Bahasa Indonesia Version

Disarranged Marriage

Yunho meneguk cocktailnya dalam sekali tegukan. Ia memejamkan matanya rapat-rapat. Raut wajahnya terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Aaaaarrrggghh,” tiba-tiba Yunho berteriak, mengagetkan dua orang yang duduk di sampingnya.

“Aigoo, hyung. Aku tau kamu stress, tapi ga usah teriak-teriak di pesta begini dong,” Yoochun yang ada di sebelah kanan Yunho menutup kedua telinganya. Yunho yang merasa sebal langsung menepak kepalanya.

“Aish, hyung. Sakit tau,” Yoochun mengelus-elus kepalanya.

“Hyung, simpan energimu. Lebih baik kau pikirkan bagaimana caranya agar Jaejoong Hyung tidak jadi menikah besok,” dengan tenang Changmin yang ada di sebelah kiri Yunho menimpali.

Yunho menghela nafas dan kembali duduk di kursinya. Dahinya kembali berkerut, memikirkan cara terbaik untuk tetap membuat Jaejoong menjadi miliknya. Bagaimana tidak, ia sedang menghadiri pesta bujang kekasihnya itu di sebuah bar. Jaejoong akan dinikahkan dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya. Lalu tiba-tiba pembicaraan terakhirnya dengan Jaejoong terlintas di benaknya.
 

Flashback

“Yunnie, Joongie ga mau nikah sama Na Yoon. Maunya cuma sama Yunnie,” Jaejoong menggembungkan pipinya.

“Aigoo, imut banget sih, Joongie,” Yunho mencubit kedua pipi Jaejoong saking gemasnya.

“Yah, Yunnie! Sakit tau. Joongie lagi bicara serius nih,” Jaejoong lalu mengerucutkan bibirnya.

“Hahaha. Iya, iya. Maafin Yunnie, ya?” Yunho mencondongkan badannya lalu mengecup bibir Jaejoong lembut. Pipi Jaejoong langsung merona merah karena hal itu.

“Tenang aja, Joongie. Yunnie juga ga mau Joongie nikah sama Na Yoon. Biar Yunnie yang pikirin caranya gimana. Oke Joongie ku sayang?”

“Yunnie emang yang terbaik. Joongie sayang Yunnie.” Jaejoong langsung memeluk Yunho erat.

“Tapi Joongie siap kalau nanti dimarahin sama orang tua Joongie?” tanya Yunho setelah Jaejoong melepaskan pelukannya.

Yunho tahu dari awal hubungan mereka tidak akan pernah mudah. Hubungan sesama jenis tentunya ditentang di seluruh dunia. Well, dalam kasusnya bukan berarti mereka penyuka sesama jenis pada awalnya karena mereka tidak pernah merasa tertarik sedikitpun dengan sesama jenis sebelumnya. Hanya ketika mereka berdua bertemu, menjadi pasangan adalah hal yang paling terbaik bagi mereka.

“Apapun, Yunnie. Asalkan Joongie ga jadi nikah sama Na Yoon dan asalkan Joongie bisa sama Yunnie, apapun itu Joongie siap,” jawab Jaejoong sambil memberikan senyuman manis.

“Aigoo, Joongie. Joongie emang benar-benar imut,” Yunho sekali lagi mencubit kedua pipi Jaejoong.

“Yunnieeeeee,” rengek Jaejoong.

“Hahaha, maaf Joongie, maaf. Yunnie dan Joongie selamanya?” tanya Yunho sambil melebarkan kedua tangannya.

“Selamanya,” sahut Jaejoong sambil memposisikan dirinya dalam pelukan Yunho.

Flashback End
 

“Hyung,,, hyung,,, kamu dengerin aku ga sih, hyung?” Yoochun menyenggol Yunho dengan sikutnya.

“Eh, kamu tadi ngomong apa, Chun?” Yunho tersadar dari lamunannya.

