HOLY REVERENGE

HEAVEN LOVE STORY

“Aku pulang~”

Suara berat itu menggema di ruang tamu sebuah rumah yang luas. Sinar matahari sore berebut masuk ke dalam rumah mewah bergaya eropa itu saat pintu besar itu terbuka. Membuat segala benda di dalam rumah besar itu berpendar.

Tap tap tap

Choi Siwon melangkah masuk dan mengedarkan pandangannya dengan heran. Keadaan ganjil ini terasa aneh. Biasanya sepasang lengan pucat akan berhambur memeluknya atau sebuah pekikan senang menyapa pendengarannya. Namun sekarang hening.

“Babykyu~ Pangeran Choi-mu pulang~”

Hening.

“Apa dia ketiduran? Hh, pasti kelelahan bermain game lagi, batin namja tampan itu sambil menyeberangi ruangan menuju tangga kembar rumahnya. Langkah lebarnya yang hendak menuju salah satu kamar di lantai dua itu terhenti saat melihat sebuah agenda kecil bergambar Pikachu di meja telepon.

Senyum kecil terukir di bibir tipisnya. Sedikit melonggarkan ikatan dasi di lehernya, Siwon berjalan menuju meja kecil disamping tangga itu lalu mengambil agenda kekanakan itu.

Cho Kyuhyun’s secret agenda.

Don’t dare to read. Including you, Siwonnie!^^

Kalimat pembuka di balik sampul agenda itu itu membuat namja tampan itu terkikik pelan. Rasa lelah dan penat yang dirasakannya tadi, sekarang menguap entah kemana. Begitu kuatnya pengaruh kalimat sederhana itu pada dirinya, seperti berharganya seseorang yang telah menulis kalimat sederhana itu di hidupnya.

28th February

Menonton drama bersama Siwonnie (V)

Pergi ke toko buku bersama Siwonnie (V)

Mengerjakan tugas bersama Siwonnie (V)

Lagi-lagi Siwon tersenyum saat membaca halaman demi halaman agenda yang selalu disembunyikan Kyuhyun-nya itu darinya. Siwon tahu, kekasih manis-nya itu selalu membawa agenda kecil itu kemanapun ia pergi, dan Siwon sangat dilarang untuk membacanya. Top secret, katanya.

5th April

Ke gereja bersama Siwonnie (V)

Starcraft Limited Edition, RELEASE! Ke game shop bersama Siwonnie^^ (V)

Makan seafood bersama Siwonnie (canceled) L

Senyum manis dan lesung pipi itu senantiasa menghiasi wajah Siwon. Halaman demi halaman dibacanya dengan tekun. Kebanyakan adalah rencana kegiatan mereka berdua dari hari ke hari. Inikah yang Kyuhyun sembunyikan di agenda rahasianya? Lucu sekali kekasih-nya itu, batin Siwon dalam hati. Tangan besar itu membuka bagian terakhir agenda yang sudah ditulisi, mencoba mengintip apa kegiatan Baby-nya hari ini. Namun saat sampai di halaman yang ditujunya, dahinya mengernyit.

23th June

Menyelesaikan level starcraft, without Siwonnie. Fighting! (V)

YEON-AN BUDU 203 JEOLLA, INCHEON.

Agenda tanggal sekarang itu terlihat kusut dan kalimat terakhir terlihat ditulis dengan cepat dan terburu-buru, membuat tulisan rapi Baby-nya itu terlihat sedikit berantakan. Beberapa lembar kertas setelahnya terlihat telah disobek dengan kasar pula. Perasaan Siwon mulai tidak enak. Dibaliknya halaman itu dengan cepat, dan matanya sukses membelalak saat menemukan selembar kertas yang sedikit basah dan kusut terlipat tidak rapi diantara halaman agenda.

Brak

“KIM AHJUSSI! AHJUSSI!”

Agenda beserta kertas kusut itu terjatuh begitu saja bersamaan dengan teriakan panik Siwon. Tak berapa lama seorang namja paruh baya terlihat berlari menghampiri Siwon dengan nafas terburu.

“Ada yang perlu saya ban–“

“Dimana dia? DIMANA KYUHYUN? DIA DI RUMAH, KAN?” sela Siwon sambil mengguncang tubuh kepala pelayannya dengan keras.

“Tu-tuan muda Kyuhyun pergi beberapa saat lalu setelah menerima telepon dari–“

“Panggil polisi!”

“T-tapi–“

“KUBILANG PANGGIL POLISI SEKARANG DAN SURUH MEREKA KE PELABUHAN YEON-AN, KYUHYUN DALAM BAHAYA!”

Siwon yang kalut segera melesat menuju mobilnya tanpa menghiraukan tatapan bingung kepala pelayannya. Satu yang ada di pikirannya sekarang. Kyuhyun-nya, Babykyu-nya.

Datang ke Yeon-An Budu 203 Jeolla, Incheon sekarang jika kau masih ingin melihat wajah Cho Kyuhyun-mu lagi, Choi Siwon. –JYH

Kertas kusut yang tadi berada di dalam genggaman Siwon yang terjatuh dibawah meja itu seakan berteriak untuk ditemukan.

HEAVEN LOVE STORY

Chapter 4: HOLY REVERENGE

Genre: Romance, Angst

Rating: T

Main Pair: WONKYU

Other Pair: YUNJAE, HANCHUL, HAEHYUK, YEWOOK

Warning: , BOYSLOVE, OOC, TYPO

Summary:

Cinta sejati tidak mengenal batasan apapun walau banyak batasan yang menghalanginya.

