Four

Unexpected Destiny
Please Subscribe to read the full chapter

Pukul sepuluh malam tapi gadis itu masih berkutat di meja belajarnya dengan lampu yang menyorot buku di hadapannya. Gadis itu mengucek matanya yang berair, lalu mengacak rambutnya sambil menguap lebar-lebar. Ia sungguh tak suka belajar, tapi sebentar lagi ujian akan menghampirinya dan dia tak bisa membiarkan nilai raya jatuh lagi. Benar, dia harus berkonsentrasi pada pelajarannya. Baru saja pemikiran itu muncul, tapi fokus matanya sudah berganti ke kalender yang bertengger di rak bukunya. Lingkaran berwarna merah yang menghiasi salah satu angka di kalender itu sungguh menarik perhatiannya. Ia terbengong, memainkan pensil di tangannya bagaikan sebuah stik drum. Pikirannya melayang, mengingatkannya lagi pada rasa bahagia serta resah yang melandanya beberapa pekan terakhir.

 

Amber―gadis itu, mengambil ponselnya. Garis matanya menjadi sayu manakala melihat foto yang menjadi wallpaper ponselnya itu. Mereka tampak begitu bahagia. Amber tak dapat berhenti tertawa kala itu. Mungkin itu adalah salah satu hari terbaiknya setelah peristiwa James. Gadis tomboy itu tak sadar dengan segurat senyum yang terukir di wajahnya saat ibu jarinya perlahan mengelus permukaan datar ponselnya, tepat pada wajah pemuda tampan yang cemberut menatapnya di foto itu. Wajah pemuda itu terlihat konyol dengan coretan putih di hampir tiap inci wajah tampannya, sedangkan sebagian rambutnya dikuncir hingga menjulang ke atas, di tambah lagi dengan kedua telinganya yang memerah akibat penjepit kertas yang setia menjewer daun telinganya.

 

Hari itu adalah perayaan satu bulan hari jadi mereka. Seperti pasangan remaja lainnya, mereka tidak ingin melewatkan momen tersebut, walau Amber sadar hubungan mereka tak akan berlangsung lama. Jadi mereka memutuskan untuk bermain kartu hingga larut. Amber tak menyangka liburan musim dinginnya akan didampingi oleh orang yang berbeda. Dia pikir, mungkin dia dan James..., tapi tahun ini dia justru terjebak pada cinta segitiga yang konyol.

 

Kim Myung Soo memang bodoh. Amber menghantamkan kepalanya ke meja belajarnya pelan. Giginya bergemertak sebal sedangkan tangan kanannya sibuk mengetuk-ngetukkan ujung pensilnya keras. Tak henti-hentinya ia mengumpat pria yang telah resmi menjadi kekasihnya itu―atau begitulah menurut pandangan mereka. Sering gadis tomboy itu merasa geram akan semua yang telah dilakukan pria itu padanya. Bukan hanya membuat gadis itu menyukainya, tapi juga menjadikannya pacar simpanan dan membuat gadis malang itu sempat dimusuhi oleh teman baiknya.

 

Ya, teman-temannya tahu tentang status barunya dengan Myung Soo. Mereka tidak menyetujuinya, tentu saja, dan tidak juga menerimanya, setidaknya pada awalnya. Krystal yang paling menentang hal itu. Dia bahkan mendiami si tomboy selama lima hari sebelum akhirnya Amber harus memberikan penjelasan lebih padanya. Kini gadis bermarga Jung itu memang sudah bisa menerimanya, tapi juga menjuluki Amber sebagai selir.

Seorang selir. Amber menyeringai miris. Mungkin dia memang benar-benar bodoh.

 

 

***

 

“Kau ikut?”

 

Gadis berambut coklat itu mendongak, menghentikan acara berbenahnya. Di hadapannya berdiri seorang gadis mungil dengan senyuman cerianya, Luna. Sementara di belakang gadis yang dijuluki vitamin itu berdiri kedua temannya yang lain.

 

“Ya, sure,” sahut Amber sambil menyelempangkan tas punggungnya. Dan dengan itu mereka segera keluar dari ruang kelas, berjalan menyusuri koridor yang mulai sepi.

 

Mereka akan ke perpustakaan sekolah, mencari sumber bacaan untuk tugas-tugas mereka yang menumpuk. Hal yang cukup mengherankan mengapa mereka harus mendapatkan tugas yang begitu banyak di awal semester. Tapi begitulah masa SMA, dipenuhi oleh tugas yang melimpah, dan siapapun yang sampai dititik ini pasti melewatinya.

 

Tapi bukan hanya itu yang terjadi di SMA. Kau mungkin akan mengalami hal seperti ini. Terlibat dalam cerita romansa milikmu sendiri. Hal ini lah yang sedang terjadi pada Amber Josephine. Di antara buku-buku perpustakaan yang berjejer rapi, ia berdiri kaku. Matanya yang memandang jauh dari sela-sela buku memancarkan emosi yang berkecamuk. Dadanya terasa terbakar oleh api yang tak kasat mata, sementara kedua tangannya meremas kuat.

 

Gadis tomboy itu tak pernah menyangka dia akan melihat kekasihnya berpelukan dengan perempuan selain dirinya. Amber telah berusaha mempersiapkan mentalnya untuk ini, tapi nyatanya dia tak dapat mengendalikan perasaan kecewanya. Dia tahu jelas posisinya, dan bagaimana prianya memiliki kekasih yang tampak sangat serasi dengannya. Amber hanya selir.