“Tadi aku tanya apa kamu sudah ada ide, hyung,” Yoochun mengulang pertanyaannya.

“Aku ga tau, Chun. Aku bingung. Sudah seminggu ini aku memikirkannya, tapi masih belum ada ide,” Yunho menghela napas lalu mengusap wajahnya penuh rasa frustasi.

“Kalau aku jadi kamu, hyung, aku akan nyulik Jaejoong hyung pas di hari pernikahannya. Tepat saat dia akan melakukan sumpah pernikahannya, biar dramatis, hyung,” kata Changmin sambil meneguk minumannya.

“Terus aku bawa dia ke atap gereja, lalu berteriak biar semua orang tau kalau dia itu milikku,” Yoochun menimpali.

“Ah, seperti waktu kamu meminta Junsu hyung untuk berpacaran denganmu ya, hyung? Kamu menggeretnya dengan paksa ke atap kampus kemudian kamu menyatakan cintamu dengan megaphone,” Changmin tertawa mengingat adegan itu. Betapa hebohnya kampus mereka saat Yoochun berteriak dari atap kampus mereka.

“Bukan menggeret paksa, Min. Aku hanya memanggulnya di bahu ku lalu membawanya ke atap. Biar semua orang tau dia itu milikku. Hahahaha,” Yoochun tertawa bangga. “Ah aku jadi kangen Junsu. Aku telepon dia dulu ya,” Yoochun bangkit dari kursinya sambil mengeluarkan telepon genggamnya dan berjalan keluar dari bar. Junsu tidak bisa ikut karena mengantar kakak kembarnya.

Bagi Yoochun dan Junsu, mereka sangat terbuka dengan hubungan yang mereka jalani. Mereka dapat dengan meyakinkan orang tua mereka dengan mudahnya. Berbeda dengan Yunho dan Jaejoong yang harus sembunyi-sembunyi. Orang tua Jaejoong hanya tahu Yunho sebagai teman dekat Jaejoong yang lebih dekat daripada Yoochun, Junsu, dan Changmin.

“Baiklah selanjutnya mari kita persilahkan bintang utama kita di pesta bujangan ini untuk naik ke atas panggung.”

Mendengar suara MC, semua perhatian tertuju ke arah panggung yang terletak di depan lantai dansa. Tak lama, Jaejoong yang mengenakan singlet putih berbalut jaket kulit hitam dan celana jeans ketat lengkap dengan boots, naik ke atas panggung. Semua yang hadir pun bertepuk tangan.

“Terima kasih kepada semua yang telah hadir. Aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang sangat aku cintai. ‘Paradise’,” ucap Jaejoong sambil melihat ke arah Yunho yang memang duduk tepat berhadapan dengan panggung.

Kemudian lampu ruangan dimatikan, menyisakan satu lampu sorot yang berada tepat di atas Jaejoong. Dan Jaejoong mulai bernyanyi.

Give me one last hug

Give me one last kiss

Give me one last hug

Give me one last kiss

 

I don’t want you to go please

I’d be fine with just you in my life

Not feeling no pain no fear

I have no fear

 

Look at my eyes

Look at my eyes

You’ll see paradise

Let me show you what’s you’re missin’

Let me show you what’s you’re missin’

I’m your

I’m your paradise

 

Love you love you,

I love you I love you I love

Look at my eyes

Look at my eyes

You’ll see paradise

Let me show you what’s you’re missin’

Let me show you what’s you’re missin’

I’m your

I’m your paradise

 

I’m miracle

I’m miracle

 

Everything is me

I make miracles

That’s what I’ll do

For everything you desire

 

Look at my eyes

Look at my eyes

You’ll see paradise

Let me show you what’s you’re missin’

Let me show you what’s you’re missin’

I’m your

I’m your paradise

 

Jaejoong selalu melihat ke arah Yunho selama dia bernyanyi. Dan Yunho pun ternyata tidak bergeming sedikitpun saat Jaejoong bernyanyi.

