Chapter 1

Lucky You, Lucky Me

Lucky You, Lucky Me

 

Main Cast : Kim Jaejoong & Jung Yunho.

Other  Cast :  Park Yoochun, Kim Junsu, Shim Changmin.

Pairing : YunJae <3

Genre : Romance, Drama, Hurt, Fluffy, Friendship.

Rating : Rate-M.

Author : Me / Jejevan.

Warning :  / BoyxBoy, typo(s), OCC, tidak sesuai EYD, no bash, no flame, NO PLAGIAT!!!

Disclaimer : All cast is belong to themself and their family, this story is a work of pure fiction and this fanfiction is MINE!

Note : Keterangan tempat dan waktunya jangan di lewat ya, nanti bingung ^^


 a YunJae fanfiction presented by © Jejevan


DON’T LIKE? DON’T READ!

Happy Reading ^^


 Chapter 1

 

Incheon International Airport, Seoul.

08.34 KST.

VVIP Waiting Room.

 

Sosok cantik itu tampak mengerjabkan mata beningnya dengan harmonis sekaligus sendu. Diamatinya sosok pria dihadapannya. Begitu tampan dengan paras tegas nan angkuh. Tubuh kekar yang selalu melindunginya dan sorot mata setajam elang yang senantiasa menatap sengit siapa saja yang berbicara buruk tentang dirinya.

Jaejoong merasa sangat beruntung karena bisa memiliki pria tampan asal Gwangju bernama lengkap Jung Yunho sebagai namjachingu-nya.

“Boo,” panggil Yunho menyadari sang kekasih memperhatikannya.

Narrow sharp eyed milik Yunho membalas tatapan tersebut dengan hangat. Seulas senyum menghiasi wajah rupawan namja yang tak lain Leader dari boyband nomer 1 di Korea Selatan—TVXQ. Raut senangnya berbanding terbalik dengan seseorang bertubuh mungil yang sedang memandangnya penuh kekhawatiran.

“Apa Yunnie sudah membawa obat migran?” tanya namja cantik bersurai blonde itu, semua orang mengenalnya sebagai member trio JYJ sekaligus ex-TVXQ secara official—Kim Jaejoong.

Yunho tidak bersuara, ia hanya mengangguk seraya tak berhenti melengkungkan heart lips kepunyaannya. Senyum pria itu sungguh menawan.

“Obat lambung?” Jaejoong kembali bertanya.

Yunho masih memberi respon yang sama.

“Masker?” Yunho melihat doe eyes sang kekasih yang tak pernah lepas memandangnya. Lagi-lagi Yunho mengangguk dengan senyum yang semakin lebar hingga menampakan deratan giginya yang putih dan rapih.

“Selimut teddy bear pemberian Joongie?” lagi, Jaejoong mengutarakan pertanyaannya membuat Yunho semakin gemas. Kekhawatiran pria cantik serupa mannequin hidup itu membuat keimutaannya semakin berlipat ganda, ani?

“Sweater?” Namja tampan itu terkekeh kecil, kemudian kembali mengangguk.

Bola mata serupa black pearl milik Jaejoong bergerak gelisah—menatap mata musang pria gagah yang sangat dicintainya itu. Dia menghela nafas panjang lalu merundukan kepalanya. Dilihat sebuah syal merah dalam genggaman tangannya. Perlahan Jaejoong mengangkat tangan kurusnya, lalu disematkannya syal tersebut pada leher kokoh sang namjachingu.

“Joongie yakin Yunnie tidak membawa ini.” Jaejoong berkata, suara merdunya mengalun pelan. Mata besarnya menghangat seolah ada liquid yang ingin menerobos keluar. Sosok cantik itu menggigit bibir bawahnya guna menahan tangis.

Yunho mengamati sang kekasih. Hatinya mendesir hangat atas perlakuan manis namja cantik yang sudah 6 tahun setia berada disisinya dan menemani hari-harinya. Yunho sudah sangat hafal akan semua tingkah laku juga beragam ekspresi Jaejoong, dan Yunho tahu—kini—barbie boy itu tengah menahan isakannya.

Sebuah syal telah melingkar sempurna menutupi leher jenjang Yunho. Hangat dan nyaman, persis perasaan yang melingkupi hatinya ketika tengah bersama dengan sosok cantik yang sudah berperan layaknya istri bagi pria berperawakan atletis itu.

