Gone

Gone

Angin musim gugur bertiup pelan, daun daun pun ikut berjatuhan, Krystal berjalan menuju taman yang penuh sejarah antara dirinya dan Minhyuk, lelaki yang seharusnya tak pernah muncul di kehidupannya.

Memori yang tak seharusnya terbuka, pelan pelan terbuka Krystal memaksa dirinya untuk tak mengingat kenangan yang manis seperti permen dan membekas seperti luka, manis dan menyakitkan.

Krystal duduk di kursi yang pernah ia duduki bersama Minhyuk, tak sengaja ia melihat coretan coretan serenade yang pernah Minhyuk buat Krystal-pun tidak tahu kapan Minhyuk membuatnya. Krystal mencoba untuk tidak mengingat hal yang pernah terjadi antara dirinya dengan Minhyuk, apa daya? Krystal tak bisa menahan semua itu.

September,200x

Seseorang Pemuda memasuki rumahnya, dan sudah ia duga pemuda itu adalah murid Ayahnya, Ayahnya adalah seorang Violinis terkenal , tetapi Ayahnya sudah berhenti menjadi Violinis dan membuka kursus.

Pemuda itu membuka tas-nya dan mengambil Biola-nya dimainkanya serenade seranade tanpa ia sengaja ia memainkan nada yang salah, pertama Ayah hanya berdeham kedua kali Ayah menegurnya, dipertengahan Pemuda itu memainkan nada yang salah lagi dan Ayah mencoba memukulnya.

"Ayah!" spontan aku berteriak, aku juga bingung mengapa diriku berteriak, aku menarik kesimpulan aku tak mau melihat pemuda itu tersakiti.

Pemuda itu dan Ayah menoleh ke arahku, aku memberi tanda agar mereka melanjutkan latihan dan aku pergi menuju taman yang ada di dekat rumah.

Kukeluarkan ipod dari kantong jaketku, kudengarkan lagu yang pernah Ayah mainkan untukku saat kecil, aku tersenyum tipis mengingat masa kecil-ku. Aku besar tanpa kasih sayang Ibu.

"Selera lagu-mu bagus juga." Pemuda itu datang tiba tiba dan mengambil salah satu earphone yang dipakai oleh Krystal.

Entah mengapa Jantung Krystal berdetak sangat amat kencang, baru sekali ini ia mengalami hal seperti ini, hal ini sangat bodoh menurut jalan pemikiran Krystal.

"Memang." Jawab Krystal, dia berusaha sedingin mungkin.

"Mengapa kau berteriak saat ayahmu mencoba memukul-ku?" Minhyuk meneliti wajah Krystal dan itu membuat Krystal salah tingkah.

"Apakah alasan itu penting?" Minhyuk terkejut mendengar alasan Krystal, Krystal hanya menatap Minhyuk dan pergi.

"Hei nona, namaku Kang Minhyuk sampai berjumpa besok sore" Krystal hanya menoleh pelan dan tersenyum.

"Namaku Krystal Jung, dan sampai jumpa juga besok" Ucap Krystal dalam hati.

Minhyuk ikut tersenyum melihat senyum Krystal, dia mengambil tas-nya dan berjalan menuju mobil-nya.

Krystal merasa ada yang salah dengan dirinya, dia tak pernah mau mengenal seseorang karena menurutnya jika ada pertemuan pasti ada perpisahan tapi Minhyuk.. mungkin dia pengecualian.

Meanwhile Minhyuk....

Sambil memainkan biolanya, Minhyuk mencoba menghafalkan lagu yang harus ia mainkan saat pentas seni, tetapi otaknya hanya penuh dengan anak violinis Jung.

Terpintas di otaknya untuk membuat lagu untuk Krystal, diambilnya buku musiknya dan mulai menggoreskan pensil dibuku itu.

Semalaman Minhyuk membuat lagu untuk gadis yang ia-pun tak tahu namanya, sedikit konyol memang tetapi Minhyuk terus membuat-nya.

~

Mobil Minhyuk berhenti didepan pagar rumah keluarga Jung, dari jendela kamarnya Krystal mengintip Minhyuk yang mulai memasuki rumahnya, buru buru Krystal turun menuju dapur, alasannya turun bukanlah untuk makan tetapi untuk melihat Minhyuk.

Minhyuk mengeluarkan biola dan buku-nya, dilihatnya Minhyuk mengajukan satu pertanyaan dan ayahnya mengizinkannya.

Dari dapur-pun Krystal bisa mendengar melodi melodi Indah yang keluar dari Biola Minhyuk, Krystal sangat menyukai-nya.

Diambilnya dua bungkus permen dan ia mulai berjalan menuju taman itu lagi.

