Chapter 2

Lucky You, Lucky Me

Previous Chapter :

“Dan kau tau bagaimana reaksi istri mu itu, Hyung?” Changmin bertanya dengan nada suara yang semakin meninggi.

Yunho menaikan satu alisnya dan menggeleng.

“Joongie Hyung berteriak kyaaa~~~ dan berkata kalau kau sangat lucu ketika tidur dengan selimut miliknya itu. aish… jinjja! sampai sekarang aku masih sangat heran dengan Joongie Hyung, kenapa ada namja seheboh dirinya ya? seperti ahjumma-ahjumma saja!” cerocos Changmin diakhiri dengan sebuah desisan.

Yunho hanya terkekeh seraya membayangkan respon berlebihan sang kekasih. Pasti sangat menggemaskan. Ahh, Yunho sungguh berharap detik demi detik ini cepat berlalu agar ia bisa segera kembali ke Korea dan memeluk Boojae–nya yang paling cantik itu.

‘Apa yang sedang kau lakukan, Boo? … Jeongmal Bogoshipoyo.’

 Chapter 2

WARNING : NC!!!


(Keesokan harinya)

Jaejoong’s Apartement, Seoul.

12.07 KST

Namja cantik bersurai blonde itu mendudukan tubuh mungilnya yang hanya terbalut bathrobe putih diatas sofa, living room. Setelah memeriksa keadaan Moldir Store di Cheongdam-dong dan Cafe J-holic di Myeong-dong miliknya—pagi tadi—Jaejoong segera kembali ke Apartement pribadinya, dikarenakan dia free hari ini.

Bahkan, rocker y itu menolak semua ajakan makan dan jalan beberapa temannya sesama artis pria seperti Lee Minho, Kim Woo Bin, Jin Yihan, Jang Geun Suk dan lain-lain. Jaejoong juga sama sekali tak tertarik saat Yoochun hendak mengajaknya bermain bowling bersama sang adik, Park Yoohwan.

Maj-a! Pria cantik serupa russian doll itu memutuskan untuk beristirahat dirumah saja hari ini. Sekaligus ingin membuktikan kepada Yunnie–nya jikalau dirinya bukanlah uke genit yang suka hang-out bersama namja lain di saat statusnya masih resmi sebagai kekasih Jung Yunho.

Jaejoong mengambil mangkuk berisi buah-buahan organik yang sedari tadi sudah ia keluarkan dari dalam kulkas. Jemari lentiknya meraih garpu silver dan mulai menusukannya pada potongan strawberryAhh, buah kesukaan Yunho.

Setelah empat potong buah yang ada didalam mangkuk berkurang, Jaejoong beralih untuk memeriksa ponselnya dan helaan nafas kecewa pun terhembus.

Ck’ Yunho belum juga membalas pesannya maupun menelponnya balik. Padahal dia telah mengirim potret y dirinya di dalam bath-up sambil bermain dengan busa-busa beraroma terapi.

Mannequin hidup itu mencoba berpikir positif, mungkin sang kekasih sedang sibuk mengingat hari ini adalah konser terakhir TVXQ dan besok Yunho sudah akan kembali ke Korea.

Yeay~! he was very happy when remembering it.

Pemilik pinky cutie cherry lips itu memutuskan untuk mengecek sosial media miliknya. Sesaat Jaejoong tertawa kecil melihat notifications Twitter-nya penuh dengan mention dari para fans. Namun, ketika ia menggulir touchscreen-nya semakin kebawah…

DEG!

‘Jaejoong Oppa, Yunho Oppa mengalami cedera pada lutut kakinya!’

DEG!

‘Yunho Oppa terlihat kesakitan, tolong semangati dia, Jaejoong Oppa!’

DEG!

‘Oppa cantik, suami mu sedang sakit!!!’

DEG!

Perlahan Jaejoong menyentuh dada kirinya yang tiba-tiba berdetak sangat cepat. Kerja jantungnya sungguh meningkat drastis bersamaan dengan dibacanya tweet-tweet mengejutkan dari para penggemarnya dan sang kekasih, YunJae Shipper.

A–apa? Yunho mengalami cedera? kekasihnya sedang kesakitan?

And, bloody hell~! Jaejoong sama sekali tidak mengetahuinya!

Dia segera membuka situs Naver dan mulai mencari tau kebenaran berita tersebut.

