I hope he has more time with me

My Neighbor my first love

Aku menaiki tangga kelantai 3, mengetuk kamar yang ada dikiri tangga.

“Kyunnie... Chagi... buka pintunya sayang...” panggilku.

Dia membuka pintunya sedikit lama.

Aku melihat mata sembabnya walau senyumnya sudah terukir.

“apa hari pertama kuliahnya menyenangkan?” tanyaku berusaha tidak membahas alasannya pulang dengan menangis.

“hanya mengambil tugas orientasi besok”jawabnya sambil menyandarkan kepalanya dibahuku yang sudah duduk di pinggiran tempat tidurnya.

“banyakkah tugasnya?” tanyaku sembari memijit lengannya yang melingkar di perutku.

Dia mengangguk. “tapi Wonnie Oppa dan Bumbum Oppa sudah berjanji akan membantuku mencarinya”.

“baguslah kalau begitu... eomma tenang mendengarnya”.

“aku sudah bertemu dengan yeoja itu, dia cantik, Eomma...”.

“nugu?”.

 

“Kim Heechul... jelas saja si jelek itu suka padanya” jawabnya sambil memanyunkan bibirnya.

“nae aegy juga yeoja yang cantik”.

“hem...”gumamnya sambil tersenyum.

Aku membelai lembut rambut coklatnya.

“Eomma juga cantik” pujinya balik.

“tentu saja, karena Eommamu ini cantik maka putrinya lebih cantik lagi” kataku sambil mengusap lengannya yang masih melingkar di perutku.

“Eomma... Saranghae...” riangnya kemudian mengecup pipiku.

“nado saranghae chagia...” balasku kemudian mengecup puncak kepalanya.

***

Kami sekeluarga akhirnya bisa berkumpul besama, Jung Yunhoku sudah kembali ketengah-tengah kami. Bahkan sekarang sudah dimonopoli oleh sibungsu. Dia memang lebih dekat ke Appanya dari pada Oppanya yang cenderung lebih dekat denganku.

“gumawo appa... aku suka PSPnya” kata si bungsu senang saat melihat oleh-oleh dari appanya yang sekarang ada ditangannya.

Yunho memeluk putrinya dan mencium gemas puncak kepala putri bungsu kami.

“tapi lebih suka lagi kalau Appa tidak pergi kemana-mana lagi... setiap malam dengan kami bertiga...” imbuh si bungsu.

“guere... Appa akan setiap hari dirumah nanti saat Oppamu sudah bisa diserahi semua tanggung jawab perusahaan dan juga kau yang sudah bisa diserahi seluruh tanggung jawab rumah sakit kita... bagaimana?” tawar Yunho pada kedua anaknya.

“itu sama saja appa... kalau kami nanti sudah bisa diserahi tanggung jawab kami yang akan jauh dari rumah...” sambar si sulung.

“ung-ung... Appa hanya memutar keadaan...” tambah si bungsu.

“hahaha... mian... appa sibuk beginikan untuk kalian... heum....” kata Yunho sangat lembut kemudian mencium puncak kepala si bungsu lagi, kemudian memandang lembut si sulung yang sedari tadi memeluk leherku.

“bohong” kata keduanya serempak kemudian berhighfive ria berdua.

“setelah ini kalian jadi mau keluar?” tanyaku saat ingat si sulung yang ijin untuk keluar sore tadi saat makan malam untuk mencai tugas orientasi si bungsu.

“jadi, tapi bocah ini biar dirumah saja... biar aku dan Bumie yang mencarinya”.

“anni, aku harus ikut, itukan tugasku, Oppa...”.

“tidak, Oppa tidak mau kau ikut kemudian mengantuk besok pagi... terlebih jadi sakit karena kurang istirahat”.

“oppamu benar Kyunnie... besok masuk jam 6 bukan?” tengahku agar mereka tidak bertengkar.

“lagi pula, apa kau mau meninggalkan Appa dirumah? Katanya rindu appa... huem?” tawar Yunho.

Si bungsu mempoutkan bibirnya tanda sebal.

Si sulung dengan jahil menarik bibir adiknya yang masih monyong.

“oppa!”.

***

Heechul POV

Aku menerima Kibum menjadi namjachinguku karena dia berhasil mencapai target yang kuberikan padanya 2 tahun yang lalu, dia bocah ingusan yang bahkan umurnya lebih muda 2 tahun dariku. Dulu aku tidak sungguh-sungguh ingin menjalin hubungan dengannya, karena aku masih menunggu seorang namja babo yang menggantung hatiku tanpa kepastian selama 5 tahun ini.