DON’T LIKE DON’T READ

BabyWonKyu proudly presents

.

.

____Wonkyu____

Seorang namja tampan terlihat sedang duduk di tepi sebuah ranjang King size dengan tirai putih mengelilingi ranjang indah itu. Sebuah buku tebal berukuran kecil terlihat di genggaman tangannya. Bibir tipis namja itu bergumam dengan mata yang terpaku pada buku yang masih berada di tangan kanannya, sedang tangan yang lain sedang menggenggam telapak halus pucat yang terasa dingin itu. Instruman Hymne gereja terdengar mengalun di ruangan luas itu, mengiringi suara elektrokardiograf yang terus mengalun.

“…supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. (6:56)”

Bersamaan dengan berakhirnya kalimat itu, diturunkannya Bible kecil itu dari hadapannya. Setelah diletakkan di samping bantal ranjang, telapak yang tadi memegang Bible itu bergabung dengan tangan yang lain yang sedang menggenggam telapak dingin dan pucat seseorang yang berbaring tenang di ranjang indah itu. Malaikat–sleeping beauty-nya yang masih dalam tidur panjangnya.

“Baby~ sepertinya aku harus membeli lagu Hymne lagi agar kau tidak bosan. Padahal beberapa hari yang lalu ramai sekali disini, ya? Kekeke.”

Choi Siwon terkekeh pelan sambil membelai telapak pucat yang sangat pas di genggamannya itu. Namja tampan itu  tersenyum lagi saat teringat kunjungan sahabat-sahabatnya beberapa hari yang lalu. Keempat sahabat konyolnya itu membuat kamar rawat inap mewah itu menjadi sangat ramai dengan celotehan, candaan, dan nyanyian konyol. Bahkan perawat jaga sampai memberi peringatan kepada mereka.

“Mereka orang baik, Baby. Hati mereka masih terlalu dini untuk terluka, mereka masih perlu banyak pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi lebih kuat.”

Siwon mengusap surai ikal kecoklatan yang selalu terasa lembut itu dengan lembut juga, seakan berharap mata indah yang terpejam itu akan terbuka dengan perlakuannya.

“Aku akan membantu mereka, Baby. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri atas nama Tuhan dan namamu tentu saja. Aku akan menjadi kesatria yang memperjuangkan Cinta Sejati sesuai permintaanmu, Baby.”

Tit tit tit tit

Pernyataan Siwon seakan menjadi pernyataan retoris. Retoris karena tidak pernah ada jawaban yang membalasnya walaupun sekali. Walaupun retoris atau tidak dianggap sekalipun, Siwon sudah merasa cukup. Setidaknya ‘musik’ merdunya senantiasa mengalun mengiringi setiap monolognya.

Cup

Dikecupnya telapak pucat itu dengan sayang. Lalu kecupan selanjutnya mendarat di kening yang tertutup poni kecoklatan itu.

“Saranghae. Jeongmal saranghae, Baby. And I’ll be always. Cepatlah bangun dan sembuh agar aku bisa memperkenalkan sahabat-sahabat baruku padamu. Kau pasti suka dengan mereka, dan mereka sepertinya orang yang suka dijahili, kekeke.”

Ceklek

“Ahh! Apa aku mengganggu? Aku bisa kembali beberapa menit lagi jika perlu. Kekeke.”

Suara lembut itu menyapa pendengaran Siwon setelah pintu kaca itu terbuka. Sesosok namja tinggi berkaca mata memasuki kamar dengan stetoskop yang mengalung di lehernya.

“Ya! Kau memang mengganggu, Leeteuk Hyung!” canda Siwon dengan wajah yang dibuat tampak kesal.

“Hahaha, tapi sepertinya Kyuhyun harus diperiksa saat ini. Jadi acara bermesraannya nanti saja!”

Miris memang. Saat kata ‘bermesraan’ terdengar di telinga Siwon, seharusnya keadaannya tidak seperti ini. Siwon sadar ia sangat rindu dengan makna asli kata ‘bermesraan’. Suara tawa, candaan, rajukan atau celotehan yang berasal dari ia dan Kyuhyun-nya, bukan dari ia sendiri.

Dokter muda yang dipanggil Leeteuk itu sadar dengan perubahan air muka Siwon. Namja itu menepuk bahu Siwon sebentar lalu mulai memeriksa tubuh pasien ‘istimewa’nya. Leeteuk memposisikan stetoskopnya di dada Kyuhyun yang naik turun dengan teratur itu, sambil sesekali melirik Siwon yang masih berdiri di sampingnya dengan tatapan datar.

“Bagaimana, Hyung?”

Pertanyaan itu segera meluncur saat Leeteuk menurunkan stetoskopnya lagi. Dokter muda itu mengambil senter kecil dan mulai menyinari iris caramel yang senantiasa menyembunyikan keindahannya itu dengan lembut.

Setelah memeriksa pupil mata Kyuhyun, Leeteuk bangkit dan ganti menatap iris kelam dihadapannya. Sinar lelah terpancar dari iris sekelam malam itu.

“Kau terlihat pucat, Siwon-ah. Sebaiknya kau pulang dan istirahat setelah ini.”

