malah mengomel seperti nenek-nenek tua!” Bentak Woohyun yang tak terima diomeli oleh Chorong.

“Kau… Haah baiklah maafkan aku, ayo kita ganti baju sebelum kita masuk angin.” 

Setelah mereka berganti pakaian mereka hanya berjalan-jalan di mall makan direstoran,ke toko buku dan yang terakhir menonton film. Semua yang Woohyun persiapkan untuk Chorong hari ini berantakan karena adanya hujan badai yang tak kunjung reda. Saat sedang menonton film Woohyun merasa ia begitu lelah dan kepalanya terasa berat hingga akhirnya ia tertidur. Chorong yang sedang asyik menonton film pun tak sadar jika Woohyun tertidur sampai dipenghujung film. 

“Bagaimana filmnya menurutmu? Bagus bukan? Issh dia malah tertidur. Woohyun-ah bangunlah filmnya sudah sele…Omo! Panas sekali badanmu aigoo eotteokhae?” Chorong panik mengetahui Woohyun sedang demam, ia merasa begitu bersalah karenanya Woohyun jadi sakit seperti ini.

“Emm…Gwaenchanha Chorong-ah, aku masih sanggup berjalan.” Ujar Woohyun dengan suara yang parau.

Chorong bingung harus kemana ia saat ini hpnya lowbat begitupun dengan milik Woohyun ia jadi tak bisa menghubungi siapapun sedangkan ini sudah sangat larut tak taksi di jam-jam seperti ini, ingin berjalan kaki pun ia tak akan sanggup membopong Woohyun sampai kerumah dan satu-satunya jalan hanyalah ke hotel. Untungnya ada hotel yang terletak persis disebelah Mall ini. 

Ia terpaksa sekamar dengan Woohyun karena kebetulan sekali hanya tersisa satu kamar di hotel itu, dan ukuran kamar yang tak terlalu besar. Malam itu iya mengompres Woohyun agar suhu badannya turun dan menjaganya semalaman. “Woohyun-ah kau itu bodoh atau apa? Kau menyiksa dirimu hanya karena gadis sepertiku.” Ujar Chorong seraya mengusap lembut pipi Woohyun yang sedang terlelap. 

Satu jam kemudian rasa kantuk telah menyerang Chorong, gadis itu pun merebahkan tubuhnya disamping Woohyun namun ia meletakkan sebuah guling diantara mereka ia yakin tak akan ada yang terjadi malam ini.

-Pagi harinya-

Woohyun terbangun dari tidurnya, ia sangat terkejut saat mendapati Chorong berada dalam pelukannya tidur seperti bayi. ‘Bagaimana bisa?’ batinnya, namun laki-laki tampan itu begitu nyaman dengan posisi ini. Ia menatap wajah Chorong sekian lamanya merasa tak bosan menatap wajah Chorong yang nampak seperti malaikat saat tidur. “Kenapa kau begitu cantik Chorong-ah?” bisik Woohyun lalu memberanikan diri mencium kening Chorong dan kembali tidur seraya mempererat pelukannya pada Chorong.

.

.

.

“Hoammh… sudah pagi.” Chorong terbangun dari tidur cantiknya, merasa ada sesuatu yang aneh dengan posisi tidurnya.

“Kyaaaaaaa!!! Ya Nam Woohyun apa yang kau lakukan??!!!”

TBC.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nasaku96 #1
Chapter 3: finally u update author-nim,,
kirain kga d lnjutin ni ff,,
next chap,,pleaseee jgan lma2 y,,d tnggu,,
keep writing^^,,kamsa
Junhee-chu #2
Chapter 2: bagus banget thoor! Syukaaaaak banget kkk~ ♡♡♡
kawaiigurl7 #3
Chapter 2: Samgurl : i'll try it ^^a

koala_panda : waaa gomapseumnidaa~~ part 3 mash dalam tahap pengerjaan^^

Convoyer : hehe, iya pasti. thx ^^
convoyer
#4
Chapter 2: nice story, tapi kalo bisa dirapikan lagi, biar enak dilihatnya, hehe
koala_panda #5
Chapter 2: Kekeke so cute... Hope u will update soon.. Ini ff indo pertama yg aku suka
SamGurl #6
Aww...I want to read too...my fav otp but unfortunately I cnt read Indonesian...would u consider writing an english version? plz