-2-

Broken Heart

Kepalaku rasanya berat sekali, kombinasi karena kurang tidur dan menolak makan malam. Kemarin aku hanya mendekam di dalam kamar, menangis tentu saja. Memang apalagi yang bisa dilakukan orang yang sedang patah hati sepertiku?. Makanya sekarang aku sedang menuju kantin untuk makan siang. Biar bagaimanapun aku tidak boleh jatuh sakit, itu akan membuatku semakin menyedihkan. Oh! sepertinya aku harus berterimakasih pada orang yang telah mengirim payung kemarin. Berkat dia, aku bisa sampai di rumah tanpa basah kuyup.  Ah…Masalahnya aku tidak tahu siapa dia. Apa mungkin teman sekelasku?. Sejujurnya tadi aku sempat memperhatikan beberapa siswa laki-laki. Mrs. Kim bilang orang itu cukup tinggi, tapi banyak sekali laki-laki bertubuh tinggi di kelaku, Sungyeol, Jongin, Sehun, Taekwon..  tak ada satupun yang bisa kucurigai, terlebih aku sama sekali tidak dekat dengan mereka. Singkatnya, aku memang tak punya teman lagi selain Joonmyeon dan sekarang dialah yang membuatku jadi patah hati begini.

Seperti yang sudah kuduga, di kantin sangat ramai. Ugh aku benci keramaian, tapi tak ada pilihan lain. Dengan cepat aku mengantri makanan dan mencari tempat kosong untuk duduk. tiba-tiba kudengar suara yang sangat familiar memanggil namaku dengan jelas. Tak perlu aku menoleh itu sudah pasti Joonmyeon.

“Eunji-ya! Di sebelah sini!”

Padahal aku sudah sengaja tidak ke perpustakaan karena kupikir dia pasti ada di sana, kenapa sih nasibku buruk sekali.

hatiku rasanya mencelos melihat dia duduk berdua dengan pacarnya. Yak Kim Joonmyeon sialan! Kenapa kau memanggilku jika pada akhirnya hanya membuatku semakin sakit. Umpatku dalam hati.

“Eunji-ssi kemarilah!” kali ini giliran gadis berambut panjang itu yang memanggilku, menepuk-nepuk tempat duduk kosong di sebelahnya. Kumohon jangan baik padaku Park Chorong, karena sudah seharusnya aku membencimu. Bodohnya walaupun aku tak mau kemari tapi kakiku sepertinya telah menghianati keinginanku.
“hai Sunbae” sapaku kaku saat duduk di sebelah Chorong.
“ah kau tidak perlu memanggilku seperti itu. Panggil aku Eonni oke?”

aku hanya mengangguk sebagai jawabannya. Selain karna dia sekarang adalah pacar Joonmyeon, kurasa aku memang tidak punya alasan lain untuk membencinya. Park Chorong, andai kau tahu betapa irinya aku padamu.

Rasa sakit itu semakin kuat saat aku melihat mereka berdua dari jarak sedekat ini. Aku tidak terbiasa melihat Joonmyeon tersenyum karena orang lain.

Apa kau sekarang begitu bahagia?

Jika memang kau sangat menyukai Chorong, lalu bagaimana dengan aku?

 Haruskah kukatakan keras-keras isi hatiku kalau sebenarnya aku sangat menyukaimu dari dulu?

Apa perlu aku mengaku kalau aku sekarang sedang patah hati?

Tidak.

Itu hanya akan membuatmu menjauhiku.

Sejak kau memperkenalkan Chorong padaku, aku sadar aku bukanlah satu-satunya di sisimu.

Dan sejak kemarin saat kau menjadikannya milikmu, aku jadi tahu ternyata aku bukanlah apa-apa di matamu.

Akulah yang terlalu berharap, mengartikan salah pada setiap perhatian yang kau berikan selama ini. Dan karena harapan itulah yang menjatuhkanku pada jurang terdalam bernama patah hati.


“Bagaimana Eunji-ya?” hah apa yang barusan Joonmyeon tanyakan?
“Bagaimana apanya?” tanyaku seperti orang bodoh.
“Aku dan Chorong berencana pergi ke pantai minggu ini. Ikutlah bersama kami?” apa aku tidak salah dengar? Mengajakku pergi ke tempat di mana Kau dan Chorong akan bermesraan di depan mataku? Bunuh saja aku Kim Joonmyeon!
“Bu.. bukankah sebaiknya kalian pergi berdua saja?” kilahku. Demi apapun aku tidak sudi menjadi obat nyamuk.
tiba-tiba Chorong mendekat ke arahku.
“Eunji-ssi ini adalah kencan pertama kami setelah pacaran, akan sangat canggung jika hanya berdua. Ayolah ikut dengan kami” bisiknya dengan gestur tangan memohon, masih ditambah pula dengan wajah memelas.

“ayolah Eunji-ya kau terlihat murung akhir-akhir ini. Ada baiknya kau ikut ke pantai untuk menyegarkan pikiranmu. Bagaimana?” bujuk Joonmyeon dengan senyuman andalannya. andai saja dia tahu yang membuatku murung adalah dirinya sendiri. Tapi aku memang tak pernah menang melawan kekuatan senyum itu. Pada akhirnya aku mengangguk menyetujui.