“Jung Yunho mengalami cedera di lututnya akibat terlibat kawat saat konser hari kedua di Los Angles, Amerika Serikat. Meski tidak terluka parah, Yunho terlihat kesakitan. Meskipun ini adalah sebuah kasus, Yunho tetap berusaha menyelesaikan konser sampai akhir. Tidak ada pembatalan konser untuk hari ketiga sekaligus penutupan dari TVXQ! Catch Me World Tour.”

Jaejoong tertegun. Tanpa peringatan doe eyes indah miliknya sudah mengalirkan liquid bening. Dadanya semakin berdenyut sesak kala melihat sebuah foto dimana Yunho sedang dibantu berdiri oleh Changmin dan beberapa dancer. Raut wajahnya tampak menahan sakit.

“Hiks…” Isakannya terdengar piluh. Sekejab pikirannya kosong, Jaejoong tidak tahu harus berbuat apa, otaknya hanya menyuruhnya untuk menangis.

Namja cantik itu merasa dadanya yang semakin bergemuru. Dia cemas, sangat cemas. Bagaimana bisa dia baru mengetahuinya sekarang?! dan parahnya lagi Yunho sama sekali tidak membuka mulut perihal insiden yang menimpa dirinya.

Rasanya Jaejoong ingin terbang ke tempat sang kekasih sekarang juga! memeluk dan merawat Yunho dengan tangannya sendiri. Namun, hal tersebut menjadi sangat sulit. Besok Yunho sudah akan pulang dan Jaejoong memutuskan untuk menginterogasi pria tampannya itu ketika sudah berada di Korea. Oh, tidak! sebaiknya ia melakukan itu sekarang! via telpon.

Tatkala rasa rindu dan kekhawatiran yang menyelimuti hati Jaejoong tengah meluap, disisi lain namja cantik itu merasa kesal dan sakit hati kepada Yunho. Segelintir pertanyaan berputar di benak Jaejoong.

Mengapa pria itu diam saja?

Mengapa peristiwa ini tak Yunho ceritakan padanya?

Apa Yunho tidak mengangapnya ada?

Apa Yunho menganggap dirinya tidak penting?

Apa Yunho sudah tidak mencintai Jaejoong lagi?

“Hiks… Yunnie…”

 

© Jejevan

 

TVXQ’s Dorm, Seoul.

20.19 KST

“Boo,” Yunho menggumamkan panggilan sayang seseorang yang paling ia rindukan.

Sekitar pukul 4 sore namja tampan itu sudah kembali menginjakan kakinya di Incheon International Airport. Bandara yang sama ketika dia berangkat untuk melaksanakan Tour Concert, satu bulan yang lalu. Tapi, kali ini ada yang berbeda. Ya, sosok cantik itu—Jaejoong—tidak menyambut kepulangannya.

Yunho tersenyum getir. Pria rupawan itu mengingat pertengkarannya dengan sang kekasih kemarin malam—tepat setelah Yunho menyelesaikan Tour Concertnya. Jaejoong menelponnya sambil menangis tersedu-sedu. Pada awalnya Yunho panik bukan main, namun secara perlahan dia memberi penjelasan pada Jaejoong.

Tanpa disangka pretty boy itu menampik semua alasan Yunho dengan mengklaim jika Yunho sudah tidak mencintainya lagi. Oh, Tuhan! niatnya membuat Jaejoong tidak khawatir justru menimbulkan petaka baru.

Geureh! Yunho mengakui kesalahannya. Dia menyesal, sangat menyesal. Belum lagi ketika Yoochun menghubungi Yunho dan meminta penjelasan apa yang terjadi dengan Hyung cantiknya?

Jaejoong mabuk berat. Dia merancau dan menjilat leher Junsu sembari mengumamkan nama Yunho. Hah, sang istri akan selalu melakukan hal itu jika sedang kacau dan perasaan menyesal itu kembali menyeruak di dalam benak Yunho.

Well, penyesalan memang selalu datang di akhir dan larut dalam penyesalan pun tidak ada gunanya.

You can’t undo what’s been done. It’s done. Better think of a way to reunite the broken glass.

Hembusan nafas yang terdengar berat itu menghantarkan mata musang Yunho untuk terpejam sejenak. Mencoba mendinginkan kepalanya yang seolah memercikan hawa panas.

Perlahan pria kekar itu bangkit dari ranjang. Yunho meringis kala melangkahkan kakinya yang terasa nyeri dengan susah payah—menuju dapur. Dia merasa haus dan Changmin sedang tidak ada di dorm malam ini, membuat penderitaan Leader tampan itu semakin bertambah.

