Rose Pink

Description

Kehidupan Kris mulai naik-turun ketika sepasang suami istri mengumumkan suatu berita mengejutkan padanya. Ia pun bertekad akan mengubah kehidupannya yang tanpa cinta menjadi penuh letupan asmara. Yang tak ia duga, jalan yang dilaluinya ternyata oh sungguh terjal. Tapi tak apa, ada seekor rusa yang berbagi penderitaan dengannya.

 

ROSE PINK

Characters: Kris, Luhan, Xiumin, Lay

Pairings: Luhan/Xiumin, Kris/Lay

Warning: genderswitch, female!Minseok, female!Yixing, married!Xiuhan

 

 

Foreword

Kris menggigit ujung sedotan ice caffe latte-nya. Ia mulai tak sabar dengan kelakuan pasangan di hadapannya. Tidak, bukan Minseok, maksudnya adalah Luhan. Rusa jantan yang suka berpikiran kotor itu mulai melakukan tindakan-tindakan aneh yang membuat Kris curiga (dan senyumnya itu, si rusa jelek itu tersenyum begitu lebar sampai-sampai Kris berpikir sebentar lagi bibir Luhan akan sobek). Sedangkan Minseok, seperti Minseok yang dikenalnya, sama sekali tak menunjukkan reaksi terkesan atas tingkah laku suaminya.

"Minseok, kau mau kemana?" Luhan bertanya ketika Minseok hendak berdiri dari posisi duduknya di sofa di samping Luhan.

"Mengambil minum."

"Akan kuambilkan!" Luhan berkata lalu bergegas hengkang dari tempat duduknya dan melesat ke dapur.

Kris menatap Minseok penuh curiga. "Suamimu kenapa, sih?"

"Kau kan tahu ia memang berlebihan." Dengan tanpa ekspresi Minseok menjawab. Ia mengambil kembali ponselnya yang tergeletak di meja di hadapannya dan memainkan game yang tadi ia hentikan.

"Tapi sekarang ia seperti berlebihan yang sangat berlebihan," Kris menggumam, menyesap minumannya, tak puas dengan jawaban Minseok. Belum sempat Minseok membalas, Luhan telah kembali dengan segelas minuman berwarna hijau terang.

"Kubuatkan kau lemon hangat," ujarnya gembira dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya. Minseok menerimanya dan meminumnya. "Bagaimana? Apa terlalu asam? Apa kurang manis?" Matanya memandang Minseok penuh harap.

Wanita di sebelahnya mencecap, meneguk sekali lagi minuman di tangannya. "Hmm, agak terlalu panas sih."

"Benarkah?" Luhan segera meraih gelas di tangan Minseok dan meniup-niupnya.

"Yah, yah, apa yang kau lakukan? Kau memindahkan bakteri di mulutmu ke minumanku, tahu!" Minseok merebut gelasnya dari Luhan dan meletakkannya di meja. Sementara Luhan memandangnya dengan ekspresi anjing dibuang. "Aku hanya ingin mendinginkannya," gumamnya pelan dengan nada terluka.

"Apakah minuman buatanku bisa meredakan rasa mualmu?" Luhan bertanya lagi, kali ini tangannya beralih ke perut datar Minseok.

"Kau sakit?" Kris bertanya, mau tak mau mulai khawatir.

"Abaikan saja kata-kata Luhan," sahut Minseok, mengabaikan wajah cemberut Luhan. Minseok mengalihkan tangannya dari ponselnya hanya untuk menggaruk punggung tangannya yang terasa gatal.

Sedetik kemudian Luhan kembali berseri-seri dan meraih tangan Minseok. "Tangan Minseok-ku gatal? Sini kugarukkan," ujarnya riang sambil mengusap-usap punggung tangan Minseok. Minseok sama sekali tak terpengaruh, ia membiarkan saja Luhan menggaruk lembut punggung tangannya, sementara satu tangannya yang lain mengetik sesuatu di ponselnya.

Kris sudah tak tahan.

"Oke, baiklah!" katanya akhirnya memecah keheningan. "Luhan, kau memanggilku pagi buta untuk datang kesini hanya untuk melihat kelakuan memuakkanmu dengan saudaraku?"

"Yah, ini adalah tanda rasa cintaku pada Minseok!" Luhan berusaha membela diri. "Lagipula, hehehe, Minseok pantas mendapatkannya, iya kan, Istriku?"

Wajah Minseok tetap datar. "Kau belum memberitahunya?"

"Memberitahu apa?" Kris mulai tak sabar.

"Kabar itu terlalu sakral untuk disampaikan lewat telepon!" sanggah Luhan tak terima. Ia mengalungkan lengannya di bahu Minseok dan mendekapnya erat. "Kami punya kabar bahagia untukmu, Kris!"

Kris mengangkat sebelah alisnya.

Senyum Luhan semakin berseri-seri. "Baozi-ku akan punya baozi kecil, horeeee!"

Satu alis Kris yang lain ikut terangkat. Ia tak mengerti. Pandangannya beralih pada Minseok yang masih menampilkan ekspresi datar seolah sama sekali tidak heran dengan tingkah suaminya yang sedang menari-nari gembira.

"Aku hamil."

Kris tersedak caffe latte-nya.

Comments

You must be logged in to comment
Navydark
#1
Chapter 2: Ahahahahahha, gak berenti ketawa bacanya.
Aaaaaa, sumpah ini lucu banget. Nyesel baru nemu. Aku akan menunggu updatean mu author dengan sabar, kekeke...
kajujul
#2
Chapter 2: author aku sayang kamu -tulisannmu- keep writing ya! xiuhan hardshipper mendukungmu!
btw kalo bikin ff pair krismin juga kayaknya bakal lucu;-;
3K_121418 #3
Chapter 2: kocak banget interaksi antara mereka ber3... hehhehee
suka deh sama ceritanya... yeay \^^/
update soon thor.. pengen liat interaksi kris sama lay.. ^3^
Clovexo
#4
Chapter 2: update soon ya thor... gak sabar nunggu ada yixing~
Julianeka
#5
Chapter 2: Author cepet update chap 2 ya.
kimzy1212 #6
Chapter 2: Wah akhirnya update,janji ya kk chapter depan ada yixingnya.....
KimJiyong #7
Chapter 1: duh si Kris jadi om ganteng... #miris sirik#
tp setuju sm Kris klo ntr ponakan ny lahir biar mirip Min ajah, klo mirip Luhan, terlalu kotor nanti pikiran ny...
g sabar nunggu polah usil duo pasangan nista ini >0<
update soon, author-nim!! Fighting!!
yixingmaid #8
Chapter 2: agak kurang nyaman baca ending chap 1..

'BANGSAT KAU, MINSEOK !'

Wow...masa' dgn saudara bilang gitu, author-nim..
wuv_kray
#9
Chapter 1: Ok.
Gw pengen duduk disamping Kris dan elus2 dada nya dia.
Sabaar2, ngadepin kelakuan Drama Queen Lu -,-
tp kocak!
Wkwk.
Anak nya Xiuhan bakal gimana perilaku nya?
Btw, main pair nya Xiuhan ya? Tp kray nya juga banyakin yaaahhh, pwease :3
fast update thor :)
Clovexo
#10
Chapter 1: lanjut dong, lanjut~