Tittle      : [FANXING STORIES] LOVEMATE

Cast       : - Wu Yifan (Kris)

               - Zhang Yixing (Lay)

Genre       : romance, semi angst

A/N : Ini FF tercipta gara-gara dengerin lagunya Jay Chou yang judulnya Raibow yang dinyanyiin sama Kray pas C-Radio. Dari situ jadi kepikiran buat bikin perjalanan cinta Yifan Yixing selama ini tentunya sesuai pemikiranku sendiri dari gelagat mereka. Mungkin bakalan dijadiin series kalau pada suka.

Happy Reading^^

“eughhh”

Aku menahan tawaku sendiri ketika melihat pria di sampingku melenguh menggaruk-garuk hidungnya merasa sedikit terganggu tidurnya karna keusilanku. 15 menit berlalu tetapi usahaku gagal dalam membangunkan pria di sampingku ini. Oke ini memang masih jam 4 pagi tapi ini waktu yang paling efektif untuk kencan bukan? Mengingat profesiku dan profesinya saat ini bukan suatu hal yang mudah untuk bisa keluar dan berjalan sesuka hati di tempat umum. Makanya aku selalu berusaha mencari-cari waktu yang tepat untuk melakukan aktifitas yang normalnya orang-orang lakukan, terutama dalam hal berkencan. Terkadang aku berfikir kalau ide-ideku untuk berkencan dini hari tidak efektif sama sekali, karna kita tidur jam 2 pagi dan aku tetap memaksanya untuk bangun jam 4 pagi dan membuatnya mengantuk saat melakukan padatnya jadwal bersama EXO, tak jarang dia tertidur saat shooting berlangsung. Oh Kris, sampai kapan kamu berhenti dari keegoisanmu ini? Ngomongin soal keegoisan mengingatkanku akan sesuatu yang mungkin gak akan pernah aku lupain.

Aku menyamankan posisi tidurku yang menyamping agar leluasa memandangi pria yang tengah nyeyak tertidur di sebelahku. Aku Wu Yifan atau Kris nama yang kupilih sebagai nama bekenku di EXO, gak perlu banyak bicara tetang siapa aku karna sekarang tentunya banyak orang yang sudah mengenal siapa diriku. Bukannya aku sombong. Oh , sombong is not my style, tapi aku hanya mencoba memperkenalkan diri saja. Dan pria yang tidur di sebelahku saat ini adalah Zhang Yixing, atau lebih dikenal sebagai Lay.

Karna pria berparas malaikat ini, sekarang aku hidup untuk mematikan semua perasaanku. Menghiraukan semua cacian, ejekan, makian dari semua orang yang meragukan bakatku. Harusnya mereka paham kalau pun mereka gak menghina pun aku menyadari kalau memang dari ke-12 member di EXO aku lah yang memiliki kualitas paling buruk. Kualitas dance dan juga vocal masih jauh bila dibandingkan dengan mereka, bahkan menyandang sebagai main rapper pun gak layak karna sesungguhnyaa ku hanya rapper dadakan yang dipaksakan belajar hal tersebut untuk mengisi profilku dalam EXO tentunya. Dan kenapa sekarang aku jadi merendahkan diriku seperti ini? oh ini sungguh bukan gayaku. Yah seperti yang diketahui kalau karakterku sebagai Kris dalam EXO adalah orang yang memiliki tingkat kepedean yang luar biasa tingginya yah bisa dibilang beda tipis lah sama orang yang gakpunya malu. Gak pernah mempermasalahkan bakat minim yang ada dalam diriku ini. Merasa bisa melakukan semuanya sebagai leader EXO dan juga rapper EXO mungkin masih mending, tapi dengan kepedean yang kupunya aku mengaku sebagai main vocal EXO, leader dancer EXO dan juga sebagai Picasso-nya EXO walaupun pada kenyataannya aku payah dalam semua hal itu. Errr.. sepertinya aku menemukan bakatku yang sebenarnya bahwa aku memiliki bakat kepedean yang tinggi. Gak semua orang punya hal ini kan?. Contohnya Kyungsoo yang selalu memiliki masalah dengan kepercayaan diri.

But ??

=__=

..Yah whatever..

Tetapi siapa yang tau di balik semua kelakuanku yang super pede tersebut aku pernah menyerah pada keadaan. Ngelakuin hal yang begitu bodoh, meninggalkan seseorang yang sangat berpengaruh besar dihidupku. Aku mengelus pipi kanan Yixing dan tersenyum miris mengingat keegoisanku saat itu yang mengecewakan, melukai bahkan membekukan hati pria yang begitu ku cintai ini.

##

“Arghh!” Aku melempar kasar jaket yang beberapa waktu lalu masih ku pakai keatas ranjang kamar yang kutempati bersama Yixing.

Yixing yang sedari tadi hanya diam mengekoriku sekarang angkat bicara “Kamu tuh kenapa sih Kris?” Aku tau dia kesel karna dia tau sedari di tempat latihan aku gak fokus.

“Aku udah bilang ke kamu berkali-kali kan Xing, aku ini capek!” Aku duduk di tepian ranjang menatap Yixing yang masih berdiri didepanku.

“Capek? Kita semua juga capek kris bukan kamu aja.. atau soal hujatan-hujatan itu? bukan kamu doang yang terhujat Kris.. Minseok Hyung pun sama, tapi dia gak cemen kayak kamu yang belakangan ini trus aja ngeluh!”

“Minseok? Jangan membandingkan aku dengan dia, jelas berbeda Xing, setidaknya dia masih punya hal untuk diperlihatkan, kemampuan vocal juga dancenya aku yakin semua orang nantinya akan melihat semua bakat yang Minseok miliki sementara aku? aku gak punya semua itu Xing, buat apa aku mertahanin ini semua?”

“Kris ini aku tau ini bukan diri kamu” Nada bicara Yixing sedikit menurun,ya mungkin dia merasa bosan jika aku kembali membahas soal bakat dalam diriku karna dia yang selama ini menyemangatiku meyakinkanku bahwa walaupun aku terlahir tidak memiliki bakat sekalipun aku tetap mampu melakukannya.

“Tapi ini diriku yang sekarang Xing, aku udah gak tahan dengan semua perlakuan mereka yang trus saja memojokkanku, menekanku, gak pernah menghargai usahaku dan perjuanganku selama ini, mereka gak akan pernah tau soal itu, yang mereka tau hanya satu hal dari diriku yang hanya bermodalkan tampang dan ga bejus apa-apa dan sampai kapanpun mereka akan trus menghujatku soal itu”

“Kris.. sejak kapan kamu memikirkan soal itu? bukankah kamu yang selalu mewanti-wanti aku buat gak ngedengerin omongan-omongan antis? Kamu selalubilang meski sakit tapi itu semua udah resiko pekerjaan kita..”

“Tapi berbeda sama aku Xing, kamu yang paling tau kalau jadi artis bukanlah bidangku"

Yixing terdiam dan hanya menatpku dengan tatapan sendu. Aku tau apa yang dikatakan dalam tatapannya itu untuk menyuruhku berhenti mengeluhkan hal ini lagi. Bagaimana aku mengetahuinya? Ya karna sudah menjadi kebiasaan kita berbicara melalui mata. Baik aku maupun dia saling bisa mengerti apa yan