Yunho meneguk air mineral yang menyejukan tenggorokannya, lalu meletakan gelas yang sudah kosong ke atas meja makan. Dia menumpukan kedua sikunya pada permukaan meja marmer tersebut, lalu mengusap wajah tampannya yang menampakan guratan kelelahan. Seketika kegiatan Yunho terhenti kala mendengar suara khas pintu terbuka.

Changmin sudah pulang ‘kah?

Yunho segera beranjak dan berjalan dengan menyeret kakinya.

“Chang—“

Mata setajam elang itu kontan membulat sempurna kala melihat seseorang yang sangat dirindukannya telah berdiri tak jauh darinya. Dengan susah payah Yunho mendekati Jaejoong yang sedang membuka mantel bulunya dan menyisakan kemeja putih kebesaran—yang Yunho ketahui itu miliknya—dan ripped skinny jeans.

“B–boo! Boojae!”

GREP!

Jeongmal bogoshipoyeo, Boo!”

Yunho langsung—menghambur—memeluk erat tubuh munggil yang lebih pendek darinya itu. Seketika Yunho menghentikan aksinya mengecupi wajah cantik Jaejoong kala menyadari paras indah itu tak menunjukan ekspresi apapun. Datar. Dekapan yang semestinya terasa hangat itu pun menjadi sedingin salju saat Jaejoong tak membalasnya. Dengan sangat kecewa Yunho melepaskan rengkuhannya.

“Boo, mianhae.

“Diam! dan temui aku di kamar!” Ucap Jaejoong acuh dan berjalan menuju dapur—meninggalkan Yunho yang hanya berdiri mematung.

 

© Jejevan

 

CKLEK’

“Boo,” Yunho tersentak ketika pintu terbuka dan menampakan seorang namja cantik yang tengah membawa sewadah air dan handuk kecil.

Yunho melihat asap mengepul yang berasal dari air tersebut. Yunho menyimpulkan jika itu adalah air hangat. Perlahan pandangan Yunho sedikit turun dan seketika mata musangnya membelalak sempurna.

“B–boo, kenapa kamu tidak memakai celana?” tanya Yunho menatap intens kaki jenjang nan mulus sang kekasih. Yunho menelan salivanya sendiri saat melihat hanya celana dalam berwarna hitam yang tersisa disana.

‘Oh Tuhan! cobaan apa lagi ini?!’ batin Yunho meronta.

Jaejoong melirik Yunho sekilas dengan tatapan acuh, “Celana ku basah saat menuangkan air dingin ke dalam wadah air panas.” sahut Jaejoong sembari mendudukan dirinya disebelah Yunho yang tengah berbaring.

Omo! jinjjayeo? tapi kamu tidak apa-apa ‘kan, Boo?!” seru Yunho spontan menggerayangi paha milky itu dengan kedua tangannya.

Yaa! jangan mencari kesempatan untuk menyentuhku, Jung Yunho!” pekik Jaejoong menepis tangan Yunho dengan sadisnya. Bahkan raut wajahnya begitu sinis, meski masih terkesan manis.

Yunho kontan menghela nafas dan tak membalas pekikan Jaejoong. Dia memilih untuk kembali berbaring dan menunggu apa yang selanjutnya sang istri akan lakukan.

Dilihatnya si cantik tengah memeras handuk putih yang sebelumnya sudah dia celupkan kedalam air hangat. Yunho beralih menatap paha mulus Jaejoong yang nampak begitu menggiurkan, bola mata kecoklatannya bergerak liar memandang kain hitam yang menyamarkan tonjolan imut diantara selangkangan Jaejoong.

Yunho memejamkan matanya kala kakinya merasakan sesuatu yang hangat. Namun, yang ada dipikirannya adalah bagian tubuh indah Jaejoong. Aish, satu bulan tanpa menyentuh sang istri, alhasil Yunho menyalurkan gejolak pria dewasanya seorang diri. Kini, Jaejoong sudah berada didepan matanya, tapi keinginannya untuk menyentuh namja cantik itu entah akan tersalurkan malam ini atau tidak.

Hiks…”

Yunho spontan membuka matanya kala indera pendengarnya menangkap suara isakan. Dan hal pertama yang dilihatnya adalah air mata sang kekasih. “Boo,” panggil Yunho segera bangkit dari pembaringannya.

