Gone (Edited Version)

Gone

Angin musim gugur bertiup pelan, daun daun pun ikut berjatuhan, Krystal berjalan menuju taman yang penuh sejarah antara dirinya dan Minhyuk, lelaki yang seharusnya tak pernah muncul di kehidupannya.

Memori yang tak seharusnya terbuka, pelan pelan terbuka Krystal memaksa dirinya untuk tak mengingat kenangan yang manis seperti permen dan membekas seperti luka, manis dan menyakitkan.

Krystal duduk di kursi yang pernah ia duduki bersama Minhyuk, tak sengaja ia melihat coretan coretan serenade yang pernah Minhyuk buat Krystal-pun tidak tahu kapan Minhyuk membuatnya. Krystal mencoba untuk tidak mengingat hal yang pernah terjadi antara dirinya dengan Minhyuk, apa daya? Krystal tak bisa menahan semua itu.

September,200x

Seseorang Pemuda memasuki rumahnya, dan sudah ia duga pemuda itu adalah murid Ayahnya, Ayahnya adalah seorang Violinis terkenal , tetapi Ayahnya sudah berhenti menjadi Violinis dan membuka kursus bagi orang tertentu.

Pemuda itu membuka tas-nya dan mengambil Biola dimainkanya serenade seranade tanpa ia sengaja ia memainkan nada yang salah, pertama Ayah hanya berdeham kedua kali Ayah menegurnya, dipertengahan Pemuda itu memainkan nada yang salah lagi dan Ayah mencoba memukulnya.

"Ayah!" spontan aku berteriak, aku juga bingung mengapa diriku berteriak, aku menarik kesimpulan aku tak mau melihat pemuda itu tersakiti hal yang sangat aneh bagi seorang Krystal Jung.

Pemuda itu dan Ayah menoleh ke arahku, aku memberi tanda agar mereka melanjutkan latihan dan aku pergi menuju taman yang ada di dekat rumah.

Kukeluarkan ipod dari kantong jaketku, kudengarkan lagu yang pernah Ayah mainkan untukku saat kecil, aku tersenyum tipis mengingat masa kecil-ku. Aku besar tanpa kasih sayang Ibu.

"Selera lagu-mu bagus juga." Pemuda itu datang tiba tiba dan mengambil salah satu earphone yang dipakai oleh Krystal.

Entah mengapa Jantung Krystal berdetak sangat amat kencang, baru sekali ini ia mengalami hal seperti itu, hal itu sangat bodoh menurut jalan pemikiran Krystal.

"Memang." Jawab Krystal, dia berusaha sedingin dan sesopan mungkin seperti yang Ayahnya ajarkan.

"Mengapa kau berteriak saat ayahmu mencoba memukulku?" Minhyuk meneliti wajah Krystal dan membuat Krystal salah tingkah.

"Apakah alasan itu penting?" Minhyuk terkejut mendengar alasan Krystal, Krystal merasa risih dan pergi meninggalkan Minhyuk sendirian.

"Hei Nona, namaku Kang Minhyuk sampai berjumpa besok sore" Krystal hanya menoleh pelan dan tersenyum.

"Namaku Krystal Jung, dan sampai jumpa juga besok" Ucap Krystal dalam hati.

Minhyuk ikut tersenyum melihat senyum Krystal, dia mengambil tas-nya dan berjalan menuju mobilnya yang sudah menunggunya.

Krystal merasa ada yang salah dengan dirinya, dia tak pernah mau mengenal seseorang karena menurutnya jika ada pertemuan pasti ada perpisahan tapi Minhyuk.. mungkin dia pengecualian.

Semalaman Krystal tak bisa tidur karena memikirkan Minhyuk, sudah lama sekali sejak ia berkenalan dengan orang luar dibesarkan oleh seorang Ayah Introvert membuatnya menjadi seorang Introvert.

Meanwhile Minhyuk....

Sambil memainkan biolanya, Minhyuk mencoba menghafalkan lagu yang harus ia mainkan saat pentas seni di gereja sekitar rumahnya, tetapi senyuman anak Violinis Jung membuatnya tak bisa fokus dan tersenyum sendiri menurut Minhyuk anak Violinis Jung sangat manis namun dingin.

Terpintas di otaknya membuat lagu untuk Krystal, diambilnya buku musiknya dan mulai menggoreskan pensil dibuku itu butuh waktu semalaman untuk Minhyuk menyelesaikan karya seninya itu.

Semalaman membuat lagu untuk gadis yang ia tak tahu namanya, terdengar sedikit konyol memang tetapi Minhyuk terus membuatnya dan memaksa dirinya tetap terbangun.

~

Mobil Minhyuk berhenti didepan pagar rumah keluarga Jung, dari jendela kamarnya Krystal mengintip Minhyuk yang mulai memasuki rumahnya, spontan Krystal turun menuju dapur, alasannya turun bukanlah untuk makan ataupun minum tetapi untuk melihat Minhyuk.