“Terima kasih, semuanya,” kata Jaejoong setelah membungkukan badannya sebagai tanda hormat kepada para penonton. “Semoga anda semua menyukainya dan seseorang mengerti maksudku. Terima kasih,” Jaejoong sekali lagi membungkukan badannya lalu turun dari panggung.

Yunho, yang sudah bangun dari duduknya, segera berlari ke arah Jaejoong.

“Yunnie?” Jaejoong terkejut mendapati Yunho tiba-tiba berada di depannya.

“Ikut aku,” dengan itu Yunho menggenggam tangan Jaejoong dan menariknya bersamanya.

“Eh? Kita mau kemana, Yunnie?”

“Sudah, ikut aja ya.”

Tak lama mereka tiba di kamar mandi bar. Melihat tidak ada orang, Yunho langsung mengunci pintunya.

“Eh, Yunnie. Kenapa di kunci pintunya?” tanya Jaejoong kebingungan.

“Biar tidak ada yang ganggu,” jawab Yunho sambil tersenyum.

“Eh? Apa Yunnie mau melakukan ‘itu’? tanya Jaejoong lagi.

“Itu? Itu apa?” kali ini giliran Yunho yang kebingungan.

“Itu…” Jaejoong tidak dapat melanjutkan kalimatnya. Tiba-tiba saja dia merasa malu. Pipinya langsung bersemu merah.

Melihat Jaejoong yang bersemu merah, Yunho langsung tahu maksud ‘itu’ yang dimaksud Jaejoong.

“Hahaha. Aigoo, Joongie. Joongie mesum ih. Yunnie mau tapi nanti, bukan di sini,” Yunho menyeringai sambil mengedipkan sebelah matanya.

Pipi Jaejoong semakin memerah setelah mendengar Yunho menggodanya. Malah kedua kupingnya ikutan memerah.

“Hahaha. Joongie, Joongie,” Yunho mengacak-acak rambut Jaejoong. Menurutnya Jaejoong sangat imut saat itu. Seandainya ia tidak ingat alasan sebenarnya mengapa ia mengajak Jaejoong ke situ, ia pasti sudah akan menciuminya dan melakukan seperti apa yang Jaejoong kira dia akan lakukan.

“Yunnie punya kabar baik, Joongie,” kata Yunho sambil mengangkat Jaejoong dan mendudukannya di atas meja porselen di antara wastafel, kemudian memposisikan dirinya di depan Jaejoong dan meletakkan kedua tangannya di sisi Jaejoong.

“Apa itu, Yunnie?” Jaejoong memiringkan kepalanya sedikit ke arah kiri.

“Yunnie udah tau harus gimana untuk membatalkan pernikahan Joongie besok.”

“Beneran?” mata besar Jaejoong semakin membesar, menandakan dia terkejut sekaligus senang.

“Iya, Joongie. Joongie tenang aja ya,” kata Yunho yang kemudian mengecup bibir Jaejoong.

“Bagaimana caranya, Yunnie?” Jaejoong melingkarkan kedua tangannya di leher Yunho.

“Itu masih rahasia, Joongie. Makasih sama Yoochun dan Changmin.”

“Chunnie? Minnie?”

“Iya. Pokoknya makasih banget sama mereka. Joongie tenang aja. Percaya sama Yunnie. Joongie percaya sama Yunnie kan?”

Tanpa ragu-ragu Jaejoong menganggukkan kepalanya beberapa kali. Jaejoong percaya Yunho bisa membatalkan pernikahannya besok.

©©©

Keesokan harinya, di hari pernikahan. Di dalam ruang tunggu pengantin pria, Jaejoong yang mengenakan setelan putih sedang berjalan mondar mandir dengan gelisah.

“Hyung, tenang. Yunho hyung pasti datang,” kata Junsu seraya menarik Jaejoong untuk duduk di sebuah kursi.

