If It Means A Lot To You

EXO SongFiction

Zhang Yixing and Shim Nayong - If It Means A Lot To You

Sudah aku post di wordpress juga :D 

A Day To Remember - It It Means A Lot To You

 


Nayong mengetuk-ngetuk cepat jari-jarinya di atas meja. Masih tidak mengerti kenapa Yixing tidak kunjung muncul sementara perjanjian mereka telah melewati batas waktu yang telah ditentukan.

Ponselnya berdering menandakan sebuah pesan masuk ke dalam inboxnya dan Nayong membukanya cepat.

Menggantikan Luhan di Brown Tail, maafkan aku.

Begitu pesan yang ia baca dalam hati dan mengeluarkan helaan napas berat seperti biasa, sepeti biasa saat Yixing selalu di kejar-kejar karena deadline, bahkan itu bukan deadlinenya sendiri. Kenapa ia harus repot-repot menggantikan orang lain yang jelas-jelas meninggalkan tanggung jawabnya?

Sebagai seorang pacar dari penyanyi band kafe yang terkontrak, tidak selalu berjalan dengan baik, bahkan berkali-kali hal tidak diinginkan seperti ini selalu terjadi. Yixing harus mengorbankan janjinya dengan Nayong demi memenuhi kewajiban untuk menggantikan Luhan, kecuali ia ingin band mereka di depak dari panggung kafe dan tak akan pernah manggung lagi di sana.

Setelah mendapatkan pesan dari Yixing, Nayong langsung meluncur ke kafe di mana Yixing membawakan lagu. Sudah satu jam sejak Yixing mengabaikan janjinya dengan Nayong dan Nayong menjadi bermood buruk saat masuk ke dalam ruangan. Ia mengambil tempat duduk di bangku kosong di pojok ruangan dan menonton Yixing dalam diam. Ia sedang setengah perjalanan membawakan sebuah lagu, Yixing menemukan sosoknya di pojok ruangan dan menatap Nayong penuh arti. Setelah ia selesai membawakannya, tepuk tangan riuh dari penonton yang separuh memenuhi ruangan bergema membuat lesung pipi di pipi Yixing dengan indah muncul dan bibirnya melengkung membentuk senyuman.


“Selanjutnya, kami akan membawakan sebuah lagu berbahasa Inggris, aku harap kalian tidak langsung kabur saat mendengarnya.” Canda Yixing di atas panggung yang di tanggapi dengan gumaman tawa dari beberapa orang. “Dan… perkenalkan, ini temanku dan ia akan menemaniku menyanyikan lagu selanjutnya. Perlu diketahui juga, mulai sekarang ia akan menjadi penyanyi ketiga kami… yay!” ucapnya riang bertepuk tangan heboh, sementara para lelaki yang sedang duduk di atas kursi mulai bersiul-siul saat teman Yixing naik ke atas panggung.

“Selamat malam semuanya, namaku Namjoo, senang bertemu dengan kalian.” Lalu wanita itu membungkuk dan mengambil tempat duduk di samping Yixing. Ia berperawakan mungil dengan lesung pipi yang sama seperti Yixing, rambut coklatnya yang pendek di ikat dengan pita dan pakaiannya sederhana namun enak dilihat.

“Dipersembahkan khusus untuk seseorang yang kita sayangi−“ Yixing berhenti lalu memandang Nayong di pojok ruangan, “semoga selalu setia untuk menunggu kita semua dengan sabar menanti kita kembali setelah menjalani aktivitas kita.” Tepuk tangan kembali menyeruak dan Nayong menepukkan tangannya mengikuti para pengunjung yang lain. “If it means a lot to you!” Yixing berteriak lalu menyeting gitar di atas pangkuannya.

Nayong tersenyum saat mendengar judul lagu yang akan Yixing dan Namjoo bawakan. Ini pertama kalinya ia menonton Yixing di atas panggung membawakan lagu itu, kecuali biasanya ia menonton Yixing di atas balkon kecil di apartemennya.