“Hiks… kenapa bisa sampai seperti ini, Yunnie?! kenapa kau mengingkari janjimu?! hiks…”  tangis Jaejoong terdengar piluh.

Mata beningnya menatap luka lebam pada lutut Yunho, membuat hati Jaejoong perih sekaligus tidak tega, walau dia tahu sang namjachingu adalah pria paling tangguh yang pernah ditemuinya. Tapi, Jaejoong tau jika Yunho sedang menyamarkan rasa sakitnya.

“Maafkan aku, Boo.” Ucap Yunho selembut mungkin.

Ia membawa tubuh Jaejoong kedalam pelukannya dan membiarkan kaosnya basah karena airmata sang istri. “Maafkan aku karena aku telah mengingkari janji ku untuk pulang dengan selamat. Maafkan aku karena tidak langsung memberitahumu. Aku sudah mengatakan alasannya, bukan? Aku hanya tak ingin membuatmu khawatir, sayang.” Jelasnya.

“Tapi hiks… Yunnie terluka.” Isak Jaejoong memukul lemah dada bidang Yunho.

“Aku baik-baik saja, Boo.” Yunho mencoba menenangkan sang kekasih dengan mengatakan jika ia baik-baik saja.

Perlahan pukulan Jaejoong berhenti dan kedua lengan kurus itu sudah melingkar sempurna pada leher kokoh Yunho. Namja tampan itu tersenyum tipis. Dia mengusap rambut blonde Jaejoong dengan sayang.

Sssttt… uljima.”  Kata Yunho berharap tangis Jaejoong berhenti.

“Aku benci Yunnie hiks…” lirih Jaejoong terdengar sesegukan.

Yunho menyunggingkan kedua sudut bibir hatinya. Mengecup puncak kepala sang istri yang begitu sensitif dan perasa, “Tapi aku mencintaimu, Boojae.” Balas Yunho membuat isakan Jaejoong semakin kencang.

Pria rupawan itu tertawa kecil. Yunho merasa Jaejoong sangat lucu. Tanggisnya terdengar manja dan jemari lentiknya terus mencubit leher juga menarik-narik rambut bagian bawah Yunho. Namja serupa barbie doll itu sedang melampiaskan kekesalannya pada sang namjachingu. Namun, bukannya seram, justru dia terlihat sangat menggemaskan.

Disamping itu, Yunho merasa hatinya mendesir hangat sekaligus sesak. Dia begitu bahagia ketika Jaejoong membalas pelukannya dan tak lagi mendiaminya. Tapi, dada Yunho menjadi sulit bernafas kala mengingat lagi-lagi Jaejoong menangis karena dirinya.

Perlahan-lahan Jaejoong melepas pelukannya. Dia menyeka air matanya sendiri dan menatap pria rupawan dihadapannya, “Kembali berbaring, Yunnie!” titahnya.

Yunho tersenyum simpul, lalu mengecup sekilas bibir ranum sang kekasih dan mengusap jejak-jejak kristal bening istri cantiknya. Dia kembali berbaring seperti yang Jaejoong perintahkan.

Yunho memperhatikan jemari lentik Jaejoong yang begitu telaten mengobati luka dikakinya. Pria itu sangat bahagia atas perhatian sang istri. Betapa beruntungnya dia menjadi pemilik resmi namja cantik asal Chungnam tersebut.

“Nah, sudah.” Jaejoong melihat puas atas pengobatan sederhana yang ia lakukan untuk Yunho, lalu membereskan kotak obat dan meletakannya diatas meja nakas.

Kening Yunho berkerut saat Jaejoong berjalan mendekati meja rias. Pria manly itu menatap bingung si cantik yang tengah bercermin seraya mengoleskan lipsgloss berwarna hot pink pada cherry lipsnya.

Jaejoong berbalik dan mulai melangkahkan kakinya—mendekati ranjang. Yunho meneguk salivanya kala sang kekasih berjalan kearahnya dengan sangat seduktif. Jaejoong kembali duduk disisi ranjang dan mulai mendekatkan wajahnya pada kaki terluka Yunho yang sudah terbalut perban baru.

CHUP!            

CHUP!

CHUP!

“Boo?”

Jaejoong mengabaikan panggilan Yunho. Dia mengambil sebuah pulpen dan membubuhkan tanda tangannya diatas perban Yunho. “Kyaaa~ yeoppoda! perban Yunnie jadi ada motifnya, tanda tangan dan bibir seksi Joongie.” Jaejoong berucap riang dan secara langsung memuji keseksian bibirnya sendiri.