Seperti biasa, Krystal mulai mendengarkan lagu dan menikmati pemandangan disekitar taman yang menenangkan dan menyenangkan.

Dilihatnya Minhyuk berjalan menuju kursi yang ia duduki, Krystal langsung pura pura sibuk dengan catatannya.

Minhyuk tersenyum dan menyapa Krystal, "Hei nona, bisakah kau melihatku dan tidak sibuk dengan catatanmu?"

Krystal menatapnya dan menggelengkan kepalanya.

Tiba tiba Minhyuk mengambil catatan Krystal dan melihat lihat bukunya, "Jadi namamu adalah Krystal Jung, nona?"

"Kalau iya memang kenapa?"Krystal menjawab pertanyaan Minhyuk dengan ekspresi dingin khas miliknya. Minhyuk menatapnya dengan mata teduhnya, seperti sedang memberi suatu tanda yang Krystal tidak mengerti.

"Krystal-ssi, kau sangat amat dingin aku berharap semoga besok kau tidak sedingin ini lagi" Minhyuk berjalan pergi dan Krystal menahan-nya.

"Jangan pergi." Kata kata itu keluar begitu saja dari bibir Krystal, dia benar benar tulus mengucapkan itu.

"Tolong jangan pergi dan tetap disini, aku kesepian" Krystal benar benar ingin menceritakan seluruh unek-unek nya kepada Minhyuk.

Minhyuk-pun berbalik arah dan duduk lagi, "Mengapa Krystal-ssi?"

Krystal-pun menceritakan kisahnya kepada Minhyuk, dan Minhyuk tak pernah memotong pembicaraan Krystal sedikit-pun.

Bulir bulir air mata menetes dari mata Krystal, dia sangat amat kesepian.. Ayahnya jarang mendengarkan ceritanya, Ayahnya sibuk. Ibu? dia saja tidak punya Ibu.. Minhyuk menghapus air mata Krystal.

"Jangan menangis Krystal-ssi, ingat aku selalu ada disisi-mu." Krystal terkejut mendengar hal yang keluar dari bibir Minhyuk.

"Gomawo,Minhyuk.. jangan memanggilku menggunakan '-ssi' itu menggelikan..." Krystal langsung memasang muka jijik.

"Bagaimana dengan Yeobo?" Krystal langsung menutup telinganya saat mendengar kata 'yeobo'

"Kau pikir aku istrimu?" Krystal langsung mengeluarkan muka judesnya.

"Mungkin saja?" Jawab Minhyuk yang membuat Krystal tergelak.

"YA! Kang Minhyuk!!" Krystal mengejar Minhyuk yang menghindar dari pukulannya.

Krystal berhasil menangkap Minhyuk, tak sengaja ia menyandung sebuah batu dan berhasil membuat mereka berdua terjatuh.

'Gadis ini sangat manis saat dilihat dari dekat...' ucap Minhyuk dalam hati.

'Ini terlalu dekat.... ' ucap Krystal dalam hati.

Mereka berdua mematung di tengah tengah taman, Krystal langsung berdiri dan menendang kaki Minhyuk.

"Aw, Apho!" Teriak Minhyuk, Krystal terkekeh melihat reaksi Minhyuk."Krystal, aku punya dua tiket gratis ke Lotteworld.. kau mau pergi bersama-ku?" Ajak Minhyuk.

"Yes, i would" Krystal mengangguk, Minhyuk-pun pamit tiba tiba ia berbalik badan dan mengecup pipi-nya. Semburat merah muncul dari wajah Krystal.

Krystal hanya bisa tersenyum, ini sangat manis.

"Krystal, kau darimana saja??" Ayahnya bingung melihat ekspresi anak gadisnya yang sangat bahagia.

"Seperti biasa, taman." Krystal buru-buru naik ke kamarnya.

"Dengan Minhyuk?" Ayahnya menebak-nebak, Krystal hanya tersenyum kecil.

Krystal mengambil laptopnya dan membuka akun sns-nya, dia melihat posting-an Minhyuk

'Lotteworld,please make some good memories with her' Jantung Krystal berdetak sangat kencang...

Krystal-pun membuat posting-an baru

'Tommorow came fast'

Notif Chat Krystal berbunyi, itu dari Minhyuk...

Kang Minhyuk: Annyeong Babo!

Jung Krystal : Im sorry, im not the person you mean.

Kang Minhyuk: Are you serious? Yeobo?

Jung Krystal: YA!

Semalaman Krystal menghabiskan waktunya untuk chatting-an dengan Minhyuk, dia sadar bahwa dirinya sangat mencintai Minhyuk.