Petikan gitar Yixing dibagian awal lagu membuat Nayong tersentuh dan bulu kuduknya meremang, terlebih saat mendengar Yixing mulai menyanyi, karena setiap kali ia menyanyi, ada dunia lain yang seolah ia tunjukan pada Nayong−dunia lain yang begitu indah dan menenangkan. Melalui suaranya, Nayong bisa merasakan kelembutan Yixing yang selama ini selalu meraba hatinya.

Suara lembutnya, yang selalu menenggelamkan Nayong ke dalam perasaan bangga dan bahagia, membuat ia semakin sayang pada Yixing, karena Yixing selalu dengan pintar merenggut perhatian Nayong dengan suaranya. Nayong selalu merasa damai mendengarkan suara Yixing.

And hey darling
I hope you're good tonight
And I know you don't feel right when I'm leaving
Yeah I want it but no I don't need it
Tell me something sweet to get me by
'Cos I can't come back home till they're singing

La, la la la,la la la
'Till everyone is singing

Nayong memandang Yixing di atas panggung, bersinar dengan pesonanya sendiri dan selalu sukses membuat Nayong terpana. Lagu ini, lagu yang selalu ia tunjukkan pada Nayong, lagu yang selalu mewakili perasaanya ketika harus memenuhi kewajiban sebagai penyanyi kafe secara mendadak diluar jadwalnya yang telah dikontrak.

Yixing tidak pernah menduakan musiknya, musik adalah yang paling utama bagi Yixing, bahkan melebihi kepentingannya pada Nayong. Tapi Nayong tidak pernah keberatan, selama Yixing bahagia dengan pekerjaanya dan dengan kegiatannya yang berkutat dengan musik justru membuat Nayong bahagia karena selalu bisa mendengar suaranya yang indah. Itu sebabnya Nayong tidak pernah mengeluh−atau mungkin belum, ia selalu mengerti bagaimana harus mengatur sikapnya pada Yixing dan Yixing juga tidak selalu keterlaluan dengan meninggalkan Nayong seenak hati.

Ia tahu mendapatkan orang seperti Nayong sangatlah tidak mudah, ketika ia harus dikejar deadline, Nayong dengan senang hati akan memahami dan menerima jika perjanjian mereka di undur atau di tunda. Tapi Yixing berusaha yang terbaik dan selalu membuatkan Nayong lagu-lagu ciptaannya yang akan melelehkan Nayong.

Juga, Yixing tidak akan pernah membiarkan mereka yang mendengarkan suaranya hanya diam saja, ia akan selalu membuat penonton ikut bergumam dan menyanyikan lagu yang ia bawakan, termasuk Nayong. Menurut Yixing, di sanalah titik keberhasilannya, saat ia bisa bernyanyi bersama dengan para penonton.

 

If you can wait till I get home
Then I swear to you
That we can make this last
(La la la)
If you can wait till I get home
Then I swear come tomorrow
This will all be in the past
Well it might be for the best

 

Malam ini sangat spesial, ketika Nayong untuk pertama kalinya mendengarkan Yixing menyanyikan If It Means A Lot To You di kafe, karena ini adalah lagu mereka. Nayong terus tersenyum sepanjang Yixing menyanyi. Setiap lirik yang ia nanyikan, mewakili perasaannya yang ditujukan pada Nayong.

This will all be in the past, huh? Benarkah?” Nayong bergumam sendiri, mengulang lirik yang baru saja Yixing lontarkan, lalu tersenyum kecut.

Semua ini akan berlalu, tentu saja. Dan kau juga akan terus menerus mengulanginya, kan? Nayong membatin.

Musik masih terus berlanjut, Namjoo memegang micnya dan mulai bernyanyi, ini bagian yang paling Nayong suka.

