The Stubborn Junmyeon

Secret

=^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^=

Junmyeon melangkahkan kaki kecilnya menyusuri lorong koridor yang panjang. Kedua tangannya dengan erat memeluk setumpuk buku-buku pelajaran dengan beberapa alat tulis ditambah dengan selotip dan gunting yang diminta oleh Yoon songsaenim untuk membawakannya ke perpustakaan, entah kenapa guru nya itu sedikit kejam pada dirinya hari ini.

Kacamata besarnya masih bertengger manis di hidungnya, bibir mungilnya terus menggumamkan “kau kuat kim junmyeon, kau pasti kuat”.

Tangan kurus dan kecilnya itu mulai bergetar dan ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai di tempat tujuan. Konsentrasinya buyar ketika kacamatanya jatuh dan dunia sekelilingnya tiba-tiba penuh kabut dan

BRUK

Junmyeon terpekik kaget, ia baru saja menabrak seseorang dan sepertinya pantatnya juga menyentuh lantai dengan indahnya. Membuat tubuhnya sedikit terpental begitu juga dengan setumpuk barang-barang yang di bawanya tadi. Tapi yang menjadi pikirannya sekarang adalah orang yang tadi ditabraknya, apakah dia baik-baik saja, apakah dia terluka.

Junmyeon segera mengucapkan bertubi-tubi kata maaf sambil meraba-raba mencari kacamatanya yang jatuh. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu menyentuh pipinya.

“O-oh kacamataku!”, ia segera mengambil dan memakainya kembali dan disambut dengan wajah Yixing yang tersenyum menatapnya.

“AH YIXING SUNBAE!”, teriak Junmyeon kaget setengah mati.

Yixing hanya tertawa, “Kau baik-baik saja Junmyeon-ah?”, ia mengulurkan tangannya menawarkan bantuan Junmyeon untuk berdiri, dan Junmyeon dengan senang hati.

“Maafkan aku sunbae. Apakah sunbae terluka?”

“Ng…sebenarnya bukan aku yang kau tabrak”

“……?”

“Tapi orang itu”, Yixing menunjuk Kris yang masih duduk dengan tidak elit, urat-urat segi empat dapat terlihat jelas di wajahnya.

“AIGOO KRIS SUNBAE!”, Junmyeon lagi-lagi berteriak dan segera menghambur ke arah Kris.

“Sungguh maafkan aku sunbae, aku benar-benar tidak dapat melihat jalan tadi kacamataku jatuh tiba-tiba dan tidak melihat ada sunbae didepan-“

“Kau ini berisik sekali, sudah sekarang bantu aku berdiri”, Kris sedikit kesal karena si pendek di depannya ini terlalu banyak bicara dan Yixing yang notabene adalah temannya malah tidak membantunya daritadi dan memilih membantu anak baru itu dulu.

Mata Junmyeon melebar, “W-waah~”

“Kenapa ‘wah’?”, Kris makin heran dengan tingkah anak baru yang menurutnya pendek tapi berkulit sangat putih ini. Kris,kenapa kau suka sekali mengatai Junmyeon pendek.

“Aku baru pertama kali mendengar Kris-sunbae berbicara! Suaramu sungguh seksi seperti rapper-rapper underground itu!”, ucap Junmyeon dengan polosnya terang-terangan dan dengan semangat.

Terdengar tawa Yixing meledak, dan Kris menaikkan satu alisnya. ‘Dasar bocah, dia tahu apa tentang rapper underground’, jika dilihat dengan seksama, ada semburat merah tipis di pipi Kris.

“Berisik sekali, cepat bantu aku berdiri!”

“Ah iya sunbae!”, Junmyeon membawa kedua tangannya menggenggam lengan Kris untuk membantunya berdiri. Tapi entah memang Kris yang bodoh atau Junmyeon yang terlalu ceroboh, tubuh mungil Junmyeon tentu saja tidak dapat menarik tubuh Kris yang jelas lebih besar,berotot,dan lebih tinggi darinya.

“Aaakh!”