“Jangan mengalihkan pembicaraan, Jungsoo Uisanim.” Sahut Siwon dengan tatapan tajam. “Bagaimana keadaan Kyuhyun?”

____Wonkyu____

Hari masih siang saat Audi hitam itu membelah jalanan utama Seoul dengan kecepatan sedang. Siang yang lebih terlihat seperti sore itu membuat jalanan yang biasanya masih ramai, kini sepi. Pengaruh cuaca mendung dan angin dingin musim gugur seakan mengunci aktivitas manusia disana.

“Ini yang kutakutkan selama ini, Siwon-ah. Imun Kyuhyun mulai menurun dari hari ke hari. Detak jantungnya pun mulai melemah. Ini sudah 2 tahun lamanya. Jika hal ini terus berlanjut, maka kemungkinan Kyuhyun akan bangun semakin kecil. Mianhae, sepertinya waktunya semakin dekat.”

Choi Siwon memejamkan matanya sesaat sembari menghela nafas panjang. Namun saat mata itu terbuka, pandangannya semakin kabur oleh sesuatu yang sudah berkumpul di pelupuk matanya. Keadaan Kyuhyun–Cho Kyuhyun-nya semakin memburuk. Dan ia sudah sangat menderita karena kehilangan senyum dan tatapan mata dari orang yang sangat berarti baginya itu, namun ia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya jika kehilangan sosok Kyuhyun untuk selama-lamanya.

“Sepertinya kita harus mencari anjing baru setelah ini, Baby.”

“Ti-tidak! Beckham pasti baik-baik saja, Hyung. Hiks.”

“Ssst… Uljima, Baby. Infeksi Beckham sudah parah. Dokter bilang ia tidak akan bertahan lebih dari 3 hari.”

“A-andwaee, Hyung. Hiks. Dokter tidak berhak menentukan umur makhluk hidup lain. Hanya Tuhan yang boleh!”

“Iya, Baby. Tenanglah! Beckham pasti baik-baik saja.”

“Ingatlah ini, Hyung. Saat seseorang masih mau berusaha mempertahankan hidupnya, Tuhan akan berpikir dua kali untuk mengambilnya.”

Guk guk guk

Woof woof

Suara gonggongan kecil itu membuyarkan lamunan Siwon. Matanya yang sudah basah mengerjab agar bisa melihat dengan jelas anjing Maltese berbulu putih berukuran mungil di jok sampingnya. Mata lebar anjing itu memandang majikannya dengan ekor yang bergoyang-goyang lucu. Membuat Siwon meraih binatang berbulu halus itu ke dalam gendongannya sesaat setelah menepikan Audi-nya.

Guk Guk

“Beckham~ dia pasti bisa bertahan sepertimu dulu kan? Dia pasti sedang berusaha keras disana, Tuhan tidak akan mengambilnya dari kita, kan?”

Guk guk

Lagi. Butiran bening itu turun merayapi pipinya. Beckham menaik-naikkan kaki mungilnya ke pipi Siwon, seakan ingin menghapus air mata majikan tersayangnya itu.

“Aku percaya Babykyu tidak akan menyerah, Beckham. Kau juga, kan?”

Guk guk guk

____Wonkyu____

Tuuut tuut tuut

‘Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau–‘

“Aish! Kenapa handphone-nya tidak aktif dari kemarin?”

“Mungkin Yunho-ah sedang sibuk atau bisa juga handphone-nya hilang.”

Dua namja tampak berdebat. Yang berkepala besar sedang menatap layar iPhone-nya dengan tatapan kesal, sedang yang berwajah ikan hanya membuang napas panjang. Yesung sudah berusaha menghubungi sahabat bermata musangnya itu sedari tadi, namun hanya dibalas oleh jawaban operator pusat.

“Bagaimana ia bisa bertahan hidup tanpa uang dan kartu-kartu kreditnya?”ucap Yesung sambil melempar iPhone ke pangkuannya dengan malas.

“Ya! Ini masih belum 2 hari, Hyung! Yunho tidak mungkin mati kelaparan dalam dua hari.” Lee Donghae hanya memutar matanya malas melihat kelakuan Hyung ‘kepala besar’nya itu. Namun rasa khawatir itu tetap hinggap di pikirannya.

“Siwon-ah, kau yakin ini jalan yang tepat menuju rumah Yunho?”

“GPS menunjukkan lokasi ini saat aku memasukkan alamatnya, Hyung.”

Tan Hankyung hanya mengangguk saat mendengar jawaban Siwon yang menyetir disampingnya. Saat ini keempat sahabat itu sedang dalam perjalanan menuju kediaman Jung Yunho untuk mengembalikan dompet namja musang itu yang tertinggal di Panti Asuhan keluarga Yesung dua hari yang lalu.

“Lihat ini! Apa ini kekasih Yunho? Manis juga.” Kata Yesung sambil memperhatikan foto di saku dompet Yunho. Disana terpampang foto dua namja yang saling berpelukan sambil membentuk ‘love sign’ dengan kedua tangan.

“Oh~ jadi ini kekasihnya. Tapi sayang, namja cantik itu sudah…”

Donghae tidak dapat melanjutkan kalimatnya. Namja itu hanya menatap kosong foto di tangan Yesung. Ketiga namja lain yang tentu saja tahu lanjutan kalimat Donghae hanya terdiam. Mereka semua tahu bahwa sahabat mereka itu sudah kehilangan kekasihnya untuk selamanya.