Minhyuk mengeluarkan biola dan buku tulis, dilihatnya Minhyuk mengajukan satu pertanyaan dan ayah mengizinkannya.

Dari dapurpun Krystal bisa mendengar melodi melodi Indah yang keluar dari Biola Minhyuk, Krystal sangat menyukainya.

Diambilnya dua butir permen yang terbungkus plastik dan berjalan menuju taman favoritnya itu.

Seperti biasa, Krystal mulai mendengarkan lagu dan menikmati pemandangan disekitar taman yang menenangkan dan menyenangkan.

Dilihatnya Minhyuk berjalan menuju kursi yang ia duduki, Krystal pura pura sibuk dengan catatannya.

Minhyuk tersenyum dan menyapa Krystal, "Hei nona, bisakah kau melihatku dan tidak sibuk dengan catatanmu?"

Krystal tertohok mendengar perkataan Minhyuk, ada apa dengan Pria ini?

Tiba tiba Minhyuk mengambil catatan Krystal dan melihat lihat bukunya, "Jadi namamu adalah Krystal Jung, nona?"

"Menurutmu?"Krystal menjawab pertanyaan Minhyuk dengan ekspresi dingin khas miliknya namun tetap tidak mengurangi kecantikan yang ia miliki. Minhyuk menatap Krystal dengan mata teduhnya, seperti sedang memberi suatu tanda yang Krystal tidak mengerti.

"Krystal-ssi, kau sangat amat dingin namun menarik aku berharap besok kau tidak sedingin ini lagi ohiya! Apa aku perlu membeli hotpack untuk mencairkan sifat dinginmu, kurasa tidak yasudahlah" Minhyuk berjalan pergi dan Krystal menahan pergelangan tangannya.

"Jangan pergi, temani aku sebentar saja." Kata kata itu keluar begitu saja dari bibir Krystal, dia benar benar kacau dan hilang.

"Aku ulangi, Tolong jangan pergi dan tetap disini, aku kesepian dan benar benar hilang" Minhyuk-pun berbalik arah dan duduk disamping Krystal, jelas terpancar dari sorot mata Krystal bahwa dia benar benar hilang.

Krystal menceritakan kisahnya kepada Minhyuk, dan Minhyuk tak pernah memotong pembicaraan Krystal sedikitpun.

Bulir bulir air mata menetes dari manik Krystal, dia sangat amat kesepian dan hilang. Ia tak tau harus bercerita kepada siapa. Ayahnya jarang mendengarkan ceritanya, Ayahnya terlalu sibuk mencari uang untuk dirinya. Ibu? Dia merelakan nyawanya demi Krystal.

"Jangan menangis Krystal ssi, ingat aku selalu ada disisimu." Krystal terkejut mendengar kata yang keluar dari bibir Minhyuk.

"Terimakasih Minhyuk ssi, tapi jangan panggil namaku dengan embel embel ssi lagipula kita lahir ditahun yang sama” Minhyuk menganggukan kepalanya

"Bagaimana dengan Yeobo?" Krystal langsung menutup telinganya saat mendengar kata 'yeobo', terlalu menjijikan.

"Kau pikir aku istrimu?" Krystal langsung mengeluarkan kata kata pedas dan wajah jutek andalannya.

"Mungkin saja?" Jawab Minhyuk yang membuat Krystal tergelak.

"YA! Kang Minhyuk!" Krystal mengejar Minhyuk yang menghindar dari pukulannya.

Krystal berhasil menangkap Minhyuk, tak sengaja ia menyandung sebuah batu dan berhasil membuat mereka berdua terjatuh.

'Gadis ini sangat manis saat dilihat dari dekat dan bibirnya…' Minhyuk tak bisa berpikir jernih, Krystal sangatlah menggoda.

'Terlalu dekat, bahkan aku bisa mendengar detak jantung dan deru nafasnya ' ucap Krystal dalam hati.

Mereka berdua mematung di tengah tengah taman dengan posisi yang aneh, Krystal langsung berdiri dan menendang kaki Minhyuk.

"Aw, Apho!" Teriak Minhyuk, Krystal terkekeh melihat reaksi Minhyuk yang menggemaskan.

"Krystal, aku punya dua tiket gratis ke Lotteworld.. kau mau pergi bersamaku?" Ajak Minhyuk.

"Yes, i would dirumah membuatku gila" Krystal mengangguk, Minhyuk pamit tiba tiba ia berbalik badan dan mengecup pipinya. Semburat merah muncul dari wajah Krystal.

Krystal hanya bisa tersenyum, ini sangat membingungkan dan manis.

"Krystal, kau darimana saja??" Ayahnya bingung melihat ekspresi anak gadisnya yang sangat berbeda dari biasanya, pasti sesuatu terjadi.

"Seperti biasa, taman." Krystal buru-buru naik ke kamarnya untuk menghindari pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Ayahnya.