And hey sweetie
Well I need you here tonight
And I know that you don't want to be leaving me
Yeah you want it but I can't help it
I just feel complete when you're by my side
But I know you can't come home 'till they're singing

La, la la la,la la la
'Till everyone is singing
La, la la la,la la la

Tersenyum, Nayong sadar betapa lagu ini sangat mencurahkan isi hatinya. Nayong membutuhkan Yixing malam ini dan ia tau Yixing sebenarnya tidak ingin meninggalkannya juga, tapi Nayong tak bisa berbuat apapun untuk membuatnya tetap bertahan, tanggung jawab Yixing adalah yang paling utama. Lalu bagaimana tanggung jawabnya sebagai pacar Nayong, bukankah ia mengabaikannya?

Nayong mengetahuinya dengan baik, Yixing akan kembali setelah bernyanyi bersama para pengunjung dan baru setelah itu ia akan menemui Nayong, orang tersayangnya.

 

You know you can't give me what I need
And even though you mean so much to me
I can't wait through everything

 

Yixing tidak bisa memenuhi keinginannya malam ini untuk bersama, Nayong bertanya-tanya dalam hati kapan ia akan mulai jengah dengan rutinitas yang selalu di tinggal oleh Yixing, walalupun ia tau Yixing juga mementingkannya, tapi tidak selamanya ia akan ditinggal, kan?

 

Is this really happening?

I swear I'll never be happy again
And don't you dare say we can just be friends
I'm not just some boy that you can sway
We knew it'd happen eventually

 

Tapi di sisi lain, Nayong juga tidak bisa menyingkirkan Yixing begitu saja, tegakah ia? Tidak mungkin.

Nayong tau Yixing sangat mencintainya dan Nayong juga sebaliknya, saling mencintai tidak harus selalu membuat bahagia, bukan? Semua bisa terjadi. Nayong tidak ingin berpikiran buruk dengan memikirkan ia hanyalah prioritas kedua bagi hidup Yixing, lagipula Yixing juga bukan prioritas utamanya dalam hidupnya sendiri, bukan prioritas utama sebelum Yixing menunggu uluran tangannya di altar suatu hari nanti.

Mereka tahu hal seperti ini akan terjadi suatu waktu. Selama mereka saling percaya, apa yang tidak mungkin? Dengan cara seperti ini mereka merajut cinta.

Di bagian akhir dari lagu, Nayong mendengar beberapa pengunjung mulai bernyanyi bersama Yixing dan Namjoo. Sesuai dengan apa yang Yixing inginkan, semuanya sempurna.

Saat Yixing menamatkan suara gitarnya, tepuk tangan riuh dan siulan berkumandang di dalam ruangan dan Nayong ikut bersama mereka, tersenyum penuh kebanggaan.

“Terima kasih semuanya!” lalu Yixing membungkuk pada pengunjung.

Sesinya telah berakhir dan Yixing langsung turun dari panggung menggendong gitar di punggungnya, menatap Nayong dengan senyum terpancar, melangkahkan kakinya mendekat pada Nayong sementara Namjoo di atas panggung mulai menyanyikan lagu lainnya.

“Bangku depan ada yang kosong, kenapa kau memilih di sini?” tanyanya mengambil duduk di samping Nayong dan meletakkan gitarnya di samping meja.

Nayong menyilangkan tangannya dan memanyunkan bibir, lalu mengeluarkan kaca mata hitam dari dalam tasnya, menyelipkannya ke telinga. Yixing menautkan alis bingung. “Kau sangat menyilaukan.” Nayong nyengir.

Yixing terkekeh dan merengkuh bahu Nayong lebih dekat, “Kau yang menyinariku, kan?”

Nayong mendengus, lalu tertawa bersama. Nayong mencopot kacamata hitamnya dan memasukkannya kembali ke dalam tas.

“Maafkan aku,” Yixing berucap. Nada suaranya penuh penyesalan dan itu membuat Nayong merasa sedih. “Luhan ada urusan mendadak dan aku harus menggantikannya, sementara band kami harus mengenalkan Namjoo terlebih dulu, kau tau anak lainnya tidak ingin menggantikan posisiku sebagai vokalis, kan? Kuharap kau mengerti.”

