Final

Thanks For Leaving
Please Subscribe to read the full chapter

Some people are meant to love each other

But not meant to be together

 

---

 

From: Baby Ahjussi

Rong, temui aku nanti pukul 7 malam di tempat biasa. Ok?

 

                Aku menghela nafas panjang setelah membaca isi pesan tersebut. Tanpa berpikir lagi, aku tampaknya sudah mengerti “tempat biasa” yang dimaksud tadi. Tempat biasa...tempat tersembunyi, yang hanya diketahui oleh aku dan orang yang mengirim pesan tersebut.

 

To: Baby Ahjussi

Tempat biasa?ok oppa.

                Setelah membalas pesan tersebut secara singkat, aku pun menyandarkan kepalaku ke sofa secara perlahan. Aku melihat ke arah dinding-dinding bagian atas rumahku sambil memejamkan mata. Aku menghela nafas sekali lagi. Apakah sebenarnya yang ku lakukan selama ini benar? aku bergumam dalam hati.

---

                “Aku ingin kita saling menjauh oppa.” Aku berkata dingin sambil memalingkan wajahku ke samping agar ia tidak melihat bagaimana keadaan wajahku sekarang, yang jauh dari kata baik apalagi bahagia seperti biasanya.

                Orang yang duduk di sebelahku pun terdiam, sepertinya ia masih berusaha untuk mencerna semua kata-kataku tadi.

                “Kenapa kau berkata seperti itu?” akhirnya dia pun balas bertanya dengan nada yang pelan, seakan tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi. Aku masih tetap diam dan tidak berani untuk memalingkan wajahku ke arahnya.

           “Rong...lihat aku” aku menggeleng pelan sambil menggigit lembut bagian bibir bawahku untuk menahan sesuatu, ya aku ingin menangis. Ingin menangis, karena merasa bodoh telah  berkata seperti itu kepada orang yang aku cintai.

               “Rong...” dia menempatkan kedua tangannya di atas bahuku, sambil perlahan membalikan badanku untuk menghadap ke arahnya.Aku pun menunduk, masih berusaha untuk menyembunyikan wajahku yang kelihatannya sudah tidak karuan saat ini.

              “Aku ingin kita saling menjauh, oppa. Aku ingin kau memperlakukanku seperti orang lain, begitu juga denganku. Aku ingin kita bersikap biasa, dan melupakan semuanya.” Aku menjawab pelan sambil terisak. Bagaimana mungkin aku bisa melupakan semuanya?

           “Apa yang sedang kau bicarakan? Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu? Apa kau sudah gila?” nada pria tersebut mulai meninggi setelah mendengar perkataanku tadi. Aku semakin terisak, tidak tau harus menjawab apa. Aku bingung. Bingung sekali dengan diriku yang sekarang ini.

                Pria tersebut pun menyentuh daguku dengan lembut, sembari mengangkatnya agar wajahku bisa terlihat jelas di depannya. Dia tertegun saat melihat air mataku yang entah sejak kapan sudah keluar tidak hentinya dari kedua mataku ini. Dia lalu mengusap pipiku dengan lembut.

                Aku menepis tangannya dengan lembut, lalu tersenyum. “Oppa, aku rasa itu jalan terbaik untuk semuanya. Aku tidak mungkin terus menerus berada di dekatmu, sedangkan saat ini kau sudah bersama dengan yang lain. Aku merasa berdosa...”

            “T-tapi...aku tidak bisa rong.”  Nada suaranya terdengar bergetar. Aku tau dia pasti terkejut mendengar semua yang aku katakan tadi, tapi aku sudah bertekad untuk melakukan ini semua demi kebaikan.

               “Kau pasti bisa oppa. Cepat atau lambat, kau akan dapat melupakanku. Aku pun begitu. Kita hanya butuh waktu. Itu saja.” Aku berusaha tersenyum tegar sambil melihat ke arah matanya. Mata itu...

                “Tidak, aku tidak mau.” Dia menolak dingin.

                “Oppa...”

           “Apa kau sudah gila? Aku tidak bisa dan tidak akan pernah bisa. Kau harus tetap disampingku, apapun yang terjadi tolong jangan hiraukan Hyemi.” Dia menolak sekali lagi. Aku pun hanya bisa menghela nafas panjang menghadapi tingkahnya saat ini. Jujur, aku tidak tega.

                “Oppa, maaf tapi aku tidak bisa.Aku akan belajar untuk menjauhimu dari sekarang. Ku harap kau mengerti.” Aku berdiri pelan, dan mengangkat tas tanganku yang sedari tadi terletak di bawah kursi yang aku duduki.

                Saat aku hendak beranjak pergi, tanganku pun ditahan olehnya. Aku menoleh sekali lagi ke arahnya. Dia melihat ke arahku dengan tatapan memohon. Aku pun hanya bisa tersenyum seraya mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

---

                Kalau saja semua ini tidak terjadi, mungkin aku tidak akan pernah tega untuk mengatakan semua itu kepadanya. Kepada pria yang sangat aku cintai, Kim Junmyeon. Pria yang telah mengisi hari-hariku selama ini, membuatku tertawa setiap hari, dan membuatku merasa menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini dengan segala yang ia lakukan selama ini kepadaku. Dari mulai hari dimana ia menyatakan perasaannya kepadaku, yang sukses membuatku malu sekaligus terharu. Aku pun tersenyum saat mengingat ketika dia menyatakan cintanya kepadaku di taman bermain, di hadapan orang banyak. Aku pun tidak menyangka karena awalnya aku berpikir dia mengajakku ke sana, hanya untuk sekedar jalan-jalan biasa.

               Setelah aku menjawab dengan kata “iya”, semuanya pun berubah. Semenjak saat itu setiap pagiku selalu dihiasi dengan ucapan “selamat pagi” darinya,kalimat-kalimat yg terdengar cheesy pun seringkali terdengar dari mulutnya, yang biasanya sukses membuat kedua pipiku merah. Sudah tidak terhitung, berapa tangkai bunga mawar yang telah ia berikan kepadaku sebagai hadiah, setiap kali kita bertemu. Belum lagi, boneka rilakkuma berukuran agak besar yang saat ini sedang duduk manis di tempat tidurku.Tapi, di balik itu semua yang paling berkesan untukku ialah saat dia berjanji untuk menjadi malaikat pelindungku, selamanya. Maka dari itu, aku memberikan suatu panggilan kesayangan u

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ydvvfjkch #1
Chapter 2: Wow!! It's really hurt....
kimchinana #2
Chapter 1: I'm not an Indonesian but I can understand your language and I found that your ff is super awesome since I am a surong shipper BUT why there is no sequel ?? T.T
keziaaa #3
Chapter 2: Chapter 3 nya mana nihh
jcngdae #4
Chapter 1: ini mah chors banget. gamoners story banget.
sequel cepet gpl



ttd. jug
kekematoki #5
Chapter 1: hadoh next chapter kakkkkk ;___;
ini hyemi er banget ya(?) orang tua junmen juga, padahal maunya kan surong :'c (?)
crazy4xiu
#6
Chapter 1: kok hyeminya jahaaaaaaat ㅠㅠ sequel dong thooor, happy ending kalo bisa /maksa
jinrri #7
Chapter 1: Sequel juseyo~ Hyemi nikah sama Suho gak? Chorong nya gimana? Ahhhh sequel wajib banget~
Shanop #8
Chapter 1: rongma!!! kok gantung gini T___T
chochohan
#9
Chapter 1: eoh? aku kira bakalan dibuat chapter, ah sequel juseyo kkk~