Tapi... kini kurasa aku benar-benar menyukainya. Dia namja yang baik dan dewasa walau umurnya dibawahku. Dia banyak diam dan berfikir, sehingga figure cool memang sudah melekat dari awal pada dirinya. Statement itu memang benar sebelum melihatnya dia yang tampak hidup dan bersemangat ketika membicarakan sibungsu Jung, dia akan meninggalkan kencan kami hanya karena seorang bungsu Jung, dan dia hanya akan tampak seperti manusia normal saat berbicara dengan bungsu Jung yang sampai sekarang aku belum tau bagaimana rupa dan bentuknya.

Aku cemburu?

Tentu, bagaimana tidak?

Namjacingu yang sudah berhubungan 2 tahun denganku lebih terlihat hidup saat bersama yeoja lain. Walaupun Kibum selalu mengatakan ia hanya menyayangi gadis itu sebagai dongsaengnya, pengganti Sohee yang dibawa pergi Aboejinya saat perceraian kedua orangtuanya.

Dan malam inipun begitu, dia lebih memilih janjinya membantu yeoja yang 4 tahun lebih muda darinya mencari tugas orientasi esok hari.

Mianhae Noona, aku harus membantu Kyu untuk melengkapi tugas orientasinya

Hanya itu pesan terakhirnya.

Aku jadi penasaran, seperti apa seorang Jung Kyuhyun itu?

Karena aku hanya tahu dia sangat cerdas bisa lompat 2 tingkat pada jenjang sekolahnya dari yang semestinya.

Jung Kyuhyun.

“eonni, sibuk?” tanya sebuah suara, aku sangat mengenalinya, siapa lagi yang memanggilku seperti itu kalau bukan dongsaengku, Kim Ryeowook.

“masuklah” perintahku.

“Eon, bisa temani aku mencari barang-barang tugas orientasiku besok?” tanyanya.

“tidak bisa, ajak saja Kangin” kataku sedikit cuek.

“Kangin Oppa sedang kencan dengan Jungsoo Eonni...”.

Haish... bocah ini merepotkan saja.

Eh tunggu, orientasi? Bukannya Wookie juga masuk fakultas kedokteran?

“ya, Wokkie, kau di fakultas kedokterankan?”.

“nde?”.

“bisa kau cari tahu tentang Jung Kyuhyun? Dia mahasiswa kedokteran umum”.

“untuk?”.

“sudahlah! Jangan banyak tanya”.

“caranya?”.

“terserah kau, jadi temannya atau kau bisa menjadi stalkernya!” kataku cuek.

“apa tidak apa-apa?”.

“kau ini kebanyakan tanya! Aku tidak menyuruhmu bertanya babo! Cukup lakukan saja!”.

“a-arraseo Eonni...”.

Dia keluar dari kamarku.

Entah apa yang dilakukan si babo satu itu. Ah aku ingat Minnie, dia dekat dengan Jung Siwon kan? Dia pasti tahu bagaimana seorang Jung Kyuhyun itu.

Min, kau kenal saeng stalkermu?

Kirimku dengan cepat. Dan bagusnya smartphoneku tak lama juga bergetar.

Ne Eon... aku tahu, Yeodongsaengnyakan?
jangan sebut dia stalkerku Eon... aku menyukainya
.

Aku tertawa membacanya.

Guere, dia mahasiswi barukan?

Sedikit lama ada getar lagi, jawaban dari Minnie, maksudku Sungmin.

Nde, dia sangat cerdas. Usianya bahkan baru 16 tahun Eon... kau tadi melihat grup vokal Siwonnie tampil? Dia adalah yeoja yang langsung dipeluk siwon saat turun panggung

Hem... aku sedikit mengingatnya, ya... ternyata yeoja itu, kupikir Siwon sudah berpaling dari Minnie. Ternyata itu Jung Kyuhyun. Childish, cantik tapi tidak lebih cantik dariku.

Kenapa Eon? Kau ingin berpaling dari Kibum-ssi?

Aku membacanya sekilas.

Tentu bukan, aku tidak akan menyukai si kuda stalkermu itu
guende, kibum sering bercerita tentangnya.
sudah dulu ya, Wookie meminta bantuan untuk menyiapkan kebutuhan orientasinya besok.

Ck, kau harus melihat kearahku saja Bum... entah bagaimana caranya. Kau hanya boleh denganku!

***

Kibum POV

Aku sedang menikmati minumanku dikantin bersama Siwon, Sungmin Noona dan tentu saja Heechul noona yang duduk disampingku.