"Dengan Minhyuk?" Ayahnya menebak nebak, Krystal hanya tersenyum kecil.

Krystal mengambil laptopnya dan membuka akun sns-nya, dia melihat postingan Minhyuk yang sebelumnya sudah add akun snsnya.

'Lotteworld,please make some good memories with her' Jantung Krystal berdetak sangat kencang, apa maksud dari postingan Minhyuk?

Krystal-pun membuat postingan baru dengan maksud menyindir postingan Minhyuk.

'Tommorow came fast'

Notif Chat Krystal berbunyi, sudah ia duga pasti itu dari Minhyuk

Kang Minhyuk: Annyeong Babo!

Jung Krystal : Im sorry, I’m not the person you mean so you can left and search the person.

Kang Minhyuk: Are you serious? Yeobo?

Jung Krystal: Seriously….

Semalaman Krystal menghabiskan waktunya untuk chatting dengan Minhyuk, dia baru menyadari bahwa cinta datang tak kenal waktu dan ia mencintai orang yang baru ia kenal selama tiga hari.

Lotteworld, 11.00

Krystal dan Minhyuk sampai di Lotteworld, mereka langsung menukar voucher yang Minhyuk miliki dan masuk kedalam Lotteworld.

Berbagai macam wahana tersedia didalam namun hanya beberapa yang mereka ikuti karena Krystal melihat Minhyuk terlihat sangat kelelahan.

"Kang Minhyuk, disana ada photobox! mari kita kesana~~" Krystal menggandeng tangan Minhyuk ke Photobox. Minhyukpun membalas pegangan Krystal.

'Jung Krystal, aku berjanji tidak akan melepaskanmu sekalipun penyakit gila ini menggerogoti tubuhku' Ujar Minhyuk dalam hatinya.

Mereka bergaya seheboh mungkin, saat foto jadi merekapun menghiasnya dengan stiker stiker yang heboh, mereka sangat menikmati momen momen yang bisa mereka lewati bersama.

"Krystal! mau ke wahana Merry Go Round?" Minhyuk bertanya kepada Krystal yang sibuk memfoto berbagai objek, ternyata Krystal sangat tertarik dalam bidang fotografi.

"Kajja!!" Krystal spontan memegang tangan Minhyuk dan menariknya ke arena Merry Go Round, disana mereka berfoto foto ria.

"Minhyuk-a! difoto ini kau sangat imut!" Krystal menunjukan hasil foto Minhyuk sambil mencubit pipinya.

Muka Minhyuk berubah jadi merah merona, pada saat itu Krystal mengambil instaxnya dan memfoto Minhyuk, Minhyuk berusaha mengambilnya dengan cara apapun tetapi Krystal berhasil menghindar, Minhyukpun menyerah.

"Minhyuk-a! lets take a selca!" Krystal menarik tangan Minhyuk dan berfoto bersama, Krystal menggunakan 'V' sign andalannya sedangkan Minhyuk hanya tersenyum karena kelelahan.

Minhyuk dan Krystal berjalan ke arena Roller Coaster, sambil berpegangan tangan. Orang orang disekeliling mereka menatap mereka dengan tatapan 'jealous’

Mereka sudah duduk di wahana roller coaster, Krystal tampak sangat takut karena Krystal jarang bermain di wahana seperti ini.

"Kryst jika kau takut kau bisa memeluk lenganku" Minhyuk mencoba untuk membuat Krystal merasa nyaman.

Wahana Roller Coaster-pun dimulai, Krystal menutup matanya sangat erat dan memeluk lengan milik Minhyuk, seketika dia merasa aman.

"Klee, lihatlah ada foto saat kita diwahana tadi!" Minhyuk sangat antusias sedangkan Krystal merasa sangat nyaman, perasaan yang Krystal dambakan sejak dulu.

"Klee, panggilan macam apa itu??" Minhyuk hanya tersenyum reaksi Krystal sangat lucu.

"Itu panggilan spesial dariku untuk mu, arra(mengerti)?" Kata spesial berhasil membuat Krystal merasa malu dan bahagia di waktu yang sama.

Mereka menghabiskan waktu hampir seharian di Lotteworld, waktu menunjukan pukul 22.05 dan mereka masih di daerah Jamsil, Jaewon Ahjussi (paman) tidak menjawab teleponnya, untung saja bus masih ada.

Keduanya merasa sangat amat lelah, Minhyuk terlelap di pundak kecil milik Krystal. Entah mengapa Krystal ingin bersama Pria yang disampingnya, selama dia masih bisa mencintai Minhyuk.

~

Mobil milik keluarga Kang berhenti didepan rumah keluarga Jung, seperti biasa Minhyuk melakukan rutinitasnya, les Biola dan melihat gadis yang sangat ia cintai, Krystal Jung. Minhyuk berlatih lagu yang ia ciptakan spesial untuk Krystal sangat amat tekun, ia ingin menyampaikan perasaanya kepada Krystal.

