ten
Teacher?Mentari pagi begitu cerah menyinari bumi, Amber yang tak seperti biasanya sudah terbangun dari mimpi indahnya semalam. Gadis berambut pendek itu memasukan buku - buku dan keperluan kuliahnya kedalam tas, baju yang kini ia kenakan pu sudah sangat rapih. Dari Luar kamar, seorang pelayan berjalan mendekati pintu besar itu lalu ia langsung saja masuk begitu saja karena memang seperti biasanya Amber akan dibangunkan oleh pelayan itu, namun saat ia membuka pintu tersebut, Amber sudah siap dan sangat rapih membuat pelayan itu melebarkan matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Sang pemilik kamar dengan santainya menyelempangkan tasnya ke bahu sebelah kanannya dan berjalan mendekat pada pelayan itu yang masih saja terbengong di ambang pintu.
"hari ini pekerjaanmu sedikit berkurang" ucap Amber lalu berjalan melewati sang pelayan yang merasa bersalah juga merutuki dirinya dalam hati bisa - bisa nona mudanya ini melaporkannya kepada Tuan Liu bahwa ia tidak becus bekerja.
Kaki mungilnya ia langkahkan menuruni tangga satu persatu. Disana Amber dapat melihat keluarganya yang tengah menyantap makan pagi mereka. Namun yang aneh di pagi hari ini adalah Yifan yang kini juga ikut makan bersama dengan keluarganya membuat Amber mengerutkan dahinya untuk apa dosennya itu datang kerumahnya? bukanya jam untuk les privat masih lama?dan ini terlalu pagi untuk menimba ilmu tambahan dari Yifan. Dengan cepat kakinya ia langkahkan mendekat pada meja makan yang besar itu.
"pagi sayang" ucap Nyonya Liu
"mengapa Sonsaeng ada disini?" tanya Amber terheran - heran
"appa yang menyuruhnya, mobil yang sering kau pakai sedang diperbaiki di bengkel, kakak mu Jonghyun sedang di luar kota jadi tidak bisa mengantarmu" ucap Tn.Liu menjawab pertayaan Amber
"tapi masih ada mobil lain 'kan? dan juga masih ada supir" ucap Amber sekarang ia mengerti mengapa Yifan ada disini dirumahnya, karena ayahnya bermaksud agar Yifan mengantar Amber sampai kampus
"mobil yang lain sudah lama tak digunakan jadi kemungkinan akan susah menyala, Supir Pribadi mu juga sedang sakit. jadi ikutlah bersama Yifan ia juga hari ini ada jadwal mengajar'kan?" ucap Tn.Liu
"terserah appa saja" ucap Amber sedikit malas lalu duduk di sebelah Ny.Liu dan mulai mengambil makanan di atas meja. Sebenarnya ada perasaan yang aneh kala Yifan Dosen tiang listrik itu menjemputnya bukan aneh karena dosen dan mahasiswa namun perasaan yang mendebarkan jantungnya yang Amber rasakan kini. Seperti ada sesuatu yang mengalir cepat didalam darahnya kala ia melihat senyum Yifan yang mengembang karena candaan sang ayah. Mata yang menyipit menjadi garis sepeti bulan sabit, bibir yang tersenyum manis melengkung di wajahnya, Pipi yang sedikit chubby itu terangkat kala ia tertawa dan Hidung mancungnya yang membuat Yifan nampak terkesan tampan. Amber akui apa yang dikatakan oleh teman - teman sekelasnya bahwa dose
Comments