“aku tadi melihat Kyu berbincang akrab dengan sepupuku Donghae dan Wookie, dongsaengnya Chullie Eonni... akhirnya dia bisa berteman juga dengan orang lain...” kata Sungmin Eonni membuka perbincangan.

“benarkah? Saengku bisa dekat dengan orang lain?” tanya Siwon takjub.

“Evil itu mulai berkembang Won...” kataku.

“syukurlah kalau memang begitu” kata Siwon sumringah.

“ngomong-ngomong, aku belum bertemu langsung dengan dongsaengmu Won...” kata Chullie Noona yang sedari tadi hanya menjadi penyimak perbincangan.

“sebentar lagi orientasi hari pertama selesai, mungkin dia akan langsung kesini” jawab Sungmin Noona.

Derap langkah mendekat, kemudian soda didepanku disahut tangan pucat yang baru saja bergabung dengan kami.

Tanpa menoleh aku tahu siapa pelakunya, Jung Kyuhyun, siapa lagi?

“mian, aku kehausan” katanya setelah sodaku masuk ketenggorokannya semua.

“kau ini kebiasaan Kyu!” kataku sebal.

Dia tidak suka minum kopi, jadi tujuannya pasti sodaku bukan brown coffe ice milik Siwon, ini sudah menjadi kebiasaan, aish... kapan dia akan berubah?

Dia duduk manja dipangkuan Siwon. Maklum meja kami hanya berisi 4 kursi.

“apa hari ini sangat melelahkan?” tanya Siwon lembut sambil menyibakan poni Kyuhyun untuk menghapus peluh yang ada disana.

Kyuhyun mengangguk.

Setelah selesai mengelap Siwon kembalikan poni itu keposisi semula.

“Eon, bolehkah?”.

“tentu, Eonni tau kau kelaparan...” kata Sungmin Noona tahu maksud Kyuhyun.

“hehe... gumawo...” kata Kyuhyun segera menyomot sepotong roti bakar isi strawberry di piring.

Sungmin Noona mencubit pipi Kyuhyun gemas.

Kyuhyun memang seperti anak pasangan tanpa status itu jika bersama seperti ini.

Kyuhyun menoleh kearahku.

“kenapa? Oppa mau rotinya?” tanyanya dengan wajah innocent khas bocah miliknya.

“ck! Makanlah, jangan berisik bocah!”.

Dia terus mengunyah roti dalam mulutnya. Setelah menelannya dia mengacungkan tangan pada Chullie Noona yang ada disampingku.

“kenalkan, Jung Kyuhyun Imnida... Eonni ini yeojacingunya manusia es ini kan? Salam kenal” katanya pada Chullie Noona.

“ne, Kim Heechul imnida”.

“Oppa dengar kau punya teman baru, ayo ceritakan!” pinta Siwon.

Kyuhyun mengangguk. “mereka Changmin, Hae Oppa dan Wookie Eonni, Changmin dan Hae Oppa jurusan Farmasi dan Wookie Eonni jurusan Radiolog. Kami satu regu... Changmin itu dulu teman saat bertemu di Olimpiade, kami satu mess. kalo Wookie Eonni dan Hae Oppa itu baru bertemu karena satu kelompok saja”.

“carilah banyak teman sebaya Kyu... kau membutuhkannya” kata Sungmin Noona sambil menghapus ceceran selai dipinggir bibir Kyuhyun.

“arraseo Eon”.

“oh iya, Wookie itu dongsaengnya Chullie Eonni low” kata Sungmin menambahkan.

“jinja? Pantas saja mata kalian sama lebarnya...” kata Kyuhyun memperhatikan Chullie Noona.

Aku merasa lenganku didekap. Aku menoleh kearah lengan dan mendapati Chullie Noona yang mendekapnya. Ini pertama kalinya dia yang berinisiatif lebih dahulu melakukan skinship dalam hubungan kami.

“apa masih lapar? Mau roti lagi?” tanya Sungmin Noona.

“Eum...” gumam Kyuhyun sambil menggelengkan kepalanya. “Eomma berjanji akan masak enak dirumah...” jelasnya.

“mau pulang sekarang?” tanya Siwon.

Kyuhyun mengangguk.

“kau lelah saeng?” tanya Siwon lembut.

“gwenchana... aku hanya ingin cepat makan lebih banyak dirumah”.

“ya, kau ini sudah gendut babo! jaga pola makan dan porsimu!” sahutku.

“YA! KIM KIBUM! Aku ini tidak gendut!” elakya tidak terima.

Kusentil hidung bangirnya.