“Yes!” seru dua orang ini serempak. saat itulah aku membenci diriku sendiri. Kau benar-benar payah Jung Eunji -_-

***

“sampai jumpa hari minggu Eunji-ssi, Annyeong!”
“Bye Eunji-ya”

Aku hanya mampu membalasnya dengan senyuman kering. melihat dua orang itu berjalan menjauh dengan bergandengan tangan rasanya aneh sekali. Aneh karena selama ini aku selalu berharap akulah yang bisa menggandeng tangan Joonmyeon seperti itu. Aku bahkan tak ingin percaya jika mereka benar berpacaran. Naif sekali memang. Rasanya hatiku tiba-tiba sesak hanya denagan mengingat mereka berdua. Sungguh menyebalkan. Kapan sih semua ini berakhir?

***

“ah...lelahnya!” seruku sembari merebahkan diri di atas sofa ruang tamu. Sekarang sekolah bukan lagi tempat yang menyenangkan untukku. Rasanya ingin sekali cepat pulang dan bertemu Ayah untuk mengalihkan kesedihanku.

“huh Apa ini?” tanyaku sendiri saat membuka tas. Tadinya aku ingin mengambil ponsel untuk menghubungi Ayah tapi bungkusan ini menyita perhatianku. tanpa buang tempo aku langsung membuka bungkusan berbentuk persegi panjang itu.
cokelat. Ternyata isinya adalah cokelat. Benar ini untukku? Siapa orang kurang kerjaan yang mengirimnya? Lagipula ulang tahunku kan sudah lewat. tiba-tiba aku teringat sesuatu.

Namja yang memberiku payung!” kucari bungkusan yang tadi kubuang begitu saja ke lantai. Ah benar ada surat yang terselip di dalamnya!.


Jung Eunji,

Bersabarlah

karena pada akhirnya semua rasa sedihmu akan dihapus waktu

Seperti gelap malam yang perlahan hilang karena matahari telah datang

Aku ingin menjadi matahari untukmu

Biarkanlah dirimu bahagia dan tersenyumlah

Kau harus tahu bahwa...

ada satu orang  yang begitu menyukai lengkungan indah itu

orang itu adalah AKU.

“AKU? Seenaknya saja kau menulis seperti itu tapi tak menyebut siapa namamu! Pengecut.” Umpatku kesal.

Dia pikir aku akan tersentuh dengan mudah. Menyuruhku bersabar? Dia bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit yang kurasakan. Aku tidak akan meleleh hanya karna diberi cokelat seperti ini. dasar bodoh!

“Yak Jung Eunji! kenapa kau menangis?”
“Ayah?” aku tidak tahu ternyata Ayah sudah pulang, aku bahkan tidak sadar air mataku telah menetes begitu saja.
“Apa ini yang membuatmu menangis?”

Ayah sudah mengambil surat itu dan membacanya.
Heol. Ternyata putri Ayah punya pengemar rahasia juga!”

Apa-apaan sih Ayah. Dengan cepat aku rebut kertas itu.
“Apa kau menangis karena terlalu bahagia?”
“TIDAK!”

“Lalu?”

“Lupakan saja. Ayah tidak akan mengerti” aku tidak mungkin menceritakan kisah patah hatiku padanya.

“Ah... Ayah jadi ingat masa-masa dulu saat Ayah mengejar-ngejar mendiang Ibumu” kata Ayah denagan sorot mata seolah menerawang. Aku selalu senang saat Ayah bercerita tentang Ibu. Ya Tuhan.. aku sungguh merindukannya.
“Dulu Ayah juga sering mengirim surat seperti ini pada ibumu. Dia mungkin sudah tahu kalau pengirimnya adalah Ayah jadi surat Ayah tak pernah dibalas”

“Dulu Ibu tak menyukai Ayah?” tanyaku penasaran. Ayah tersenyum masam sebagai jawabannya.
“tapi karena Ayah begitu gigih mendapatkan Ibumu, akhirnya dia luluh juga hahaha..” Ayah pasti sangat mencintai Ibu. Buktinya sampai sekarang Ayah tak punya niatan menikah lagi.
“ngomong-ngomong, kenapa namja itu lebih memilih menulis surat dibanding menghubungimu lewat ponsel saja? Sekarang kan sudah jaman modern. Ah.. dia pasti namja yang sangat romantis. Dia ingin menunjukkan ketulusannya dengan tulisan tangannnya sendiri. Wah daebak! Kau harus segera mencari tahu siapa namja itu dan mengenalkannya pada Ayah. Sepertinya dia calon menantu yang baik”

“Ayah! Berhentilah membual!” kataku setengah kesal lalu berlari menuju kamar. Sebenarnya aku tidak ingin Ayah melihat pipiku yang merona. Apakah namja itu benar-benar menyukaiku seperti dulu Ayah menyukai Ibu? Ah entahlah. Padahal tadi aku begitu kesal dengannya. Sepertinya aku sedikit terpengaruh omongan Ayah barusan.
 


note 

halo semua! maaf ya telat update nya :( minggu lalu saya ada acara.
maaf juga kalau ceritanya kurang greget hehehe
makasih yang udah nyempetin baca. ditunggu komennya! ;)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
TanMoon
i hate silent reader :))

Comments

You must be logged in to comment
sunlight_ #1
Chapter 2: Update soon, fighting~
Suffia #2
Chapter 2: I hope Eunji with Suho. But who the tall guy?. I hope he someone who would be couple with Chorong. So Eunji and Suho can be together.
Anyway ,update soon
asyilasa #3
Chapter 2: Yosh chap 2!!

Whos that mystery guy tho... Hm... Noooo junmyeon dont break eunji's heart ;_;
Suffia #4
Chapter 1: update soon
asyilasa #5
Chapter 1: Eunji with junmyeon please! Hehehe
Tall guy? I guess its chanyeol?

Kyungmi yah? Kenapa dihapus....padahal ngeship mereka ehehe. Update soon!