Chapter 02

Sunshine on Winter

-flashback-

“APPA!! Neo micheosso?” Junhyung berdiri dan mengepalkan tangannya. Tidak, ini bukan kenyataan kan? Ayahnya akan menikah dengan ibu dari seorang pembunuh? Ini.. Ini seperti sebuah mimpi buruk.

“Jaga kelakuanmu Yong Junhyung! Tidak bisakah kau bersikap sedikit dewasa?”

Junhyung menggertakkan giginya, tangannya terus mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. Ia.. Ia tidak bisa..

“Apakah Bora dan Hyuna tidak ada artinya bagi appa?”

PLAK!

 

~1 week later~

Mereka berlima membungkuk secara formal, begitu pula Junhyung.

Hening sesaat, sebelum ayah Junhyung memecah keheningan itu.

“Kenalkan, ini putra sulungku, Yong Junhyung” ujarnya sambil terkekeh.

“annyeonghaseyo, Yong Junhyung imnida”

Bibirnya membentuk sebuah lengkungan kecil yang samar, sebuah senyuman.

“Ini putraku, Steph dan Leo. Ayo kenalkan diri kalian” seulas senyum terlukis di bibir tipis calon ibu tirinya itu.

“Annyeonghaseyo, Stephanie Hwang imnida. Anda bisa memanggilku Steph”

Junhyung terdiam. Ia bisa merasakan ketulusan dalam suara gadis itu.

“Annyeonghaseyo, Hwang Gidong imnida”

“--dia tidak mau dipanggil leo. Ah, sudahlah, mari kita makan..”

--

 

 

Stephanie Hwang (born Hwang Min-young on April 18, 1989) is a Korean-American fashion model. Currently signed with SM Model Management (Korean), AVEX Model Management (Japan) and Gee Models (Los Angeles). Stephanie made her runway debut during the Spring/Summer 2007 season.

 

“Gila, gadis ini...”

“mm?”

“ia... cantik. I fell in love for a goddess  at the first sight!”

Junhyung memutar bola matanya dan meneguk coke dengan kesal. Lelaki itu, Jang Hyunseung, terus menerus memuji Steph. Bukankah itu berlebihan? Walaupun begitu, ia tak bisa mengingkari bahwa steph memang menawan. Kulitnya putih mulus dengan kuku indah yang terawat. Muka ovalnya memiliki mata yang selalu bersinar dan bibir merah yang ranum.. Badannya tidak perlu diragukan lagi, ia seksi.. Benar-benar seksi..

-flashback end-

 

“annyeonghaseyo~”

Junhyung mengerjapkan matanya. Nugu—

“ah, hey” ia menjawab dengan malas.

Gadis itu lagi..

“aku belum sempat menanyakan namamu, kemarin kau mengusirku—“

“none of my bussi--”

“ayolah, rumah kita bersebelahan. Aku tetanggamu”

Junhyung terdiam.

“yang bersebelahan dengan rumahmu adalah rumah Steph”

“baiklah. Aku tidak peduli. Oh ya, namaku Hara” suaranya terdengar ceria, sama seperti orang itu..

“Junhyung. Yong Junhyung. Baiklah, aku harus pergi. Sampai jumpa”

Tampak segurat kekecewaan di muka Hara yang tidak disadari Junhyung..

“s..ss..sampai bertemu besok, mm, Junhyung~”

--

Ia kembali ke kamarnya dan menatap lampu gantung itu dengan tatapan kosong. Steph... Kenapa harus Steph yang melakukan itu? Ada milyaran manusia di dunia ini dan pelaku pembunuhan itu adalah Steph?

-flashback-

“Tunggu saja, kami akan segera pulang. Benar kan eonni?” ujar Bora dengan sedikit geli.

“Yang harus cepat pulang itu Hyuna, bukan kau, little yong”

Bora mengerucutkan bibirnya tanda sebal dan tidak sengaja melirik Junhyung dan Hyuna yang sedang berciuman.

“YAA~~!!”

Namun tidak ada yang menyahut. Mereka masih tenggelam dalam dunia mereka. Merasakan ciuman terakhir yang bisa mereka dapatkan dari pasangannya.

Lidah mereka bertaut, dan sebelum semuanya berlanjut, Hyuna segera menghentikan aksi Junhyung. “aku harus pergi, sampai nanti”

Junhyung tersenyum. “hati-hati di jalan!”

 

Tiga jam berlalu, dan dua gadis itu belum pulang dari medan perangnya. Junhyung merasa sedikit khawatir. Bora dan Hyuna bukanlah tipe pemilih, mereka akan membeli apapun yang cocok dengan mereka. Jadi mereka tidak akan menghabiskan waktu terlalu lama untuk sekedar shopping.

-end of flashback-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
lemonsta #1
Batang :)) anjir maafkan selera humor aku