Lotteworld, 11.00

Krystal dan Minhyuk sampai di Lotteworld, mereka langsung menukar tiket dan masuk kedalam.

"Kang Minhyuk, disana ada photobox! mari kita kesana~~" Krystal menggandeng tangan Minhyuk ke Photobox. Minhyuk-pun membalas pegangan Krystal.

'Jung Krystal, aku berjanji tidak akan melepaskan-mu' Ucap Minhyuk dalam hatinya.

Mereka bergaya seheboh mungkin, saat foto-nya jadi mereka-pun menghias dengan stiker stiker yang heboh, mereka sangat menikmati-nya.

"Krystal! mau ke wahana Merry Go Round?" Minhyuk bertanya kepada Krystal yang sibuk memfoto berbagai objek, ternyata Krystal sangat tertarik dalam bidang fotografi.

"Kajja!!" Krystal spontan memegang tangan Minhyuk dan menariknya ke arena Merry Go Round, disana mereka berfoto - foto ria.

"Minhyuk-a! difoto ini kau sangat imut!" Krystal menunjukan hasil foto Minhyuk sambil mencubit pipi-nya.

Muka Minhyuk berubah jadi merah merona, pada saat itu Krystal mengambil instax-nya dan memfoto Minhyuk, Minhyuk berusaha mengambilnya dengan cara apapun tetapi Krystal berhasil menghindar, Minhyuk-pun menyerah.

"Minhyuk-a! lets take a selca!" Krystal menarik tangan Minhyuk dan berfoto bersama, Krystal menggunakan 'V' sign andalannya sedangkan Minhyuk hanya tersenyum.

Minhyuk dan Krystal berjalan ke arena Roller Coaster, sambil berpegangan tangan. Orang orang disekeliling mereka menatap mereka dengan tatapan 'envy'

Mereka sudah duduk di wahana roller coaster, Krystal tampak sangat takut sebelumnya Krystal jarang bermain di wahana seperti ini.

"Krystal-a, kalau kau takut kau bisa memeluk lengan-ku" Minhyuk mencoba untuk membuat Krystal merasa nyaman.

Wahana Roller Coaster-pun dimulai, Krystal menutup matanya sangat erat dan memeluk lengan milik Minhyuk, dan dia merasa aman.

"Klee, lihatlah ada foto saat kita diwahana tadi! mari kita lihat!!" Minhyuk sangat antusias sedangkan Krystal merasa sangat nyaman, perasaan yang Krystal dambakan sejak dulu.

"Klee, panggilan macam apa itu??" Minhyuk hanya tersenyum reaksi Krystal sangat lucu.

"Itu panggilan spesial dari-ku untuk mu, arra(mengerti)?" Kata spesial berhasil membuat Krystal merasa malu dan bahagia di waktu yang sama.

Mereka menghabiskan waktu hampir seharian di Lotteworld, waktu menunjukan pukul 22.05 dan mereka masih di daerah Jamsil, Jaewon Ahjussi (paman) tidak menjawab teleponnya, untung saja bus masih ada.

Minhyuk dan Krystal sangat amat lelah, Minhyuk terlelap di pundak kecil milik Krystal. Krystal ingin bersama dengan Minhyuk, sampai dia mati. Itu keinginan terbesar Krystal sekarang.

~

Mobil milik keluarga Kang berhenti didepan rumah keluarga Jung, seperti biasa Minhyuk melakukan rutinitasnya, les Biola dan melihat gadis yang sangat ia cintai. Krystal Jung. Minhyuk berlatih lagu yang ia ciptakan spesial untuk Krystal sangat amat tekun, ia ingin menyampaikan perasaanya kepada Krystal lewat lagu.

"Taejun-ssi, bagaimana jika aku punya perasaan dengan anakmu?" Pertanyaan Minhyuk berhasil membuat Taejun terkejut.

"Minhyuk-a, semua orang wajar jika punya perasaan kepada lawan jenis dan kau boleh mencintai anakku." Taejun tersenyum dan menyuruh Minhyuk melanjutkan latihannya.

"Klee, annyeong!" Minhyuk menyapa Krystal yang sedang terhanyut dalam musik yang ia dengarkan.

"Minhyuk-a! bisakah kau ajarkan aku cara bermain biola sedikit saja... " Krystal terlihat sangat putus asa.

"Yasudah, tapi.. mengapa tampang-mu sangat kusut?" Minhyuk mengeluarkan biola-nya dan beberapa lembar kertas.

"PR dari guru-ku.. aku minta ayah mengajarkan-ku tapi kau tau sendiri kan..." Krystal menghela nafas-nya.

