Hyoyeon mendengus kesal sekali lagi. Dia ditinggal lebih dulu saat memilih sepatu untuk hadiah ulang tahun mamanya. “Ya! Wu Yi-“ kalimatnya berhenti saat melihat pria jangkung berambut blonde itu tengah menundukkan kepalanya sedikit, mencapai bibir pink milik seseorang yang dikenalnya. Postur Kris yang tinggi tampak sedikit gugup saat melepaskan bibirnya sendiri dari bibir wanita didepannya. Dengan canggung tangannya yang panjang dimasukkan kedalam saku. “Juhyun, maukah kau menjadi kekasihku?”

Demi mendengar kalimat yang keluar dari mulut Kris, tubuh Hyoyeon seketika limbung. Untungnya ada pilar didekatnya. Disandarkannya tubuhnya ke pilar itu, disembunyikannya baik-baik wajahnya juga tubuhnya agar tak tertangkap dari mata Kris maupun Juhyun.

“Ya, Kris. Iya.” Terdengar suara jawaban Juhyun yang dengan nada geli. Hati Hyoyeon pecah berkeping-keping mendengar semua itu. Dia tidak siap. Tidak pernah siap untuk menerima kenyataan bahwa kedua sahabat karibnya saling jatuh cinta.

“Kris… aku kan menyukaimu…” jerit batin Hyoyeon.