Yunho tak berniat mengalihkan pandangannya dari Jaejoong. Pria cantik didepannya ini senantiasa mampu menyita seluruh perhatian dan atensinya dengan semua keindahan yang melekat pada diri seorang Kim Jaejoong.

Dia sungguh beruntung bisa memiliki sosok cantik itu. Diluar raga Jaejoong yang baginya melebihi kata sempurna, kepribadiannya pun telah membuat Yunho semakin mencintainya dari waktu ke waktu. Walau Jaejoong sangat cerewet dan sifat pencemburunya terkadang membuat Yunho kewalahan, namun hal tersebut tak mendominasi sifat asli Jaejoong yang baik hati juga penuh kasih. Sosoknya bagai bunga dimusim semi.

Ahh, Yunho tidak bisa membayangkan hari-harinya kedepan tanpa sang istri yang begitu peduli akan kesehariannya. Apakah jam makannya akan teratur? Apakah makanan yang Yunho konsumsi sudah memenuhi kebutuhan gizinya? Apakah fashion airport Yunho akan terkombinasi dengan sempurna tanpa Jaejoong disampingnya? Entahlah.

“Boo!”

Yunho tersentak ketika mata musangnya menangkap setetes liquid yang jatuh membasahi pipi tirus kekasihnya. Dadanya berdenyut sesak melihat pemandangan tersebut. Yunho tidak suka melihat Jaejoong menangis untuknya. Walau hal tersebut bisa dikatakan bukti cinta, tapi sungguh… Yunho sangat benci saat Jaejoong menangis.

Perlahan tangan besar Yunho menangkup pipi porselain sang kekasih. Bisa dirasakannya bagian dikedua sisi wajah Jaejoong tak se-chubby dulu. Namja berwajah barbie itu sudah kehilangan banyak berat badannya dan sebagain besar alasannya karena Yunho, karena Jaejoong lebih mengutamakan Yunho dibandingkan dirinya sendiri.

Disekanya lelehan kristal bening itu dengan ibu jarinya. Yunho mengusapnya dengan sangat perlahan layaknya memperlakukan barang antik yang sangat mahal dan berharga. Namja tampan itu menyentuh dagu sang kekasih dan mengangkatnya dengan gerakan halus.

Uljima, Boo.” pinta Yunho menatap dalam doe eyes yang kini tampak memerah.

Hiks…” Isakan Jaejoong membuat hati Yunho mencelos.

GREP!

“Jangan menangis, Boo. Jebal…” Yunho kembali memohon.

Direngkuhnya tubuh rapuh itu dalam hangat dekapannya. Yunho mengusap punggung bergetar Jaejoong seraya membisikan kata-kata yang menenangkan.

Bagaimana tangis Jaejoong tidak pecah apabila kurang dari 30 menit dari sekarang sang namjachingu akan meninggalkannya selama satu bulan penuh. Oh, Tuhan! itu bukan waktu yang sebentar.

TVXQ! Catch Me World Tour Concert akan diselenggarakan dibeberapa negara di benua Asia, Eropa dan Amerika. Kini giliran benua Eropa dan Amerika yang akan digemparkan oleh grup ternama asal Korea yang tetap eksis diusianya yang sudah menginjak angka 10.

Dua member yang masih aktif seolah mewakili tiga jiwa lainnya—tanpa mengambil alih posisi semula mereka—dalam konser besar ini. Dukungan serta merta Yunho dan Changmin dapat dari Jaejoong, Yoochun dan Junsu—mantan member TVXQ yang masih sangat menjaga tali persahabatan.

Ahh, geureh! kecuali Yunho dan Jaejoong karena hubungan mereka lebih dari sekedar sahabat.

Bila mengingat betapa bergantungnya Jaejoong pada Yunho, semua seakan berat untuk dijalani. Tak bertemu satu hari saja terasa bagai se–abad, tak berbincang viatelpon dan saling mengirim pesan singkat selang beberapa menit saja bisa membuatnamja cantik itu kelimpungan setengah mati.

Gosh! apa jadinya Jaejoong melewati hari-hari tanpa separuh jiwanya? Dan dengan siapa dia akan bermanja-manja? Park Yoochun? Kim Junsu? Oh, forget it!