"Yasudah.. jangan bersedih kau tahu-kan aku selalu bersamamu?" Minhyuk memberi-kan biolanya kepada Krystal dan mengajarkannya nada-nada dasar.

Saat Minhyuk mau membetulkan posisi jari Krystal, ternyata jarak kedua wajah mereka sangat dekat. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing masing dan tak ada yang mau mengalah, sampai akhirnya Minhyuk bergerak untuk mengambil pensil.

"Klee, aku akan catatkan lagu Utada Hikaru - First Love untuk PR-mu, okay?" Krystal mengangguk sembari melatih nada nada dasar biola.

Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu dan waktu menunjukkan pukul 17.53 Minhyuk harus pulang.

"Klee, aku pulang dulu ne.." Minhyuk membereskan properti-nya dan Krystal mencium bibir-nya sekilas.

"Annyeong Minhyuk-a! sampai jumpa besok!!" Krystal berlari kerumahnya, Minhyuk bisa melihat muka Krystal merona merah.

'aku akan mengungkapkan perasaan-ku secepat mungkin.' ucap Minhyuk dalam hati.

Hubungan Krystal dan Minhyuk semakin dekat, Minhyuk berencana mengungkapkan perasaannya tapi..

BUK

Minhyuk jatuh pingsan saat mau kerumah Keluarga Jung, supir Park yang melihat Minhyuk tergeletak langsung membawanya ke Rumah Sakit.

"Tumor yang bersarang di otak Minhyuk sudah semakin parah, sudah terlambat untuk meng-operasi nya, dan kesempatan hidup Minhyuk sudah tidak lama lagi.. mungkin hanya satu bulan dari hari ini." Dokter Kim terlihat putus asa ketika menjelaskan itu kepada supir Park.

Supir Park pun hanya terlihat pasrah, dilihatnya Minhyuk sudah ada didepan pintu ruangan dokter Kim.

"Jaewon ahjussi? hidupku tidak lama lagi bukan?" Minhyuk terus menanyakan itu kepada Supir Park, Supir Park terlihat sangat tidak tega dengan kondisi Minhyuk yang terus begini.

"Iya Minhyuk-ssi, kata Dokter Kim hidup-mu sudah tidak lama lagi.." Suara supir Park bergetar saat menjawab pertanyaan Minhyuk.

"Berapa bulan lagi aku bisa hidup?" Bayangan senyum Krystal terlintas dipikirannya..

Beberapa saat pun hening, supir Park tak sanggup menjawab pertanyaan Minhyuk yang satu ini...

"Jaewon ahjussi... jawablah" Suara Minhyuk terdengar sangat amat putus asa..

"Hanya satu bulan dari hari ini."suara  Jaewoon sangat amat getar saat menjawab pertanyaan Minhyuk, Minhyuk hanya menghela nafas.

Dia pasrah jika hidupnya tidak lama lagi.

Meanwhile Krystal.....

"Appa, tumben Minhyuk tidak datang?" Krystal berjalan turun seraya mendekati Ayahnya

Ayahnya hanya menggeleng pelan, Krystal pun mendesah dan langsung pergi ketaman untuk menghilangkan rasa penatnya.

Dibukanya catatannya, tak sengaja ia melihat tulisan seperti lirik lagu yang berbunyi

" gadis itu menarik perhatianku

senyumnya sangat amat manis

aroma tubuhnya seperti bunga mawar

sangat menggoda."

ternyata tulisan itu tak hanya ada satu, tetapi ada dua.

" aku sangat ingin memilikimu

tetapi aku sadar

aku tidak bisa."

"Tulisan itu mirip dengan tulisan Minhyuk, tapi apa maksud dari semua ini...." Ucap Krystal dalam hati

~

Satu hari, dua hari, tiga hari..... tujuh hari Minhyuk tidak datang kerumahnya perasaan cemas-pun merasuki tubuh Krystal.

Iya mencoba menanyakannya kepada Ayahnya, tetapi Ayahnya bukannya menjawab tetapi malah menatapnya nanar.

Krystal muak dengan semua ini.

Diambilnya tas-nya dan ia berjalan menuju taman, ayahnya hanya menatapnya nanar.

" Park Taejun=ssi maaf beberapa hari Minhyuk tidak bisa datang kerumahmu

sakitnya sudah semakin parah....

kata dokter kesempatan hidupnya hanya tinggal dua minggu lagi."

Park Jaewon mengirim pesan itu tadi pagi, Taejun memang sudah tau kalau Minhyuk mempunyai tumor otak.. tetapi tak dia sangka bahwa bakal seperti ini jadinya.. dan anak gadisnya pun jatuh cinta kepada Minhyuk.. ia tak bisa melihat anak gadisnya itu menangis lagi..