Junmyeon malah terjatuh ke atas tubuh Kris, lagi-lagi kacamata jatuh entah kemana, dan malah Kris yang harus buru-buru menangkap tubuh Junmyeon.

“Aish kau ini!”, Kris mengusap dahinya yang terantuk dengan dahi Junmyeon.

“Mianhe sunbae”, suara Junmyeon bergetar, ia merutuki dirinya sendiri yang selalu bertindak ceroboh. Ia berusaha untuk menegakkan badannya, tapi yang terjadi malah mata Junmyeon dan mata Kris sejajar dan saling bertatapan –dalam jarak yang sangat dekat-

Mata Kris membeku sejenak, tangan dan kakinya sesaat seperti lumpuh dan bibirnya tak mampu mengatakan hal yang kasar lagi pada makhluk didepannya ini. Junmyeon mengedip-ngedipkan matanya.

Junmyeon tiba-tiba merasakan seseorang mengangkat tubuhnya.

“Tsk tsk Junmyeonnie kau harus lebih berhati-hati”, Yixing berusaha menarik Junmyeon dan membenarkan posisinya. Ia menepuk-nepuk punggung Junmyeon lalu membenarkan letak kerahnya, memasangkan kembali kacamata yang tadi jatuh di dekat kakinya.

“Te-terimakasih Yixing-sunbae”, Junmyeon menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah karena malu.

Yixing lalu membantu Kris untuk berdiri. Kris menepuk-nepuk celananya seakan membersihkan debu yang menempel.

“Kau. Ikut kami ke ruang OSIS sekarang”, titah Kris datar dan langsung saja berbalik pergi.

Yixing mengelus suari Junmyeon sebentar lalu mengikuti ke arah Kris pergi. “Ayo myeonnie, biar aku bantu membawa barang-barang ini”

Junmyeon menghela nafas. Untuk apa sampai ke ruang OSIS segala? Apakah dia akan dihukum? Ah kau memang sangat bodoh Kim Junmyeon, membawa barang seperti ini saja sampai mendapatkan masalah. Bagaimana bisa kau menjaga Kyungsoo dengan baik kalau begini caranya.

“Myeon?”

“A-ah iya sunbae!”, dan ia baru sadar Yixing sudah membawakan semua barang-barangnya.

“Sunbae tidak perlu repot-repot!”

Yixing hanya melambaikan tangannya dan melenggang pergi. Memberi isyarat Junmyeon untuk diam dan ikuti saja langkah mereka ke ruang OSIS.

 

=^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^=

“Ng…..apakah aku akan dihukum sunbaenim? Apakah aku harus dikeluarkan dari sekolah? Atau aku harus membayar denda? Tapi aku tidak bisa meninggalkan adikku sendiri di sekolah ini sunbae, aku harus menjaga kyungsoo, jika aku tidak ada harus bagaimana nasib dia. Ah atau begini saja beri aku waktu aku akan mencari pekerjaan tambahan lalu mengumpulkan uang untuk mengganti kerugian yang ad-“

Kris benar benar memutar bola matanya malas, dan melayangkan pandangan kepada Yixing seakan berkata ‘Tolong lakukan sesuatu dan hentikan ocehan bocah itu sekarang juga’. Yixing hanya menahan tawa, tapi ia lalu dengan cepat menyela Junmyeon .

“Myeonnie, tenanglah, kami tidak sejahat itu, kami tidak akan mengeluarkanmu ataupun meminta ganti rugi darimu. Kris hanya ingin berbicara sebentar denganmu, benar kan, Kris?”, Yixing mengelus pundak Junmyeon berusaha menenangkannya.

Raut wajah Junmyeon berubah menjadi tenang kembali dan senyum lega menghiasi bibirnya. “Ah syukurlah, aku tahu sunbaenim semua memang sangat baik hati!”, mata Junmyeon menelisik sesuatu yang mengganjal di jari telunjuk tangan kiri Kris. “Ah sunbaenim jarimu berdarah!”