“Iya, hyung. Kalau Yunho hyung udah bilang dia akan berbuat sesuatu, dia pasti akan melakukannya. Apapun yang terjadi,” Yoochun pun ikut berusaha menenangkan Jaejoong.

“Betul hyung. Apalagi kalau udah menyangkut soal kamu, hyung. Mau?” timpal Changmin yang terus menawarkan coklat dari kotak yang sudah ia pegang dari tadi.

“Yah! Kamu ini, makanan aja yang diinget,” Junsu memukul lengan Changmin dengan keras.

“Yah, kamu pantat bebek! Aku kalau lagi gelisah ya makan. Biar agak tenang tau,” Changmin membalas Junsu dengan memukul pantatnya.

“Chunnieeeee,,, Minnie mukul pantat aku,” Junsu merengek pada Yoochun sambil memasang wajah kesal namun imut.

“Yah, Minnie! Berani-beraninya kamu mukul pantat Junsu. Cuma aku yang boleh mukul,” Yoochun pun membela Junsu.

“Tapi dia yang mulai duluan, hyung. Terus kamu tau kan kalau aku lagi gelisah ya pasti makan,” balas Cahngmin tak mau kalah.

“Kamu kan emang makan terus. Dasar gembul,” ledek Yoochun.

“Eh? Dasar kau hyung jidat lebar,” Changmin balas meledek.

“Gembul,”

“Jidat lebar,”

“Gem,,,”

“Hahahahahahahaha,” ledekan Yoochun terputus oleh suara tawa Jaejoong.

“Hahaha. Makasih kawan. Ngeliat kalian ribut begini, rasa gelisahku jadi agak berkurang. Makasih Pantat Bebek, Jidat Lebar, Gembul. Hahahahahaha,” tawa khas Jaejoong kembali terdengar.

TOK TOK TOK

“Jaejoongie, ayo. Upacaranya akan segera dimulai,” Nyonya Kim muncul dari balik pintu.

“Ah baiklah, Umma,” Jaejoong bangkit dari kursinya. “Doakan aku, kawan,” lanjutnya disambut anggukan dari Yoochun, Junsu, dan Changmin.

©©©

Dan disinilah, Jaejoong berdiri di depan altar. Menunggu seseorang yang akan menyelamatkannya untuk datang. Tak lama kemudian, pintu gereja terbuka. Dalam hati Jaejoong berharap itu Yunho. Tapi yang sedang berjalan memasuki gereja adalah si pengantin wanita. Dengan menggandeng tangan ayahnya, si pengantin wanita itu terlihat gugup dan gelisah.

Si pengantin pria, juga gelisah. Tapi mereka gelisah untuk alasan yang berbeda,

“Kenapa Yunnie belum keliatan? Acaranya sudah dimulai. Yunnie, cepatlah datang,” doa Jaejoong dalam hati.

Pelan tapi pasti, si pengantin wanita semakin mendekati altar. Jaejoong jadi semakin gelisah.

“Yunnie, aku mohon. Aku percaya padamu, Yunnie,” Jaejoong memejamkan matanya dan tanpa sadar menempelkan kedua telapak tangannya di depan mulutnya.

BRAAAAKKK

Tiba-tiba pintu gereja terbuka. Semua orang menoleh ke arah pintu termasuk Jaejoong.

“Stop! Hentikan pernikahan ini,” tiba-tiba Yunho muncul dengan sebuah megaphone di tangannya.

“Yunnie,”

“Hyung,”

Jaejoong, Yoochun, Junsu, dan Changmmin berteriak bersamaan.

“Hentikan pernikahan ini, aku menentangnya,” kata Yunho di megaphonenya sambil terus berjalan menghampiri Jaejoong.

“Mulai saat ini, aku yang ambil alih. Joongie?” begitu sampai di depan Jaejoong, Yunho menjulurkan tangannya yang dengan bahagia disambut oleh Jaejoong.

Kemudian tanpa ragu, mereka berdua berlari keluar.