 

"Krystal,Oraegamanieyo." Krystal langsung menoleh saat mendengar suara yang sangat ia rindukan.

"Minhyuk-a... kamu kemana saja? kamu tau aku merindukanmu setengah mati?" Krystal langsung menyerang Minhyuk dengan pertanyaan.

"Krystal, aku kesini untuk menyampaikan sesuatu." dikeluarkannya biolanya dan mulai memainkannya.

" gadis itu menarik perhatianku

senyumnya sangat amat manis

aroma tubuhnya seperti bunga mawar

sangat menggoda

aku sangat amat memilikinya

tetapi apa daya aku tidak bisa"

Krystal hanya bisa menangkap arti dari lagu yang Minhyuk mainkan segitu saja...

"Kang Minhyuk, neo wae??!" Krystal merasa ada yang tidak beres

"Krystal Jung, saranghae" Minhyuk memegang wajah milik Krystal, makin lama bibirnya makin dekat dengan bibir Krystal dan ia mencium-nya. Ciuman Minhyuk sangat amat memiliki banyak arti.

"Kang Minhyuk.. nado saranghae" Ucap Krystal...

"Krystal... kita memang saling menyayangi tetapi kita tidak bisa saling memiliki." Krystal menatap wajah Minhyuk dengan ekspresi bingung.

"Kenapa?" Perasaan takut yang menjalari tubuh Krystal semakin hebat

Minhyuk memberikan surat dari dokter Kim ke Krystal, Minhyuk menyuruh Krystal untuk membacakannya untuk dirinya.

" Tumor yang menyerang otak Kang Minhyuk sudah sangat

amat ganas, tak ada cara lain untuk mengobatinya

operasi-pun sia sia jika dilakukan.

sisa hidup Kang Minhyuk mungkin hanya satu bulan dari hari ini."

Seoul, 02 Desember 20xx

Dr. Daesuk Kim

Krystal menatap Minhyuk miris dan menangis, " Mengapa harus begini... mengapa"

Minhyuk memeluknya erat dan pelukan itu membuat tangis Krystal semakin menjadi-jadi

"Aku baru saja ingin memiliki-mu, tetapi kau sudah mau pergi" Suara Krystal benar benar sangat bergetar, ia tak percaya ini akan terjadi.. lagi lagi ia ditinggal orang yang sangat ia sayang.

"Krystal.. kita tidak bisa melawan takdir tuhan..." Minhyuk terus mengelus pucuk kepala Krystal.

"Tetapi, mengapa itu harus terjadi kepada kita Minhyuk-a...." Krystal mencoba mengatur nafasnya.

"Kita hanya manusia, Yeobo" Krystal menangis lebih kencang saat Minhyuk mengucapkan kata sayang kepadanya.

"Minhyuk-a, kau masih punya waktu seminggu-kan? bagaiman kalau kita pergi ke Namsan Tower besok?" Krystal menatap mata Minhyuk dengan mata memelasnya

"Yasudah.. Yeobo" Minhyuk mengiyakan jawaban Krystal sambil mencium kening Krystal.

"Minhyuk-a, besok kita pergi memakai bus, okay?" Minhyuk hanya mengangguk, dia tak bisa menolak permintaan orang yang ia sayangi.

Krystal mengeluarkan ponselnya, "Minhyuk, mari kita selca!"

Minhyuk dan Krystal menghabiskan sore mereka ditaman, tanpa seorang pun disana.

 

"Aku pulang.." Krystal masuk kerumah-nya.

"Krystal-a, dari mana saja??" Ucap ayahnya penasaran.

"Bertemu dengan Minhyuk.." Krystal menjawab pertanyaan ayah-nya dengan raut muka yang sedih.

"Jadi... kau sudah tau semua itu.." Ayahnya bertanya kepada anak gadis kesayangannya itu.

"Jadi selama ini ayah sudah tau penyakit Minhyuk??!" Jerit Krystal

Ayahnya hanya mengangguk pelan, dilihatnya anaknya jatuh kelantai dengan raut muka yang sangat amat kacau.

"Mengapa ayah tak memberi tahu-ku?" Tanya Krystal lemah, kekuatannya semua hilang..

"Aku takut kau kecewa..." Ayahnya sangat hati-hati memberi tahu alasannya ke anak gadisnya, anak gadisnya dalam keadaan sangat rapuh sekarang.

Krystal bisa menerima alasan ayahnya, ayahnya juga benar... "Ayah, besok aku akan pergi ke Namsan Tower bersama Minhyuk, ayah mengizinkan-ku kan?"