Yunho terlihat tenang, namun benaknya tengah meronta. Sungguh, ia tak ingin meninggalkan sang kekasih. Tapi ini bagian dari pekerjaannya dan profesionalitas yang selalu dipegang teguh oleh leader penuh karisma itu.

Tangis Jaejoong perlahan melemah. Namja cantik itu melonggarkan pelukannya pada Yunho yang masih sangat erat merengkuhnya seraya mengusap rambut pirangnya.

Yunho begitu suka dengan wangi lembut Jaejoong yang tercium seperti perpaduan apel dan vanilla, begitu juga sebaliknya, Jaejoong sangat suka berada dalam dekapan tubuh besar Yunho dan menghirup aroma mint dan maskulin yang menguar dari tubuh pria gagah itu.

“Yunnie unggh… lepas, banyak staff.” Rengek Jaejoong sambil menepuk-nepuk punggung Yunho. Ia merasa tak nyaman adegan mesranya dengan sang kekasih ditonton berpasang-pasang mata.

Aish… salah sendiri melakukannya ditengah staff TVXQ yang sedang berkumpul guna mengurusi keberangkatan mereka ke Eropa. Mereka sudah biasa melihat Jaejoong yang seringkali hadir diantara hiruk-pikuk para staff. Bahkan beberapa dari mereka sudah melemparkan senyum penuh arti. Ahh, yunjaeshipper juga, eoh?

Andwae!” sahut Yunho menirukan suara lucu Chipmunks.

Rengekan Jaejoong ditanggapinya tak kalah manja. Bahkan tubuh kurus itu sudah Yunho goyang-goyangkan dan wajah tampannya semakin ia tenggelamkan dalam ceruk leher Jaejoong. Yunho sangat memahami mood sang kekasih yang mudah berubah seperti lampu merah, dan Yunho selalu tau cara membuat mood baik Jaejoong kembali.

Yunho bersyukur karena isakan Jaejoong sudah berhenti dan suara manjanya telah terdengar. Suasana hati barbie cantik itu sudah membaik rupanya.

Ohh, how cute he is…

“Yunnie-ahh, lepas… atau aku marah.” Ancam Jaejoong dengan bibir yang sudah mengerucut imut. Punggung Yunho pun tak luput dari cubitan-cubitan kecilnya.

Tawa Yunho meledak. Ancaman Jaejoong yang terdengar sangat menggemaskan membuat Yunho tak bisa menahan keinginannya untuk mengecup singkat bibir cherry yang tengah ber-pouty imut itu—setelah melepas pelukannya.

Jaejoong yang mendapat serangan tiba-tiba spontan memukul dada si pelaku. Namja cantik itu tersenyum dengan kedua tangan yang masih berada didada Yunho. Perlahan ia merekatkan jaket kulit yang dikenakan sang suami dengan menarik kedua sisinya.

“Jaga dirimu, Yunnie-ahh.” Gumam Jaejoong pelan sembari memfokuskan pandangannya pada pakaian sang namjachingudengan telaten Jaejoong menyingkirkan noda-noda kasat mata yang mungkin tertinggal, juga merapikan sisi-sisi yang terlihat kusut.

Aigo, good wifey humm…

Yunho menaikan kedua sudut bibir hatinya mendengar ucapan Jaejoong. Dia mengacak rambut blonde itu dan membiarkan si pemilik membenahi pakaiannya.

“Seharusnya aku yang berkata seperti itu, Boo.” Sahut Yunho terkekeh kecil. “Jaga dirimu dan perhatikan pakaian yang sedang kau pakai, ne? Jangan mengundang tatapan lapar para pria hidung belang ituarra? titahnya.

Yunho merasa sangat khawatir akan kebiasaan sang kekasih yang sering kali mengenakan pakaian dan kontan menarik perhatian para pria yang memandangnya. Tak sedikit dari para predator itu yang terang-terangan menjilat bibirnya sendiri kala melihat bagian tubuh Jaejoong yang terekspos.

Hal itu membuat Yunho harus mati-matian menjaga Jaejoong. Tentu saja, semua akan berjalan lancar jika Yunho berada disamping barbie cantik itu, tapi jikalau tidak?! Ahh, yang bisa Yunho lakukan hanya menelpon sang kekasih guna mengingatkan Jaejoong agar tidak genit dan memberi respon berlebihan kepada para pria itu.

