chapter 1

My Girlfriend

Sehun mengatur nafasnya saat menatap gadis yang tengah serius membacakan cerita untuk adik angkatnya. Sudah dua jam berlalu dari perkenalannya dengan gadis bernama Kim Nana itu, tapi Sehun masih tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang tuanya memperkerjakan gadis muda itu menggantikan Bibi Yoon yang selama ini mengurus rumah dan adiknya. Apalagi Nana tampaknya bukan gadis yang tidak rapi, lihat saja mainan adiknya yang dibiarkan berantakan di lantai, bagaimana bisa orang tuanya begitu saja menerimanya. Dan lebih parah lagi, bagaimana bisa seorang membantu memakai celana pendek. Sehun mungkin banyak dikejar banyak wanita, tapi dia juga pria normal yang tentu saja terganggu dengan penampilan Nana.

Sehun tidak tahu sampai kapan Nana menggantikan Bibi Yoon, tapi dia punya firasat liburan semesternya bulan ini akan terus berurusan dengan gadis itu. 

"Apa kau tidak memasak makan siang untukku?" Sehun angkat bicara saat melihat sepertinya Nana tidak akan beranjak dari tempat tidur adiknya.

"Aku disini hanya menjaga little Oh, bukan menjadi pengurus rumah tangga. Jadi kau bisa memasak sendiri." Nana menjawab dengan santai.

"Apa?" Sehun berkacak pinggang.

"Kau tidak membalas salamku saat aku mengenalkan diriku di awal tadi, jadi...aku anggap kau tidak menerima kehadiranku. Lalu kenapa kau ingin aku membuatkanmu makanan."

"Hoh!" Sehun ingin sekali mencekik gadis itu.

"Noona," Adik Sehun menarik ujung sweater Nana sehingga membuat gadis itu menoleh. "Kau harus baik pada Sehun hyung karena dia jarang di rumah."

"Apa kau juga lapar?" Nana mencubit pria kecil di sampingnya.

"Oh," Adik Sehun mengangguk.

"Baik, kita bisa makan dan setelah itu kau tidur siang. Janji."

"Janji,"

Sehun tidak pernah melihat adiknya tersenyum seperti itu. Dia memang tidak pernah menaruh pethatian pada putra dari adik ayahnya. Anak itu dibawa ke rumah saat berusia satu tahun dan orang tuanya menjadikannya sebagai adik baru untuk Sehun. Sehun tidak pernah membencinya tapi dia juga tidak peduli padanya. Bagi Sehun, dia tidak merasa punya adik.

"Ini seperti menu sarapan." Sehun menghampiri Nana yang sedang menggoreng telur mata sapi dan sosis.

"Kenapa? Little Oh menyukainya! Kalau kau tidak mau kau boleh memasak ramen." Nana kembali sibuk di depan wajan, dia menggulung rambutnya ke atas karena merasa gerah dan saat itulah Sehun melihat leher jenhang Nana. Dan dia merasakan alarm bahaya saat pikirannya menelusuri tulang selangka di sekitar leher gadis itu.

"Aku akan keluar!" Sehun beranjak pergi. Dia tidak ingin bertambah gila dengan terus bersama Nana. Ini bukan pertama kalinya Sehun berduaan dengan seorang gadis, tapi berdua dengan Nana membuatnya buruk. Dia baru melihat gadis itu paling tidak tiga jam, tapi dia sudah tertarik secara seksual pada gadis itu, Sehun mengakuinya jika matanya begitu terhipnotis dengan sosok Nana.

"Dia bahkan tidak punya sopan santun yang baik, Oh Sehun!" Sehun berteriak pada dirinya sendiri saat berada di depan gerbang.

 

 

 

 

_____

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ekijyaurora #1
Chapter 3: I like it update soon hmm.. cute..>_<
nisah09 #2
Chapter 3: Good, update soon :)
ekijyaurora #3
Chapter 2: Hehe I like it updaye soon:)
ekijyaurora #4
Waiting for the next chapter.....^v^
ekijyaurora #5
Still waiting update please ^_^
nisah09 #6
Update pleasee