“Keamanan, kejar mereka!” Ayah Jaejoong yang pertama kali tersadar segera berlari keluar diikuti sekitar sepuluh orang anggota keamanan, sementara Yoochun, Junsu, Changmin dan Nyonya Kim mengikuti di belakang mereka.

“Jangan bilang Yunho hyung mengikuti rencana gila yang kita bicarakan kemarin di pesta bujangan Jaejoong hyung,” kata Changmin sambil berlari.

“Sepertinya begitu, Min,” jawab Yoochun.

“Rencana apa, Chunnie?” Junsu yang tidak tahu apa-apa terlihat bingung.

“Jadi,,,” dan Yoochun menceritakannya pada Junsu sambil terus berlari mengikuti gerombolan di depan mereka.

Sementara itu, Yunho dan Jaejoong yang sudah berlari sedari tadi, telah sampai di atap sebuah gedung resepsi yang tidak terlalu jauh dari gereja. Mereka berdiri di atap beton gedung tiga lantai tersebut.

“Joongie, habis ini orang tua Joongie pasti bakal marah besar sama Yunnie. Joongie juga pasti kena marah. Yunnie minta maaf, gara-gara Yunnie, Joongie jadi dimarahin,” Yunho menundukkan kepalanya. Walaupun dia terlihat sangat percaya diri saat membawa lari Jaejoong dari gereja tadi, dalam hati ia merasa sedikit gusar dan bersalah.

“Yunnie,” Jaejoong berdiri di hadapan Yunho, lalu menangkup kedua pipinya. “Liat Joongie, Yunnie. Liat Joongie.”

Yunho perlahan-lahan menegakkan kepalanya, lalu menatap lurus langsung ke mata Jaejoong.

“Jooongie ga apa-apa dimarahin, Yunnie. Joongie yakin, dengan melihat ketulusan kita, mereka pasti merestui kita pada akhirnya. Joongie percaya itu, dan Yunnie pun harus percaya itu,” kata Jaejoong.

“Makasih, Joongie,” Yunho tersenyum lega.

Perlahan-lahan Yunho mencondongkan badannya untuk mencium Jaejoong. Namun tiba-tiba…

NGIING

“Yah, Kim Jaejoong! Apa yang kamu lakukan di atas sana? Cepat turun dan lanjutkan pernikahanmu. Jangan buat Appa malu,” Ayah Jaejoong berteriak dari depan tempat gedung mereka berada dengan menggunakan megaphone.

Di belakang Ayah Jaejoong dan anggota kemanan yang sedari tadi mengikutinya, Nyonya Kim, Yoochun, Junsu, dan Changmin berdiri sambil mendongakkan kepala mereka, mencari-cari Yunho dan Jaejoong.

Mendengar suara ayahnya, Jaejoong langsung merebut megaphone yang dipegang Yunho.

“Ga mau, Appa. Aku ga mau menikah sama Na Yoon. Dia wanita yang baik, tapi aku ga mencintainya. Aku mencintai Yunho,” sahut Jaejoong di megaphone.

“Joongie,” Yunho terkejut melihat Jaejoong balas berteriak pada ayahnya.

“Apa? Tapi Yunho itu laki-laki. Kamu tidak boleh mencintainya.Tidak boleh!”

“Aku ga peduli. Aku hanya mencintai Yunho. Aku hanya mau Yunho. YUNHO!”

“Joongie, biar Yunnie yang ngomong,” Yunho berusaha mengambil megaphone itu dari Jaejoong tapi tidak berhasil.

“Ga Yunnie. Ini urusan Joongie sama Appa,” Jaejoong menepis tangan Yunho dan kembali mendekatkan corong megaphone ke mulutnya.

“Aku hanya mau Yunho, Appa. Tolong ngertiin aku,” mohon Jaejoong pada ayahnya.

“KIM! JAE! JOONG!” mendengar ayahnya memanggilnya dengan nama lengkap, Jaejoong tau ayahnya sangat marah.