“Tapi dengan foto ini, Yunho pasti senantiasa mengingatnya, kan? Pasti foto ini sangat berharga bagi Yunho.” Ucap Yesung sambil menutup dompet Yunho dan memasukkan ke dalam tas jinjingnya.

“Aku juga selalu memasang fotoku bersama Hyukkie di dompet kami, agar kami terasa dekat satu sama lain.” Sahut Donghae sambil memperhatikan Yesung yang memasukkan dompet ke dalam tas-nya.

“Eh? Aku juga begitu! Supaya aku tidak mudah merasa rindu pada Wookie saat ia sedang konser di luar kota.” Balas Yesung dengan mata berbinar.

“Sepertinya aku juga akan meminta foto kepada Chullie untuk ditaruh dompet. Bagaimana menurutmu, Siwon-ah?”

“Baby, ayo kita berfoto bersama lalu kita taruh di dompet masing-masing!”

“Huh? Kenapa aku harus menaruh foto kita di dompetku, Hyung?”

“Agar kita senantiasa terasa dekat dan saling mengingat satu sama lain, Baby.”

“Teori siapa itu, Hyung? Lucu sekali hahaha.”

“Itu filosofinya, Baby. Itu juga bisa mengobati rindu saat kita jauh~”

“Bagaimana kalau foto itu terkena hujan? Bagaimana jika dompetmu hilang? Apa bila itu terjadi, semua filosofi tadi tetap ada, Hyung?”

“Ya~ kita ganti dengan foto yang baru, Baby.”

“Jika seperti itu berarti semua filosofi tadi tidak abadi, Hyung.”

“Eh? Kenapa?”

“Semua rasa yang ingin kau rasakan selamanya padaku, seperti rasa dekat, saling mengingat, atau rindu, harusnya disimpan disini, di hati. Dalam bentuk cinta. Maka tak akan lekang oleh apapun bahkan kematian, Hyung.”

“Itu ide bagus, Hankyung Hyung.” Jawab Siwon masih menatap jalanan di depannya. “Tapi seseorang pernah mengatakan padaku, bahwa semua rasa yang ingin kita rasakan untuk selamanya, bukan disimpan dalam bentuk foto yang bisa rusak atau hilang oleh hal kecil. Semua itu harus disimpan di hati dalam bentuk cinta agar kekal selamanya.”

Keadaan dalam mobil itu kembali hening saat kalimat Siwon selesai mengalir. Yesung dan Donghae hanya memandang Siwon dengan tatapan yang sendu, sedangkan Hankyung disampingnya hanya menunduk sambil menautkan kesepuluh jarinya.

Sosok dihadapan ketiga namja itu menampilkan sisi malaikatnya lagi, memperdengarkan kata-kata yang bisa menyadarkan dan membuka lebar mata hati mereka yang selama ini ternyata buta. Andai saja ada Yunho, pasti namja bermata musang itu akan bertanya tanpa sungkan kepada Siwon tentang asal-usul kata-kata itu.

“Apa yang ada di dalam pikiranmu saat kau mengatakan kalimat-kalimat luar biasa itu, Siwon-ah?”

Kali ini Hankyung memberanikan diri untuk bertanya, mata sipitnya menatap iris sekelam malam disampingnya yang masih focus dengan jalanan di depannya.

Audi itu berhenti tepat saat pertanyaan Hankyung selesai diutarakan. Siwon tersenyum simpul sambil mengarahkan persneling mobil ke angka nol.

“Kalimat itu tidak luar biasa, Hyung. Kalimat itu sederhana namun diucapkan dengan penuh keyakinan, hal itu yang menjadikannya luar biasa.”

____Wonkyu____

Rumah dihadapan mereka tidak bisa dibilang kecil. Rumah satu lantai itu dilapisi kayu-kayu halus yang mengkilap di sepanjang dinding-dindingnya, membuat suasana menjadi sangat nyaman.

Tok tok tok

“Permisi Ahjumma, apa benar ini kediaman Jung Yunho?”

“Ne. Kalian siapa?”

Salam sopan Hankyung dibalas dengan tatapan heran dari seorang yeoja yang kira-kira berumur setengah abad. Yeoja itu membuka pintu lebih lebar saat sadar akan sesuatu.

“Ah~ kalian pasti anak-anak muda yang sering diceritakan Yunho. Ayo! Masuklah!” ucap Ahjumma itu dengan senyum lebar diwajahnya.

“Yunho banyak bercerita tentang kalian. Sepertinya dia banyak berubah setelah bertemu kalian.”

Setelah perkenalan singkat, Ahjumma yang ternyata adalah ibu dari Jung Yunho itu melanjutkan ceritanya sambil menggiring keempat sahabat itu untuk memasuki rumah. Bagian dalam rumah itu sangat sejuk. Suasana alam sangat terasa di sana, sungguh sejuk dan menenangkan.

“Sebelumnya Yunho adalah orang yang pemurung dan putus asa setelah kematian kekasihnya. Bahkan untuk bernafaspun, dia harus dibujuk. Anak itu sangat ingin ikut mati bersama Kim Jaejoong.”

Jung Ahjumma sedikit terisak saat mengatakannya, membuat keempat sahabat itu merasa bersalah.