"Taejun-ssi, bagaimana jika aku punya perasaan dengan anakmu?" Pertanyaan Minhyuk berhasil membuat Taejun terkejut.

"Minhyuka, semua orang wajar jika punya perasaan kepada lawan jenis dan kau boleh mencintai anakku." Taejun tersenyum dan menyuruh Minhyuk melanjutkan latihannya.

"Klee, annyeong!" Minhyuk menyapa Krystal yang sedang terhanyut dalam musik yang ia dengarkan.

"Minhyuka! bisakah kau ajarkan aku cara bermain biola sedikit saja... " Krystal terlihat sangat putus asa dan kebingungan.

"Yasudah, tapi mengapa tampangmu sangat kusut?" Minhyuk mengeluarkan biolanya dan beberapa lembar kertas.

"Aku disuruh Ayah bermain biola di pernikahan sepupunya tetapi dia tak mau mengajariku..." Ucap sembari Krystal menghela nafasnya.

"Yasudah.. jangan bersedih kau tahukan aku selalu bersamamu?" Minhyuk memberikan biolanya kepada Krystal dan mengajarkan nada nada dasar.

Saat Minhyuk mau membetulkan posisi jari Krystal, ternyata jarak kedua wajah mereka sangat dekat. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing dan tak ada yang mau mengalah, sampai akhirnya Minhyuk bergerak untuk mengambil pensil.

"Klee, aku akan catatkan lagu Utada Hikaru - First Love untukmu, okay?" Krystal mengangguk sembari melatih nada nada dasar biola.

Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu dan waktu menunjukkan pukul 17.53 Minhyuk harus pulang.

"Klee, aku pulang dulu sampai berjumpa besok.." Minhyuk membereskan properti-nya dan Krystal mencium bibir-nya sekilas.

"Annyeong Minhyuk-a! sampai jumpa besok!!" Krystal berlari kerumahnya, Minhyuk bisa melihat muka Krystal merona merah.

'aku akan mengungkapkan perasaanku secepat mungkin sebelum penyakit ini menghabisi tubuhku.' ucap Minhyuk dalam hati.

Hubungan Krystal dan Minhyuk semakin dekat, Minhyuk berencana mengungkapkan perasaannya tetapi..

BUK

Minhyuk jatuh pingsan saat berjalan menuju mobil untuk kerumah Keluarga Jung, supir Park yang melihat Minhyuk tergeletak langsung membawanya ke Rumah Sakit.

"Tumor yang bersarang di otak Minhyuk sudah semakin parah, sudah terlambat untuk mengoperasi nya, dan kesempatan hidup Minhyuk sudah tidak lama lagi.. mungkin hanya satu bulan dari hari ini." Dokter Kim terlihat putus asa ketika menjelaskan itu kepada supir Park.

Supir Park pun hanya terlihat pasrah, dilihatnya Minhyuk sudah ada didepan pintu ruangan dokter Kim dengan senyum lemah.

"Jaewon ahjussi? hidupku tidak lama lagi bukan?" Minhyuk terus menanyakan itu kepada Supir Park, Supir Park terlihat tidak tega dengan kondisi Minhyuk yang terus begini, ia sudah menganggap Minhyuk sebagai anak lelakinya.

"Iya Minhyuk ssi, kata Dokter Kim hidupmu sudah tidak lama lagi.." Suara supir Park bergetar saat menjawab pertanyaan Minhyuk.

"Berapa bulan lagi aku bisa hidup?" Bayangan senyum Krystal terlintas dipikirannya..

Hening, supir Park tak sanggup menjawab pertanyaan Minhyuk yang satu ini dia tau jika Minhyuk sedang jatuh cinta dan tak mau mengganggunya apa daya.

"Jaewon ahjussi, jawablah" Suara Minhyuk terdengar sangat amat putus asa..

"Hanya satu bulan dari hari ini."suara  Jaewoon sangat amat getar saat menjawab pertanyaan Minhyuk, Minhyuk hanya menghela nafas.

Dia pasrah jika hidupnya tidak lama lagi tetapi apakah Krystal bisa ikhlas menerima kenyataan yang menimpanya?

Meanwhile Krystal.....

"Appa, tumben Minhyuk tidak datang?" Krystal berjalan turun seraya mendekati Ayahnya

Ayahnya hanya menggeleng pelan, Krystal pun mendesah dan langsung pergi ketaman untuk menghilangkan rasa penatnya.

Dibukanya catatannya, tak sengaja ia melihat tulisan seperti lirik lagu yang berbunyi

" gadis itu menarik perhatianku

senyumnya sangat amat manis

aroma tubuhnya seperti bunga mawar

sangat menggoda."

ternyata tulisan itu tak hanya ada satu, tetapi ada dua.

" aku sangat ingin memilikimu

tetapi aku sadar

aku tidak bisa."

"Tulisan itu mirip dengan tulisan Minhyuk, tapi apa maksud dari semua ini...." Ucap Krystal dalam hati.