 

Dia memang sudah terbiasa melihat mereka bergandengan tangan di koridor. Mendengar teriakan penuh pujian dan iri para murid yang lain tentang seberapa serasinya kekasihnya dan gadis itu. Tapi ini jauh berbeda, Amber bisa melihat dengan jelas pancaran mata Myung Soo. Mata yang dia harap hanya menatapnya. Pandangan yang dia harap ditujukan hanya untuk dirinya. But she isn’t the only one.

 

 

“Aku―ehem,” Amber berusaha menstabilkan suaranya yang menyerak sembari menjejalkan bukunya ke dalam tas, “aku harus segera pulang,” tambahnya buru-buru.

 

“Hyung, ada apa?” Sulli berujar khawatir, ketiga temannya tahu ada sesuatu yang tidak beres. Amber terlihat tidak baik, matanya berkaca-kaca dan tangannya gemetaran.

 

“Nothing,” ujarnya cepat, “aku hanya baru ingat harus membantu ibuku menyiapkan makan malam,” tambahnya disertai senyum yang cukup dipaksakan.

 

Krystal hanya memandanginya curiga, tanpa berniat sedikitpun untuk bertanya ataupun mencegahnya. Sementara Luna dan Sulli hanya bisa menyuruhnya untuk selalu berhati-hati.

 

 

***

 

 

Hari-hari tak berlangsung begitu baik bagi Amber. Setelah kejadian di perpustakaan, hubungannya dengan Myung Soo benar-benar merenggang. Amber―dengan kesadarannya atau tidak, telah menciptakan dindingnya sendiri. Hal itu tentu disadari oleh kekasihnya. Dia cukup berpengalaman dengan hal semacam itu. Maka pemuda itu memutuskan untuk mengajaknya berkencan, berkeliling kota hingga malam menjelang. Musim semi akan segera tiba, udara mulai menghangat, tapi Myung Soo justru semakin erat menggenggam tangan Amber, memberinya kehangatan.

 

“Aku punya rencana untuk perayaan bulan ini.” Myung Soo berujar ceria. Dia melirik Amber yang masih saja memerhatikan hiruk pikuk kota yang berkilauan.

 

“Am?” pemuda itu akhirnya menghentikan langkahnya setelah tak kunjung mendapat respon.

 

Gadis di sampingnya menoleh, menatapnya lekat walau sekejap. Tatapan sayu yang penuh kepedihan, seakan menjerit padanya.

 

“Maafkan aku,” mata gadis itu terlihat tak fokus, dia terlihat―kebingungan. “Kurasa kita harus segera pulang, aku tidak terlalu merasa sehat,” tambahnya, terbata.

 

“Apa kau baik-baik saja?” diraihnya pipi gadis itu lembut, ibu jarinya mengusap penuh perhatian, membuat Amber sedikit terhanyut olehnya.

 

“I’m fine. I just need some rest.” Amber berusaha meyakinkan Myung Soo walau mendapatkan tatapan curiga darinya tapi pada akhirnya pemuda itu membawanya tepat ke depan pintu rumahnya.

 

 

Amber tak membaik, sebaliknya perasaannya menjadi lebih buruk hari demi hari. Dia tak dapat lagi berpura-pura tidak terjadi apapun antara dirinya dan Myung Soo. Dia tak tahan lagi harus menjadi seakan tak terlihat jika M

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
JamesBerShipper
#1
Chapter 1: NO JAMESSS..!! James you're an IDIOT *emosi*
xxxluili #2
Chapter 4: Update doong.....
vickywahyu #3
Chapter 4: Kasian Ambie, jalan cintanya terjal bgt kayak jurang #plakk
Canada ? HenBer or KrisBer
Update donk
si_zee #4
Chapter 4: poor amber .
canadian ? krisber please..
lanjut thor.
icemade
#5
Chapter 4: Lanjut min . .penasaran . .sapa yg dri kanada . .
ajol_fxonee
#6
Chapter 4: Myung soo udh berakhir dan sekarang...
Seseorg dari canada? Kris or henry?
Kenapa juga amber keliatan horor bgt pas liat siapa yg ada didepannya? Krystal juga kenal yah....

Lanjuuuuuut... ini sengaja bgt nih ngegantungin pas bagian ini... hadehhhh.... plis dong jgn gtu...
Lanjut yah yah yah .... hehehehe
ajolnim
#7
Chapter 4: Minal aidin walfaidzin jg author :)
Gue tebak itu yg jd murid baru si tiang kris wu kalo nggak si kue mochi henry dan dari bagian akhir chap ini, gue nebak lagi amber udah kenal sama si murid baru xD
Lanjutnyaa segeraa authorr. Nggak sabar sama kisah cinta barunya si ajol
mipomipo #8
Chapter 4: arghhhh lanjttt nanggung boooo. penasaran tingkat dewaaaa
okeyberliu #9
Chapter 4: Ffnya seru ei ...
Tiba2 pengen bunuh james nyekek L. Ee... mending james skalian selingkuh trus putus. Lah L? Dijadiin selir. Ppffttt.... next thor... kaya ini Henry ato Kris. Siapapun.... lanjut....!!