Geureh! Jaejoongie, bibirmu memang seksi.

Yunho hanya terkikik melihat hasil karya Jaejoong. Tanda tangan dan kecupan bibir Jaejoong sudah membekas sempurna diperban putihnya. Pria rupawan itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah menggemaskan Jaejoong. Namun, mata musangnya seketika membulat tatkala namja bertubuh mungil itu sudah duduk diatas perut sixpacknya.

“Boo!”

Jaejoong hanya tersenyum dan mengusap pipi Yunho yang sedikit kasar. Jika diperhatikan dengan seksama ada scar-line dibawah mata kiri Yunho dan hal tersebut membuat pria itu nampak semakin manly. Telunjuk Jaejoong mulai bergerak dan menelusuri setiap bagian wajah Yunho, “Tampan.” gumamnya.

Yunho hanya diam dan tersenyum saat jari-jari sang istri semakin turun ke area dada bidangnya. Yunho spontan menutup matanya tatkala telapak tangan Jaejoong sudah masuk ke dalam kaos Yunho dan mengelus nakal perut berotot namja maskulin itu dengan gerakan memutar.

Oh, !”

Yunho mengumpat dan langsung menarik tubuh Jaejoong hingga bibir mereka berbenturan.

“Umm… unghh… yunhh… mmmpphhh…” erang Jaejoong tak tertahankan saat Yunho sudah melumat bibir cherrynya dengan brutal.

“Hmmpphhh… mpckmpck…” suara decakan saliva mereka mulai terdengar diseluruh penjuru kamar bercahaya remang ini.

Keduanya terlihat begitu menikmati ciuman panas dan penuh nafsu mereka. Yunho menekan tekuk Jaejoong, sementara barbie cantik itu terus meremas helaian rambut brunette sang suami.

“Mmmppphhh… Yunhh…” lenguh Jaejoong sembari menggeliat tak karuan.

Mata bulatnya terpejam menikmati sensasi yang Yunho berikan padanya. Padahal pria tampan itu sedang sakit tapi tenaganya masih sangat luar biasa. Jaejoong yang berada diatas pun justru dikendalikan oleh Yunho yang berada dibawahnya. Ahh, uke on top.

“Unghh… Yunhh… lepashhh…” Jaejoong mencoba menarik bibirnya yang masih dicumbu ganas oleh Yunho, ketika dirinya merasa lemas dan butuh asupan oksigen. Akhirnya Yunho pun menghentikan kulumannya pada bibir sang kekasih setelah rambutnya menjadi korban penjambakan sadis Jaejoong.

“Beruang madu! ganas sekali!” protes Jaejoong menepuk dada Yunho.

“Boo, ayolah lanjutkan lagi.” mohon Yunho membelai paha putih sang kekasih.

Jaejoong terkekeh. Tanpa membalas permintaan Yunho, Jaejoong tiba-tiba bangkit dari posisinya dan mengambil sesuatu dari dalam lemari. Yunho menautkan kedua alisnya saat Jaejoong mengambil sebuah syal berwarna hitam.

“Untuk apa syal itu, Boo?”

“Tentu saja untuk menghukum mu, Yunnie.” Sebuah seringai nampak jelas terpantri di paras jelita Jaejoong. Yunho melotot  tak percaya saat sang kekasih sudah mengangkat kedua tangannya keatas kepalanya.

Yaa! apa yang kau lakukan, Boojae?!” Tanya Yunho berteriak.

Jaejoong tak menjawab. Dia hanya tertawa kecil dan menatap puas tangan Yunho yang sudah terikat. Kemudian pretty boy itu mengambil sebuah gulungan perekat dari dalam laci, meja nakas. Dengan gerakan secepat kilat mulut Yunho sudah dibekap dengan perekat berwarna hijau tersebut. Yunho kembali terperangah dengan kelakuan Jaejoong, dia tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

“Mmmpphhh…”  Yunho meronta dan bergumam tidak jelas. Namun, sedetik kemudian gumamannya berubah menjadi sebuah lenguhan nikmat ketika jemari lentik Jaejoong sudah mengusap tonjolan besar dibalik celananya.

“Ini hukuman untuk Yunnie yang nakal!” Jaejoong kembali mendudukan tubuhnya diatas Yunho. Kali ini pantat sintalnya berada tepat diatas bulge sang namjachingu, membuat keduanya kompak memejamkan mata mereka.