~

Satu hari, dua hari, tiga hari─ tujuh hari Minhyuk tidak datang kerumahnya perasaan cemaspun merasuki tubuh Krystal.

Iya mencoba menanyakannya kepada Ayahnya, tetapi Ayahnya bukannya menjawab tetapi malah menatapnya nanar.

Krystal muak dengan semua ini, mengapa Ayahnya hanya menatap dirinya nanar .

Diambilnya tasnya dan ia berjalan menuju taman, ayahnya hanya menatapnya nanar dan pergi kedapur menyiapkan.

" Park Taejunssi maaf beberapa hari Minhyuk tidak bisa datang kerumahmu

sakitnya sudah semakin parah....

kata dokter kesempatan hidupnya hanya tinggal dua minggu lagi."

Park Jaewon mengirim pesan itu tadi pagi, Taejun memang sudah tau kalau Minhyuk mempunyai tumor otak.. tetapi tak dia sangka bahwa bakal seperti ini jadinya. dan anak gadisnya pun jatuh cinta kepada Minhyuk.. ia tak bisa melihat anak gadisnya itu menangis lagi.

 

"Krystal,Oraegamanieyo." Krystal langsung menoleh saat mendengar suara yang sangat ia rindukan beberapa hari ini.

"Minhyuka, kamu kemana saja? kamu tau aku merindukanmu setengah mati?" Krystal langsung menyerang Minhyuk dengan pertanyaan.

"Krystal, aku kesini untuk menyampaikan sesuatu yang mungkin tak bisa kusampaikan dilain hari." dikeluarkannya biolanya dan mulai memainkannya.

" gadis itu menarik perhatianku

senyumnya sangat amat manis

aroma tubuhnya seperti bunga mawar

sangat menggoda

aku sangat amat memilikinya

tetapi apa daya aku tidak bisa"

Krystal hanya bisa menangkap arti dari lagu yang Minhyuk mainkan segitu saja...

"Kang Minhyuk, neo wae??!" Krystal merasa ada yang tidak beres dengan Minhyuk, Krystal merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi.

"Krystal Jung, saranghae" Minhyuk memegang wajah milik Krystal, makin lama bibirnya makin dekat dengan bibir Krystal dan ia menciumnya. Ciuman Minhyuk sangat amat memiliki banyak arti Krystal tak tahu harus menjabarkannya.

"Kang Minhyuk.. nado saranghae" Ucap Krystal.

"Krystal... kita memang saling menyayangi tetapi kita tidak bisa saling memiliki." Krystal menatap wajah Minhyuk dengan ekspresi bingung.

"Kenapa?" Perasaan takut yang menjalari tubuh Krystal semakin hebat, feelingnya memang selalu benar jika sesuatu yang buruk datang.

Minhyuk memberikan surat dari dokter Kim ke Krystal, Minhyuk menyuruh Krystal untuk membacakannya untuk dirinya.

" Tumor yang menyerang otak Kang Minhyuk sudah sangat

amat ganas, tak ada cara lain untuk mengobatinya

operasipun sia sia jika dilakukan.

sisa hidup Kang Minhyuk mungkin hanya satu bulan dari hari ini."

Seoul, 02 Desember 20xx

Dr. Daesuk Kim

Krystal menatap Minhyuk miris dan menangis, " Mengapa harus begini, mengapa"

Minhyuk memeluknya erat dan pelukan itu membuat tangis Krystal semakin menjadi jadi.

"Aku baru saja ingin memilikimu, tetapi kau sudah mau pergi" Suara Krystal benar benar sangat bergetar, ia tak percaya ini akan terjadi.. lagi lagi ia ditinggal orang yang sangat ia sayang.

"Krystal.. kita tidak bisa melawan takdir tuhan..." Minhyuk terus mengelus pucuk kepala Krystal, Minhyukpun merasa tidak adil mengapa harus dia yang terkena tumor, mengapa dia baru mengenal Krystal.

"Tetapi, mengapa itu harus terjadi kepada kita Minhyuka...." Krystal mencoba mengatur nafasnya.

"Kita hanya manusia, Babe" Krystal menangis lebih kencang saat Minhyuk mengucapkan kata sayang kepadanya.

"Minhyuka, kau masih punya waktu seminggu kan? bagaimana kalau kita pergi ke Namsan Tower besok?" Krystal menatap mata Minhyuk dengan mata memelasnya

"Yasudah.. Klee" Minhyuk mengiyakan jawaban Krystal sambil mencium kening Krystal.

"Minhyuk-a, besok kita pergi memakai bus, okay?" Minhyuk hanya mengangguk, dia tak bisa menolak permintaan orang yang ia sayangi, kali ini.

Krystal mengeluarkan ponselnya, "Minhyuk, mari kita selca!"

Minhyuk dan Krystal menghabiskan sore mereka ditaman, tanpa seorang pun disana.

 

"Aku pulang.." Krystal masuk kerumah-nya.