Namja cantik itu mengerucutkan cherry lipsnya imut, “Ish… Arraseo!”  

Jaejoong sendiri tak yakin untuk menyetujui permintaan suaminya yang satu ini. Mengingat ia memang menyukai model pakaian yang terbuka, bahkan disalah satu interview Jaejoong pernah bercanda dan mengatakan alergi dengan pakaian, terlebih lagi image-nya kini adalah y rocker.

Oh, ayolah… Boojae! Berjanjilah padaku!”

“Tadi ‘kan aku sudah berjanji padamu, beruang madu!”

Yunho menaikan satu alis tebalnya, “Namun sepertinya aku tidak menemukan kesungguhan disana.”

“…”

Yunho memajukan tubuhnya, “Aku hanya tidak ingin kejadian-kejadian menyebalkan itu terulang lagi, Boojae.”

“Kejadian yang mana, Yunnie-ahh?” tanya Jaejoong menunjukan wajah innocentnya.

Yunho meringis, “Apa perlu ku ingatkan semua kejadian itu, sayang? Mulai dari banyak pria sialan yang menyentuh tubuhmu, saat kau dengan sukarela duduk dipangkuan MC jelek itu, ketika seorang Ahjussi menghampirimu sambil membawa bunga dan mengajakmu untuk menikah lalu kau menerima bunga itu tepat dihadapanku, juga saat kau menyetujui ajakan makan dengan beberapa idol namja! that’s ! Booja—“

Yaa! jadi maksud Yunnie, aku ini namja murahan?! begitu, eoh?!” Interupsi Jaejoong dengan suara yang memekik. Jinjja! Ia tidak suka diibaratkan seperti itu.

Yunho menghela nafas panjang, “Bukan begitu maksudku, sayang. Kau sama sekali tidak seperti itu, hanya saja kau ini terlalu lama menyadari apa yang sedang mereka lakukan padamu dan kau begitu sulit mengatakan ‘tidak’, true or not?”

“Uhmm…”

Jaejoong menatap Yunho dengan mata bulatnya yang sesekali berkedip. Dia mengangguk lucu membuat Yunho tak mampu menyembunyikan kekehannya. Tangan besar namja tampan itu mengacak surai blonde Jaejoong lalu mengecup dahi tertutup poninya.

“Sensitif sekali istriku yang cantik ini, humm? Jadi bagaimana, Nyonya Jung mau berjanji agar menjaga diri selama Tuan Jung pergi?” tanya Yunho seraya menunjukan jari kelingkingnya yang panjang dan manly.

Jaejoong tersenyum lalu menautkan jari kelingkingnya yang pendek namun lentik, “Ne,naneun yagsok, Yunniebear (Ya, aku berjanji, Yunniebear).”

Ahh, pinky promise.

Omo~! it’s look so sweet, aniya?

Keduanya tertawa kecil sampai akhirnya seseorang bertubuh jangkung menghampiri mereka.

“Yunho Hyung, kata Manager Hyung kita sudah harus berangkat. Oh… haiHyungie ku yang paling cantik.” Ujar Changmin mengingatkan Yunho dan berakhir dengan dirinya yang memeluk Jaejoong sesaat.

Yunho mengangguk, kemudian mengalihkan pandangannya pada sang kekasih. Seolah mengerti arti tatapan Yunho, Jaejoong lantas menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman manis.

Gwaenchanayeo, Yunnie. Kkha~ semua pasti sudah menunggu.”

GREP!

“Aku pasti akan merindukanmu, Boo.”

Nado, bear.” Balasnya langsung melepas pelukan sang namjachingu. Jika pelukan itu berlangsung lebih lama lagi pasti air mata Jaejoong kembali mengalir.

“Jaga dirimu, Boo.”

Ne, sampai ketemu satu bulan lagi.” Ucap Jaejoong menatap bergantian dua pria tinggi dihadapannya.

Bye~ Hyungie~! Sampaikan salam ku pada Jidat Hyung dan Duckbutt Hyung.”

Jaejoong mengangguk seraya menepuk bahu kokoh maknae tersayangnya.

“Annyeonghi ghaseyo (selamat jalan).”

“Tto Mannayo, Boo (Sampai jumpa lagi, Boo).”

“…”

Ahh, aku sampai lupa, Boojae mau dibelikan apa, humm?”

“Pulanglah dengan selamat, Yunnie.”