“Mianhae, Jung Ahjumma. Kami tidak bermak–“

“Tak apa Yesung-ssi. Berkat Siwon-ssi, Hankyung-ssi, Donghae-ssi dan Yesung-ssi, sekarang anakku sudah kembali bersemangat seperti dulu. Yunho pernah berjanji untuk membantu sahabat-sahabat barunya untuk memperjuangkan cinta sejati mereka. Terimakasih telah mengembalikan anakku. Terimah kasih.”

Siwon, Hankyung, Yesung dan Donghae hanya bisa membungkuk dalam untuk membalas sosok Ibu di depan mereka. Ibu dari sahabatnya yang dengan tulus telah berjanji untuk memperjuangkan cinta mereka bersama-sama. Sahabat baru yang saling membantu dan menguatkan hingga menghasilkan suatu semangat besar.

“Baby,  tadi Hyung bertemu sahabat baru secara tiba-tiba!”

“Sahabat, Hyung?”

“Ne. Dia baik sekali. Hyung akan menjadikannya sahabat.”

“Itu bagus, Hyung. Tapi apa kau tahu arti Persahabatan yang sebenarnya, Hyung?”

“Hmm, apa, Baby?”

“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, Hyung. Persahabatan membutuhkan proses yang rumit seperti besi menajamkan besi, seperti itulah sahabat menajamkan sahabatnya.”

____Wonkyu____

“Hankyung Hyung~ kenapa tidak kita titipkan dompet Yunho kepada Jung Ahjumma saja tadi? Aku tidak menyukai tempat ini~”

“Hei Donghae-ah! Sepertinya ada sepasang tangan di nisan yang ada di sampingmu~”

“HUWWAAAAA!”

Keributan ‘kecil’ terjadi di pemakaman itu. Cuaca yang sedikit mendung menambah kesan menakutkan dan hening di tempat peristirahatan abadi manusia itu. Lee Donghae memekik keras saat kalimat Yesung menyapa pendengarannya. Namja tampan berwajah ikan itu langsung saja memeluk Siwon yang hanya terkekeh geli di sampingnya, sedangkan Hankyung dan Yesung hanya tertawa lebar sambil menutup mulut mereka masing-masing, mencoba untuk tidak ‘mambangunkan’ jiwa-jiwa mati yang terbaring di bawah tanah yang mereka pijak.

“Ya! Donghae-ah! Jadilah pemberani~ bagaimana jika Hyukjae-mu melihat tingkah kekanakanmu ini, huh?” celetuk Yesung dengan wajah menjengkelkan. Namun kalimat itu langsung membuat Donghae bungkam.

“Lagi pula apa salahnya kita mengunjungi makam Kim Jaejoong? Sambil menyerahkan dompet ini.” Tambah Yesung lagi.

“Hae Hyung, bisa kau lepas pelukanmu? Kau bisa merusak mawar yang kupegang.” Ucap Siwon sambil tersenyum maklum. Segera saja Donghae melepas pelukannya dari Siwon, dan benar saja, mawar putih di genggaman Siwon itu sedikit terkoyak karena terhimpit.

“Yah~ mawarnya! Mianhae semuanya.” Sahut Donghae dengan tatapan menyesal. Ketiga namja di depannya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Donghae yang kekanakan.

“Minta maaflah pada Kim Jaejoong nanti. Dan jangan kaget jika nanti malam hantunya akan menemuimu karena telah merusakkan mawarnya. Hahahaha!”

“YESUNG HYUNG! JANGAN MULAAIII!”

“YA! KALAU KALIAN MASIH BERDEBAT AKAN AKU KUBURKAN KALIAN BERSAMA ORANG-ORANG MATI DISINI!”

Siwon hanya tersenyum geli melihat kelakuan sahabat-sahabatnya ini. Seperti inilah sahabatnya, mereka bisa membuat tempat yang seharusnya sepi dan penuh kesedihan akan menjadi ramai dan ceria, sama seperti beberapa hari lalu di rumah sakit. Iris kelamnya mulai membaca tiap nama di nisan-nisan besar yang berderet kokoh di samping kanan-kirinya. Hatinya sedikit takut membaca tulisan nisan itu, seakan berharap untuk tidak pernah menjumpai nisan serupa dengan nama orang yang sangat dicintainya tertulis di nisan itu. Namja tampan itu bersikap tenang, namun hatinya berteriak ketakutan.

“Ya! Hyung! Kenapa salah menulis namaku di buku ini~”

“Benarkah?”

“Iya! Kenapa kau seenaknya mengganti namaku?!”

“Namamu Choi Kyuhyun, kan? itu sudah benar, Baby~”

“Ck, Cho Kyuhyun, Hyung~! Cho bukan Choi!”

“Kau selalu menolak namamu ditulis seperti itu di bukumu. Wae, Baby?”

“Tulis saja nanti di nisanku, Hyung.”

“Apa?! Kau kejam sekali, Baby~”

“Jangan merajuk seperti itu, Hyung. Aku ingin nisanku ditulis ‘Choi Kyuhyun’ karena aku hanya akan mati setelah menjadi milikmu seutuhnya, Hyung.”

“Baby…”

“’Choi Kyuhyun’ adalah impian terbesarku, Hyung. Dan aku tidak akan pergi sebelum mencapainya”

“Kau sepertinya juga terlihat ketakutan, Siwon-ah?”

Siwon segera menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar kata-kata Hankyung. Namja berlesung pipi itu hanya tersenyum simpul.

“Tadinya aku sempat  takut. Tapi sekarang tidak lagi, Hyung.” Ucap Siwon sambil mengeratkan blazernya karena angin dingin yang tiba-tiba berhembus.