"Krystal, dari mana saja??" Ucap ayahnya penasaran.

"Bertemu dengan Minhyuk.." Krystal menjawab pertanyaan ayahnya dengan raut muka yang sedih.

"Jadi... kau sudah tau semua itu.." Ayahnya bertanya kepada anak gadis kesayangannya itu.

"Jadi selama ini ayah sudah tau penyakit Minhyuk??!" Jerit Krystal sambil menahan air matanya.

Ayahnya hanya mengangguk pelan, dilihatnya anaknya jatuh kelantai dengan raut muka yang sangat amat kacau.

"Mengapa ayah tak memberi tahuku?" Tanya Krystal lemah, kekuatannya semua hilang.

"Aku takut kau kecewa..." Ayahnya sangat hati-hati memberi tahu alasannya ke anak gadisnya, anak gadisnya dalam keadaan sangat rapuh sekarang.

Krystal bisa menerima alasan ayahnya, ayahnya juga benar... "Ayah, besok aku akan pergi ke Namsan Tower bersama Minhyuk, ayah mengizinkanku kan?"

Ayahnya mengangguk pelan, Krystal memeluk ayahnya "Terimakasih ayah!"

 

Matahari mulai memasuki kamar tidur Krystal, Krystal terbangun dan langsung menuju kamar mandi, setelah selesai iya langsung mengambil baju yang akan dia gunakan, dia memilih shirt polos berwarna coklat terang , cardigan rajut berwarna putih dan tak lupa ia menggunakan topi kupluk berwarna putih.

Minhyuk menyambutnya dibawah dengan senyum tipis khas miliknya, Krystal yakin dirinya akan merindukan senyum itu.

"Ayah aku pergi dulu yah" Krystal pamit dan pergi bersama Minhyuk

Selama perjalanan menuju halte bus, Krystal terus memeluk lengan Minhyuk. Ia tak mau menyianyiakan waktunya dengan Minhyuk.

Bus datang, dan mereka mencari tempat duduk paling belakang.. Krystal menaruh kepalanya di pundak Minhyuk.

Diam diam, Minhyuk mengambil selca dengan Krystal yang sedang menoleh ke arah jendela dan langsung meng-uploadnya ke akun sns.

Ponsel Krystal berbunyi dan ada notif dari akun sns, dia membukanya dan terkejut melihat apa yang dilakukan Minhyuk.

'Gadis ini benar benar memabukkan, padahal hanya sisi sampingnya saja!'

"Minhyuka" Krystal menatap Minhyuk dengan tatapan membunuhnya, tiba tiba Krystal mencium pipi Minhyuk

"Ya! apa ini?" Minhyuk tertawa melihat reaksi Krystal, dia kira Krystal akan memukulnya.

 

Namsan Tower, 15.00.

Kedua pasangan itu sudah sampai di Namsan, mereka memang berangkat pagi pagi tetapi mereka salah memasuki bus dan tersesat.

Kedua pasangan itu langsung menjajahi toko toko kecil yang menjual berbagai macam pernak pernik untuk couple, mereka membeli cincin couple dan gembok yang akan ditaruh dipagar pagar.

"Chagi-ya, mari kita selca sambil menunjukkan cincin kita lalu aku masukkan ke sns call?" Minhyuk mengajukan tawaran kepada Krystal dan Krystal mengangguk.

Setelah itu mereka langsung mencari tempat untuk menaruh gembok cinta itu, sebelumnya Minhyuk dan Krystal menulis harapan mereka digembok.

'Jika kita tidak bisa bersama-sama sekarang, tolong jodohkan kami di kehidupan selanjutnya, tuhan..' Tulis Minhyuk sedangkan Krystal

'Tuhan, tolong jangan pisahkan aku dengan dirinya, aku sangat menyayanginya' Tulis Krystal.

Setelah menghabiskan waktu seharian bersama Minhyuk, merekapun harus pulang, sebenarnya Krystal tidak rela berpisah dengan Minhyuk.

~

"Ayah, mau kemana?" Krystal bingung melihat Ayahnya berpakaian rapi seperti ini.

"Kau ikut saja dengan Ayah, ganti pakaianmu kalau bisa bawa beberapa pakaian ganti" Krystal buru buru lari kekamarnya dan mengganti baju.

Selama perjalanan Krystal memperhatikan jalan yang dia dan Ayahnya lewati, dia kenal dengan jalan ini. Ini jalan menuju rumah sakit, tapi siapa yang sakit?

Ayah dan Krystal sudah sampai dirumah sakit, Ayahnya langsung mencari ruangan 'orang' tersebut, ketika Krystal memasuki ruangan tersebut ia melihat seseorang yang dia sayangi terbujur lemas dikasur.

"Kang Minhyuk.." Krystal langsung berlari menuju Minhyuk, matanya berair dan kakinya tak punya tenaga untuk berdiri.