DEG!

Kehangatan perlahan menjalar di hati Yunho. Pria berperawakan atletis itu mendekat selangkah kearah Jaejoong dan menyeka kebelakang sisi kiri rambut pirang nan indah istri tercintanya.

CHUP!

One thing you should know, Boojae. No matter where i go, we’ll always be together forever and ever. “

“Uhmm…” Jaejoong mengangguk.

Yunho tersenyum melihat keimutan sang kekasih. Tangan besarnya mengusap pipi halus Jaejoong dengan lembut.

Saranghae.”

Nado, saranghae.”

Jaejoong menatap punggung tangguh Yunho yang mulai menjauh. Pria tinggi kekar itu terlihat begitu tampan dan bersinar. Walau jarak diantara mereka kian menjauh, namun benang merah yang mengikat keduanya seolah tak pernah terputus, mereka akan terikat sampai kapanpun.

Jaejoong tersenyum haru, ia sudah tidak sabar untuk melewati hari-harinya sampai satu bulan kedepan, perlahan namja cantik itu menutup matanya seraya menyatukan kedua tangannya.

Jaejoong berdoa agar Tuhan selalu menjaga dan menyertai sang kekasih juga Changmin, manager Hyung dan seluruh staff, tak lupa sosok imut itu juga memohon agar waktu dilajukan lebih cepat agar ia dan Yunho dapat kembali bertatap muka sekilat mungkin.

Kedua mata indah Jaejoong terbuka dan menatap lurus kedepan, “Pulanglah dengan selamat, Yunnie.”

 © Jejevan

Bayangan buruk yang seringkali berkelana didalam pikiran manusia tak selamanya menjadi kenyataannya yang semengerikan itu, aniya?

Buktinya sudah tiga minggu tanpa Yunho disamping Jaejoong dan namja cantik itu masih mampu bernafas, berbelanja bahkan melakukan pemotretan bersama JYJ.


 Make Up Room, CJes Building, Seoul.

15.47 KST.

JYJ side.

Kyaaa~~~ mereka keren sekali.” pekik Jaejoong seraya menatap fokus layar tablet dalam gengamannya.

Nugu, Hyungie?” tanya Junsu melirik Jaejoong lewat cermin didepannya.

Aish, tentu saja Yunnie dan Minnie.” Jaejoong menyahut tanpa mengalihkan pandangannya.

“Mereka sekarang sedang berada dimana, Hyung?” Yoochun keluar dari ruang ganti dan langsung mematut dirinya didepan cermin besar yang juga menampakan Jaejoong, Junsu dan beberapa hairstylist.

“Paris.” jawab Jaejoong.

Unghh… aku jadi ingat saat kita berlima melakukan pemotretan disana.” Junsu berkata lirih.

Jaejoong menoleh kearah Junsu lalu menepuk pipi gembil namja imut itu. Yoochun yang menyaksikannya lantas mengambil inisiatif untuk merangkul kedua member yang sudah dianggapnya sebagai keluarga.

Semenjak mereka berlima—TVXQ—berpisah secara official, Yoochun lah yang seolah menggantikan sosok Yunho untuk mengatur segalanya. Bukan, bukan berarti Yoochun adalah Leader JYJ, trio itu tidak memiliki leader.

Yoochun menunjukan sisi dewasanya dan menjadi sosok pelindung bagi Jaejoong dan Junsu, walau Jaejoong yang tertua dalam JYJ, tetapi pribadi Yoochun yang tenang mampu meng–handle semuanya.

Keheningan sesaat itu kontan buyar bersamaan dengan suara manager yang memanggil mereka. Sudah waktunya untuk melakukan sesi pemotretan rupanya.

Junsu bangkit dari duduknya menyusul Yoochun yang sudah berjalan lebih dulu. Jaejoong masih sibuk menatap paras cantiknya sendiri didepan cermin—memeriksa sesuatu yang sekiranya kurang pas.

Cherry lipsnya mengerucut imut kala menemukan ada yang kurang dalam make upnya, “Nuna, tolong tambahkan sedikit lagi lipbalm pada bibirku.”

Oh, baiklah Jae.”

Jaejoong mengecap bibirnya sendiri setelah Nuna bertubuh tambun itu menambahkan polesan lip balm pada bibir plump–nya.

“Kau sudah cantik, Jae.”