Hankyung tersenyum lalu merangkul bahu Siwon sambil menepuk punggung namja tampan itu sebentar, lalu kembali berjalan membelah nisan-nisan yang diam tak bergerak itu.

____Wonkyu____

Siwon mengarahkan pandangannya ke segala arah, sedangkan Yesung dibelakangnya juga melakukan hal yang sama. Sudah 30 menit mereka mencari keberadaan Yunho dan nisan Kim Jaejoong, namun hasilnya nihil. Padahal langit gelap di atas mereka sudah hampir tumpah. Keempat sahabat itu memutuskan untuk berpencar agar lebih cepat. Seperti sekarang, Siwon dan Yesung mencari di bagian barat pemakaman, sedangkan Hankyung dan Donghae mencari di bagian timur.

“Yunho-ah! Eodisseoyeo??” teriak Yesung dengan suara baritone-nya. Siwon hanya bisa maklum. Mungkin Hyung kepala besarnya itu sudah lelah.

Setelah menyuruh Yesung untuk duduk sebentar di salah satu bangku disana, Siwon berjalan menuju bukit kecil di balik pohon maple besar di hadapannya. Tanah dibukit itu sedikit lenggang, tidak padat dengan nisan-nisan seperti sebelumnya. Matanya menangkap bayangan seseorang diatas bukit yang terdapat satu pohon maple lagi disana.

Itu Yunho. Jung Yunho sahabatnya.

Tap tap tap

“Yunho Hyu–“

“Siwon-ah?! Kau disini?”

Siwon hanya tersenyum saat pelukan sedikit kasar menerjangnya. Yunho hanya meringis meminta maaf saat melepas pelukannya. Mata musang itu berbinar senang.

“Kami mencarimu dari tadi di pemakaman ini, Hyung. Kau malah keasyikan di bukit ini.”

“Mianhae. Aku hanya ingin curhat sebentar dengan seseorang tentang hilangnya dompet–HWAA KAU MENEMUKANNYA!”

Yunho memekik senang saat Siwon melempar segi empat kecil itu ke tangannya. Namja tampan itu berjongkok untuk meletakkan sebuket mawar putih di nisan yang telah ia cari selama 30 menit bersama ketiga sahabatnya yang lain.

“Annyeong Jaejoong-ssi. Choi Siwon imnida. Kekasihmu ini dengan ceroboh meninggalkan dompetnya di panti asuhan Yesung Hyung. Untung saja kami cepat mengembalikannya. Kalau tidak, mungkin namjachingu-mu itu sudah kelaparan sekarang. Kekeke.”

Jung Yunho tersenyum tulus melihat sahabat yang telah merubah segala sesuatu di hidupnya itu. Namja tampan bermata musang itu ikut berjongkok disamping Siwon. Senyum tidak terlepas di wajahnya.

“Boojae, inilah Choi Siwon yang sering kuceritakan itu. Dialah pengganggu yang menghalangiku untuk bertemu denganmu. Kekeke.” Yunho merangkul bahu Siwon saat mengucapkannya. “Tapi aku bersyukur bertemu dengan pengganggu ini. Aku jadi sadar makna hidup yang sebenarnya. Sadar bahwa masih bayak hal berguna yang bisa aku lakukan di dunia sempit ini.”

Siwon tersenyum simpul mendengar ucapan Yunho. Namja tampan itu menepuk punggung Yunho pelan.

“Oh iya, Boojae~ kekasih Siwon ini sangat mirip denganmu. Sangat manis. Namanya Cho Kyuhyun. Namun sekarang ia sedang koma. Tolong beritahu Tuhan disana agar segera mengembalikan jiwa Kyuhyun, agar ia bisa cepat sadar dan Tuan muda Choi ini bisa berhenti melamun.”

“Ya! Yunho Hyung! Siapa yang kau bilang melamun?”

HAHAHAHAHA

Tawa itu terdengar bersamaan. Namja bermata musang itu tidak menyadari sahabat disampingnya kini tertawa dengan air mata yang mulai mengalir. Demi apapun di dunia ini, Siwon berharap do’a Yunho tadi dapat terkabul.

Setelah menghubungi Hankyung, Yesung dan Donghae, Siwon dan Yunho kembali berbincang di hadapan nisan bertuliskan ‘Kim Jaejoong’ itu. Saat ketiga sahabatnya datang keadaan menjadi kembali ramai dan gaduh. Yunho merasa sangat bahagia dapat mengenalkan sahabat-sahabatnya kepada Jaejoong disana. Cuaca semakin mendung, rintik-rintik hujan mulai turun. Kelima namja tampan itu memutuskan untuk beranjak.

“Boojae~ kami harus pulang. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Jaga dirimu disana, jangan lupa meminta kepada Tuhan untuk segera mengembalikan kesadaran dan kesehatan Cho Kyuhyun, agar Choi Siwon tidak lagi melamun.”

Perkataan Yunho hanya dibalas kekehan pelan dari Siwon.

“Jangan lupa meminta Tuhan untuk membuka mata hati Kim Ryeowook agar sadar bahwa ada si Kepala Besar yang sangat mencintainya–Aww”

Jitakan pelan dari Yesung mendarat di kepala Yunho sebelum kalimat itu selesai. Yunho hanya meringis dengan kedua jari teracung.