"Klee..." Minhyuk menjawab dengan suara yang sangat pelan. Tumor diotaknya sudah sangat parah.

"Minhyuka... neo wae(kamu kenapa?)..." Krystal tak bisa membendung air matanya, bulir-bulir air mata pun jatuh membasahi pipi-nya.

Minhyuk langsung menghapus air mata Krystal dan sentuhan Minhyuk membuat benteng pertahanan Krystal hancur seketika.

"Uljima..(Jangan menangis)" Minhyuk-pun mencoba untuk duduk dan memeluk Gadis yang sangat penting dihidupnya.

"Bagaimana aku tidak menangis Minhyuka" Air mata Krystal masih mengalir deras, ia tak tega melihat Minhyuk menggunakan peralatan rumah sakit.

"Unmyeong,(takdir)" Kata kata Minhyuk memang benar, tetapi Krystal membenci takdirnya yang seperti ini.

"Mengapa seperti ini...Mengapa tidak aku saja yang ada diposisimu? mengapa..." Krystal sudah sangat putus asa.

"Kau mau melihat Ayahmu sedih? kau satu satunya yang beliau punya.." Minhyuk berusaha menggapai pucuk kepala Krystal untuk mengelusnya.

Krystal menghela nafasnya, dia juga tak ingin melihat Ayahnya sedih.

"Minhyuka, aku akan merawatmu sampai kau sembuh.." Ucap Krystal, dia tak mau kehilangan kesempatan bersama Minhyuk.

"Yasudahlah.. tapi tak apa kan kalau kau tidur disofa?" Minhyuk sedikit khawatir jika Krystal tidur disofa, tidur disofa tidak nyaman.

"Tidak apa apa.. aku akan meminta ayah agar membawakanku selimut dan bantal.. itu akan membuat sofa lebih nyaman" Krystal membalas pertanyaan Minhyuk dengan senyum, yang dipaksa.

Malampun tiba, Krystal sudah mengganti pakaiannya dengan piyama dan dia bersiap siap untuk tidur.

"Klee... kesinilah.." Panggil Minhyuk, Krystalpun berjalan ke kasur Minhyuk.

"Wae, Minhyuka?" Tanya Krystal.

"Aku ingin menatapmu selama mungkin, agar aku tidak lupa denganmu saat aku tiada nanti.." Jawaban Minhyuk membuat mata Krystal berair.

Krystal menatap mata Minhyuk, Krystal bisa merasakan rasa sakit yang Minhyuk rasakan hanya dengan sorot mata. Krystal tak kuat dengan semua ini, terlalu pahit.. Krystal-pun menangis lagi.

"Aku tak mau kau menangis... kalau kau menangis yang aku ingat nanti hanya air matamu dan itu akan membuatku semakin ingin kembali ke dunia hanya untuk melihat senyummu" Minhyuk menghapus bulir bulir air mata Krystal.

Krystal mencoba untuk senyum, sebisa mungkin.. "Kalau senyum seperti ini bagaimana, Minhyuka?" Suara Krystal bergetar hebat.

"Klee, berjanjilah jangan pernah menangis saat aku tiada.." Minhyuk menunjukan jari kelingkingnya.

"Im Promise.." Krystal menautkan kelingkingnya ke kelingking Minhyuk.

Minhyuk menatap Krystal selama mungkin, Krystal juga melakukan hal yang serupa.. mereka tak ingin saling kehilangan, karena kehilangan merupakan hal yang sangat menyedihkan.

"Minhyuk-a.. tidurlah" Krystal menyuruh Minhyuk tidur dan mencium kening Minhyuk sebelum ia kembali ke sofa.

Saat Minhyuk sudah tertidur, Krystal menangis memikirkan kejadian yang akan datang.. dia akan berpisah dengan Minhyuk, dia tidak siap dengan semua yang akan terjadi, cukup ibunya yang pergi meninggalkannya sekarang mengapa harus Minhyuk, semua hal itu terlalu menyakitkan untuk diterima oleh akal sehat Krystal.

Minhyuk terbangun saat mendengar isakan Krystal, dia juga memikirkan hal yang sama, dia tak bisa meninggalkan Krystal..

Mereka berdua menangis. Mereka tak bisa menerima semua ini.. mereka terlalu muda untuk menerima kenyataan seperti ini.

Matahari pagi masuk melalui celah celah jendela.. Krystal dan Minhyukpun bangun.

Minhyuk melihat mata Krystal bengkak, dia tahu alasannya kenapa tetapi dia tetap menanyakannya "Krystal, matamu mengapa bengkak?"

Krystal hanya mengangguk pelan, dan langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Suster datang membawa obat dan sarapan untuk Minhyuk, Minhyuk tak berniat memakannya toh dia bakal mati juga.

Krystal keluar dari toilet dan melihat obat yang bergeletakan di lantai, spontan ia langsung  mengambilnya dan menaruhnya di meja, dilihatnya sarapan yang belum tersentuh sama sekali.