“Unghh… nnghhh…”  desah Jaejoong seraya menggesek-gesekan bokongnya pada kejantanan Yunho yang masih terbalut kain.

Perlahan namun pasti pria cantik itu mulai membuka satu persatu kancing kemejanya dengan gerakan lambat dan begitu menggoda. Setelah kemeja yang tadi membungkus tubuh mulusnya sudah terlepas, naughty kitten itu kembali menatap Yunho sembari mengigit bibir bawahnya. Jaejoong menyentuh kedua dada montoknya sendiri dan meremasnya dengan gerakan seduktif, membuat Yunho kembali mengeluarkan gumaman tidak jelas.

“Nggghhh… Yunniehhh…” erang Jaejoong saat ibu jari dan telunjuknya memilin-milin pinky nya sendiri yang sudah menegang. Mata bulatnya yang sayu mengerling genit pada Yunho yang nampak frustasi.

Jaejoong menghentikan aktivitas pada tubuhnya sendiri, beralih pada namja tampan bertubuh kekar dibawahnya. Jaejoong mendekatkan tangannya pada zipper celana Yunho, lantas membukanya. Namja cantik itu menurunkan celana pendek sekaligus celana dalam Yunho secara bersamaan—sampai sebatas paha. Doe eyes Jaejoong berbinar melihat kejantanan berukuran super besar milik Yunho sudah mengacung sempurna dihadapannya.

Hihihi… Joongie merindukan little Yunnie.” godanya mengecup ujung kejantanan Yunho dan membuat pemiliknya mendesah nikmat.

Sambil terus menatap pandangan sayu pria tampan itu, Jaejoong mulai mendekatkan cherry lipsnya pada kejantanan milik Yunho, lantas diraupnya benda yang sudah mengeras tersebut dengan gerakan menggoda.

“Mmmpphhh…” Jaejoong mengulum kejantanan Yunho yang hanya muat setengah bagian kedalam mulutnya yang kecil dan hangat.

“Hmmm…” Yunho mendesah nyaman dan sudah mendongkakkan kepalanya—menikmati permainan sang kekasih.

Jaejoong menggerakan kepalanya naik turun dengan cepat membuat kejantanan besar itu timbul dan tenggelam di dalam mulutnya. Dia meremas telur kembar Yunho, kemudian menjilat kejantanan itu dari atas kebawah berulang kali, persis saat namja cantik itu menikmati ice cream vanilla kesukaannya.

Ahh, sungguh pemandangan yang indah bagi Yunho melihat istrinya yang cantik sedang menghisap dan melumat kejantanannya.

Yunho mendesah kecewa saat Jaejoong menarik keluar kejantanannya hingga terdengar bunyi ‘plop’Kilatan eksotis terlihat jelas pada milik Yunho dikarenakan lelehan saliva Jaejoong yang tertinggal disana.

Kuluman si cantik yang berlangsung cukup lama membuat dirinya cukup lelah, tapi Yunho sama sekali belum mencapai klimaksnya. Pria tangguh itu memang membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai kepuasannya.

Eits…! Tapi Yunho tidak boleh mencapai klimaksnya! karena ini adalah hukuman untuk Yunho. Jaejoong berencana menggoda sang suami dengan membuatnya tidak bisa mencapai kepuasannya. Oh… jahil sekali kau naughty kitten.

Well, Let’s see…

Jaejoong membuka celana dalamnya sendiri dan mendesah berat ketika tangannya menggenggam erat kejantanan jumbo Yunho lalu mempertemukannya dengan permukaan lubangnya yang sudah berkedut, sementara satu tangannya yang lain sudah mengocok miliknya sendiri.

“Yunnhh… niehhh… sshhh… ohhh…” rintihan nikmat Jaejoong terdengar saat dia mencapai klimaksnya hanya dengan menggesek-gesekan kejantanan Yunho pada permukan holenya. Tubuh indah namja cantik itu menggelinjat erotis dan cherry lipsnya terbuka—tak bisa menahan rasa nikmat saat mencapai klimaksnya.

Si cantik menghentikan pergerakannya dan membalas tatapan Yunho yang sedang memandangnya. Jaejoong menggeser duduknya—ke atas perut Yunho yang masih terbalut kaos dan melemparkan senyum nista pada suaminya.

“Permainan sudah selesai, Yunnie. Hunggg… Joongie mau mandi dulu ne.”

WHAT?!