Ayahnya mengangguk pelan, Krystal memeluk ayahnya "Terimakasih ayah!!"

 

Matahari-pun mulai memasuki kamar tidur Krystal, Krystal-pun terbangun dan langsung menuju kamar mandi, setelah selesai iya langsung mengambil baju yang akan dia gunakan, dia memilih t-shirt polos berwarna coklat terang , cardigan rajut berwarna putih dan tak lupa ia menggunakan topi kupluk berwarna putih.

Minhyuk menyambutnya dibawah dengan senyum tipis khas miliknya, Krystal yakin dirinya akan merindukan senyum itu.

"Ayah aku pergi dulu yah" Krystal pamit dan pergi bersama Minhyuk

Selama perjalanan menuju halte bus, Krystal terus memeluk tangan Minhyuk. Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya dengan Minhyuk.

Bus-pun datang, dan mereka mencari tempat duduk paling belakang.. Krystal menaruh kepalanya di pundak Minhyuk.

Diam diam, Minhyuk mengambil selca dengan Krystal yang sedang menoleh ke arah jendela dan langsung meng-uploadnya ke akun sns.

Tiba tiba ponsel Krystal berbunyi dan ada notif dari akun sns, dia membukanya dan terkejut melihat apa yang dilakukan Minhyuk.

'Gadis ini benar benar memabukkan, padahal hanya sisi sampingnya saja!'

"Minhyuk-a..." Krystal menatap Minhyuk dengan tatapan membunuhnya, tiba tiba Krystal mencium pipi Minhyuk

"ya! apa ini?" Minhyuk tertawa melihat reaksi Krystal, dia kira Krystal akan memukulnya.

 

Namsan Tower, 15.00.

Kedua pasangan itu sudah sampai di Namsan, mereka memang berangkat pagi pagi tetapi mereka salah memasuki bus dan tersesat.

Kedua pasangan itu langsung menjajahi toko toko kecil yang menjual berbagai macam pernak pernik untuk couple, mereka membeli cincin couple dan gembok yang akan ditaruh dipagar pagar.

"Chagi-ya, mari kita selca sambil menunjukkan cincin kita lalu aku masukkan ke sns call?" Minhyuk mengajukan tawaran kepada Krystal dan Krystal mengangguk.

Setelah itu mereka langsung mencari tempat untuk menaruh gembok cinta itu, sebelumnya Minhyuk dan Krystal menulis harapan mereka digembok.

'Jika kita tidak bisa bersama-sama sekarang, tolong jodohkan kami di kehidupan selanjutnya, tuhan..' Tulis Minhyuk sedangkan Krystal

'Tuhan, tolong jangan pisahkan aku dengan dirinya, aku sangat menyayanginya' Tulis Krystal.

Setelah menghabiskan waktu seharian bersama Minhyuk, mereka-pun harus pulang, sebenarnya Krystal tidak rela berpisah dengan Minhyuk.

~

"Ayah, mau kemana?" Krystal bingung melihat Ayahnya berpakaian serba hitam.

"Kau ikut saja dengan Ayah, ganti pakaian-mu kalau bisa bawa beberapa pakaian ganti" Krystal buru buru lari kekamarnya dan mengganti baju.

Selama perjalanan Krystal memperhatikan jalan yang dia dan Ayahnya lewati, dia kenal dengan jalan ini. Ini jalan menuju rumah sakit, tapi siapa yang sakit?

Ayahnya dan dia sudah sampai dirumah sakit, Ayahnya langsung mencari ruangan 'orang' tersebut, ketika Krystal memasuki ruangan tersebut ia melihat seseorang yang dia sayangi terbujur lemas dikasur.

"Kang Minhyuk.." Krystal langsung berlari ke-Minhyuk, matanya berair.. kakinya tak punya tenaga untuk berdiri..

"Klee..." Minhyuk menjawab dengan suara yang sangat pelan. Tumor diotaknya sudah sangat parah.

"Minhyuk-a... neo wae(kamu kenapa?)..." Krystal tak bisa membendung air matanya, bulir-bulir air mata pun jatuh membasahi pipi-nya.

Minhyuk langsung menghapus air mata Krystal dan sentuhan Minhyuk membuat benteng pertahanan Krystal hancur seketika.

"Uljima..(Jangan menangis)" Minhyuk-pun mencoba untuk duduk dan memeluk Gadis yang sangat penting dihidupnya.

"Bagaimana aku tidak menangis Minhyuk-a..." Air mata Krystal masih mengalir deras, ia tak tega melihat Minhyuk menggunakan peralatan rumah sakit.

"Unmyeong,(takdir)" Kata kata Minhyuk memang benar, tetapi Krystal membenci takdirnya yang seperti ini.