Namja yang dikatakan cantik itu merengut, ia tidak suka jika ada yang mengatakannya cantik kecuali Yunho—kekasihnya

Nuna, tolong foto aku.” pinta Jaejoong seraya menyodorkan ponsel mewahnya dan mengabaikan ucapan Nuna gendut itu.

“Bersiaplah, Hana… Dul… Set…”

CKREK’         

Jaejoong tersenyum puas melihat hasil potraitnya. Pose barbie cantik itu sungguh menggemaskan dengan pipi tirusnya yang menggembung akibat udara ditambah make up tipis yang membuat wajah cantiknya kian mempesona. Jaejoong berterimakasih kepada sang Nuna dan mulai menari-narikan jemari milky-nya diatas touchscreen ponselnya.

To : My Lovely Yunnie  <3

Yunnie~! Aku, Chunnie dan Suie akan melakukan pemotretan. Apa penampilanku terlihat bagus? ^^ Hihihi Yunnie jangan lupa makan dan membalas pesan ku ne. Nanti malam aku tunggu telpon darimu, Yunnie. Saranghae, chup~ chup~ chup~ :* <3

Send

Sosok cantik itu mengerjabkan mata beningnya yang nampak melengkung karena ia tersenyum. Jaejoong merasa senang. Tidak terasa waktu tiga minggu sudah berlalu, itu berarti hanya tinggal menunggu satu minggu lagi untuk dapat bertemu langsung dengan suaminya yang paling tampan itu kekeke...

Komunikasi diantara Jaejoong dan Yunho tidak pernah terputus. Namja cantik itu runtin mengirimi foto selfie dirinya kepada Yunho dan selalu meminta balasan berupa hal yang sama. Pria gagah bermarga Jung yang notabenenya kurang suka melakukan selfie pun mau tak mau menuruti permintaan kekasihnya yang cantik, meski terkadang Jaejoong harus merengek dulu, tapi Yunho tidak pernah bisa menolaknya dan Yunho bahagia ketika mendengar suara ceria kekasihnya.

Ahh, Jaejoong sudah tidak sabar untuk memeluk beruang besarnya.

Gosh! He ing missed his super handsome boyfriend…

“Joongie Hyung, Hurry up!”

Oh my god sun! palli~ palli~ Joongie Hyungieee!”

Jaejoong terkekeh mendengar suara husky dan suara dolpin kedua dongsaengnya.Barbie boy itu beranjak—setelah—mengecup layar ponselnya lalu meletakannya di dalam tas Moldir karyanya.

“Aku datang~~~”

 © Jejevan

(Lima hari kemudian)

Millennium Bitmore Hotel, Los Angeles.

21.47 PM.

TVXQ side.

CKLEK’

“Yunho Hyung,” Panggil seseorang yang baru saja muncul dari balik pintu.

Namja tinggi itu segera masuk dan menutup kembali pintu kamar hotel Yunho—setelah mendengar suara gumaman sang leader. Sekedar info jika Changmin dan Yunho tidak tidur satu kamar. Onyx eyes Changmin menelurusi kamar mewah tersebut dan menemukan sang Hyung yang sudah berbaring diatas ranjang.

Hyung, apa kau sudah tidur?” tanya Changmin yang mendapat jawaban merupa anggukan dari Yunho.

Eoh? sudah tidur tapi masih bisa mengangguk?! Changmin menyimpulkan jikaHyungnya sedang mencoba untuk tidur.

Hyung, bagaimana keadaan kakimu?”

Srak’

Yunho membalikan badannya dan menatap Changmin yang sudah duduk diatas sofa sembari mengunyah spoon cake. Terpaksa usahanya untuk tidur guna menipiskan rasa sakit pada kakinya ditunda dulu.

Gwaenchana, Changmin-ahh. Kau tadi lihat sendiri ‘kan kalau dokter sudah memeriksanya dan mengatakan aku hanya perlu istirahat.”

Changmin mengangguk walau kekhawatirannya tak berkurang.

Wait… sebenarnya apa yang terjadi dengan kaki dancing machine ini?

Yunho mengalami cedera di lututnya akibat terlibat kawat saat konser. Kawat yang mencederai lutut Yunho tersebut digunakan sebagai ayunan dan Yunho terluka ketika lutut kanannya menyentuh tanah terlebih dahulu. Meskipun kekasih dari si flower boy Kim Jaejoong itu tidak terluka parah, tapi dia terlihat kesakitan. Walau ini adalah sebuah kasus, Yunho tetap berusaha menyelesaikan konser sampai akhir.