Mata elang itu mendelik tajam tak percaya. Ketika Jaejoong hendak turun dari tubuh kekar Yunho, pria rupawan itu segera mengerahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan syal yang mengikat kedua tangannya …

SRAK!

GOTCHA!

Dia berhasil. Yunho menyeringai. Lantas mengunci pergerakan Jaejoong dengan menggenggam erat pergelangan kecil namja cantik itu. Jaejoong terkejut bukan main dan bibirnya membentuk ‘O’ saat melihat ikatan ditangan Yunho sudah terlepas, bahkan syal itu robek.

Mwoya?! Bagaimana bisa?!

Jaejoong yakin sudah mengikatnya dengan kuat. But, well… dia lupa jika tenaga Yunho jauh lebih kuat. Namja manly itu menarik perekat yang membekap mulutnya. Yunho meringis kala bulu-bulu halus diwajahnya ikut tercabut, kemudian melepas kaosnya sendiri dan Jaejoong merasa sangat takut sekarang.

“Y–yunnie, aku bisa jelaskan, sebaiknya kita bicarakan ini baik-ba— kyaaa~

Yunho menarik tangan Jaejoong sehingga tubuh kurus itu limbung dan menindih tubuh kekarnya.

“Tak perlu ada yang dibicarakan, sayang!” tukas Yunho mengerikan.

Jaejoong menelan salivanya dan menggerakan manik matanya dengan gelisah.

“Y–yunnie, sebaiknya Joongie membuat susu hangat untuk Yunnie dulu ne, agar Yunnie cepat sembuh, susu itu baik dan menyehatkan, Yunnie.” Namja cantik itu mencoba mengalihkan perhatian Yunho dengan menampilkan senyum innocentnya.

Yunho semakin menunjukan seringainya, “Kau tidak akan kemana-mana, istriku yang nakal!”

“Ungghhh… Yunhhh… nnieehhh.” Jaejoong kembali mendesahkan nama sang suami saat Yunho sudah menyerang bibirnya. Pria itu melumat bibir plump Jaejoong dengan sangat brutal dan kali ini tanpa ampun :o hohoho…

“Mmmpphhh… Unngguhhh… “ Jaejoong hanya bisa mengerang saat mulutnya dieksplor liar oleh sang namjachingu.

Cukup lama sampai boneka porselain itu merasakan pasokan udaranya menipis. Jaejoong meronta-ronta berusaha menjauhkan dirinya dan melepaskan tautan bibir hati Yunho yang melekat pada cherry lipsnya.

“Yunnie-ahh! Kau ingin membunuh ku?!” Bentak Jaejoong seraya mengatur deru nafasnya yang terengah-engah.

Yunho menatap puas bibir merah sang kekasih yang terlihat basah dan membengkak. Ahh... sexy, kemudian tangan besarnya beralih meremas bokong kenyal Jaejoong seraya berucap, “Aku hanya ingin mengikuti permainan mu, sayang.”

“Mwo?! Yaa! Yunnhh… unghhh…” desah Jaejoong tertahan akan sensasi aneh akibat lidah hangat Yunho yang sudah menjilat telinga sensitifnya.

Yunho menyeringai, “Mari kita lanjutkan, sayang.”

“Ahhh… Yunhh… niehh… ohh…” erangan halus bibir ranum itu sudah tidak bisa ditahan lagi ketika lidah Yunho sudah menggoda area lehernya.

Seolah terhipnotis akan sensasi nikmat yang Yunho berikan, tak ada lagi perlawanan yang dilakukan oleh namja barbie itu. Bahkan, jemari cantiknya kembali meremas surai brunette Yunho guna menyalurkan rasa nikmat yang dirasakannya.

“Ahhh… Yunhhh…” Dada Jaejoong lantas membusung kala mulut Yunho sudah meraup putingnya dan menghisapnya dengan sangat kuat. Tubuh Jaejoong semakin melengkung ketika dirasakannya satu jari Yunho sudah masuk kedalam hole mungilnya.

“Unggghhh… terusshhh… hisap... Yunniehh… tusuk... Joongie... ughhh...” lenguh Jaejoong meminta lebih saat Yunho mulai menggerakan jari panjangnya.

“As you wish, my naughty bunny.” Yunho menambah dua jarinya sekaligus sontak membuat Jaejoong mengerang kesakitan. Namja cantik itu memejamkan kedua mata indahnya saat tarik-ulur yang awalnya terasa nyeri kini berganti menjadi sensasi yang terasa sangat nikmat.