Nayong menyandarkan kepalanya ke bahu Yixing dan satu tangannya melingkar ke pinggangnya. Itu bukan benar-benar masalah untuk Nayong sebenarnya, karena ia tahu mereka seperti apa dan bukan itu yang membuat hatinya berat karena di tinggal oleh Yixing. Bukan karena Yixing membatalkan janjinya dengan Nayong sebegitu gampangnya, itu sudah biasa dan bukan suatu masalah besar, sekali lagi, selama mereka saling percaya dan mengerti satu sama lain, itu sudah cukup bagi Nayong.

“Aku tidak marah padamu, darling.” Nayong bergumam. “Aku tidak marah padamu karena kau selalu membatalkan janji yang telah kita buat−bahkan terkadang kau yang membuanya, itu sudah biasa untukku. Aku tidak keberatan karena itu.”

“Lalu karena apa?” Yixing bertanya, tangannya mengelus puncak kepala Nayong sayang.

Nayong menghela napas, kini melingkarkan kedua lengannya di pinggang Yixing dan memeluknya erat. “Hanya biarkan aku ikut bersamamu, jangan tinggalkan aku sendiri lagi. Kau boleh meninggalkan janji kita karena kau ada kewajiban yang harus di penuhi. Tapi setidaknya, bawa aku bersamamu. Aku tidak ingin jauh darimu dan aku tau kau juga merasakan hal yang sama.” Suaranya merendah, diiringi oleh suara Namjoo yang menggema di seluruh ruangan, menyanyikan lagu You Got Me milik Colbie Caillat, membuat suasana semakin syahdu dan Yixing merengkuh Nayong lebih erat di pelukannya.

“Maafkan aku, tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.” Yixing berkata mantap.

Nayong mendongakkan wajahnya pada Yixing dan menelusuri wajahnya dengan sungguh-sungguh, tidak ada tanda-tanda ketidakseriusan di wajahnya, dan Nayong tau tanpa harus menelitinya Yixing pasti akan menepati perkataannya.

“Janji?”

“Aku berjanji.” Kata-katanya penuh keyakinan dan Nayong menggubrisnya, lalu mendaratkan ciuman singkat di pipinya dan kembali menyandarkan kepalanya di bahu Yixing.

Yixing tergelak dan saat berikutnya mereka mendengarkan sisa lagu yang dinyanyikan oleh Namjoo bersama-sama. Terdiam menikmati suasana yang sedang berlangsung, mengisi perasaan mereka dengan cinta mereka yang tercurah untuk satu sama lain.

Mereka tahu, selama mereka saling percaya, semuanya akan baik-baik saja. Kenyataan bahwa Nayong tidak bisa hidup berjauhan dengan Yixing membuat Yixing bahagia karena ia merasa dibutuhkan.

Nayong hanya merasa lengkap ketika hidupnya terisi oleh Yixing di dalamnya dan ketika Yixing akan selalu bertahan di sampingnya.

I just feel complete when you're by my side.

.

.

.

.

-FIN-

 


A/N: Hihihihi. Terilhami karena lagu ini, jadi keinget sama Layong couple dan tertulislah songfiction ini :D 

Gimana songfictionnya? Kasih komen, review, kritik, saran, subscribe dan upvote ya, apapun, akan aku terima, yes! Sayang kalian semua uhuhuhu /pelukerat/

Btw, itu kenapa aku pilih Namjoo, karena di lagu aslinya, yang suaranya paling mirip sama si vokalis menurutku cuma Namjoo, jadi aku masukin dia deh kekeke, semoga bisa diterima yaak~

Thank you lovelies…

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sunggaeul #1
Chapter 1: pas bgt bias ku di infinite jdi luhan--bias ku juga..
^^
kpan-kpan bikin songfic Black Pearl ya kak.. Atau 'dont forget me' nya gils day