Kris mengangkat telapak tangannya dan memandangi jari telunjuknya yang lecet mengeluarkan darah. ‘Sejak kapan? Aku malah tidak sadar’

“Pasti gara-gara tergores gunting yang aku bawa tadi ! Aduh bagaimana ini sebentar-“, Junmyeon dengan paniknya -yang khas- merogoh sesuatu di kantung celananya. “Ah ini dia!”

Junmyeon menarik tangan Kris dan memasangkan plester bergambar mickey mouse di jari telunjuk yang tadi terluka. “Nah dengan begini aman. Bukankah plester itu juga lucu?”, Junmyeon terkekeh sendiri.

Lama Kris hanya memandang plester mickey mouse yang benar-benar tidak manly tersebut melekat di jari telunjuknya. Dalam hati sebenarnya ia sedikit tersenyum melihat tingkah bocah pendek ini.

Kris menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menghela nafas. “Jadi, Kim Gunmyeon-“

“Junmyeon! Namaku Kim Junmyeon”

“Ah ya ya baiklah Junmyeon. Lain kali tolong hati-hati ,kau tahu perbuatanmu bisa saja membahayakan siswa di sekolah ini”

Junmyeon menunduk dan memilin-mainkan ujung seragamnya. “Maaf, saya mengerti sunbaenim”

Yixing rasanya ingin mencubit pipi putih Junmyeon. ‘Kenapa dia lucu sekali?’, Yixing tertawa dalam hati.

“Dan satu lagi, apa kau masih ingat permintaanmu tentang meminta wewenang OSIS untuk menjaga adikmu?”

Junmyeon mengangguk semangat.

“Kami menerima permintaanmu”

“Terimaka-“

“Tapi di dunia ini tidak ada yang gratis”

“E-eh?”

Bukan hanya Junmyeon tetapi Yixing juga terkejut dengan ucapan Kris barusan. Seingatnya hal seperti ini tidak ada dalam rencana mereka kemarin.

“Kau harus bekerja untuk OSIS untuk membayar semua itu”

Mulut Junmyeon menganga.

“Jadilah asistenku dan Yixing. Menyortir semua surat-surat sekolah, memberi cap pada kertas-kertas disitu, dan buatkan kami teh selama kami bekerja. Mengerti? Jika mengerti silakan keluar dari ruangan ini lanjutkan kegiatan belajarmu, kau harus bekerja mulai besok”

Junmyeon masih shock ketika Kris kembali melanjutkan, “Oh iya barang-barangmu tadi biar Yixing yang membawanya”

Dan Yixing rasanya ingin memukul kepala ketua OSIS yang ternyata seenaknya sendiri ini.

 

=^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^=

“Hyung kau darimana saja!”, Kyungsoo dengan cepat langsung memeluk Junmyeon yang baru saja masuk ke kelas.

Junmyeon mengelus kepala Kyungsoo, “Tadi hyung ada sedikit masalah-“

“Hyung berbuat masalah apalagii??”, Kyungsoo dengan kesal campur khawatir menatap hyung nya itu.

“Ng bisakah kau lepaskan pelukanmu dulu itu Kyung? Hyung tidak bisa bernafas”

Kyungsoo menggeleng. “Tidak mau. Kau menghilang sejak pelajaran kedua hingga sekarang waktu istirahat. Apa kau tidak tahu betapa khawatirnya aku?”, yang ada Kyungsoo makin memasukkan wajahnya di ceruk leher Junmyeon.

Junmyeon tersenyum hangat. “Hm hm baiklah kalau begitu”

Kyungsoo memejamkan matanya. Seakan senang sekali berada di pelukan hyungnya itu.

“Jadi, tadi ada apa hyung?”

“Oh iya. Hyung tiba-tiba disuruh bekerja bersama OSIS”

Mata Kyungsoo yang sudah melebar makin melebar lagi. “APA??”

“Ah, tapi tenang saja Kyungie, hyung akan berjuang di OSIS agar mereka juga tetap melindungimu”, Junmyeon malah tersenyum bangga.

Kyungsoo menatap horror Junmyeon.

