Chapter 1B

Petrichor
Please Subscribe to read the full chapter

Dorm EXO, 08.50 KST, April 2014

Pagi ini apartemen tempat tinggal salah satu boyband kenamaan Korea Selatan itu sedikit ricuh, seperti biasanya. Terdengar berbagai seruan panik, seperti:

“Kyungsoo-ya, dimana kau taruh kaos Mickey Mouse-ku?”

“Ada di lemarimu tentu saja. Tidak ketemu? Pakai yang lain, Jongdae-ya.”

“Hyung, aku lapar. Kenapa masaknya tidak selesai-selesai?”

“Minum saja dulu sampai kembung.”

“Junmahao~ sepatu ini tidak cukup masuk ke koper.. Bagaimana ini~”

“Tinggalkan saja Tao-ya. Kau sudah membawa lima pasang.”

“Baekki-ah! Aku minta lotion!”

“Ambilkan dulu handuk untukku, Yeol!”

“Ah, kau terlambat! Tanganku sudah penuh lotion~”

Seyoung bangkit dari diamnya di sofa. Ia sudah sangat terbiasa mendengar keributan ini. Apalagi menjelang keberangkatan mereka untuk show di luar negeri, hal-hal seperti ini pasti terjadi. Ia menyambar selembar handuk di jemuran balkon lalu mengetuk pintu kamar mandi.

“Ah, terimakasih Seyoung-ah.” Baekhyun menyembulkan kepalanya.

“Lain kali pastikan kalau kau membawa handuk ketika masuk ke kamar mandi. Terutama kalau ada aku. Kan kau tidak bisa berjalan telanjang ke kamar.”

Baekhyun meringis meminta maaf.

Srruuuttt....

Alih-alih sibuk seperti para hyung-nya, Si bayi besar maknae EXO itu malah duduk manis di sofa sambil menonton televisi. Satu cup bubble tea (Seyoung yang membelikannya dalam perjalanan ke sini. Bubble tea untuk Sehun―dan dia sendiri― serta es kopi untuk yang lainnya) berada dalam genggaman tangannya.

Suho yang sedang berjalan dari kamar Xiumin menuju kamarnya sendiri mendadak berhenti karena menyadari Sehun yang sedang asyik menonton tv―terima kasih pada bunyi sedotan yang baru saja terjadi.

“Hun-ah, siapkan barang bawaanmu sebelum manajer hyung datang. Jangan santai-santai begitu.” Tegur sang leader.

“Sudah selesai Hyung, tadi pagi Noona membantuku, hehe...”

Suho mengerutkan dahinya. “Dan kau tidak membantuku juga, Young-ah?”

“Belikan aku sandwich?” tawar Seyoung.

“Tidak.”

“Kalau begitu tidak akan kubantu.” Seyoung mengalihkan pandangannya ke televisi lagi, sama seperti Sehun. Sepasang sahabat itu sangat klop, apalagi urusan membantah dan membangkang pada Suho.

“Heishhh kalau begitu tolong bantu yang lain saja, aku sudah hampir selesai, dan manajer Hyung sebentar lagi sampai tapi mereka belum selesai beres-beres.” Suho menyerah. Ia menggeret kopernya ke ruang tengah dan menyelesaikan packingnya di sana. Punggungnya menyandar ke kaki sofa, tepat di sebelah Seyoung.

“Berapa lama kalian di Taiwan?”

Suho melipat celana denimnya. “Tiga hari. Dua hari konser SMTOWN, sehari istirahat dan jalan-jalan. Jaga dirimu selama kami tidak ada, Young-ah. Hubungi Joon Hyung untuk menemanimu kalau kau kesepian, dan minta ia menjemputmu kalau kau pulang kemalaman. Jangan bepergian seorang diri malam-malam.”

Seyoung meraih kemeja Jongin dan membantunya menjejalkan kemeja itu ke koper. “Joonie Oppa sedang tour keliling Asia seminggu ini. Sepertinya aku tidak bisa melaksanakan pesanmu, Suho-ya.”

“Mwo? Kalau begitu telepon aku, atau Suho Hyung, atau Jongin, ya Noona kalau kau kesepian!” Sehun mengalihkan perhatiannya pada Seyoung.

Seyoung mengangguk dan tersenyum.

 “Kalau butuh teman kau hubungi Chorong saja, dia sedang free setelah selesai promo album.”

Seketika boneka Pinku Pinku milik Sehun yang tadi sedang dipegang Seyoung melayang ke kepala Suho.

“Yak! Kau tau sendiri kalau pacarmu itu membenciku! Untuk apa aku repot-repot menghubunginya, hah?”

“Ya, ya, ya, aku tau. Tapi tetap saja aku ingin hubungan kalian membaik. Betapa indahnya kalau melihat kekasih dan sahabat kecilku ini rukun.” Suho tersenyum sambil bangkit dan mengacak rambut sahabatnya.

Seyoung mendengus keras dan menepis tangannya.

.

Setelah manajer hyung datang, seluruh member EXO beserta Seyoung sarapan bersama. Kini mereka sedang bersiap di basement apartemen untuk masuk ke mobil van menuju bandara.

“Dadaaah, hati-hati ya kalian di sana. Jangan lupa bawakan oleh-oleh untukku, semuanya harus bawa tanpa kecuali! Terutama kau, Tao-ya! Jangan habiskan uang untuk dirimu sendiri, sisakan juga untuk beli oleh-oleh buatku, ya!”

“Baiklah Noona, annyeong!”

“Dah, Seyoung-ah.”

Satu per satu mereka memberikan pelukan singkat dan belaian di kepala Seyoung sebelum masuk ke mobil. Gadis itu sudah berbalik untuk berjalan pulang, ketika ia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya.

“Omo! Es cokelat, kau mengagetkanku!”

“Mwo? Kau panggil aku apa?”

“Hehehehe tidak, mungkin kau salah dengar Jongin-ah.” Seyoung terkikik. “Ada apa? Ada yang ingin kau sampaikan?”

“Tidak.”

Jongin berjalan cepat mendahului gadis itu. Namun, dua detik kemudian ia berhenti dan berbalik

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KiseopandEli #1
Kai. GAH Kai. KAI KAI KAI KAI XD