"Mengapa seperti ini...Mengapa tidak aku saja yang ada diposisi-mu? mengapa..." Krystal sudah sangat putus asa.

"Kau mau melihat Ayahmu sedih? kau satu-satunya yang beliau punya.." Minhyuk berusaha menggapai pucuk kepala Krystal untuk mengelusnya.

Krystal menghela nafasnya, dia tak ingin melihat Ayahnya sedih...

"Minhyuk-a, aku akan merawat-mu sampai kau sembuh.." Ucap Krystal, dia tak mau kehilangan kesempatan bersama Minhyuk.

"Yasudahlah.. tapi tak apa kan kalau kau tidur disofa?" Minhyuk sedikit khawatir jika Krystal tidur disofa, tidur disofa tidak nyaman.

"Tidak apa-apa.. aku akan meminta ayah agar membawakan-ku selimut dan bantal.. itu akan membuat sofa lebih nyaman" Krystal membalas pertanyaan Minhyuk dengan senyum, yang dipaksa.

Malam-pun tiba, Krystal sudah mengganti pakaiannya dengan piyama dan dia bersiap siap untuk tidur.

"Klee... kesinilah.." Panggil Minhyuk, Krystal-pun berjalan ke kasur Minhyuk.

"Wae, Minhyuk-a?" Tanya Krystal.

"Aku ingin menatap-mu selama mungkin, agar aku tidak lupa dengan-mu saat aku tiada nanti.." Jawaban Minhyuk membuat mata Krystal berair.

Krystal menatap mata Minhyuk, Krystal bisa merasakan rasa sakit yang Minhyuk rasakan hanya dengan tatapan mata. Krystal tak kuat dengan semua ini, terlalu pahit.. Krystal-pun menangis lagi.

"Aku tak mau kau menangis... kalau kau menangis yang aku ingat nanti hanya air mata-mu dan itu akan membuat-ku semakin ingin kembali ke dunia hanya untuk melihat senyum-mu" Minhyuk menghapus bulir bulir air mata Krystal.

Krystal-pun mencoba untuk senyum, sebisa mungkin.. "Kalau senyum seperti ini bagaimana, Minhyuk-a?" Suara Krystal bergetar hebat.

"Klee, berjanjilah jangan pernah menangis saat aku tiada.." Minhyuk menunjukan jari kelingking-nya.

"Im Promise.." Krystal menautkan kelingking-nya ke kelingking Minhyuk.

Minhyuk menatap Krystal selama mungkin, Krystal juga melakukan hal yang serupa.. mereka tak ingin saling kehilangan, karena kehilangan merupakan hal yang sangat menyedihkan...

"Minhyuk-a.. tidurlah" Krystal menyuruh Minhyuk tidur dan mencium kening Minhyuk sebelum ia kembali ke sofa.

Saat Minhyuk sudah tertidur, Krystal menangis memikirkan kejadian yang akan datang.. dia akan berpisah dengan Minhyuk, dia tidak siap dengan semua yang akan terjadi.. cukup ibunya yang pergi meninggalkannya sekarang mengapa harus Minhyuk.. semua hal itu terlalu menyakitkan untuk diterima oleh akal sehat Krystal.

Minhyuk terbangun saat mendengar isakan Krystal, dia juga memikirkan hal yang sama.. dia tak bisa meninggalkan Krystal..

Mereka berdua menangis. Mereka tak bisa menerima semua ini.. mereka terlalu muda untuk menerima kenyataan seperti ini.

Matahari pagi masuk melalui celah celah jendela.. Krystal dan Minhyuk-pun bangun.

Minhyuk melihat mata Krystal bengkak, dia tahu alasannya kenapa tetapi dia tetap menanyakannya "Krystal, mata-mu mengapa bengkak.. kau menangis lagi?"

Krystal hanya mengangguk pelan, dan langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Suster datang membawa obat dan sarapan untuk Minhyuk, Minhyuk tak berniat memakannya toh dia bakal mati juga..

Krystal keluar dari toilet dan melihat obat yang bergeletakan di lantai, spontan ia langsung  mengambilnya dan menaruhnya di meja, dilihatnya sarapan yang belum tersentuh sama sekali.

"Minhyuk-a.. makanlah sarapanmu.." Rayu Krystal.

"Klee... waktu-ku tinggal sebentar untuk apa aku makan lagi.. aku akan mati" Ucap Minhyuk.

"Minhyuk-a... makanlah.." Krystal membuka plastik pembungkus makanan dan menyuapkannya ke Minhyuk.