‘Junmyeon hyung bekerja dengan OSIS? Bersama dua makhluk asing aneh dan galak itu? Bagaimana dengan manusia berdimpel kemarin itu? Ah ini tidak bisa dibiarkan’

“Hyung~ kan sudah kubilang jangan bertingkah yang aneh. Hyung tidak perlu melakukan itu~”, Kyungsoo merajuk, satu-satunya jalan untuk menghadapi tingkah hyung nya itu.

“Tenang, kali ini kau harus percaya pada hyung”, Junmyeon mengepalkan tangannya membentuk tanda ‘fighting!’ yang membuat Kyungsoo makin sweatdrop.

Terdengar suara ponsel bordering. Menyadari bahwa getaran berasal dari saku celananya, Junmyeon segera mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan.

Kyungsoo hanya menatap hyung nya itu sedang berbicara seseorang di seberang.

“Halo?”

“..…”

“Ah iya saya Kim Junmyeon”

“……”

“Benarkah? Terimakasih sekali!”

“…”

“Ah ya ya, malam ini saya akan kesana. Ya, terimakasih banyak”

Dengan itu Junmyeon menutup sambungan telponnya. Kyungsoo mengangkat satu alisnya. Junmyeon yang mengerti maksud mimik muka adiknya itu langsung menjawab.

“Tebak apa Kyung? Hyung diterima bekerja di kafe yang hanya dua blok dari sekolah ini”

Nafas Kyungsoo tersengal mendengar penuturan Junmyeon, keringatnya mengucur deras menahan amarah. “Hyung tidak lagi! Kan sudah kubilang hyung tidak perlu bekerja ! Apa itu kurang jelas?”, rasanya Kyungsoo benar-benar ingin mencuci bersih otak Junmyeon saat itu juga.

“Ini juga sebagai latihan hidup mandiri Kyungie. Kalau eomma dan appa tidak ada lagi siapa yang akan membiayai kita? Hyung akan berjuang untukmu”

“Tapi eomma dan appa masih hidup, sehat, dan sangat sangat berkecukupan hyung! Setiap bulan mereka mengirim kita uang”

“Setidaknya jika hyung bekerja itu bisa meringankan beban mereka suatu hari kelak”

“Kalau begitu aku akan bekerja juga”

“Tidak, tidak akan Kyungie. Hyung tidak akan membiarkanmu kelelahan bekerja”

“Apa bedanya denganmu? Kumohon jangan egois seperti ini hyung!”

Junmyeon menghela nafas. Perdebatan seperti ini tidak akan akhirnya. “Hyung hanya akan bekerja dua kali dalam seminggu. Tidak lebih”

Kyungsoo masih terdiam, matanya menyiratkan kesedihan juga kekecewaan.

Junmyeon langsung memeluk Kyungsoo. “Hyung sangat menyayangi Kyungie”, ia mengelus surai Kyungsoo dengan lembut. “Kyungie harus mengerti ya?”

Perlahan butiran yang tadi tertahan jatuh juga. Kyungsoo menangis dalam diam, membiarkan emosinya mereda dengan sendirinya.

‘Aku tidak akan mengerti dirimu hyung’

.

.

‘Tapi aku juga sangat menyayangimu’

 

“Nah, sekarang kita makan bekal saja! Ayo kau pasti lapar kan Kyung. Ah~ bekal buatan Kyungie pasti sangat lezat”

Kyungsoo hanya tersenyum. Dan terus tersenyum.

“Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa padamu hyung”

=^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^=

 

Sementara itu di ruang OSIS yang damai, setelah bel pulang sekolah berbunyi.

Yixing mengambil kartu kredit Kris dari dompetnya. ‘Bayaran karena telah berani-beraninya menyuruhku membawa barang-barang berat seperti itu’

“Besok jumat aku kembalikan”, Yixing memasukkan kartu kredit itu ke dalam tas-nya.

“Terserah kau saja”, Kris masih sibuk membaca dokumen di mejanya. Seperti sudah menjadi hal biasa.

“Kris kau jawab pertanyaanku dengan jujur ya”, Yixing menarik kursi ke depan meja Kris. Ia duduk dan melihat Kris yang sedang bekerja.