"Minhyuk.. makanlah sarapanmu.." Rayu Krystal.

"Klee,waktuku tinggal sebentar untuk apa aku makan lagi. Aku akan mati" Ucap Minhyuk putus asa.

"Minhyuk, makanlah.." Krystal membuka plastik pembungkus makanan dan menyuapkannya ke Minhyuk.

Minhyuk mau tak mau harus memakannya, dia tak bisa menolak permintaan Krystal, orang yang sangat dia sayangi.

"Klee, aku mau berjalan jalan sebentar, maukah kau menemaniku?" Minhyuk bertanya kepada Krystal.

"Pakai apa?" Jawab Krystal bingung, Minhyukpun menunjuk kursi roda yang ada disudut ruangan. Krystal segera mengambilnya dan membopong Minhyuk agar bisa duduk di kursi roda.

Mereka berjalan jalan di taman sekitar rumah sakit, Minhyuk sangat menikmati udara disekitar rumah sakit seperti tidak ada hari esok.

"Klee, dadaku sakit.." Ucap Minhyuk, Krystal langsung mencari suster disekitar taman. Suster-suster langsung membawa Minhyuk ke ruang ICU.

Krystal menelpon Ayahnya dan Jaewon Ahjussi untuk kerumah sakit, dia sangat tidak siap jika Minhyuk pergi sekarang.

Pintu ruang ICU terbuka, keringat dingin keluar bercucuran dari tubuh Krystal.

"Apakah anda keluarga dari Kang Minhyuk?" Tanya sang dokter, spontan Krystal langsung mengangguk.

"Maafkan kami.. tetapi Kang Minhyuk sudah takbisa diselamatkan." Ucap sang Dokter yang berhasil membuat Krystal jatuh ke lantai, Ayahnya dan Jaewon Ahjussi datang entah dari mana.

"Krystal kenapa..?" Tanya Ayah,Krystal tidak menjawab sama sekali..

Dokter datang memberi tahu Ayah dan Jaewon Ahjussi tentang keadaan Minhyuk. Mereka masuk keruang ICU dan melihat Minhyuk untuk terakhir kali.

"Minhyuk, annyeong" Ucap Krystal.Krystal memberi ciuman terakhir kepada Minhyuk. Ayahnya merangkulnya.

Pemakaman dilakukan hari itu juga, keluarga Kang datang untuk memberi ucapan terakhir kepada Minhyuk, Krystal lebih memilih menjauh dan memilih mengupdate akun sns nya

'Jika tuhan mentakdirkan kita seperti ini, aku tak bisa melawannya' Tulis Krystal di akun snsnya.

Setelah pemakaman selesai, supir Park memberikan surat dari Minhyuk untuk Krystal.

Krystal, pasti kamu membaca surat ini setelah aku tiada bukan?

kuharap kau tidak akan melupakanku walaupun aku tidak ada disisimu

seperti saat itu, saat aku tiada janganlah bersedih atau menangis

ingatlah aku akan selalu ada dihatimu

saranghae Krystal Jung."

Krystal merasa dunianya hilang, orang yang dia kasihi sudah pergi meninggalkan nya. Mengingat senyum Minhyuk membuat lukanya semakin dalam.

"Jaewon ahjussi.. mengapa dia tidak memberi tahu penyakitnya ke diriku?" Nafas Krystal masih terengahengah ini sangat sulit diterima olehnya.

"Dia tidak ingin melihat kau menangis, agasshi (nona)." Raut wajah Jaewon berubah dan dia permisi untuk pergi.

Krystal masih terduduk didekat nisan Minhyuk, kejadian ini terlalu sulit untuk diterima, sangat sulit.

Flashback Off.

Krystal duduk dikursi itu, dia membuka lagi akun snsnya yang sudah tak terurus dan melihat postingan Minhyuk dan dirinya saat di Lotte World dan Namsan Tower, ia tersenyum simpul ,cincin yang dia beli saat itu masih ada sampai sekarang dan dia jadikan liontin kalungnya.

Ponsel Krystal berbunyi, ada seseorang yang menelponnya.

"Eomma eodiya!? baegopaaa...(ibu dimana?aku lapar)"


Author Note: Setelah kubuka dan kubaca ulang fic ini kurasa masih banyak kesalahan dan aku perbaiki :) so kalian lebih suka versi awal atau edited. Tinggalkan pendapat kalian di kolom comment :) terimakasih!

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
luhaena241
#1
Chapter 1: Well, It's nice!
For the typos, nope ;)

Keep fighting!! ^^
luhaena241
#2
Chapter 2: Belum baca versi awal, langsung edited :D NantI diusahakan baca ya :)

MV Gone-nya Jin itu sedih banget emang :'(
Aku review ya..
Tanda baca, seperti koma, msh kurang. U/ pov nya, bingung sedikit. But, it's ok :)

Keep writing n fighting yo!! ^^
luhaena241
#3
Minstal!! Haha.
Subscribe first :)