***

Kyuhyun POV

Ketika aku mengingat tangan mereka yang menyatu! Ugh!!! Sakit sekali! Aku tidak mau melihatnya! Aku tidak mau mengingatnya!

GREB

CUP

“apa yang kau pikirkan saeng?” tanya sebuah suara, tanpa kutoleh aku tahu siapa itu, Wonnie Oppa.

“tidak ada! Aku Cuma sedang duduk diam dan melihat semut itu” kataku mengelak dan menunjuk semut hitam diatas meja kaca depan sofa diruang keluarga.

“memang kenapa semutnya?”.

“dia mau masuk ke dalam bungkus snackku....”.

Wonnie oppa melepas pelukannya, mengambil bungkus snack di meja, kemudian menutupnya rapat.

“kenapa ditutup! Biarkan dia mengambil makannya!” seruku.

“ck! Yeoja aneh... oppa tahu, kau cemburu melihat Kibumie dan Heechul Noona tadikan? Hayo mengaku!” godanya sambil memainkan pipiku.

“Anni! Kata siapa! Akukan sudah bilang, tidak mau memikirkannya lagi!”.

“hehehe... sudah tidak apa-apa, tidak mengakupun tidak apa-apa...”.

Aku hanya bisa menunduk mendengar pengakuan Kakakku. Setelah itu kusandarkan kepalaku dibahunya.

“dengar satu hal saeng... oppa akan katakan ini sekali saja... jika dia memang jodohmu, entah bagaimana caranya, kau akan tetap bisa bersama dia... yang penting tetaplah ada disampingnya, agar dia tahu kemana suatu saat dia perlu datang dan menetap... tapi kalau kau sudah lelah, biar ku hajar bocah itu yang selalu membuat saengku menderita... bagaimana?” jelas Oppa panjang lebar.

Aku terkekeh kecil.

“itu lebih baik... jangan murung lagi...” lanjutnya sebelum aku merasakan sebuah kecupan di puncak kepalaku. “jja, aku mau keluar dengan Bum mencari tugas bawaanmu besok...”

***

Kututup buku harianku, hum... aku melihat kearah jendela. Lurus dengan cendelaku diseberang sana adalah kamar Bum Oppa. Dia baru saja datang dan menghidupkan lampu.

TAK

Aku mendengar suara kacaku dilempari batu, dan aku bahkan melihat tersangkanya. Aku membuka cendelaku.

“kenapa melamun?” tanyanya dari seberang.

“berfikir tentangmu Oppa!” jawabku jujur.

“tentangku? Apa yang kau fikir bocah?”.

“molla!” jawabku sambil mengedikan bahu.

“kau habis menangis ya? Kantung matamu membesar!” ejeknya.

“Anni!”.

“dasar cengeng! Apa yang membuatmu menangis lagi hari ini?” tanyanya.

“aku bilang aku tidak menangis!!!” elakku semakin keras.

“pembohong! Siapa yang membuatmu menangis? Aku dan Siwon akan menghajarnya untukmu!” katanya sedikit berapi.

“hehe... sudah kubilang aku tidak menangis... lain kali aku akan bilang kalau ada yang membuatku menangis. Puas?”.

Dia tersenyum nyaris tak terlihat.

“besok hari terakhir... jadi besok kau dan Wonnie Oppa tidak perlu keluar mencarikan tugasku... apa kita bisa main game sampai malam?”.

“besok? Mian Kyu... besok aku ada janji dengan Chullie Noona... atau kau ikut kami nonton saja besok?”.

“ya! Neo! Michosoya! Berkencan sajalah besok! Aku tidak mau merusuh!”.

“benarkah? Kau tidak mau membuntuti?”.

Aku menyilangkan tanganku dan menggeleng.

Dia mengedikan bahunya. “minggu saja, kutemani bertanding sepuasmu” tawarnya.

“benarkah? Oppa tidak akan keluar dengan Heechul Eonnikan?” tanyaku tanpa sadar begitu antusias.

Dia mengeluarkan ekspressi berfikir. "eumh....

 

Bersambung...

Maaf sekali Updatenya lama... Thx buat yang sempat baca ataupun hanya mampir... apa lagi yang mengcoment... gumapta...
Kritik dan saran membangun ditunggu...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ratnasparkyu #1
Chapter 2: Suka ceritana, sayang gak ada lanjutannya lagi
yuchan13 #2
chingu ditunggu kelanjutannya...
sadnessglass
#3
Chapter 1: i want to be the first to give my comment.. it's a good story and i hope you'll update netx chapter soon ^^