“Arghhh… Yunnieeehhh… ssshhh… ohh…”

Bibir hati Yunho membentuk seringai licik saat mendengar lenguhan panjang sang kekasih. Jaejoong sudah mencapai klimaks keduanya dan kini barbie cantik itu tengah mengatur deru nafasnya.

“Yunnie hhh… Joongie lelah hhh…”

Jinjjayeo?” tanya Yunho menunjukan raut ibanya.

Uhmm…” Jaejoong mengangguk imut.

Yunho tersenyum dan mengangkat bokong kenyal Jaejoong, “Tapi aku bahkan belum keluar sama sekali, sayang.” katanya langsung memasukan kejantanan besarnya dengan satu kali hentakan.

JLEB!

“Arghhh… Yunniehhh… Appo…”

“Ohh… Boo… sshhh…”

Keduanya lantas mengerang saat Yunho mulai memaju-mundurkan kejantanannya di dalam pinky hole Jaejoong. Namja cantik itu terus mendesah sembari ikut menggerakan tubuhnya—melawan arah hentakan Yunho.

“Sooo… tight… shhh… sayang...” Yunho terus mengerang ketika kejantanannya serasa dipijat oleh pinky hole jaejoong.

“Ahh… Yunnieehhh… mehhh… more…”

Jaejoong terus merancau saat genjotan Yunho kian cepat hingga dirinya tak mampu mengimbanginya. Mannequin hidup itu hanya pasrah, dia memeluk leher Yunho dan membiarkan namja tangguh itu yang mengerjai lubangnya habis-habisan. Kenikmatan si cantik bertambah saat tangan besar Yunho sudah mengocok brutal kejantanan mungilnya bersamaan dengan hentakan kejantanan pria itu didalam holenya.

“Yunhh… niehh… akuhhh sudahhh… tak tahan… ahh…”

“Bersamahhh… Boo… aahhh…”

Tubuh dua sejoli itu lantas menegang. Cairan putih Yunho yang menyembur di dalam hole Jaejoong dan nampak mengalir melewati paha barbie cantik itu, sementara cairan Jaejoong sudah membasahi perut sixpack Yunho.

“Boojaejoongie,” Heart lips Yunho menggumamkan panggilan sayang pemilik tubuh mungil diatasnya.

Perlahan Jaejoong mengangkat kepalanya dari bahu Yunho dan memandang namja tangguh dibawahnya sambil tersenyum, “Joongie lelah Yunnie unghh… hole Joongie juga perih. Yunnie keterlaluan!” rengeknya manja sembari mengerucutkan bibir merahnya.

Yunho tersenyum dan membelai punggung halus sang istri, “Mianhae, sayang. Salah mu sendiri berani bermain-main dengan ku.”

Jaejoong mendecih, lantas memukul dada bidang Yunho yang dipenuhi peluh, “Kau menyebalkan Yunnie bear!”

“Kau yang telah memulainya lebih dulu, cantik!” Yunho terkekeh dan menjitak pelan dahi namja cantik yang sangat dicintainya itu. Jaejoong ikut  tertawa dan kembali merundukan tubuhnya sehingga wajah mereka berjarak sangat dekat.

Jaejoong mengecup sekilas bibir hati itu, “Cepatlah sembuh Yunnie. Joongie janji akan memberi apapun yang Yunnie inginkan sebagai hadiah.” Ujarnya tak sadar akan bahaya yang mengintainya.

“Apapun?” tanya Yunho meyakinkan.

Uhmm…”  gumam Jaejoong seraya mengangguk imut.

Geureh, aku pasti akan segera sembuh, karena aku ingin cepat-cepat menagih hadiahku.” seru Yunho meremas dua bongkah pantat sintal Jaejoong.

Unghhh… Yunnie.”

“Boo, mau ku beritahu sesuatu, tidak?”

Mwo?”

“Biarpun kaki ku sedang sakit dan kini kau sedang berada di atasku, hal tersebut tak mengubah apapun.”

Dahi Jaejoong mengernyit, “Humm… maksud, Yunnie?” tanya Jaejoong mengerjabkan mata bulatnya membuat Yunho terkikik.

“I am still manlier than you, beauty!”

THE END

Thankyou so much for reading.

So mind to Comment? :D

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
first_rose #1
Chapter 2: aq g tau klo jejevan d aff jg... kekeke....
hot like always sist.... *sambil bawa tisu buat nyumpel idung *maklum nose bleed