“Hm”, jawab Kris sekedarnya.

“Apa yang membuatmu mempunyai ide mengajak seorang Kim Junmyeon bekerja dengan kita?”

Kegiatan Kris terhenti, tetapi pandangannya tetap ke kertas di hadapannya. Seakan menghindari kontak mata dengan Yixing.

 

“Apa kau mulai tertarik dengan target B?”

“…..”

“Jadi kau sebenarnya ingin menangkap sang ratu atau tidak?”

Kris meletakkan kertas yang sedari tadi digenggamnya, lalu akhirnya berani menatap Yixing. Yixing menyeringai lalu tertawa.

“Tidak perlu seserius itu Kris”, ia beranjak dari duduknya, mengambil tas nya untuk lalu berjalan keluar ruangan.

“Bukankah, untuk mendapatkan sang ratu, pertama kau harus menyingkirkan pion ksatria nya dulu”

Yixing menghentikan langkahnya mendengar jawaban Kris tersebut. Sudut bibirnya terangkat.

“Ya ya, terserah kau saja Kris”

- to be continued-

=^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^= =^● ⋏ ●^=

.

A/N : ✦ Thanks for all who already subscribe and comments on this lame story  ฅ⃛(⌯͒꒪ั ˑ̫ ꒪ั ⌯͒) ニャッ❣ 

✦ Maaf kemaren sempet bingung banget sama tag, mungkin jadi bikin bingung, soalnya bingung juga harus ngetag couple siapa aja. Tapi this story absolutely will be a krisho 's ;;u;;  (or layho or kyungmyeon?) or maybe hunhan (LOL) (maaf author agak ngaco) ू(ʚ̴̶̷́ .̠ ʚ̴̶̷̥̀ ू) ू(ʚ̴̶̷́ .̠ ʚ̴̶̷̥̀ ू)

SEE YOU TILL NEXT TIME ;)

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Chanleoy #1
Chapter 2: Cerita nie udah gak bakal updAte ye?? Cerita nya best tp aku ksian dkt suho di manfaati oleh kris krn mau dptkn kyungsoo
Anasiaichaa #2
Chapter 2: Kok ceritanya kris manfaatkan joonmyoon.......
Lanjut thoorr....penasaran kris bakalan ama suho apa kyungsoo
Anasiaichaa #3
Chapter 1: Pinginnya krisho....tp kayanya bakalan krisoo
Syxo67 #4
Chapter 1: Update next chap pleeeeeaasssee
pureserendipity
#5
Chapter 2: OMG. CLIFFHANGING. PLS UPDATE SOON! THIS ATTRACT ME MUCH THOUGH I CAN'T UNDERSTAND SOME OF YOUR WORDS. LOL.
xoxogirls
#6
Chapter 2: Serius deh junmyeon, jadi kakakku yuk eh jgn deh jadi suamiku aja /ditabok gatau yah gregetan sma yifan awas aja kalo smpe naksir junmyeon ahaha, oke lanjut .-.
xoxogirls
#7
Chapter 1: Aku suka aku suka ahahaha gatau knp demen sma personality joonmyeon disini, minta diculik, kalo aku bakal lebih naksir kakaknya daripada adeknya /? /ditabok yaudah lanjut baca chap 2 dulu hahaha
kikikyujunmyun #8
Chapter 2: annyeong autornim,,ini krisho kan?iya aja deh iyaa,,hehe

ati2 si naga bneran sukaa pion nya si ratu.
tapi y ampun suhonya ceroboh bgt jd org
sparkyurievil #9
Chapter 2: astagaaa, si joomyeon -_-
apa banget dah dia, mau ngelindungin kyungsoo..? mestinya dia nglindungin diri sendiri dulu. baru nglindungin adeknya..

jadi ceritanya si muka mirip angry birds itu mau manfaatin joonmyeon..? ckckck
kyungsoo yg saudara kembarnya ajah ga ngerti sama jalan pikiran joonmyeon. saking luar biasanya dia..hahaha

ditunggu lanjutanya thor..