Pesawat pribadi itu mendarat secara mulus di lapangan bandar udara Incheon pagi ini. Dari pintu keluar utama, keluarlah seorang pria berjas hitam dengan setelan perlente yang turun kemudian memasuki mobil jemputan pribadi jenis sedan yang sudah menunggu dibawah tangga turunan. Kemudian mobil melesat dengan kecepatan tinggi tanpa meninggalkan asap berpolusi. Jalanan seoul di pagi hari masih lengang. Kendaraan beroda empat semakin leluasa bergerak dengan lancar tanpa hambatan.

Mobil sedan hitam itu memasukki pelataran rumah termegah dan disambut oleh puluhan pekerja rumah tangga disana. Pria berjas itu keluar dikawal oleh dua bodyguard berbadan kekar. Pria itu berjalan lurus demi menemukan kolam renang luas didepannga. Dengan menanggalkan kain yang menempel hingga menyisakan celana pendek ketat, pria itu segera menjatuhkan diri di air berwarna biru pekat itu. Dari lantai atas, satu bodyguard berkeliling memeriksa keadaan sedangkan satu bodyguard lagi menjaga di area luar kolam renang.

Sementara sang pria yang sedang berenang melakukan gaya renang bebas yang ia sukai. Awalnya keadaan masih aman dan kondusif, hingga sang pria melihat sebuah benda aneh di dasar kolam. Tanpa mencurigai keanehan itu sang pria berenang ke bawah untuk memastikan benda aneh itu. Baru saja akan menggapainya tiba-tiba muncul seseorang asing berpakaian ala penyelam berusaha mendekati dan mencekik leher sang pria. Namun pria itu berontak dan sempat melakukan perlawanan, sayangnya pria itu lemah di air sampai hitungan menit nyawa sang pria sudah tak dideteksi.

"Tuan Go" teriak bodyguard yang berada du atas saat melihat bosnya itu seperti mengambang. Namun seketika semua kembali normal saat bodyguard itu melihat bosnya melakukan gerakan renang seperti sediakala. Tanpa diketahui jika penyelam asinglah yang menggerakan kedua tangan pria yang dipanggil Go itu, sehingga terlihat seperti sedang berenang, dan menghantarkannya sampai ke tepi kolam dan pria itu ditinggalkan mengapung diam.

"TUAN GO!!!!" teriakan salah seorang maid mengejutkan bodyguard yang berada di lantai atas. Dengan sigap, dua bodyguard tadi segera membawa Go ke permukaan lantai. Mencoba menekan-nekan dada dan memberi nafas buatan, namun hasilnya nihil.

Disaat semua orang berkumpul mengerubungi tuan Go, penyelam asing tadi dengan kehati-hatiannya melewati kerumunan orang itu dan melangkah dengan pasti menuju pintu keluar belakang tanpa meninggalkan jejak dan kecurigaan. Ia berhasil keluar dari tempat kejadian dan berjalan melewati jalan pintas yang sejak awal sudah ia lacak. Lelaki muda itu terus berjalan hingga ia sampai di sebuah dermaga dan menaiki kapal motor yang ditandai sebagai miliknya. Lalu kapal motor itu dibawanya ke sebuah pulau terpencil. Melabuhkan kapal motornya di dermaga kecil. Kemudian berjalan kembali menuju salah satu penginapannya yang juga jauh dari keramaian.

"Hei bold" lelaki itu menyapa anjing berbulu hitam yang menjaga penginapannya. Setelah memberi anjing peliharaannya makan, lelaki itu masuk ke dalam.

Ditaruhnya jaket dan tas untuk misi hari ini di tempatnya. Lalu menuju salah satu tembok berukuran sedang dan menekan salah satu tombol, hingga tembok itu bergeser otomatis dan menampilkan seperti papan kerja yang sudah dihiasi dengan berbagai foto-foto target hari ini. Tuan Go yang baru saja ia habisi nyawanya dengan sangat sempurna.

"Selamat tinggal Go-ssi" ucap lelaki itu dan melepaskan semua foto-foto yang tertempel, kemudian menaruhnya di sebuah alat pembakar otomatis. Dalam sekejap foto-foto itu terbakar dan menjadi abu.

"Pekerjaanmu adalah kebutuhanku. Dan musuhmu adalah targetku"