“Appa, izinkan kami bersama. Atau AKU AKAN LOMPAT!” ancam Jaejoong yang kemudian melangkah semakin dekat dengan tepian atap.

“Joongie, jangan,” pekik Nyonya Kim. Ia takut anaknya akan benar-benar melompat dari atap.

“Joongie,” Yunho menahan Jaejoong agar tidak melangkah lebih jauh lagi.

“Yunnie yang lanjutkan,” Yunho mengambil megaphone dari Jaejoong dan berkata, “Ahjussi, aku benar-benar mencintai Jaejoong. Maafkan aku karena telah mengecewakanmu. Tapi aku mohon biarkan kami bersama. Aku berjanji akan membahagiakan Jaejoong,” lalu Yunho berlutut dan menundukkan kepalanya dalam-dalam.

“Aku mohon, Appa,” Jaejoong ikut berlutut di samping Yunho.

“Yeobo,” Nyonya Kim menyentuh lengan Ayah Jaejoong pelan. Ia menengok ke arah istrinya. Nyonya Kim tidak berkata apa-apa, tapi melihat tatapan penuh makna istrinya, Ayah Jaejoong sadar dengan apa yang diinginkan sang istri.

“Baiklah,” Ayah Jaejoong menghela napas, kemudian tersenyum ke istrinya.

“Kalian menang. Turun kemari,” Ayah Jaejoong kembali berteriak lewat megaphone.

“Serius, Appa?” Yunho dan Jaejoong langsung mendongakan kepala. Jaejoong tersenyum lebar, tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

Ayah Jaejoong hanya menganggukan kepalanya dan menyuruh mereka turun dengan isyarat tangan.

“Ayo, Yunnie,” Jaejoong mengulurkan tangannya yang di sambut Yunho dengan senang hati.

©©©

PLAK

“Appa,” Jaejoong segera berlutut di samping Yunho yang jatuh tersungkur gara-gara tamparan keras ayahnya.

Tamparan keras langsung mendarat di pipi Yunho begitu mereka turun.

“Itu untuk mengacaukan pernikahan anakku. Sekarang bangun. Bangun!” Ayah Jaejoong menyuruh Yunho untuk bangun.

Tanpa ragu, Yunho bangun.

“Yunnie,” Jaejoong ikut bangun dan berdiri di samping Yunho.

PLAK

Sebuah tamparan kembali mendarat di pipi Yunho. Namun kali ini Yunho tetap berdiri.

“Itu untuk peringatan. Kalau sekali saja kamu menyakiti Jaejoong, kamu akan merasakan sakit ribuan kali dari tamparan itu.”

“Appa,” Jaejoong yang masih terkejut melihat Yunho-nya ditampar keras-keras sebanyak dua kali oleh ayahnya, tidak bisa berkata apa-apa.

“Aku janji, Ahjussi. Aku akan lakukan apapun untuk membahagiakan Jaejoong,” kata Yunho mantap.

“Bagus. Aku percaya padamu,” Ayah Jaejoong menepuk bahu Yunho.

“Terima kasih, Ahjussi,” Yunho membungkuk penuh hormat.

“Baiklah. Aku tahu kalian berdua punya banyak hal yang harus dibicarakan. Biar aku urus dulu kekacauan ini,” Ayah Jaejoong berbalik dan memberi isyarat pada istrinya dan anggota keamanan untuk mengikutinya, meninggalkan Yunho, Jaejoong, Yoochun, Junsu, dan Changmin.

“Ah!” Ayah Jaejoong menghentikan langkahnya. “Aku yakin kamu tidak keberatan untuk datang ke kantorku besok saat jam makan siang. Banyak yang harus kita perhitungkan,” Ayah Jaejoong pun meninggalkan mereka.

“Gila kamu, hyung. Aku ga nyangka kamu akan bener-bener melakukan hal ini,” Changmin menggelengkan kepalanya tidak percaya.