“Jangan lupa meminta Tuhan untuk menyadarkan Baginda Raja Silla untuk tidak mempermasalahkan kasta, agar ‘Putri’ Kim Heechul dapat bersama dengan Pengawalnya.”

Hankyung hanya menggerutu pelan dengan tetap menundukkan wajahnya.

“Dan jangan lupa meminta Tuhan untuk melepaskan Lee Hyukjae dari kekangan calon suaminya, agar Ikan Mokpo dapat segera menikah dengannya~ YA! AKU SEDANG BERDO’A DISINI!”

Seruan Yunho keluar saat kakinya ditendang dengan tidak sopan oleh Donghae yang sudah memasang wajah galak.

Biar bagaimanapun tidak sopannya do’a itu, do’a tetaplah do’a. Keempat sahabat di belakang Yunho hanya diam dengan khidmat.

“Tuhan, jika Boojae meminta semua hal ini padamu, tolong kabulkanlah. Kabulkan impian-impian sahabatku, Tuhan. Mereka juga pasti akan berjuang, begitu juga denganku. Aku akan membantu mereka. Berikan kebahagiaan yang telah aku sia-siakan kepada sahabat-sahabatku, karena mereka ber-hak akan masa depan yang lebih baik. Sungguh hidup dan mati kami hanya ada di tanganMu. Amin.”

“AMIN.”

Ucap mereka bersamaan. Kelima sahabat itu kemudian tersenyun dan saling berpelukan. Mengabaikan gerimis yang mulai membasahi baju mereka dan angin dingin yang mencoba membekukan hati mereka yang sudah diselimuti hangatnya cinta dan persahabatan. Mereka terlalu larut dengan persahabatan suci itu, mengabaikan segulung kertas yang masih terselip di sela ukiran nisan milik Kim Jaejoong.

____Wonkyu____

Saat mereka sudah akan mencapai pintu keluar, Yunho menghentikan langkah sambil menepuk dahinya.

“Omo! Aku lupa mengunjungi Aboeji! Kalian ke mobil duluan saja, aku hanya sebentar!” Yunho langsung melesat kembali ke pemakaman meninggalkan keempat sahabatnya yang terbengong.

“Hyungdeul, duluan saja. Aku akan menemani Yunho Hyung.”

Tepat saat Siwon menghilang di tikungan jalan setapak, Hankyung menyadari sesuatu.

“YA! SIWON-AH~ KUNCI MOBILNYA KAU YANG BAWA! Aish! Gerimis ini mulai deras.”

Siwon mengurangi kecepatan larinya saat melihat sosok Yunho sedang berlutut di depan sebuah nisan. Namja bermata musang itu tertunduk sambil mengucap sesuatu. Siwon tersenyum dan mulai berjalan mendekati sahabatnya itu.

“…Aboeji, kuharap kau baik-baik saja disana. Eomma dan aku sangat merindukanmu. Baiklah aku harus pergi. Gerimis semakin deras disini. Annyeonghaseyo, Aboeji.”

Tubuh Yunho yang sejak tadi menutupi nisan ayahnya itu bangkit. Sedikit kaget saat menemukan Siwon di belakangnya. Siwon tersenyum simpul hingga menampilkan lesung pipinya yang tampan sambil menepuk pelan bahu Yunho.

“Siwon-ah, kau mengikutiku? Ah! Mau kuperkenalkan kepada Aboeji? Aboeji, ini Choi Siwon, sahabatku.”

Siwon hanya tersenyum dan berniat membalas ucapan Yunho.

“Annyeong, Jung Yong Hwa…a-ahju-ahjussi.” Siwon seketika tergagap saat membaca nama yang tertulis di atas nisan itu. Lidahnya seakan kelu, jantungnya berdetak lebih cepat, semoga saja apa yang dipikirannya tidak terjadi.

“Siwon-ah, gwaenchana? Kau terlihat pucat.”

“H-hyung, apa ayahmu J-Jung Yong Hwa pe-pemilik Jung Corp. itu?” Siwon berusaha menetralkan suara dan detak jantungnya. Matanya masih terpaku di nisan.

“Eh? Haha, apa sebegitu terkenalnya? Benar sekali, Aboeji adalah pemilik Jung Corp. yang terkenal itu! Dan kau sekarang berhadapan dengan penerus Jung Corp. hahaha”

BUGH

Yunho seketika tersungkur ke tanah yang mulai lembab karena gerimis. Matanya terasa berkunang-kunang dan perih menerjang sudut bibirnya.

“Si-siwon-ah? Ke-kenapa kau memu–”

“Tak kusangka kau adalah putra si Tua Brengsek itu, Jung Yunho!”

“A-apa yang–“

BUGH

Siwon kembali menerjang Yunho yang sudah tersungkur lemas di tanah.

“SIWON-AH! AKU TAK TAHU–“

“KAU BODOH, HAH? TAHUKAH KAU SEBERAPA BRENGSEKNYA JUNG YONG HWA?!”

Walau amarah menguasainya, air mata itu senantiasa mengalir deras di mata sekelam malam itu. Yunho hanya bisa terengah menahan sakit di wajahnya. Namja musang itu sama sekali tidak tahu apa-apa.

“Apa maksudmu, Choi Siwon?”

Dada Siwon terasa sesak. Dada bidang yang selama ini menanggung beban berat itu seakan ingin meledak. Dirinya memang sudah tidak kuat.

BUGH BUGH

“CHOI SIWON! APA YANG KAU LAKUKAN?!”