Minhyuk mau tak mau harus memakannya, dia tak bisa menolak permintaan Krystal, orang yang sangat dia sayangi.

"Klee, aku mau berjalan jalan sebentar, maukah kau menemaniku?" Minhyuk bertanya kepada Krystal.

"Pakai apa?" Jawab Krystal bingung, Minhyuk-pun menunjuk kursi roda yang ada disudut ruangan. Krystal segera mengambil-nya dan membopong Minhyuk agar bisa duduk di kursi roda.

Mereka-pun berjalan jalan di taman sekitar rumah sakit, Minhyuk sangat menikmati udara disekitar rumah sakit seperti tidak ada hari esok.

"Klee, dadaku sakit.." Ucap Minhyuk, Krystal-pun langsung mencari suster disekitar taman. Suster-suster langsung membawa Minhyuk ke ruang ICU.

Krystal menelpon Ayahnya dan Jaewon Ahjussi untuk kerumah sakit, dia sangat tidak siap jika Minhyuk pergi sekarang.

Pintu ruang ICU terbuka, keringat dingin keluar bercucuran dari tubuh Krystal.

"Apakah anda keluarga dari Kang Minhyuk?" Tanya sang dokter, spontan Krystal langsung mengangguk.

"Maafkan kami.. tetapi Kang Minhyuk sudah takbisa diselamatkan." Ucap sang Dokter yang berhasil membuat Krystal jatuh ke lantai, Ayahnya dan Jaewon Ahjussi datang entah dari mana.

"Krystal kenapa..?" Tanya Ayah,Krystal tidak menjawab sama sekali..

Dokter-pun datang memberi tahu Ayah dan Jaewon Ahjussi tentang keadaan Minhyuk. Mereka masuk keruang ICU dan melihat Minhyuk untuk terakhir kali.

"Minhyuk-a.. annyeong" Ucap Krystal.Krystal memberi ciuman terakhir kepada Minhyuk. Ayahnya merangkul-nya.

Pemakaman dilakukan hari itu juga, keluarga Kang datang untuk memberi ucapan terakhir kepada Minhyuk, Krystal lebih memilih menjauh dan memilih meng-update akun sns nya

'Jika tuhan mentakdirkan kita seperti ini, aku tak bisa melawannya' Tulis Krystal di akun sns-nya.

Setelah pemakaman selesai, supir Park memberikan surat dari Minhyuk untuk Krystal.

 Krystal, pasti kamu membaca surat ini setelah aku tiada bukan?

kuharap kau tidak akan melupakan-ku walaupun aku tidak ada disisimu

seperti saat itu, saat aku tiada janganlah bersedih atau menangis

ingatlah aku akan selalu ada dihatimu

saranghae Krystal Jung."

Krystal merasa dunia-nya hilang, orang yang dia kasihi sudah pergi meninggalkan nya. Mengingat senyum Minhyuk membuat lukanya semakin dalam.

"Jaewon ahjussi.. mengapa dia tidak memberi tahu penyakitnya ke diriku?" Nafas Krystal masih terengah-engah ini sangat sulit diterima oleh Krystal.

"Dia tidak ingin melihat kau menangis, agasshi (nona)." Raut wajah Jaewon berubah dan dia permisi untuk pergi.

Krystal masih terduduk didekat nisan Minhyuk, kejadian ini terlalu sulit untuk diterima, sangat sulit.

Flashback Off.

Krystal duduk dikursi itu, dia membuka lagi akun sns-nya dan melihat postingan Minhyuk dan dirinya saat di Lotte World dan Namsan Tower, ia tersenyum simpul ,cincin yang dia beli saat itu masih ada sampai sekarang dan dia jadikan liontin kalungnya.

Ponsel Krystal berbunyi, ada seseorang yang menelponnya.

"Eomma eodiya!? baegopaaa...(ibu dimana?aku lapar)"


Finnaly.. fic ini selesai juga setelah meminta bantuan dari sana-sini...

Maaf jika feelnya gakdapet, ada typo dan penggunaan bahasa yang sedikit melenceng

dan terimakasih bagi yang sudah membaca dan memberi kritik+saran

Love from

Claire, xx

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
luhaena241
#1
Chapter 1: Well, It's nice!
For the typos, nope ;)

Keep fighting!! ^^
luhaena241
#2
Chapter 2: Belum baca versi awal, langsung edited :D NantI diusahakan baca ya :)

MV Gone-nya Jin itu sedih banget emang :'(
Aku review ya..
Tanda baca, seperti koma, msh kurang. U/ pov nya, bingung sedikit. But, it's ok :)

Keep writing n fighting yo!! ^^
luhaena241
#3
Minstal!! Haha.
Subscribe first :)