“Tsk. Meniru caraku, tidak elit, hyung. Aku kira kamu akan melakukan sesuatu yang lebih keren dari ini,” Yoochun ikut menggelengkan kepalanya.

Pletak. Pletak.

Yunho menepak kedua dahi dongsaengnya.

“Hyung,” keluh Yoochun dan Changmin bersamaan.

“Tapi berhasil kan? Siapa dulu. Jung Yunho gitu. Hahahaha. Aw aw aw,” tawa Yunho harus terhenti setelah pipinya terasa sakit, bekas tamparan tadi.

“Yunnie,,, Yunnie ga apa-apa?” Jaejoong langsung menangkup pipi Yunho.

“Ga apa-apa, Joongie. Setelah dipegang Joongie, sakitnya hilang,” Yunho nyengir.

“Ew, hyung. Jangan mesra-mesraan di sini. Ew,” Changmin berpura-pura seperti mau muntah.

“Ayo, Suie sayang. Kita tinggalkan pasangan stress itu, mesra-mesraan di depan umum. Dasar stress.” Yoochun segera memeluk pinggang Junsu dan berjalan menjauh dari Yunho dan Jaejoong.

“Yunnie, besok kalau Yunnie ditampar Appa lagi gimana?” Jaejoong menggembungkan pipinya tidak senang.

“Tenang aja Joongie. Ditampar berapa kalipun Yunnie ga masalah. Demi Joongie,” Yunho mencubit pipi Jaejoong pelan.

“Kira-kira Appa mau ngomongin apa ya?”

“Mungkin minta Yunnie ganti rugi soal pesta ini. Kalau Yunnie jadi miskin, Joongie masih mau sama Yunnie?”

“Yunnie miskin atau kaya, asal sama Yunnie, Joongie ga masalah.”

“Tapi nanti Yunnie ga bisa beliin tas Hermes yang Joongie mau itu.”

“Eh? Hmmmm, tapi ga apa-apa deh Yunnie. Soal tas Joongie bisa beli sendiri kalau udah dapet gaji pertama atau nanti Joongie minta Umma.”

“Hahaha. Yunnie sayang Joongie,” kata Yunho sambil mengelus kepala Jaejoong penuh sayang.

“Joongie juga sayang Yunnie.”

“Yunnie dan Joongie selamanya?”

“Selamanya.”

“Ew, hyung. Aku masih di sini lho,” keluh Changmin. Tapi sepertinya Yunho dan Jaejoong sudah ada di dunia mereka sendiri, keluhan Changmin sudah tidak terdengar oleh mereka.

“Aaaarrrggghhh, aku kangen DaHye,” teriak Changmin memanggil pacarnya yang sedang bersekolah di luar negeri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Itayuyi
#1
Chapter 2: Hahaha to much sweet for my heart, but i loved!! ^^
ohmyyunjae
#2
Chapter 2: kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,jae speaks soooooo cutely!!jae speaks cutely too real lyf!!
UknowMi
#3
Chapter 2: how come i saw this just now but hwaaa love love this, its full of cuteness overload just like ida XDXD thankies for sharing this ^-^

more cutie author ^-^
Spirit_Queen24
#4
Chapter 2: Cute yunjae^^
changseo_yh
#5
Chapter 1: lool aku ngakak dari tadi baca ff ini. pendeskrisiannya remaja banget renyah dan ngegemesin awwwww yunjae yunjae...
yunho ganteng2 tp rada oon ya #plaakk ngikutin sarannya yoomin yang menyesatkan, dikira pilem india apa ya? hahaha ngebawa kabur penganten cowok lg lol.
lucu pokoknya unyu2 seunyu joongie dan yunnie selamaya kyaaaaaa
ehrytie #6
Chapter 1: love it!! ★★★
post'in english version nya jg unnie,
biar yg g bsa bhs. Indonesia jg baca,
eman kan cerita bagus" gini?!
bdw unnie.. aq sdh Lulus~~ ^0^