Changmin dan seluruh staff merasa sangat khawatir pada Yunho, tetapi pria kuat itu selalu tersenyum dan mengatakan ‘Gwaenchana’. Dia harus kembali perform besok pada konser terakhir—penutupan—dari TVXQ! Catch Me World Tour Concert dan lusanya dia sudah kembali ke Korea. Meski tidak bisa tampil prima seperti konser-konser sebelumnya tapi Yunho akan berusaha keras.

Hyung, apa istrimu sudah mengetahui kejadian ini?” tanya Changmin.

Yunho menggeleng, “Ku mohon jangan beritahu Jaejoong  sekarang, Changmin-ahh. Dia pasti akan sangat cemas, aku tak mau membuatnya tidak konsen pada pekerjaannya.” Jelas Yunho sembari menghela nafas.

Beberapa jam yang lalu Yunho baru saja melakukan kegiatan runtinnya—menelpon sang kekasih. Nampaknya Jaejoong belum membuka internet karena namja cantik itu sama sekali tidak tau akan keadaan namjachingu–nya hari ini. Mereka hanya mengobrol biasa.

Yunho pun tidak berniat untuk memberitahu Jaejoong saat ini. Pria tampan itu hanya tidak mau membebani pikiran Jaejoong yang pasti sudah sangat lelah akibat pekerjaannya. Yunho berharap jika pacarnya yang cantik itu benar-benar tidak membuka internet untuk dua hari kedepan. Karna bisa-bisa Jaejoong menyusulnya tanpa pikir panjang.

“Baru saja Joongie Hyung menelpon dan menanyakan mu, Hyung. Well, dia hanya bertanya apa kau sudah tidur atau belum, katanya kau tidak membalas pesan dan menjawab panggilan telponnya, sepertinya penyakit insomnianya sedang kambuh,Hyung.” Ucap Changmin melihat jam dinding bernuansa klasik pada tembok bagian kirinya.

Yunho menghela nafas panjang jika mengingat penyakit susah tidur sang kekasih. Dia sengaja mengabaikan semua pesan dan panggilan telpon Jaejoong, karena Yunho ingin barbie boy–nya itu beristirahat. Yunho perkirakan di Korea sudah jam 02.00 pagi. Aigo!

“Lalu, kau jawab apa?”

Humm… aku bilang kau sudah tidur, Hyung. Sekalian saja aku mengirim fotomu yang sedang tertidur beberapa hari lalu ketika kita berada di Paris.” sahut Changmin menunjukan potrait Yunho yang tengah terlelap dengan selimut teddy bear berwarna merah muda yang tak lain merupakan pemberian Jaejoong.

Yunho mengangguk dan bernafas lega karena Changmin tidak melanggar permintaannya kali ini. Hah, biasanya si evil maknae itu akan membeberkan semua kegiatan Yunho kepada Jaejoong.

“Dan kau tau bagaimana reaksi istrimu itu, Hyung?” Changmin bertanya dengan nada suara yang semakin meninggi.

Yunho menaikan satu alisnya dan menggeleng.

“Joongie Hyung berteriak kyaaa~~~ dan berkata kalau kau sangat lucu ketika tidur dengan selimut miliknya itu. aish… jinjja! sampai sekarang aku masih sangat heran dengan Joongie Hyung, kenapa ada namja seheboh dirinya ya? seperti ahjumma-ahjumma saja!” cerocos Changmin diakhiri dengan sebuah desisan.

Yunho hanya terkekeh seraya membayangkan respon berlebihan sang kekasih. Pasti sangat menggemaskan. Ahh, Yunho sungguh berharap detik demi detik ini cepat berlalu agar ia bisa segera kembali ke Korea dan memeluk Boojae–nya yang paling cantik itu.

‘Apa yang sedang kau lakukan, Boo?… Jeongmal bogoshipoyo.’

To Be Continue

Thank you for reading :D

So, mind to commnet? 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
first_rose #1
Chapter 2: aq g tau klo jejevan d aff jg... kekeke....
hot like always sist.... *sambil bawa tisu buat nyumpel idung *maklum nose bleed