Suara Hankyung dan tarikan kasar beberapa tangan berhasil memisahkan Siwon dan Yunho. Yesung menarik Yunho yang sudah lemas, sedangkan Hankyung dan Donghae mencekal tangan Siwon yang terus berontak.

“LEPASKAN! DIA HARUS MEMBAYAR SEMUANYA! LEPAS!”

“SIWON, TENANGKAN DIRIMU. ADA APA INI?”

Yunho hanya menggeleng lemah. Namja bermata musang itu terlalu kalut dan shock atas perlakuan sahabatnya. Sedangkan Siwon yang sudah lelah memberontak akhirnya jatuh berlutut. Hankyung dan Donghae masih mencengkeram kedua tangannya dengan kuat. Mereka semua juga sangat terkejut dengan perbuatan Siwon yang selama ini selalu bersikap lembut kepada siapapun, bahkan mereka tidak pernah menjumpai Siwon meninggikan suaranya. Ada apa dengan sahabatnya ini? Apa yang telah dilakukan Yunho?

“Siwon-ah~ Ada apa denganmu?” lirih Yunho berusaha menghalau pandangannya yang mulai kabur karena hujan yang kian deras.

“Hiks…Jung Yong Hwa, manusia biadab yang hanya mementingkan bisnis dan uang itu… DIA YANG MENYEBABKAN KYUHYUN-KU KOMA MELAWAN KEMATIAN SELAMA 2 TAHUN INI!”

WUSHH

CTAARRR

Suara teriakan pilu itu diiringi petir yang kian menyambar. Hujan semakin deras disana, seakan menangis takut akan keutuhan dan kemurnian persahabatan itu.

“CHO KYUHYUN! BABYKYU, KAU DIMANA?”

“Wah, wah, Pangeran Choi datang juga. Jebakan itu sangat efektif ternyata, hahaha!”

“Apa yang anda bicarakan Yong Hwa-ssi, DIMANA KYUHYUN-KU?”

“HAHAHA, Aku akan mengembalikan Kyuhyun-mu jika kau mengembalikan aset Jung Corp padaku, Choi Siwon.”

“Saya tidak pernah mengambilnya, Jung Ahjussi. Anda sudah ditetapkan pailit oleh Bank.”

“Kembalikan, atau kekasihmu mati.”

“Jangan sakiti Kyuhyun. Akan kulakukan apapun asal kau sakiti dia seujung jaripun.”

“Sebegitu cintanya, kah? Ckck, tanda tangani berkas itu, maka kukembalikan Kyuhyun padamu.”

“Sudah. Sekarang cepat berikan Kyuhyun padaku, Jung Ahjussi.”

“Ups. Sepertinya akan lebih menyenangkan jika sedikit bermain-main~”

.

Petir pertama menyambar persahabatan suci para malaikat. Persahabatan mereka ternoda, hanya karena setitik noda. Namun noda itu tersimpan lama dan akhirnya berubah menjadi dendam. Malaikat-malaikat itu sekarang terpisah, satu diantaranya terluka parah. Luka yang menyebabkan sayap indah itu patah disebabkan oleh panah sahabat malaikatnya sendiri.

.

.

TBC

.

.

Heaven Love Story bernuansa Romance Angst, jadi sedikit sekali ditemukan nuansa tenang disini. Nuansa disini cenderung serius dan sedih. So reader, jika tidak cocok saya mempersilahkan untuk tidak membaca ^^

Chapter ini sedikit lebih panjang. Permasalahan sudah dimulai di chapter ini dan akan berlanjut di chapter-chapter berikutnya. Diawal cerita pasti akan nada flashback kisah Wonkyu yang memperjelas kisah di bawahnya.

Jadi, tunggu kelanjutannya, readers^^

Setiap review readers adalah sumber perbaikan bagi saya. Jadi jangan sungkan bila ada yang tidak berkenan.

Fic ini murni BOYSLOVE/ bukan GENDERSWITCH, dan main pair disini adalah WONKYU ^^

FEEL FREE TO REVIEW ^^

Wonkyu is Love,

BabyWonKyu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
arjioabrian
#1
Chapter 3: Ini FF fav. Saya!!!!
how can you make a lot people crying? Woooahhh.... daebak
Wulwul0705
#2
Chapter 8: Bikin dada sesak... semoga lekas di lanjut dan wonkyu segera bersatu...
Amin
Wulwul0705
#3
Chapter 5: Dongahe kenapa kau takut hantu wkwkkwkw walau sempet nangis tapi cukup terhibur di part ini
Wulwul0705
#4
Chapter 4: Nangis lagi
Wulwul0705
#5
Chapter 3: Sumpah air mata aku netes mulu baca cerita ini...
Wulwul0705
#6
Chapter 2: Sumpah cinta wonkyu manis....
Menyedihkan
Tes...
love2siwon #7
Chapter 4: Ternyata appa yunho pwnyebab babykyu koma...tp jangan balas ke yunho donk siwonnie. Kasian yungo
love2siwon #8
Chapter 3: Siwonnie...nyesek banget sich..semoga baby kyu segera bangun.
love2siwon #9
Chapter 2: Hiks...baru segini aja udh bikin keluar air mata. Sebenarnya baby kyu kenapa?..
love2siwon #10
Chapter 1: Kenapa siwon segitu sedihnya. Apa terjadi sesuatu sm kkyu